Anda di halaman 1dari 8

BAB 4

Analisis Keuangan kelas C


Resume

Kelompok 8
1. Shinta Nikhlaturrifqyah 180810301117
2. Florensia agustina delcielo 180810301164
3. Zaclyn natanhael munthe 180810301150
4. Debora Ernauli Boru Siahaan 190810301195
1.ASSET

Asset adalah sumber daya yang dipergunakan oleh perusahaan untuk melakukan operasi bisnis sehingga
dapat menghasilkan laba.

a.Jenis – jenis asset

Berdsarkan waktu, asset dibagi menjadi dua jenis antara lain ;

 Asset lancar : sumber daya perusahaan yang dapat segera di ubah menjadi uang selama satu
periode. Conthnya antaralain : kas, setara kas, piutang, persediaan, dan biaya dibayar dimuka.
 Asset tidak lancar atau asset jangka panjang : sumber daya perusahaan yang tidak dapat diubah
menjadi uang selama satu periode dan diharapkan dapat memberikan manfaat selain uang lebih
dari satu periode. Contohnya antaralain ; tanah, bangunan, asset takberwujud.

Berdasarkan penggunaannya, asset dibagi menjadi dua jenis antara lain ;

 Asset keuangan : asset yang dapat diperdagangkan dan diinvestasikan dengan harapan
mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut atau yang biasa disebut imbal hasil.
 Asset operasi : asset yang dimanfaatkan untuk melakukan operasi dalam perusahaan,dan hanya
bias dinilai sebesar biaya perolehannya.

b.Macam- macam asset lancar

Berdasarkan pengertian asset lancar diatas maka dapat diketahui bahwa asset lancar dapat diubah
menjadi uang selama satu periode. Yang dimaksud dengan satu periode adalah selama satu kali
berjalannya siklus operasi, pengertian dari siklus operasi sendiri adalah proses pengolahan asset hingga
menjadi uang dan sebaliknya. Dengan begitu maka asset lancar diharapkan dapat dijual, dikumpulkan,
dan digunakan Selma siklus operasi. Dalam menganalisis asset lancar akan dikenal modal kerja atau
kelebihan asset lancar atas liabilitas jangka pendek. Modal kerja merupakan hal yang sulit karena
dibutuhkan untuk beroperasi namun mahal untuk mendapatkannya. Ada beberapa usaha yang dilakukan
oleh perusahaan untuk meringankan modal kerja antaralain mendanai asset dengan liabilitas jangka
pendek, keterkaitan antara asset lancar dan liabilitas jangka pendeklah yang menyebabkan adanya analisis
asset lancar, karena ampak dari keterkaitan tersebut. Macam – macam asset lancar antaralain kas dan
setara kas,piutang, persewdiaan, dan biaya dibayar dimuka.

 Kas dan setara kas


Kas adalah asset lancar yang paling mudah untuk diuangkan karena bentuk kas sendiri sudah
dalam mata uang dan juga berupa deposito. Sedangkan setara kas adalah investasi jangka pendek
yang dapat dengan mudah diuangkan dan memiliki jatuh tempo yang pendek serta resiko yang
minimum biasanya kurang dari 3 bulan. Contoh dari setara kas adalah reksadana pasar uang, surat
utang negara jangka pendek. Disisi lain setara kas berfungsi sebagai penyimpanan atas kelebihan
kas.

Dalam menganalisis kas dan setara kas maka harus diperhatikan liquiditasnya. Maksud dari
liquiditas sendiri adalah jumlah kas dan setara kas yang dihasilkan perusahaan dalam waktu yang
singkat dan digunakan untuk membiayai perusahaan terkait operasinya maupun keuangannya
dalam menganalisis kas dan setara kas harus memperhatikan hal- hal lain selain liquiditas .

Hal hal tersebut yakni mengukur dan mempertimbangkan penempatan setara kas sebagai hal yang
dapat diinvestasikan pada fek ekuitas. Dari situ banyak hal yang harus dipertimbangkan anatara
lain tentang resiko penurunan liquiditasnya. Juga penjaminan kas dan setara kas atas utang yang
akan disimpan sebagai kompensasi saldo.

c.Piutang

Piutang Usaha merupakan jumlah yang harus diterima oleh perusahaan atas penjualan produk
atau jasa kepada pelanggan. Wesel Tagih merupakan janji yang tertulis atas utang yang harus
dibayarkan.

- Penilaian Piutang : Perusahaan dalam melaporkan piutang usaha berdasarkan nilai realisasi neto
yang berasal darijumlah piutang di kurangi dengan penyisihan atas tidak tertagihnya piutang.
Manajemen memperkirakan penyisihan atas piutang tak tertagih berdasarkan pengalaman,
kekayaan pelanggan harapan ekonomi, industri dan kebijakan penagihan.
- Analisis Piutang : analisis piutang berperan penting untuk dampak pada posisi aset dan arus laba
perusahaan yang saling berkaitan. Alat analisis untuk memeriksa tingkat tertagihnya piutang
mencangkup :
1. Membandingkan piutang pesaing sebagai persentase penjualan dengan piutang perushaan
yang sedang dianalisis
2. Memeriksa pemusatan pelanggan risiko meningkat jika pitang terpusat pada satu atau
sedikit pelanggan.
3. Menghitung dan memeriksa trend rata-rata periode penagihan piutang yang dibandingkan
dengan jangka waktu kredit umum untuk industri tersebut.
4. Menentukan bagian piutang yang merupakan perpanjangan piutang atau wesel tagih
d.Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka merupakan pembayaran di muka untuk jasa atau barang yang belum
diterima.biaya dibayar di muks termasuk pada aset lancar karena mencerminkan jasa yang diberikan dan
yang tidak akan memerlukan penggunaan aset lancar.

2.PERSEDIAN

- Akuntansi dan Penilaian Persediaan


Persediaan merupakan barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual sebagai bagian dari operasi
bisnis perusahaan. Perusahaan harus menentukan metode penetapan biaya untuk penilaian
persediaan karena akan berdampak pada laba neto dan penilai aset. Persamaan persediaan :
persediaan awal + pembelian neto – beban pokok penjualan = persediaan akhir. Beban pokok
penjualan yang tersedia untuk dijual = persediaan awal + biaya persediaan yang diperoleh
selama periode tersebut. Persediaan akhir akan dilaporkan pada laporan posisi keuangan,
sedangkan beban pokok penjualan pada laporan laba rugi. Ada 3 arus biaya persediaan : (1)
First-In, First Out (FIFO) metode ini mengansumsikan bahwa unit pertama yang dibeli
merupakan unit pertama yang akan dijual. (2) Last-In, First Out (LIFO) metode ini
mengansumsikan barang yang terakhir dibeli maka itu yang akan dijual pertama. (3) Biaya Rata-
rata (Avarage) mengansumsikan unit yang dijual tanpa memerhatikan pembeliannya dan
menghitung COGS, serta persediaan akhir hanya sebagai rata-rata tertimbang.
- Analisis Persediaan
o Dampak Penetapan Biaya Persediaan Terhadap Profitabilitas
Laba bruto dapat dipengaruhi oleh metode yang diterapkan oleh perusahaan. Dalam
periode kenaikan harga FIFO menyebab laba bruto yang lebih tinggi daripada LIFO
karena biaya persediaan yang lebih rendah dikaitkan dengan pendaptan penjualan pada
harga pasar.
o Dampak Penetapan Biaya Persediaan Terhadap Laporan Posisi Keuangan
Jika pada permasalahan yang sama pada kenaikan harga dengan perusahaan
menggunakan LIFO sebagai metode. Akibatnya, laporan posisi keuangan untuk
perusahaan yang menggunakan LIFO tidak secara akurat mewakili investasi saat ini yang
dimiliki perusahaan atas persediaannya.
o Pemasalahan Lain dalam penilaian Persediaan.
Adanya Likuidiasi LIFO yang menyebabkan kenaikan laba bruto yang serupa dengan
dampak penetapan biaya persediaan FIFO. Penyajian Kembali Analitis dari LIFO ke FIFO.
Penyajian kembali analitis dari FIFO ke LIFO.
- Penetapan Biaya Persediaan untuk Perusahaan Manufaktur dan Dampak Peningkatan Produksi
Biaya persediaan untuk perusahaan manufaktur terdiri dari beberapa komponen :
1. Bahan baku : biaya dari bahan dasar yang digunakan untuk membuat produk
2. Tenaga kerja : biaya dari tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk mengubah produk
menjadi barang jadi.
3. Overhead : biaya tidak langsung yang terjadi selama proses produksi seperti penyusutan
peralatan produksi, upah superviso, dan utilitas.

3.PENGANTAR ASET JANGKA PANJANG


Aset jangka panjang iyalah sebuah sumber daya yang dipakai untuk menghasilkan pendapatan
operasi atau dalam kata lain mengurangi biaya operasi , dalam jangka waktu lebih dari satu priode.Aset
janggka panjang biasanya ada dua yang berwujud dan tidak berwujud.
-Akuntansi Aset Jangka Panjang
a.Kapitaliasi
Proses penangguhan biaya yang terjadi pada priode berjalan, namun manfaatnya diharapkan
berlanjut sampai satu priode atau bahkan lebih di masa depan.Atau dengan kata lain iayalah
menempatkan asset pada laporan posisi keuangan dan dibandingkan secra langsung pada pembebanan
biayanya pada laporan laba/rugi.
b.Alokasi
Iyalah proses pembebanan biaya tangguhan secara priodik dalam satu atau lebih masa manfaat
yang diharapkan pada masa depan.Dengan kata lain pembebanan biaya asset ke beban secara priodik
selama masa manfaat yang diharapkan, alokasi biaya itu disebut penyusutan jika dipakai untuk asset tetap
berwujud , amortisasi untuk asset yang tak berwujud, dan deplesi untuk sumber daya alam.Ada tiga fator
yang dipakai untuk menentukan jumlah alokasi biaya yaitu masa manfaat,nilai sisa, metode alokasi.
c.Penurunan Nilai
Iyalah proses penurunan nilai buku asset ketika arus kas yang diharapkan tidak lagi cukup untuk
menutupi sisa biaya yang dilaporkan dalam lopran posisi keuangan.Penurunan nilai asset dicatat ketika
harapan manajer atas arus khas masuk masa depan dari asset lebih kecil dari nilai tercatat.
- Kapitalis VS Pembebanan:Dampak Laporan Keuangan dan Rasio
Kapitalis mempengaruhi laporan keuangan dan rasionya serta terhadap superioritas laba atas arus
kas sebagai pengukuran kinerja keungan.
a.Dampak Kapitalis terhadap Laba
Ada dua dampak kapitalis terhadap laba, pertama iyalah menunda pengakuan beban dalam
laporan laba/rugi,diaman maksudnya dalam hal ini menyebabkan laba yang besar pada priode
akuisisi,namun menghasilkan laba yang lebih sedikit pada priode selanjutnya.
b.Dampak Kapitalis terhadap Imbal Hasil Investasi
Kapitalis menurunkan volatilitas pengukuran laba dan rasio imbal hasil investasi , dimana
kapitalis mempengaruhi pembilang dan penyebut dari rasio imbal hasil atau investasi.Namun sebaliknya
pembebanan biaya asset menyebabkan dasar investasi yang lebih rendah dan meningkatkan volatilitas
laba.
c.Dampak Kapitalis terhadap Rasio Solvabilitas
Pada pembebanan biaya secra langsung , rasio solvabilitas dan yang lainnya menggambarkan
kondisi perusahaan yang lebih buruk dari kondisi yang sebenarnya
d.Dampak Kapitalis terhadap Arus Kas Operasi
Ketika asset dibebankan langsung maka akan tercatat sebagai arus kas keluar operasi ,namun jika
biaya aste dikapitalisasi makan akan tercatat sebgai arus kas keluar investasi.
4.ASET TETAP DAN SUMBER DAYA ALAM
Iyalah asset berwujud tidak lancar yang digunakan dalam berbagai proses manufaktur, penjualan ,
atau jasa untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas selaa lebih satu priode , dan biasanya masa
manfaatnya diharapkan lebih dari satu priode
-Menilai Aset Tetap dan Sumber Daya Alam
a.Menilai property,pabrik,perlatan
Prinsip biaya historis digunakan saat menilai property,pabrik,peralatan dimana dapat menunjukan
bahwa perusahan awalnya encatat asset sebesar harga beli,biaya ini juga termasuk semua pengorbanan
yang diperlukan untuk mendapatakan asset sampai asset di tempat dan dipergunakan.
b.Menilai Sumber Daya Alam
Juga disebut asset yang dihabiskan dalam arti iyalah hak untuk menggambil atau mengkonsumsi
sumber daya alam .Perusahaan melaporkan sumber daya alam sebesar biaya historis ditambah biaya
pencarian,eksplorasi,pengembangan.
c.Penyusutan
Prinsip dasar saat menentukan laba iyalah bahwa penghasilan yang memperoleh manfaat dari
penggunaan asset janggak panjang harus menanggung bagian proporsional dari biaya asset tersebut
.penyusutan iyalah alokasi biaya pabrik dan peralatan selama masa manfaat.
d.Tingkat Penyusutan
Dua faktor tingkat penyusutan :
1.Masa manfaat
Asumsi terkai masa manfaat didasari oleh kondisi ekonomi,pemahaman teknis, pengalaman dan
informasi mengenai fisik dan sifat produksi asset.kerusakan dan keusangan iyalah hal yang hal yang
mampu membatasi masa manfaat
2.Masa alokasi
Beban penyusutan juga ditentukan dengan metode alokasi ada 3 metode lakokasi sebgai brikut :

 Garis lurus dimana mengalokasikan biaya asset selama masa manfaatnya berdasarkan beban
priodik yang sama, dimana asumsinya iyalah kerusakan fisik akan terjadi sama sepanjang waktu ,
diman asumsi ini niaanya lebih valid pada struktur tetap seperti bangunan
 Dipercepat iaya;h metode penyusutan dipercepat mengalokasikan biaya asset selam masa manfaat
dengan cara menurun.diaman ada dua jenis pada metode ini iyalah saldo menurun dan jumlah
nagka tahun .saldo menurun iyalah menggunakan tariff tetap terhadap saldo asset yang
menurun.jumlah angka tahun menggunakan pecahan menurun terhadap biaya asset dikurangi
nilai sisa
 Khusus biasanya dijumpai pada industry tertentu seperti baja dan alat berat, dimana pada metode
ini mengaitkan beban penyusutan dengan aktivitas atau intensitas penggunaan asset

e.Deplesi
Iyalah alokasi biaya sumber daya alam berdasarkan tingkat pengolahan atau produk,diaman yang
memiliki perbedan dengan penyusutan iyalah biaya yang berdasarkan unit yang dieksploittasi dari sumber
daya alam .
f.Penurunan nilai
Tujuan asset di susutkan iyalah untuk metode pengkaitan biata asset berumur panjang dengan
pendapatan yang diperoleh dari penggunaan asset tersebut.Penurunan atau penghapusan atas nilai asset
jangka panjang iyalah penurunan nilai.
-Mengnalisis Aset Tetap dan Sumber Daya Alam
Aturan akuntansi atas penurunan nilai asset jangka panjang mengharuskan perusahan untuk
secara priodik mengkasi peristiwa atau perubahan kondisi yang memungkinkan terjadinya
penurunan.namun dalam aturan terkini perusahaan menggunkan uji pemulihan unuk menentukan apakah
penurunan nilai atau tidak.

5.ASET TAK BERWUJUD


Aset tak berwujud merupakan hak, keistimewaan, dan kepemilikan atau pengendalian. Aset tak
berwujud memiliki ciri-ciri: (1) tidak dapat dipisahkan dari suatu perusahaan atau segmennya;
(2) masa manfaat yang tidak terhingga; dan (3) mengalami perubahan yang besar karena kondisi
yang kompetitif.
a.Akuntansi Aset Tak Berwujud
 Aset Tak Berwujud dan Diidentifikasi
Merupakan aset tak berwujud yang dapat diidentifikasi terpisah dan dikaitkan dengan hak
tertentu atau keistimewaan selama periode manfaat yang terbatas. Aset tak terbatas
dicatat sebesar biayanya dan mengamortisasi biaya sepanjang periode manfaat. Tidak
diperbolehkan menghapus untuk dibebankan pda saat akuisisi.
 Aset Tak Berwujud tidak dapat Diidentifikasi
Merupakan aset yang dapat dikembangkan secara internal atau dibeli namun tidak dapat
diidentifikasi dan seringkali memiliki masa manfaat yang tak tehingga. Biaya
pengembangan, pemeliharaan dan pemulihan aset tak berwujud dibebankan saat
terjadinya.
 Amortisasi aset tak berwujud
Saat kapitalisasi biaya aset tak berwujud yang dapat atau tidak diidentifikasikan, biaya ini
selajutnya diamortisasi sepanjang periode manfaat aset ini. Jika aset tak berwujud
mengalami penurunan nilai yang material (setelah uji pemulihan), maka aset diturunkan
nilainya. Berdasrkan standart akuntansi goodwill tidak diamortisasi tetapi diuji penurunan
nilai setiap tahunnya.
b.Menganalisa Aset Tak Berwujud
Hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Sering terjadinya kesalahan penilaian saat mengevaluasi aset tak berwujud
2. Goodwill yang dicatatat hanya saat akuisisi, dan sebagian besar goodwill terdapat pada
neraca.
3. Perlakuan amortisasi manajemen. Yaitu dengan meningkatkan laba yang dilaporkan
dengan cara mengamortisasi aset tak berwujud sepanjang periode yang melebihi periode
manfaat.
4. Komposisi, penilaian dan disposisi goodwill.

6.ASET TAK BERWUJUD DAN KONTIJENSI YANG TIDAK TERCATAT


Dalam praktik, pengeluaran untuk menciptakan goodwill dibebankan saat terjadinya. Jika
goodwill dapat menghasilkan laba itu karena perubahan pengembangan goodwill. Analisis harus
menyesuaikan aset dan kewajiban secara layak.

Anda mungkin juga menyukai