3. Biaya pensiun
Adalah biaya yang dikeluarkan akibat perubahan posisi ekonomi atau berubahnya status
pendanaan pada periode tertentu. Ada 2 tipe biaya pensiun yakni biaya pensiun
berulang dan biaya pensiun tidak berulang. Biaya pensiun berulang spertibiaya jasa dan
biaya bunga. Biaya jasa adalah nilai sekarang dari imbalan pensiun yang diperoleh
berdasarkan rumusan hitungan imbal pensiun, biaya initimbul hanya pada program yang
didasarkan pada masa kerja. Sedangkan biaya bunga adalah kenaikan pembayaran
pensiun akibat naiknya kewajiban imbalan proyeksi, biaya bunga diperoleh dari
pengalian PBO awal periode dengan tingkat diskonto.
Pada biaya pensiun tidak berulang ada dua jenis pula yakni keuntungan atau kerugian
actuarial dan biaya jasa lalu. Keuntungan atau kerugian actuarial adalah perubahan PBO
karena perubahan kebijakan atas pengestimasian dari PBO itu sendiri. Sedangakan biaya
jasa lalu adalah biaya yang muncul akibat berubahnya aturan dalam kebijakan pensiun
terhadap PBO.
Komponen dalam menghitung biaya pensiun adalah imbal hasil asset program actual.
Imbal asset program actual adalah laba atau keuntungan dari program pensiun itu
sendiri. Terdiri atas pendapatan investasi dikurangi dengan biaya pengelolaan dan
ditambah dengan kenaikan yang direalisasikan dan belum direalisasikan.
4. Artikulasi biaya pensiun dan status pendanaan
Maksud dari artikulasi biaya pensiun dan status pendanaan ini lebih kepada pembacaan
dan pemahan mengenai laporan keuangan dan keterkaitannya khususnya untuk laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Dalam menganalisis laporan
keuangan maka diperluk an pemahaman terkait artikulasi ini, dengan begitu kita juga
dapat tau darimana biaya pensiun yang dibebankan didapat.
Persyaratan akuntansi pensiun
Ada 2 syarat umum yang menjadi indikasi sebagai persyaratan akuntansi pensiun antaralain :
1. Biaya pensiun yang diakui
Yang dimaksud dengan biaya pensiun yang diakui adalah biaya pensiun periodeik neto
dan imbal hasil asset programyang diharapkan sedangkan kerugian ataupun keuntungan
actuarial ditangguhkan dan yang diakui hanya sebagian saja dengan cara amortisasi.
Dalam penangguhan dan amortisasi ada 4 macam antaralain imbal hasil asset program
yang diharapkan, penangguhan keuntungan dan kerugian actuarial, amortisasi
keuntungan dan kerugian neto, dan penangguhan dan amortisasi biaya jasa lalu.
Imbal hasil asset program yang diharapkan adalah perhitungan perolehan imbalan
pensiun berdasarkan perhitungan investasi jangka panjang dimana lebih masuk akal dan
dapat diprediksi. Sedangkan penangguhan keuntungan dan kerugian actuarial timbul
dari perubahan tingkat diskonto salah satunya yang menjadikan keuntungan atau
kerugian actuarial bersifat tidak berulang oleh sebab itu harus ditangguhkan.
Amortisasi keuntungan atau kerugian neto timbu dari penangguhan keuntungan dan
kerugian actuarial yang dinetokan bersama dengan perbedaaan atau selisish dari imbal
hasil asset yang diharapkan dan imbal hasil asset actual. Penangguhan dan amortisasi
biaya jasa lalu timbulakibat sifat dari biaya jasa lalu yang tidak berulang oleh sebab itu
harus ditangguhkan akan mendapat nilai rata ratanya.
2. Status yang diakui pada laporan posisi keuangan
Dalam aturan terbaru, status pendanaan pensiun masuk dalam laporan posisi keuangan
dimana penangguhan neto dibebankan pada penghasilan komprehensif lain. Dalam
laporan posisi keuangan penghasilan komprehensif lain akan dibebankan pada
akumulasi penghasilan komprehensif.
Gambaran akuntansi OPEB
1. Status yang diakui pada laporan posisi keuangan
Untuk mengakui OPEB maka terlebih dulu harus mengestimasi kewajiban imbalan
pascakerja yang diharapkan yang merupakan nilai sekarang dari pembayaran dimasa
depan. Imbalan pascakerja yang diharapkan tidak semua diakui dalam laporan keuangan
namun hanya sebagian kecilnya yang proporsional atau yang dimaksud dengan
akumulasi kewajiban imbalan pasca kerja.
2. Biaya OPEB yang diakui
Ada 5 macam biaya OPEB yang diakui. Yang pertama ada biaya jasa, yang merupakan
nilai sekarang dari imbalan yang diperoleh selama masa kerja atau yang proporsional.
Lalu ada biaya bunga, merupakan kenaikan yang dihitung dengan tingkat diskonto yang
diasumsikan. Selanjutnya ada imbal hasil asset program yang diharapkan, merupakan
perkalian antara imbl hasil jangka panjang yang diharapkan dengan nilai wajar asset.
Lalu ada amortisasi keuntungan atau kerugian neto, merupakan perhitungan
keuntungan atau kerugian yang diperoleh dengan diamortisasikan garis lurus selama
masa kerja.yang terakhir ada amortisasi biaya jasa lalu, merupakan perhitungan dari
biaya jasa yang diamortisasikan.
3. Artikulasi laporan posisi keuangan dan laba netto
Perlakuannya sama dengan pensiun yakni penangguhan neto selama satu tahun
dimasukkan dalam penghasilan komprehensif lain untuk tahun tersebut dan
penangguhan neto kumulatif dimasukkan dalam akumulasi penghasilan komprehensif
lain.