Oleh :
SHINTA NIKHLATURRIFQYAH (180810301117)
B. MASALAH STRUKTURAL
1. Proporsi Sektor Manufaktur
Proporsi sektor manufaktur terhadap PDB cenderung menurun dikarenakan turunnya
aktivitas produksi dan melemahnya rupiah .
Struktur PDB Indonesia yang teridiri dari pertanian; manufaktur; jasa;
pertambangan; dan utilisasi (listrik, gas, air). Pada tahun 2016, pertanian memberikan
kontribusi terhadap PDB sebesar 56,6% sektor ini mengalami peningkatan daripada
tahun sebelumnya; lalu terdapat sektor manufaktur sebesar 21.3% yang mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya. Dari total realisasi ekspor manufaktur, tiga sektor
yang paling banyak memberikan sumbangsih terbesar adalah industri makanan, industri
logam dasar dan industri bahan kimia atau barang kimia; selanjutnya terdapat sektor jasa
sebesar 14.0%, peryambangan sebesar 7.4%, serta utilisasi sebesar 1.3%. ketiga sektor
ini tidak mengalami peningkatan maupun penurunan melainkan cenderung stabil.
Nilai tambah konstan per kerja di Indonesia didistribusi oleh lima sektor, yaitu
pertanian, pabrik, jasa, pertambangan, utilisasi. Pada tahun 2017 Nilai tambah tertinggi
berasal dari pertambangan yang meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sekitar
menyentuh 600 juta rupiah/pekerjaan. Selanjutnya ada sektor utilisasi sekitar 300 juta
rupiah yang meskipun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Kemudian sektor
abrik yang sedikit mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sekitar 100 juta
rupiah. Dan terdapat sektor jasa dan pertanian yang masing-masing kurang dari 100 juta
rupiah/pekerjaan.
2. Penyebaran Pekerjaan dalam Sektor Industri
Penyebaran pekerjaan dalam sektor industri terus mengalami peningkatan, namun
dengan kecepatan yang rendah dikarenakan belum berkembangnya sektor industri
manufaktur karena memenag sulitnya sektor ini untuk tumbuh di era reformasi dan
seharisnya adanya transformasi ketenagakerjaan dari pertanian masuk ke manufaktur.
Kualitas kerja di sektor manufaktur yang relatif rendah, yaitu sebesar 57% berasal dari
berpendidikan di bawah SMA. Menurut berbagai sektor pada tahun 2016, pekerjaan di
pelayana jasa mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 45.5%. lalu
terdapat pekerjaan di bidang pertanian sebsat 32.1% meskipun mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya; dan pekerjaan dari sektor industri yang cenderung stabil dari
tahun sebelumnya yaitu sebesar 22.4%.
Pada tahun 2017 Jumlah tenaga kerja di sektor manufaktur terbanyak berasal dari
tenaga kerja yang berpendidikan dibawah SMA. Pada tahun 2017, untuk tingkat
universitas, tenaga kerja yang terserap dalam manufaktur sebesar 0.7 juta orang. Lalu
untuk tingkat diploma sebesar 0.3 juta orang. Untuk tingkat SMK sebesar 2.9 juta orang.
Untuk SMA terserap sebesar 3.4 juta orang. Kemudian untuk tingkat SMP sebesar 3.8
juta orang. Tamatan sekolah dasar sebesar 4.0 juta orang. Dan yang belum taman
Sekolah Dasar sebesar 1.6 juta orang. Serta untuk tenaga kerja yang bahkan tidak
sekolah terserap sebanyak 0.3 juta orang.