Nim : 62201170011
Prodi : Akuntansi
Semester :5
BAB 2
Lingkungan Pelaporan
Laporan keuangan wajib merupakan hal terpenting dalam laporan keuangan. Berikut 3 kategori
laporan keuangan :
2. Pengumuman laba : dibuat untuk tradisional dibursa efek melalui pita lebar dan sering kali
dilaporkan dimedia keuangan seperti the wall secret journal.
3. Laporan wajib lainnya : selain laporan keuangan, perusahaan harus mengajukan laporan
lain dengan sec. Seperti pernyataan proxy, form-8k, dan prospektus.
Gaap merupakan aturan dan pedoman akuntansi keuangan. Aturan ini menentukan kebijakan
pengukuran dan pengakuan seperti bagaimana aset diukur, kapan terjadinya liabilitas, kapan
pendapatan dan keuntungan diakui, serta kapan terjadinya beban dan kerugian. Manajer memiliki
kendali tertinggi atas integritas sistem akuntansi dan catatan keuangan yang membentuk laporan
keuangan. Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan ini dapat memastikan keandalan dan
integritas laporan keuangan. Beberapa diantaranya seperti sec, ditetapkan melalui undang-
undang. Sumber informasi alternative antara lain,informasi ekonomi, industri dan perusahaan.
Para investor menggunakan informasi ekonomi dan industri untuk memperbarui proyeksi
perusahaan. Pengungkapan sukarela oleh manajer merupakan sumber informasi yang selain
penting. Salah satu katalisator penting untuk pengungkapan sukarela adalah safe harbor rules.
Aturan ini memberikan perlindungan hukum terhadap kesalahan yang sebenarnya dilakukan oleh
manajer dalam membuat pengungkapan sukarela. Perantara informasi mewakili sebuah industri
yang terlibat dalam pengumpulan, pemprosesan, penginterpretasian,dan penyebarluasan
informasi mengenai prospek keuangan perusahaan.
Relevansi adalah kepada informasi untuk memengaruhi keputusan, dan menunjukkan ketepatan
waktu. Keandalan merupakan informasi dapat dikonfirmasi, penyajiannya jujur dan netral.
Akuntansi akrual : akuntansi modern mengadopsi basis akrual atas dasar arus kas yang lebih
primitif.
1. Biaya historis dan nilai wajar. Biaya historis merupakan nilai dari transaksi aktual yang telah
terjadi dimasak lalu, sehingga akuntansi biaya historis juga mengacu pada akuntansi berbasis
transaksi. Sedangkan nilai wajar adalah estimasi nilai ekonomis terkira dari aset atau liabilitas.
3. Konservatisme, melibatkan pelaporan dengan pandangan yang lebih sedikit optimis ketika
menghadapi ketidakpastian dalam pengukuran.
Akuntansi tentu memiliki keterbatasan, akan tetapi tidak ada yang sebanding. Akuntansi
keuangan tetap atau artinya sistem yang relevan dan andal untuk mencatat, mengklasifikasi, dan
meringkas aktifnya bisnis. Keungulan informasi laporan keuangan antara lain ketepatan waktu,
frekuensi (ketepatan waktu), dan berpandangan kedepan.
Informasi tentang laba oerusahaan berdasarkan akuntansi akrual secara umum memberikan
indikasi yang lebih baik mengenai kemampuan saat ini dan berkelanjutan perusahaan untuk
menghasilkan arus kas dibandingkan informasinya terbatas pada aspek keuangan
datiboenerimhaan dan pembayaran kas.
Dalam laporan laba rugi maupun laporan posisi keuangan akrual tampak lebih masuk akal
dibanding dengan pencatatan menurut akuntansi kas. Namun demikian ada ketidakpastian
dengan angkatannya tersebut.
Kerangka Akuntansi Akrual
Relevansi akuntansi akrual : relevansi akrual jangka pendek dan relevansi akrual jangka
panjang.
Implikasi analisis akuntansi akrual Mitos dan kebenaran tentang akrual dan arus kas.
Mitos : dikarenakan nilaiboerusahaan tergantung pada arus kas masa depan, hanya arus kas kini
yang relevan, semua arus kas memiliki nilai yang relevan, penyesuaian akuntansi akrual
memiliki nilai yang tidak relevan, arus kas tidak dapat dimanipulasi, semua laba dimanipulasi,
tidak kunjung mengelola laba yang semakin secara konsisten dalam jangka panjang.
Fakta : akuntansi akrual (laba) lebih relevan dari pada arus kas,arus kas dapat lebih diandalkan
dari pada akrual, dan angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi.
Konsep Laba
Laba adalah ringkasan hasil neto dari operasi bisnis selama periode waktu tertentu. Laba
bertujuan memberikan pengukuran pada perubahan kekayaan pemegang saham salam satu
periode dan estimasi profitabilitas bisnis saat ini, yaitu sampai sejauh mana bisnis tersebut dapat
menutupi biaya operasi dan memperoleh imbal hasil untuk para penegak sahamnya.
Laba ekonomi ditentukan dengan arus kas selama periode bersangkutan ditambah perubahan
nilai sekarang dari arus kas masa depan yang akan datang, biasanya ditujukan oleh perubahan
nilai pasar dari aset neto bisnis. Laba permanen merupakan rata- rata laba stabil yang diharapkan
dapat diperoleh selama masa bisnis, dengan kondisi bisnis pada saat ini. Laba operasi mengacu
pada laba yang timbul dari aktifnya operasi perusahaan.
Laba akuntansi didasarkan konsep akuntansi akrual. Meski laba akuntansi mencerminkan aspek
laba akuntansi dan laba permanen, tetapi laba ini tidak ditujukan untuk mengykyr kedua konsep
laba tersebut.
Pengakuan pendapatan dan pengaitan. Keduanya merupakan titik awal pengukuran laba. Dua
kondisi yang harus diperlukan untuk pengajuan adalah bahwa pendapatan harus direalisasi atau
dapat direalisasikan dan diterima.
Implikasi Analisis
Menentukan tujuan analisis sangatlah penting. Kita perlu menentukan apakah tujuan analisis
adalah penentu laba ekonomi atau laba permanen perusahaan.
Definisi nilai wajar adalah harga pertukaran, yaitu harga yang akan diterima untuk menjual aset
dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Terdapat 3 level hierarki
output yaitu asumsi yang membentuk dasar untuk memperoleh estimasi nilai wajar. Terdapat 3
pendekatan dasar untuk teknik penilaian antara lain pendekatan pasar, pendekatan penghasilan,
dan pendekatan biaya.
Implikasi Analisis
Kebutuhan untuk analisis akuntansi muncul karena akuntansi akrual meningkatkan akuntansi kas
dengan mencerminkan aktivitas bisnis secara cepat waktu dan laporan keuangan dibuat untuk
berbagi macam pengguna dan kebutuhan informasi. Distorsi akuntansi merupakan
penyimpangan informasi laporan keuangan yang dilaporkan dari realitas bisnis yang
mendasarinya. Sumber distorsi antara lain standar akuntansi, kesalahan estimasi, relaksasi
versus relevansi, dan manajemen laba.
Manajemen Laba
Definisi: intervensi dengan tujuan tertentu oleh manajemen dalam proses penentuan laba,
biasanya untuk memenuhi tujuannya sendiri. Strategi umum dalam manajemen laba, antara lain
meningkatkan laba, big bath, dan perataan laba.
Tahap- tahap dalam evaluasi kualitas laba antara lain mengidentifikasi dan menilai kebijakan
akuntansi utama, mengevaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi, menentukan strategi pelaporan,
dan mengidentifikasi dan menilai red flags.