Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MATAKULIAH SEMINAR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

“EQUITY ANALYSIS AND VALUATION”

Dosen Pengampu :

OLEH:
KELOMPOK 1

ANGGOTA :

2320532004 NADRATUL AISYA

2320532019 DWI CITRA OKTARA

2320532025 RAYANA ADZKIA FITRI

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS ANDALAS

2023
EQUITY ANALYSIS AND VALUATION

Oracle dari Omaha Membagikan Kebijaksanaan

Pengeluaran apa pun yang mungkin dianggap tidak menguntungkan dengan cepat
dikeluarkan dari pendapatan sementara,seperti keuntungan penjualan aset dan pendapatan
pensiun,tetap.Penghasilan pro forma dengan cepat dikenal sebagai EBUI,atau penghasilan
sebelum item yang tidak menyenangkan.

Perusahaan tidak melakukan sesuatu yang ilegal."Tetap,pihaknya segera menghitung


sebagian dari pendapatan yang diharapkan karena terkait dengan pekerjaan yang dilakukan
tahun lalu. Hanya pembacaan menyeluruh atas catatan kaki laporan keuangan yang dapat
mengungkap praktik akuntansi perusahaan.“Masalah dengan angka pendapatan yang tidak
jelas saat ini bukanlah akuntansi akrual itu sendiri. Manajemen laba dianggap sebagai faktor
penentu persistensi. Analisis penilaian ekuitas kami menekankan pendapatan dan ukuran
akuntansi lainnya untuk menghitung nilai perusahaan.Peramalan pendapatan
mempertimbangkan kekuatan pendapatan,teknik estimasi,dan mekanisme pemantauan.

Recasting and adjusting earnings

Salah satu tugas dalam analisis ekuitas adalah menyusun kembali laba dan komponen
laba agar stabil, normal, dan elemen berkelanjutan yang merupakan pendapatan yang
dipisahkan dan dibedakan dari acak, tak menentu, tidak biasa, dan elemen yang tidak
berulang. Analisis recasting untuk penyusunan kembali dan penyesuaian laba memerlukan
informasi yang andal dan relevan.

Information on Earning Persistance

2
Kita sering menemukan item-item yang "tidak biasa" dipisahkan dalam laporan laba
rugi, namun pengungkapannya bersifat opsional dan tidak selalu mencakup informasi yang
cukup untuk menilai signifikansi atau persistensinya. Sumber-sumber utama informasi ini
meliputi:

- Laporan laba rugi, termasuk komponen-komponennya:


 Pendapatan dari operasi yang dilanjutkan.
 Pendapatan dari operasi yang dihentikan.
 Keuntungan dan kerugian luar biasa.
 Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi.
- Laporan dan catatan keuangan lainnya.
- Diskusi dan analisis manajemen.

Recasting earning and Earning Component

Menyusun kembali dan menyesuaikan pendapatan membantu dalam menentukan


kekuatan pendapatan suatu perusahaan. Penyusunan ulang bertujuan untuk menata ulang
komponen pendapatan untuk memberikan klasifikasi yang bermakna dan format analisis yang
relevan. Komponen dapat diatur ulang, terbagi lagi, atau pajak yang berlaku, namun
jumlahnya harus diselaraskan dengan laba bersih setiap periode.

Pengungkapan pajak penghasilan memungkinkan kita memisahkan faktor-faktor yang


mengurangi atau menaikkan pajak. Prosedur analitis ini melibatkan penghitungan pajak
berdasarkan tarif hukum dan pengurangan manfaat pajak yang timbul dari berbagai item
seperti kredit pajak, tingkat keuntungan modal, penghasilan bebas pajak, atau menurunkan
tarif pajak luar negeri. Laporan laba rugi yang disusun kembali secara analitis berisi rincian
sebanyak yang diperlukan untuk tujuan analisis kami dan dilengkapi dengan catatan.

Adjusting Earning and Earning Component

Proses penyesuaian menggunakan data dari penyusunan ulang laporan laba rugi dan
informasi lain yang tersedia untuk menetapkan komponen pendapatan ke periode yang paling

3
tepat untuk komponen tersebut. Kita harus sangat berhati-hati dalam menetapkan item luar
biasa atau tidak biasa ke dalam periode. Juga, manfaat pajak penghasilan dari akumulasi
kerugian operasional biasanya dipindahkan ke tahun terjadinya kerugian. Biaya atau manfaat
penyelesaian tuntutan hukum dapat berhubungan dengan satu atau lebih periode sebelumnya.

Kemampuan untuk menyesuaikan semua periode dengan dasar yang sebanding


bergantung pada ketersediaan informasi.

Faktor Penentu Persistensi Laba

Setelah menyusun ulang dan menyesuaikan laba, analisis selanjutnya berfokus pada
penentuan persistensi laba. Manajemen laba, variabilitas, tren, dan insentif merupakan faktor
penentu persistensi laba yang potensial. Kita juga harus menilai persistensi laba selama siklus
bisnis dan jangka panjang.

Tren dan Persistensi Laba

Laba yang mencerminkan tren pertumbuhan yang stabil sangat diharapkan. menilai
tren laba dapat menggunakan metode statistik atau dengan laporan tren.

Analisis tren menggunakan angka-angka pendapatan yang diambil dari prosedur


penyusunan ulang dan penyesuaian yang diilustrasikan dalam Gambar 11.2. Tren pendapatan
sering kali mengungkapkan petunjuk penting untuk kinerja perusahaan saat ini dan di masa
depan dan menunjukkan kualitas manajemen. Kita harus waspada terhadap distorsi akuntansi
yang mempengaruhi tren. Yang paling penting adalah perubahan dalam prinsip akuntansi dan
dampak dari kombinasi bisnis, khususnya pembelian. Kita harus membuat penyesuaian untuk
perubahan-perubahan ini. Mungkin salah satu motivasi utama manajemen laba adalah untuk
mempengaruhi tren laba. Praktik manajemen laba mengasumsikan bahwa tren laba penting
untuk penilaian. Mereka juga mencerminkan keyakinan bahwa revisi retroaktif atas laba yang
dilaporkan sebelumnya hanya berdampak kecil pada harga sekuritas. Contohnya, ketika
sebuah perusahaan mengalami dan melaporkan kerugian, perspektif ini menunjukkan bahwa
keberadaannya sering kali sama pentingnya dengan besarnya kerugian tersebut untuk tujuan
penilaian. Asumsi-asumsi ini dan kecenderungan beberapa manajer untuk menggunakan

4
akuntansi sebagai alat untuk meningkatkan tren laba telah menyebabkan teknik manajemen
laba yang canggih, termasuk perataan laba.

Earning Management and Persistance

Ada beberapa persyaratan untuk memenuhi definisi manajemen laba. Persyaratan ini
penting karena mereka membedakan manajemen laba dari salah saji dan distorsi. Manajemen
laba menggunakan prinsip-prinsip pelaporan akuntansi yang dapat diterima untuk tujuan
melaporkan hasil tertentu. Manajemen laba menggunakan keleluasaan yang tersedia dalam
memilih dan menerapkan prinsip-prinsip akuntansi untuk mencapai tujuannya, dan dapat
dikatakan dilakukan dalam kerangka praktik yang dapat diterima. Ini adalah masalah bentuk
dan bukan substansi. Hal ini tidak memengaruhi transaksi aktual, namun memengaruhi
redistribusi kredit atau biaya antar periode. Tujuan utamanya adalah untuk memoderasi
variabilitas laba antar periode dengan menggeser laba antara tahun-tahun yang baik dan
buruk, antara tahun-tahun yang akan datang dan saat ini, atau berbagai kombinasi.

Manajemen laba yang sebenarnya memiliki banyak bentuk :

 Perubahan metode atau asumsi akuntansi

Contoh perusahaan yang mengubah metode atau asumsi termasuk Chrysler, yang
merevisi ke atas tingkat pengembalian yang diasumsikan pada portofolio pensiunnya dan
secara substansial meningkatkan pendapatan ketika penjualan merosot, dan Continental
Airlines, yang memperpanjang masa penyusutan dan meningkatkan nilai residu pesawat,
sehingga meningkatkan pendapatan berikutnya.

 Mengimbangi keuntungan dan kerugian yang luar biasa

Praktik ini menghilangkan efek pendapatan yang tidak biasa atau tidak terduga yang
dapat berdampak buruk pada tren pendapatan.

 Big Bath

5
Teknik ini mengakui biaya periode mendatang pada periode berjalan, ketika periode
berjalan berkinerja buruk. Praktik ini membebani laba periode mendatang dengan biaya-biaya
tersebut.

 Penurunan nilai

Penurunan nilai aset operasi seperti pabrik dan peralatan atau aset tidak berwujud seperti
goodwill ketika hasil operasi buruk adalah alat manajemen laba lainnya. Perusahaan sering
membenarkan penurunan nilai dengan berargumen bahwa kondisi ekonomi saat ini tidak
mendukung nilai aset yang dilaporkan.

 Pengaturan waktu pengakuan pendapatan dan beban

Teknik ini mengatur waktu pengakuan pendapatan dan biaya pengakuan pendapatan dan
beban untuk mengelola pendapatan, termasuk tren. Contohnya adalah waktu pengakuan
pendapatan, penjualan aset, pengeluaran penelitian, iklan, pemeliharaan, dan perbaikan.
Tidak seperti kebanyakan teknik manajemen laba, keputusan ini dapat melibatkan waktu
transaksi aktual. Penurunan nilai. Penurunan nilai aset operasi seperti pabrik dan peralatan
atau aset tidak berwujud seperti goodwill ketika hasil operasi buruk adalah alat manajemen
laba lainnya. Perusahaan sering kali membenarkan penurunan nilai dengan berargumen
bahwa kondisi ekonomi saat ini tidak mendukung nilai aset yang dilaporkan. Contohnya
adalah Cisco Systems, yang menghapus persediaan senilai $2,25 miliar sebagai bagian dari
program restrukturisasi.

Pengaturan waktu pengakuan pendapatan dan biaya. Teknik ini mengatur waktu pengakuan
pendapatan dan biaya untuk mengelola pendapatan, termasuk tren. Contohnya adalah waktu
pengakuan pendapatan, penjualan aset, pengeluaran riset, iklan, pemeliharaan, dan perbaikan.
Tidak seperti kebanyakan teknik manajemen laba, keputusan ini dapat melibatkan waktu

6
transaksi aktual. Contohnya adalah General Electric, yang mengimbangi keuntungan dengan
biaya restrukturisasi untuk memperlancar fluktuasi laba.

Management Insentif dan Persistance

Terutama terlihat jelas dalam menilai persistensi laba dan dalam melakukan analisis
kredit. Pengalaman menunjukkan bahwa beberapa manajer, pemilik, dan karyawan
memanipulasi dan mendistorsi laba yang dilaporkan untuk keuntungan pribadi. Perusahaan
yang mengalami kesulitan keuangan sangat rentan terhadap tekanan ini. Praktik-praktik
seperti itu terlalu sering dibenarkan oleh individu-individu ini sebagai perjuangan untuk
bertahan hidup. Perusahaan-perusahaan yang makmur juga terkadang mencoba
mempertahankan reputasi yang diperoleh dengan susah payah sebagai perusahaan dengan
pertumbuhan laba melalui manajemen laba. Rencana kompensasi dan insentif atau kendala
berbasis akuntansi lainnya memberikan motivasi tambahan bagi manajer untuk mengelola
laba. Dampak dari insentif manajemen terlihat dalam kasus-kasus berikut ini.

Analis harus mengenali insentif yang dihadapi manajer sehubungan dengan laba.
Manajemen laba sering kali pada awalnya dilakukan dengan mengecilkan laba yang
dilaporkan. Hal ini menciptakan "cadangan" untuk digunakan pada periode laba yang rendah
di masa depan. Sebagai contoh, Sears meningkatkan penyisihan piutang tak tertagih dan
menggunakan cadangan tersebut untuk menggelembungkan laba selama bertahun-tahun.
Meskipun hal ini bisa diperdebatkan, namun ini bukanlah tujuan dari pelaporan keuangan.
Kita akan lebih baik dilayani dengan pengungkapan penuh komponen-komponen laba beserta
penjelasan manajemen. Kita kemudian dapat merata-ratakan, meratakan, atau menyesuaikan
laba yang dilaporkan sesuai dengan tujuan analisis kita.

Dengan adanya insentif kinerja dari para manajer, dan penggunaan angka-angka
akuntansi untuk mengendalikan dan memantau kinerja mereka, analisis harus mengenali
potensi manajemen laba dan bahkan salah saji. Analisis harus mengidentifikasi perusahaan
dengan insentif yang kuat untuk mengelola laba, dan kemudian meneliti praktik akuntansi
perusahaan-perusahaan ini untuk memastikan integritas laporan keuangan.

7
Pos-Pos Persisten dan Transitori dalam Laba

Menyusun ulang dan menyesuaikan laba untuk penilaian ekuitas bergantung pada
pemisahan komponen laba yang stabil dan persisten dari komponen yang bersifat acak dan
sementara. Menilai persistensi adalah penting dalam menentukan kekuatan laba. Peramalan
laba juga bergantung pada persistensi.

Bagian penting dari analisis adalah menilai persistensi komponen laba dan rugi dari
laba. Bagian ini menjelaskan bagaimana kita dapat menentukan persistensi dari item-item
yang tidak berulang, tidak biasa, atau luar biasa. Hal tersebut harus ditangani dalam
mengevaluasi tingkat laba, kinerja manajemen, dan peramalan laba. Tujuan menganalisis dan
menginterpretasikan pos luar biasa ada dua :

 Menentukan apakah suatu item bersifat sementara


Hal ini melibatkan penilaian apakah suatu item tidak biasa, tidak beroperasi, atau tidak
berulang. Mengingat insentif yang dihadapi manajer dalam melaporkan barang-barang
sementara, kita harus melakukan evaluasi independen mengenai apakah keuntungan atau
kerugian bersifat sementara. Untuk tujuan ini, kami menyusun pos-pos ke dalam dua
kategori besar:
- operasi yang tidak berulang

Keuntungan dan kerugian ini berhubungan dengan aktivitas operasi tetapi jarang terjadi
atau tidak dapat diprediksi. Pos-pos operasional berhubungan dengan aktivitas bisnis normal
perusahaan. Konsep operasi normal jauh lebih tidak jelas daripada yang disadari oleh banyak
orang. Pendapatan dan biaya operasi pabrik adalah pendapatan dan biaya yang terkait dengan
cara kerja pabrik. Sebaliknya, hasil penjualan surat berharga yang tersedia untuk dijual adalah
keuntungan atau kerugian non operasional.

Pendapatan dan biaya operasi pabrik adalah pendapatan dan biaya yang terkait dengan
cara kerja pabrik. Sebaliknya, hasil penjualan surat berharga yang tersedia untuk dijual adalah
keuntungan atau kerugian non operasional. Konsep penting lainnya, yaitu pengulangan,
adalah konsep frekuensi. Tidak ada batasan yang telah ditentukan dan diterima secara umum

8
yang memisahkan peristiwa berulang dari peristiwa yang tidak berulang. Analisis keuntungan
dan kerugian operasi yang tidak berulang harus mengakui frekuensi yang melekat dan
kurangnya pola yang berulang.

- non operasi yang tidak berulang.

Analisis atas pos-pos operasi yang tidak berulang tidak dapat langsung mengikuti aturan
mekanis, harus menelaah informasi dan pasti akan menemukan beberapa item yang lebih
mungkin berulang daripada yang lain dan beberapa item yang lebih bersifat operasional
daripada yang lain. Penelaahan ini mempengaruhi penyusunan ulang, penyesuaian, dan
peramalan laba. Kita juga harus mengenali besarnya suatu item sebagai faktor penting.
Setelah kita menyelesaikan analisis pendapatan berulang, kita sering kali perlu berfokus pada
pengalaman pendapatan rata-rata selama beberapa tahun daripada hasil dari satu tahun. Fokus
pada pendapatan rata-rata sangat penting bagi perusahaan dengan jumlah yang berfluktuasi
dari pos-pos yang tidak berulang dan pos-pos luar biasa lainnya. Satu tahun adalah periode
yang terlalu pendek dan terlalu acak untuk mengevaluasi kekuatan laba suatu perusahaan atau
untuk meramalkan laba.

 Menentukan penyesuaian yang diperlukan berdasarkan penilaian persistensi

Penyesuaian terhadap Pos Luar Biasa yang Mencerminkan Persistensi. Langkah kedua
dalam menganalisis pos-pos luar biasa adalah dengan mempertimbangkan pengaruhnya
terhadap sumber daya perusahaan dan evaluasi manajemen:

- Pengaruh pos-pos transitori terhadap sumber daya perusahaan

Setiap keuntungan dan kerugian transitori memiliki efek ganda. Sebagai contoh, ketika
mencatat keuntungan, perusahaan juga mencatat peningkatan sumber daya. Demikian pula,
kerugian menghasilkan penurunan sumber daya. Karena laba atas modal yang diinvestasikan
mengukur hubungan laba bersih dengan sumber daya, keuntungan dan kerugian transitori
memengaruhi ukuran ini. Semakin besar item transitori, semakin besar pengaruhnya terhadap

9
laba. Jika kita menggunakan laba dan kejadian saat ini dalam peramalan, maka pos-pos
transitori memberikan informasi yang lebih banyak daripada kinerja masa lalu. Artinya, jika
kerugian transitori mengurangi modal untuk pengembalian yang diharapkan, maka
pengembalian di masa depan akan hilang. Sebaliknya, keuntungan transitori meningkatkan
modal dan imbal hasil yang diharapkan di masa depan. Dalam meramalkan profitabilitas dan
laba atas investasi, analisis harus memperhitungkan efek dari pos-pos transitori yang tercatat
dan kemungkinan kejadian di masa depan yang menyebabkan pos-pos transitori

- Pengaruh pos-pos transitori terhadap evaluasi manajemen

Salah satu implikasi yang sering dikaitkan dengan keuntungan dan kerugian transitori
adalah kurangnya keterkaitan dengan aktivitas bisnis normal atau terencana. Oleh karena itu,
pos-pos tersebut sering kali tidak digunakan dalam mengevaluasi kinerja manajemen.
Analisis harus mempertanyakan pengecualian mereka dari evaluasi kinerja manajemen. Apa
saja aktivitas normal atau terencana yang berhubungan dengan keputusan manajemen?
Apakah kita mempertimbangkan transaksi sekuritas, transaksi aset pabrik, atau aktivitas
divisi dan anak perusahaan, ini semua mencerminkan tindakan yang diambil oleh manajemen
dengan tujuan tertentu. Tindakan-tindakan ini biasanya memerlukan pertimbangan atau
pertimbangan yang lebih banyak daripada keputusan operasi biasa karena sering kali tidak
biasa dan melibatkan jumlah yang besar. Semua tindakan ini mencerminkan kemampuan
manajemen seperti yang dibuktikan sebagai berikut:

- Manajemen harus menyadari risiko bencana alam atau bencana yang disebabkan oleh
manusia dan halangan-halangan. Keputusan-keputusan bisnis merupakan tanggung
jawab manajer. Sebagai contoh, keputusan untuk melakukan kegiatan internasional
dibuat dengan pengetahuan tentang risiko yang terlibat.
- Keputusan untuk mengasuransikan atau tidak adalah keputusan operasional yang
normal. Pada dasarnya, tidak ada yang sepenuhnya tidak terduga atau tidak dapat
diperkirakan.
- Manajemen tidak terlibat dalam, atau setidaknya tidak diharapkan untuk terlibat
dalam, aktivitas bisnis tanpa disadari. Pengambilan keputusan termasuk dalam
aktivitas bisnis yang diharapkan. Setiap perusahaan memiliki risiko yang melekat,

10
dan manajemen tidak boleh secara membabi buta melakukan kegiatan tanpa
mempertimbangkan risiko-risiko ini.

Dalam penilaian hasil operasi, membedakan antara item normal dan transitori terkadang
tidak ada artinya. Keyakinan manajemen tentang kualitas keputusannya hampir selalu terkait
dengan normal atau tidaknya kondisi bisnis. Hal ini terlihat jelas dalam Diskusi dan Analisis
Manajemen. Namun, manajer terbaik mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga. Ketika
kegagalan atau kekurangan terjadi, manajer yang buruk biasanya meluangkan waktu untuk
"menjelaskan".

EARNING-BASED EQUITY VALUATION

PENILAIAN EKUITAS

Penilaian perusahaan adalah tujuan penting bagi banyak pengguna laporan keuangan.
Estimasi nilai yang dapat diandalkan memungkinkan kita untuk membuat keputusan
membeli/menjual/menahan sekuritas, menilai nilai perusahaan untuk keputusan kredit,
mengestimasi nilai untuk kombinasi bisnis, menentukan harga untuk penawaran umum
sekuritas perusahaan, dan mengupayakan banyak aplikasi berguna lainnya. Bagian ini
melanjutkan diskusi kita tentang penilaian ekuitas berbasis akuntansi dan memasukkannya ke
dalam analisis laporan keuangan.

Penjelasan tradisional mengenai penilaian ekuitas perusahaan bergantung pada metode arus
kas yang didiskontokan. Dalam metode DCF, nilai ekuitas perusahaan dihitung berdasarkan
perkiraan arus kas yang tersedia bagi investor ekuitas. Perkiraan ini kemudian didiskontokan

11
menggunakan biaya modal ekuitas perusahaan.1 Penting untuk ditekankan bahwa model
penilaian ekuitas berbasis akuntansi yang diperkenalkan sebelumnya dalam buku ini dan
dibahas dalam bagian ini secara teoritis konsisten dengan metode DCF.

Kritik umum terhadap metode penilaian berbasis akuntansi adalah bahwa laba dapat
dimanipulasi dan didistorsi oleh manajemen yang memiliki tujuan dan kepentingan pribadi
yang bergantung pada angka-angka akuntansi yang dilaporkan. Memang, sebagian besar
buku ini berfokus pada perlunya analisis kita untuk "melampaui angka-angka". Oleh karena
itu, pertanyaan yang masuk akal adalah: Apakah potensi manipulasi data akuntansi
mempengaruhi keakuratan estimasi berbasis akuntansi, atau prakiraan, nilai perusahaan?
Jawabannya adalah ya dan tidak.

Sejauh pilihan akuntansi menutupi kinerja ekonomi perusahaan yang sebenarnya,


analis yang kurang berpengalaman dapat disesatkan mengenai kinerja perusahaan saat ini dan
di masa depan. Oleh karena itu, teknik analisis yang dijelaskan dalam buku ini penting untuk
analisis ekuitas meskipun model penilaian berbasis akuntansi secara matematis kebal dari
manipulasi akuntansi.

Alternatif yang umum digunakan adalah mendiskontokan arus kas yang diharapkan
tersedia bagi pemegang utang dan ekuitas dengan menggunakan biaya rata-rata tertimbang
utang dan modal ekuitas perusahaan. Hal ini menghasilkan estimasi nilai total perusahaan.
Nilai ekuitas perusahaan diperoleh dengan mengurangi nilai utangnya.

Fundamental Valuation Multiple


Dua ukuran penilaian yang banyak digunakan adalah price to book (PB) dan price to earnings
(PE) rasio. Pengguna sering kali mendasarkan keputusan investasi pada nilai observasi dari
rasio-rasio ini. Dengan membandingkan rasio fundamental yang tersirat dalam harga saham
saat ini, kita dapat mengevaluasi mamfaat investasi sebuah Perusahaan public. Bagi
Perusahaan yang sahamnya tidak aktif di perdagangkan pasar, rasio fundamental berfungsi
sebagai alat untuk memperkirakan nilai ekuitas.

12
Mengganti nilai ekuitas dengan ekspresi berbasis akuntansi pada pembilangnya. Rasio PB
dapat dinyatakan dalam akuntansi sebagai berikut:

Ketika ROCE dimasa depan dan/atau pertumbuhan nilai buku meningkat, rasio PB
meningkat. Selain itu, Ketika biaya (risiko) modal ekuitas (k) meningkat, rasio PB menurun.
Ketahuilah bahwa rasio PB menyimpang dari 1,0 ketika pasar mengharapkan sisa pendapatan
(baik positif maupun negative) dimasa depan. Jika sisa laba masa depan positif (negative),
maka rasio PB lebih besar (kurang) dari 1,0.

Ohlson dan Juettner-Nauroth (2000) bahwa rasio PE dapat dituliskan sebagai fungsi
pertumbuhan laba per saham (eps) jangka pendek (STG-Short time growth) dan pertumbuhan
jangka Panjang (LTG-Long term growth) sebagai berikut :

k = biaya modal ekuitas


STG (LTG) =presentase perubahan jangka pendek (jangka Panjang) yang diharapkan dalam
eps relative terhadap pertumbuhan “normal yang diharapkan”. Dimana STG > LTG, dan LTG
< k 2.
STG diperkirakan sebagai tingkat pertumbuhan lima tahun konsensus analisis di eps dan LTG
sebagai tingkat inflasi jangka Panjang yang melampaui perkiraan.
Persamaan ini menghasilkan dua pemahaman penting:

13
1. Rasio PE berbanding terbalik dengan biaya modal “semakin rendah (tinggi) semakin
tinggi (rendah) biaya ekuitas.
2. Rasio PE berhubungan positif dengan perkiraan pertumbuhan eps relative terhadap
pertumbuhan normal.
Kasus yang menarik adalah kasus dimana pertumbuhan eps yang diharapkan jangka Panjang
relative terhadap eps normal ditetapkan pada tingkat yang konstan (misalnya Ketika LTG =
0). Dalam hal ini rasionya berkurang menjadi

Earning Power and Forescasting for Valuation (Daya Penghasilan dan Peramalan
untuk Penilaian)
Earning Power
Earning power mengacu pada tingkat pendapatan Perusahaan yang diperkirakan akan
bertahan dimasa mendatang. Dengan sedikit pengecualian, earning power diakui sebagai
faktor utama dalam penilaian Perusahaan. Model Perusahaan berbasis akuntansi mencakup
kapitalisasi earning power, dimana kapitalisasi melibatkan penggunaan faktor atau pengganda
yang mencerminkan biaya modal dan resiko serta keuntungan yang diharapkan dimasa depan.
Banyak analisis laba dan laporan keuangan ditunjukkan untuk menentukan kekuatan laba.

Mengukur Earning Power


Earning power adalah sebuah konsep yang berasal dari analisis keuangan, bukan akuntansi.
Eaning power memiliki focus pada stabilitas dan persistensi pendapatan dan komponen
pendapatan. Laporan keuangan digunakan dalam menghitung kekuatan pendapatan.
Perhitungan ini memerlukan pengetahuan, penilaian, pengalaman dan perspektif. Pendapatan
merupakan ukuran yang paling relevan untuk tujuan penilaian. Walapun penilaian
berorientasi pada masa depan, tetapi tetap mempunyai relevansi kinerja Perusahaan saat ini
dan sebelumnya untuk memperkirakan kinerja masa depan. Penilaian ini penting untuk
keputusan seperti investasin peminjaman, perencanaan pajak, penyelesaian sangketa
penilaian. Oleh karena itu penilaian harus kredible dan dapat dipertahankan, dan kita harus
mencermati penyimpangan dari norma

14
Time horizon for earning power
Periode satu tahun seringkali merupakan periode yang terlalu singkat untuk mengukur
pendapatan secara andal. Hal ini disebabkan oleh sifat jangka Panjang dari banyak aktivitas
investasi dan pendanaan yang merupakan dampak dari siklus bisnis dan adanya berbagai
faktor yang tidak berulang. Biasanya pengukuran terbaik untuk earning power digunakan
dengan menggunakan pendapatan rata-rata (atau kumulatif) beberapa tahun. Time horizon
yang dipilih untuk mengukur kekuatan penghasilan industry bervariasi dan ditentukan oleh
faktor lainnya. Umumnya time horizon adalah 5 tahun dan terkadang hingga 10 tahun dalam
menghitung pendapatan rata-rata. Periode yang diperpanjang tidak terlalu rentan terhadap
distorsi, penyimpangan, dan dampak sementara lainnya yang mengganggu relevansi satu
tahun hasil. Perhitungan pendapatan lima tahun sering kali tetap menekankan pada
pengalaman terkini dan menghindari kinerja yang kurang relevan.

Adjusting Earning per share


Earning power diukur dengan menggunakan seluruh komponen pendapatan. Setiap item
pendapatan dan biaya adalah bagian dari pengalaman operasi Perusahaan. Masalahnya
terletak pada tahun berapa kita menetapkan item-item ini saat menghitung earning power.
Dalam kasus tertentu, analisis pendapatan mungkin terbatas pada jangka waktu yang singkat.
Penyesuaian pendapatan jangka pendek untuk item-item yang lebih berhungan dengan
periode lain. Jika ini dilakukan berdasarkan persaham, setiap item harus disesuaikan dengan
pengaruh pajak yang digunakan Perusahaan tarif pajak efektif kecuali tarif pahak yang
berlaku di tentukan. Semua item juga harus dibagi dengan jumlah saham yang digunakan
dalam menghitung earning per share.

Earning forecasting
Focus utama dari analisis dan penilaian laporan keuangan adalah perkiraan laba. Dari
perspektif analisis, evaluasi tingkat pendapatan berkaitan erat dengan peramalan pendapatan
atau earning forecasting. Hal ini karena perkiraan pendapatan yang relevan melibatkan
analisis pendapatan dan komponen dan penilaian peningkatan dimasa depan. Perkiraan
pendapatan mengikuti analisis komponen pendapatan dan melibatkan pembuatan estimasi

15
komponen tersebut dimasa depan. Kita harus mempertimbangkan interaksi antara kondisi
komponen dan bisnis dimasa depan dan persistensi serta stabilitas komponen pendapatan.

Mechanic of earning forecasting


Peramalan mengharuskan pemamfaatan semua informasi yang tersedia, termasuk informasi
pendapatan periode. Peramalan juga mendapat mamfaat dari disagregasi. Disagregasi
melibatkan penggunaan data berdasarkan lini produk atau segmen yang berbeda berdasarkan
risiko, profitabilitas dan pertumbuhan.

Elemen in earning forecasting


Analisis harus menilai kesinambungan dan momentum kinerja Perusahaan, termasuk
industrinya namun tetap dalam perspektif. Pendapatan adalah total pendapatan dikurangi total
biaya dan mencerminkan perkiraan komponen-komponen pendapatan. Perubahan yang
relative kecil pada suatu komponen dapat menyebabkan perubahan besar dalam pendapatan.
Elemen lain yang juga dipertimbangkan dalam peramalan lana adalah memeriksa kewajaran
peramalan. Jika perkiraan pendapatan menghasilkan keuntungan yang secara substansial
berbeda dari keuntungan yang direalisasikann di masa lalu atau dari industry pengembalian,
kita harus mengevaluasi Kembali peramalan dan prosesnya.
Pengembalian modal yang diinvestasikan bergantung pada pendapatan dimana pendapatan
merupakan produk kualitas manajemen dan manajemen aset.
- Kualitas manajemen
Manajemen yang cerdah dapat menggunakan aset secara menguntungkan dan efisien.
Asumsikan stabilitas hubungan dan tren berarti tidak ada perubahan besar dalam
keterampilan, kedalaman dan kesimbungan manajemen
- Manajemen aset
Elemen kedua dari operasi yang menguntungkan adalah manajemen aset dan
keberhasilan dalam membiayai aset tersebut. Perusahaan membutuhkan aset untuk
memperluas operasinya. Kesinambungan keberhasilan dan perkiraan pertumbuhan
bergantung pada sumber pendanaan dan pengaruhnya terhadap pendapatan.

Melaporkan Perkiraan Pendapatan

16
Perkiraan manajemen (orang dalam) berbeda dengan perkiraan yang dibuat oleh
analisis keuangan (orang luar). Keandalan perkiraan bergantung pada akses informasi
dan asumsu yang dibuat. Penggunaan perkiraan manajemen atau analis dalam analisis
bergantung pada penilaian asumsi yang mendasarinya. SEC mendorong perkiraan
yang dibuat yang dibuat dengan iktikad baik dan memiliki dasar yang masuk akal.
Laporan ini merekomendasi agar laporan tersebut dilaporkan dalam format laporan
keuangan dan disertai dengan informasi yang memadai bagi investor untuk
keandalannya.

Laporan interim untuk pemantauan dan revisi estimasi penghasilan


Laporan keuangan interim (kurang dari satu tahun) merupakan sumber informasi yang
berharga untuk memantau kinerja. Laporan interim biasanya dikeluarkan setiap triwulan dan
dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Mereka berguna dalam merevisi perkiraan
kekuatan pendapatan dan perkiraan pendapatan. Namun kita harus mengakui keterbatasan
terntentu dalam pelaporan interim terkait dengan kesulitan dalam penugasan komponen
pendapatan untuk periode yang panjangnya kurang dari satu tahun.

Penyesuaian akuntansi akhir periode


Menentukan hasil operasi untuk periode satu tahun memerlukan banyak penyesuaian akrual
dan perkiraan. Penyesuaian akhir tahun ini seringkali rumit, memakan waktu dan mahal.
Contohnya meliputi pengakuan pendapatan, penentuan biaya persediaan, pengalokasian
overhead, memperoleh nilai pasar sekuritas dan memperkirakan piutang tak tertagih.

Musiman dalam kegiatan bisnis


Banyak Perusahaan mengalami musiman dalam kegitan bisnisnya. Penjualan, produksi dan
aktivitas operasi lainnya sering kali tidak terdistribusi secara merata pada periode-periode
interim. Hal ini menimbulkan masalah dalam mengalokasikan biaya diskresi tertentu seperti
periklanan, penelitian, pengembangan, perbaikan dan pemeliharaan.

Integral metode pelaporan


Laporan interim umumnya dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan persyaratan
laporan tahunan. Mengadopsi pandangan bahwa laporan triwulan merupakan bagian integral

17
dari keseluruhan tahun daripada periode yang terpisah, praktiknya memerlukan akrual
pendapatan dan beban secara interim periode

Persyaratan pelaporan interim


SEC sangat tertarik dengan pelaporan interim. Hal ini memerlukan laporan triwulan (form
10-Q), laporan perkembangan terkini (form 8-K). ada beberapa persyaratan pelaporan untuk
laporan interim yang diajukan SEC. meliputi :
- Data laporan laba rugi interim dan tahun berjalan yang komparatif (diberi label tidak
diaudit tetapi harus dimasukkan dalam laporan tahunan kecuali Perusahaan kecil)
- Neraca komparatif
- Laporan arus kas tahun ini
- Informasi pro forma mengenai kombinasi bisnis dicatat sebagai pembelian
- Kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang diterima dan pengungkapan akuntansi
perubahan, termasuk surat dari auditor yang melaporkan apakah perubahan tersebut
terjadi lebih baik.
- Analisis naratif manajemen mengenai hasil operasi, dengan penjelasan perubahannya
dalam pendapatan dan beban selama periode interim
- Pengungkapan apakah form 8-K diajukan selama periode tersebut (melaporkan
penyesuaian pendapatan yang tidak biasa atau pergantian auditor).

Pengungkapan ini dapat membantu pengguna dalam memahami aktivitas bisnis Perusahaan
dengan lebih baik dan membantu pengguna dalam memperkirakan tren kegiatan lintas
periode secara tepat waktu.

Analisis implikasi dari laporan interim


Analisis nya bertujuan untuk menyadari kesalahan estimasi dan kebijaksaan yang melekat
pada laporan interim. Terbatasnya keterlibatan auditor dengan laporan interim mengurangi
keandalannya di bandingkkan dengan laporan keuangan yang telat diaudit. Pergeseran biaya
antar periode interim seringkali lebih mudah daripada mengalihkan pendapatan. Oleh karena
itu, analisis sering kali menekankan pendapatan interim sebagai ukuran kinerja interim.
Selanjutnya, masalah musiman tertentu laporan sementara diatasi dengan menghitung angka
kumulatif tahun ini, termasuk hasil kuartal terakhir.

18
19

Anda mungkin juga menyukai