EKUITAS
DISUSUN OLEH
Kelompok 4
- Penyusunan ulang bertujuan menyusun komponen laba guna menyajikan klasifikasi yang
lebih berarti dan format yang relevan untuk analisis. Dasar yang dipakai ialah laporan
keuangan selama beberapa tahun (biasanya lima tahun).
- Komponen dapat disusun ulang, dibagi, atau dihilangkan pengaruh pajaknya, tetapi totalnya
harus direkonsiliasi terhadap laba bersih untuk tiap periode. Beban diskresi harus dipisahkan.
Perlakuan yang sama diterapkan pada komponen seperti ekuitas dalam laba (rugi) anak
perusahaan yang belum dikonsolidasi atau afiliasi, sering kali disajikan setelah pajak.
Komponen yang dilaporkan sebelum pajak harus dikeluarkan berikut dengan dampak
pajaknya jika diklasifikasi ulang terpisah dari laba operasi yang berlanjut.
- Pengungkapan pajak penghasilan memungkinkan kita dapat memisahkan faktor yang tidak
menurunkan atau meningkatkan pajak. Pemisahan ini memungkinkan kita menganalisis sifat
berulang fakor tersebut.
Penyesuaian Laba dan Komponen Laba
- Proses penyesuaian menggunakan data dari laporan laba rugi yang disusun ulang dan
informasi lain yang tersedia untuk meletakkan komponen laba pada periode yang lebih layak.
Kita harus sangat berhati-hati dalam meletakkan pos luar biasa atau tidak biasa (setelah
dikurangi pajak) pada periode tertentu. Selain itu, manfaat pajak penghasilan dari kerugian
operasi yang ditarik ke depan seharusnya dipindahkan pada tahun terjadinya kerugian. Biaya
atau manfaat dari penyelesaian tuntutan hukum dapat dikaitkan pada satu atau lebih periode
sebelumnya. Begitu juga keuntungan atau kerugian dari operasi yang dihentikan biasanya
terkait dengan hasil operasi selama beberapa tahun. Untuk perubahan prinsip dan estimasi
akuntansi, seluruh jumlah tahun yang dianalisis harus disesuaikan dalam basis yang dapat
dibandingkan.
Tren, Manajemen dan Daya Tahan Laba
- Laba yang mencerminkan tren pertumbuhan yang stabil lebih diinginkan. Tren laba dapat
dinilai melalui metode statistik atau melalui pernyataan tren. Tren laba sering kali
mengungkapkan petunjuk penting mengenai kinerja perusahaan saat ini dan masa depan
(siklus, pertumbuhan, pertahanan) dan menilai kualitas manajemen. Kita harus waspada
terhadap distorsi akuntansi yang mempengaruhi tren. Hal penting terutama adalah
perubahan prinsip akuntansi dan dampak penggabungan usaha, khususnya pembelian.
- Manajemen laba menggunakan prinsip pelaporan akuntansi yang diterima untuk melaporkan
hasil tertentu. Tujuan utama adalah menurunkan variabilitas laba sepanjang beberapa
periode melalui pemindahan laba antara periode baik dan buruk, antara periode berjalan
dan masa depan, atau berbagai kombinasinya.
Berikut Beberapa Bentuk Manajemen Laba:
Big Baths.
Teknik ini mengakui beban periode masa depan pada masa kini, saat kinerja periode masa kini sangat buruk.
Praktik ini melepaskan laba masa depan dari beban tersebut.
Penurunan Nilai.
Penurunan nilai aset operasi seperti pabrik dan peralatan atau aset tak berwujud seperti goodwill saat hasil
operasi sedang buruk merupakan alat manajemen laba lainnya.
Menentukan apakah suatu komponen bersifat sementara. Proses ini melibatkan penilaian
apakah suatu pos bersifat tidak biasa, non-operasional atau tidak berulang
• Pos-pos ini tidak berulang dan tidak dapat diramalkan, serta terjadi
Keuntungan dan diluar operasi normal. Kejadian yang menyebabkan pos ini biasanya
tidak berhubungan, tidak diinginkan, dan tidak direncanakan, tetapi
kerugian non-operasi tidak selalu seluruhnya tidak diharapkan.
• Aktivitas bisnis memiliki risiko kejadian yang merugikan dan kejutan
yang tidak berulang yang bersifat acak, baik itu bersifat alamai ataupun buatan manusia.
Penyesuaian Terhadap Pos Luar Biasa Yang Mencerminkan
Persistensi Laba
Dampak pos sementara terhadap sumber daya perusahaan. Setiap keuntungan dan kerugian
sementara memiliki dampak ganda. Misalnya saat mengakui keuntungan, suatu perusahaan
juga mencatat kenaikan dalam sumber daya. Demikian halnya dengan kerugian yang
menghasilkan penurunan sumber daya.
Dampak pos sementara dalam evaluasi manajemen. Salah satu implikasi yang sering dikaitkan
dengan keuntungan dan kerugian sementara adalah kurang keterkaitannya dengan aktivitas
usaha normal atau terencana.
Valuasi Ekuitas Berbasis Laba
Dua ukuran valuasi yang paling banyak digunakan adalah rasio harga terhadap nilai buku (price to book-
PB)dan rasio harga terhadap laba (price to earning-PE). Pengguna sering kali membuat keputusan
investasi berdasarkan nilai terobservasi atas kedua rasio tersebut. Berikut akan dijelaskan bagaimana
sebuah analisis mendapatkan rasio “dasar” PB dan PE tanpa perlu merujuk pada harga jual saham
perusahaan. Dengan membandingkan rasio dasar ini dengan angka implisit pada harga saham saat ini,
kita dapat mengevaluasi keuntungan investasi suatu perusahaan publik yang shaamnya
diperdagangkan. Untuk perusahaan yang saham-sahamnya tidak diperdagangkan secara aktif di pasar,
rasio dapat digunakan sebagai sarana mengestimasi nilai ekuitas
Rasio Harga Terhadap Nilai Buku
Rasio Harga Terhadap Laba (PE)
Persamaan ini menghasilkan dua masukan penting: