Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN MATERI KULIAH

ANALISIS INFORMASI KEUANGAN


BAB 1 PELAPORAN DAN ANALISIS KEUANGAN

Disusun oleh :
Kelompok 9

Leo Joko Purnomo F0316055


Mikhal Melanting Brilyantin F0316066
Shovy Yuliana F0316097

JURUSAN S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2019
A. PEMBAHASAN
a. Lingkungan Pelaporan Keuangan
Informasi dalam laporan keuangan dinilai relative berdasarkan (1) kebutuhan
informasi dari pengguna laporan, dan (2) sumber informasi alternative, seperti data
ekonomi dan industry, laporan analisis, dan pengungkapan sukarela manajer. Faktor-
faktor yang mempengaruhi sifat dan isi laporan keuangan adalah prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum (GAAP), motivasi manajer, mekanisme pengawasan
dan pelaksanaan, badan pengatur, sifat industry, dan sumber informasi lain.
1. Laporan Keuangan Wajib
Laporan keuangan wajib (statutory financial report) adalah laporan
keuangan- merupakan produk lingkungan pelaporan keuangan yang paling
penting. 3 kategori laporan keuangan wajib:
a) Laporan Tahunan
Laporan tahunan dibuat secara berkala. Form 10-Q serupa dengan laporan
tahunan dijadikan referensi untuk informasi yang tepat waktu. Ketika
menganalisis informasi kuartalan, perlu dipahami dua faktor berikut :
Musim (seasonality) dan Penyesuaian akhir tahun (year-end adjustments)
b) Pengumuman Laba (earnings announcement)
Pengumuman laba memberikan ringkasan informasi penting mengenai
posisi keuangan dan kinerja perusahaan baik untuk periode kuartalan
maupun tahunan.
c) Laporan wajib lainnya
Beberapa laporan penting merupakan laporan proksi (proxy statement), yang
harus dikirim bersamaan dengan undangan rapat pemegang saham tahunan;
Form 8-K, yang berisi laporan mengenai kejadian yang tidak biasa seperti
perubahan auditor dan prospectus (prospectus), yang harus menyertai aplikasi
dari penawaran saham.
2. Faktor yang Mempengaruhi Laporan Keuangan Wajib
a) Prinsip-prinsip Akuntansi yang berlaku umum (GAAP)
GAAP merupakan kumpulan standar, pengumuman,pendapat, interpretasi,
dan panduan taktik. Berbagai pihak profesi dan badan pengatur seperti
Financial Accounting Standards Board (FASB), Securities and Exchange
Commission (SEC), dan American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA) terlibat dalam GAAP.
b) Manajer
Manajer memiliki kontrol utama atas integritas sistem akuntansi dan catatan
keuangan yang digunakan untuk membuat laporan keuangan . Seringkali
memungkinkan manajer untuk memilih diantara alternative metode
akuntansi dan juga karena estimasi diperlukan untuk dapat menghitung
angka akuntansi.
c) Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan
Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan dapat memastikan keandalan dan
integritas laporan keuangan. Mekanisme ini sangat penting untuk menjamin
kredibilitas dan keandalan laporan keuangan.
3. Sumber informasi alternatif
a) Informasi mengenai ekonomi, industry, dan perusahaan; Investor
menggunakan informasi ekonomi dan industry untuk memperbarui ramalan
perusahaan.
b) Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure); Katalisator penting bagi
pengungkapan sukarela adalah Safe Harbor Rules yang memberikan
proteksi hukum atas kesalahan manajer yang tidak disengaja dalam
memberikan pengungkapan sukarela.
c) Perantara informasi (Information intermediaries); Perantara informasi
mencerminkan suatu industry yang terlibat dalam pengumpulan,
pemrosesan, interpretasi, dan pemilahan informasi mengenai prospek
keuangan suatu perusahaan.
b. Sifat dan Tujuan Akuntansi Keuangan
1. Tujuan Akuntansi Keuangan
a) Pertanggungjawaban (Stewardship)
Stewardship menggunakan neraca dan laporan laba-rugi dengan
tujuan untuk mengevaluasi sejauh mana efektivitas manajer sebagai
penanggung jawab modal yang telah diinvestasikan.
b) Informasi untuk pengambilan keputusan
Perubahan dalam akuntansi menjadi perspektif informasi (information
perspective) praktis menekankan informasi yang relevan untuk
keputusan usaha, dan lebih menekankan standar akuntansi sebagai
alat prediksi dan kegunaannya dalam pengambilan keputusan
dibandingkan dengan alat pengukur tanggung jawab dan kinerja.
c) Kualitas Informasi Akuntansi yang Diinginkan
Relevan (relevance) merupakan kapasitas informasi untuk
mempengaruhi suatu keputusan dan merupakan kualitas primer
pertama atas informasi akuntansi.
Andal (reliability) untuk menjadi andal, informasi harus dapat
diverifikasi, disajikan dengan jujur, dan netral.
Dapat dibandingkan (comparability) dan konsisten merupakan
kualitas sekunder atas informasi akuntansi. Dapat dibandingkan
berarti informasi diukur dengan cara yang sama pada berbagai
perusahaan. Konsisten berarti metode yang sama digunakan untuk
transaksi yang sama sepanjang waktu.
2. Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Penting
a) Jurnal berpasangan. Sistem jurnal berpasangan ini menggunakan dua
catatan atas setiap transaksi usaha.
b) Biaya Historis (Historical Cost) Merupakan nilai paling objektif
dibandingkan nilai lainnya. Hal ini disebabkan karena biaya historis,
dalam banyak hal, tidak mencerminkan nilai terkini.
c) Akuntansi akrual (accrual accounting). Berdasarkan akuntansi akrual,
pendapatan diakui saat dihasilkan dan beban saat terjadi, tanpa
memperhatikan penerimaan atau pembayaran kas.
d) Pengungkapan penuh (full disclosure principle) (1) cukup rinci
sehingga informasi dapat mengubah keputusan (atau relevan) dan (2)
cukup ringkas dan sedrhana sehingga informasi dapat dipahami dan
hemat biaya.
e) Materialitas (materiality), menurut FASB merupakan “sejauh mana
kelalaian mencantumkan atau salah saji informasi akuntansi yang,
dengan memperhatikan situasi, memungkinkan penilaian seseorang
yang menggunakan informasi tersebut akan berubah atau terpengaruh
dengan kelalaian salah saji tersebut.
f) Konservatisme (conservatism) Konservatisme mengurangi tingkat
keandalan dan relevansi informasi akuntansi melalui 2 cara, yaitu (1)
konservatisme menyajikan aktiva dan laba terlalu rendah, (2)
konservatisme menyebabkan penundaan pengakuan kabar baik pada
laporan keuangan, namun secepatnya mengakui kabar buruk
3. Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi
a) Relevansi Informasi akuntansi Keuangan
Salah satu elemen relevansi informasi akuntansi adalah nilai umpan balik
untuk mengubah atau menegaskan prediksi investor.
b) Keterbatasan Informasi Laporan Keuangan
Ramalan, laporan, dan rekomendasi analisis bersama dengan sumber
alternative lain merupakan pesaing utama informasi akuntansi. Keunggulan
dari sumber alternative ini adalah :
1) Tepat waktu. Laporan keuangan dibuat paling sering setiap kuartal dan
biasanya dipublikasi tiga sampai enam pekan setelah akhir kuartal.
2) Frekuensi. Frekuensi terkait erat dengan tepat waktu.
3) Orientasi ke masa depan. Sumber informasi alternati, khususnya
laporan dan ramalan analis, menggunakan informasi yang berorientasi
ke masa depan.
4. Akrual – Dasar Akuntansi Keuangan
a) Kerangka Akuntansi Akrual
 Konsep Akrual
Akuntansi akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada
pemakai mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas
perusahaan di masa depan secepat mungkin dengan tingkat kepastian
yang layak. Perbedaan utama akuntansi akrual dan kas terletak pada
perbedaan waktu pengakuan konsekuensi arus kas atas suatu aktivitas
dan kejadian usaha.
 Akrual dan Arus Kas. Arus kas operasi mengacu pada kas yang berasal
dari aktivitas operasi perusahaan. Arus kas bebas mencerminkan dampak
tambahan investasi dan divestasi terhadap aktiva operasional.
Keunggulan arus kas bebas adalah bahwa ia mencerminkan kas yang
dapat dengan bebas digunakan untuk membayar kewajiban atau untuk
pemegang saham. Berdasarkan definisi, akrual merupakan jumlah
penyesuaian akuntansi yang membuat laba bersih berbeda dari arus kas
bersih.
 Akuntansi Akrual mengurangi Masalah Ketepatan Waktu dan Pengaitan.
Perbedaan antara akuntansi akrual dan akuntansi kas merupakan masalah
tepat waktu (timing) dan pengaitan. Pertama, dalam perekonomian kredit
menekankan bahwa transaksi, lebih sering tidak bersamaan dengan
transfer kas langsung. Transaksi kredit menyebabkan arus kas tidak
dapat ditelusuri pada aktivitas usaha sesuai waktu terjadinya. Kedua,
biaya biasanya terjadi sebelum manfaatnya dapat diakui, terutama biaya
yang terkait dengan investasi pabrik dan peralatan. Karenanya,
mengukur biaya saat terjadi kas tidak dapat mencerminkan kondisi
keuangan dan kinerja.
b) Proses Akrual – Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan Beban:
1) Pengakuan Pendapatan.
Pendapatan diakui saat diperoleh dan saat direalisasi atau dapat
direalisasi. Pendapatan terjadi ketika perusahaan menyerahkan produk
atau jasanya.
2) Pengaitan Beban.
Beban yang berasal dari produksi suatu produk atau jasa disebut biaya
produk (product costs), dan diakui saat produk atau jasa diserahkan.
Seluruh biaya produk disajikan bersamaan pada biaya penjualan (cost
of sales) tetapi akan berada pada akun persediaan hingga dapat
dikaitakan dengan pendapatan. Beban lainnya, adalah biaya periode
(period costs), biasanya dikaitkan dengan pendapatan periode tertentu.
c) Akrual jangka pendek dan jangka panjang.
Akrual jangka pendek (short – term accruals), mengacu pada perbedaan
waktu yang pendek antara laba dan arus kas, yang menyebabkan adanya pos
modal kerja pada neraca (aktiva lancar dan kewajiban lancar) serta disebut
juga akrual modal kerja (working capital accrual).
Akrual jangka panjang (long-term accrual) disebabkan oleh kapitalisasi.
Kapitalisasi aktiva merupakan proses penangguhan biaya yang terjadi pada
periode kini karena manfaatnya diharapkan terjadi pada periode masa depan.
d) Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi Akrual
Relevansi Konseptual Akuntansi Akrual. Keunggulan konseptual akuntansi
akrual dibandingkan arus kas adalah karena laporan laba rugi (dan neraca)
berbasis akrual lebih relevan untuk mengukur kapasitas perusahaan untuk
menghasilkan kas saat ini dan pada masa mendatang.
Relevansi Akrual jangka pendek. Akrual jangka mencatat pendapatan dan
beban saat terjadi. Akrual ini menghasilkan angka laba yang lebih
mencerminkan profitabilitas serta juga membuat aktiva dan kewajiban
lancar menjadi informasi keuangan yang berguna.
Relevansi Akrual jangka panjang. Untuk melihat penggunaan akrual jangka
panjang, ingat bahwa arus kas bebas dihitung dengan mengurangkan
investasi pada aktiva operasi jangka panjang dari arus kas operasi.
Keunggulan dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan kondisi
keuangan suatu perusahaan, untuk memprediksi arus kas masa depan,
sebagai berikut : Kinerja keuangan, Kondisi keuangan, Prediksi arus kas
masa depan
Relevansi Empiris Akuntansi akrual. Kritik atas akuntansi akrual
menekankan rendahnya keandalan akrual dibandingkan dengan arus kas yang
dianggap lebih andal.
Akrual Dapat Menjadi Pedang Bermata Dua
Akuntansi akrual mengenalkan penilaian dalam akuntansi dengan berbagai
estimasi dan penyesuaian. Idealnya, adanya penilaian manajerial dapat
meningkatkan relevansi informasi akuntansi. Namun kenyataannya, tidak
sesuai kondisi ideal. Penggunaan penilaian bisa mengurangi “kualitas dapat
dibandingkan” dan “konsistensi” atas laporan keuangan, yang dapat
mengarah pada distorsi akuntansi.
e) Implikasi Akuntansi Akrual terhadap Analisis Laporan Keuangan
Telah diketahui bahwa akuntansi akrual lebih unggul dibandingkan
akuntansi kas lama mengukur kinerja dan kondisi keuangan, serta dalam
meramalkan arus kas masa depan. Namun, akuntansi akrual memiliki
kelemahan.
f) Mitos dan fakta mengenai Akrual dan Arus Kas
Mitos Akrual dan Arus Kas
 Karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan, hanya
arus kas kini yang relevan untuk penilaian.
 Nilai perusahaan sama dengan nilai diskonto arus kas masa depan.
Semua arus kas memiliki nilai relevan.
 Semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal nilai
 Arus kas tidak dapat dimanipulasi
 Semua laba dimanipulasi
 Tidak mungkin untuk terus-menerus meningkatkan laba untuk jangka
waktu yang panjang.
 Aturan akuntansi tidak relevan untuk penilaian.
Fakta akrual dan Arus Kas
 Akuntansi (laba) akrual lebih relevan dibandingkan arus kas
 Arus kas lebih andal akrual
 Angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi
 Nilai perusahaan dapat ditentukan dengan angka akuntansi akrual.
g) Haruskah kita Mengganti Akrual dengan Arus Kas?
Menurut penelitian analitis, baik akrual maupun arus kas memiliki tambahan
kegunaan. Karenanya laba akrual dan arus kas harus dipandang sebagai
pelengkap bukan pengganti. Penelitian juga memperlihatkan bahwa
kegunaan relative akrual dan arus kas tergantung dari karakteristik seperti
anggota industry, siklus operasi, dan posisi pada siklus hidup perusahaan.
d. Pengantar Analisis Akuntansi Keuangan
Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka akuntansi
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi mencakup sejumlah
pekerjaan yang berbeda, seperti mengevaluasi risiko akuntansi perusahaan dan
kualitas laba, mengestimasi kekuatan laba, dan membuat penyesuaian yang
diperlukan agar laporan keuangan dapat lebih baikmencerminkan realitas ekonomi
dan dapat membantu analisis keuangan.
1) Kebutuhan akan Analisis akuntansi
Kebutuhan akan analisis akuntansi disebabkan 2 alasan, yaitu; (1) akuntansi
akrual memperbaiki akuntansi kas dengan mencerminkan aktivitas usaha pada
waktu yang lebih tepat. (2) laporan keuangan dibuat untuk berbagai jenis pemakai
akan kebutuhan informasi.
a) Distorsi Akuntansi.
Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang
dilaporkan pada laporan keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya.
Distorsi ini timbul dari sifat akuntansi akrual, yang meliputi :
 Standar Akuntansi. Standar akuntansi terkadang menyebabkan distorsi
karena 3 hal; (1) standar akuntansi merupakan hasil proses politik, (2)
beberapa prinsip akuntansi, (3) konservatisme.
 Kesalahan Estimasi. Akuntansi akrual mensyaratkan ramalan dan
estimasi lain mengenai konsekuensi atas arus kas masa depan.
Penggunaan estimasi memperbaiki kemampuan angka akuntansi untuk
mencerminkan transaksi usaha secara tepat waktu. Namun, estimasi ini
menyebabkan kesalahan yang dapat mendistorsi relevansi angka
akuntansi akrual.
 Keseimbangan Andal dan Relevan. Standar akuntansi
mempertimbangkan keseimbangan antara andal dan relevan.
Penekanan terhadap keandalan sering kali menunda pengakuan
dampak dari transaksi dan kewajiban tertentu pada laporan keuangan.
 Manajemen Laba. Manajemen laba terjadi karena beberapa alasan,
meningkatkan kompensasi, menghindari persyaratan utang, memenuhi
ramalan analis, dan mempengaruhi harga saham. Manajemen laba
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: (1) mengubah metode akuntansi,
yang merupakan bentuk manajemen laba yang paling jelas terlihat, (2)
mengubah estimasi dan kebijakan akuntansi yang menentukan angka
akuntansi, suatu bentuk manajemen laba yang lebih samar.
2) Tujuan Analisis
a) Analisis Komparatif.
Analisis keuangan seringkali melibatkan perbandingan antar perusahaan atau
antar waktu. Sebelum melakukan perbandingan, perlu untuk memastikan
bahwa informasi antar perusahaan (atau periode) dibuat dengan menggunakan
prinsip yang dapat dibandingkan.
b) Pengukuran Laba.
Laba memiliki 2 peranan berbeda yang sama penting: (1) untuk mengukur
perubahan bersih atas kekayaan pemegang saham selama suatu periode, (2)
merupakan indikasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan,
yaitu kekuatan laba (earnings power). Kedua peran laba ini terkait dengan dua
alternative konsep laba. Laba ekonomi (laba yang dapat didistribusi) adalah
arus kas ditambah dengan nilai pasar aktiva bersih. Laba permanen (kekuatan
laba berkesinambungan – sustainability earnings power) adalah arus konstan,
jika didapat pada waktu yang tak terhingga, yang sama dengan nilai sekarang
arus kas actual di masa depan.
c) Manajemen Laba
Defenisi Manajemen laba “intervensi manajemen dengan sengaja dalam
proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi”
(Schipper,1989). Sering kali proses ini mencakup mempercantik laporan
keuangan, terutama angka yang paling bawah, yaitu laba. sss
d) Strategi Manajemen Laba
Terdapat 3 jenis manajemen laba. (1) manajer meningkatkan laba periode
kini, (2) Manajer melakukan “mandi besar” (big bath) melalui pengurangan
laba periode ini, (3) Manajer mengurangi fluktuasi laba dengan perataan laba
(income smoothing). Seringkali manajer melakukan 1 atau kombinasi dari 3
strategi ini pada waktu yang berbeda untuk mencapai tujuan manajemen laba
jangka panjang.
e) Motivasi Melakukan Manajemen Laba
Meningkatkan kompensasi manajer yang terkait dengan laba yang dilaporkan,
meningkatkan harga saham, dan usaha mendapatkan subsidi pemerintah.
Insentif utama untuk melakukan manajemen laba yaitu: Insentif perjanjian,
dampak harga saham, insentif lain (perubahan manajemen).
f) Mekanisme Manajemen Laba
Dua metode utama manajemen laba yaitu: pemindahan laba yaitu dilakukan
dengan mempercepat atau menunda pengakuan pendapatan atau beban, dan
manajemen laba melalui klasifikasi, yaitu memindahkan beban dibawah garis,
atau melaporkan beban pada pos luar biasa dan tidak berulang sehingga tidak
dianggap penting oleh analis.
g) Implikasi Manajemen Laba terhadap Analisis Laporan Keuangan
Sebelum menentukan apakah suatu perusahaan melakukan manajemen laba,
seorang analis harus memeriksa hal-hal berikut: Insentif melakukan
manajemen laba, reputasi dan masa lalu manajemen, pola yang konsisten,
kesempatan melakukan manajemen laba.
h) Proses Analisis Akuntansi
 Evaluasi Kualitas Laba
Banyak analis mendefenisikan kualitas laba sebagai sejauh mana
perusahaan mengaplikasi konservatisme – perusahaan dengan kualitas
laba tinggi diharapkan memiliki rasio harga terhadap laba (price-
earning ratio) yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan
kualitas laba rendah. Defenisi kualitas laba alternative adalah
sehubungan dengan distorsi akuntansi – perusahaan memiliki laba
berkualitas tinggi jika informasi laporan keuangan mencerminkan
aktivitas usaha secara akurat. Evaluasi kualitas laba mencakup tahapan
sebagai berikut :
(1) Identifikasi dan penilaian kebijakan akuntansi penting
(2) Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi
(3) Temukan strategi pelaporan
(4) Identifikasi dan menilai tanda bahaya
 Penyesuaian Laporan Keuangan
Pekerjaan terakhir dalam analisis akuntansi adalah membuat
penyesuaian yang layak atas laporan keuangan, terutama laporan laba
rugi dan neraca.

Anda mungkin juga menyukai