Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Dhinna Prima Noviana (192301011) nilai makalah 100
2. Muhammad Azzi Pratama (192301014)
3. Irma Ariyani (192301028)
Pemakai data akuntansi secara umum bisa dikelompokkan ke dalam dua kelompok
yaitu (1) Pemakai internal, dan (2) pemakai eksternal.
Pemakai eksternal biasanya mendasarkan terutama hanya pada laporan keuangan
yang dipublikasikan. Informasi tambahan bisa diperoleh melalui publikasi-publikasi lain
seperti dari majalah dan surat kabar. Sebaliknya, pemakai informasi akuntansi internal
bisa memperoleh baik laporan keuangan yang dipublikasikan maupun informasi
keuangan yang tidak dipublikasikan, serta informasi nonkeuangan lainnya yang relevan.
Pemakai internal mempunyai akses ke informasi akuntansi yang lebih besar, faktor
pembatas disini adalah kemampuan sistem akuntansi untuk memberikan informasi yang
diperlukan. Semakin baik sistem informasi yang disusun, berarti semakin banyak
informasi relevan yang dihasilkan.
2.1.1 Cabang-cabang Akuntansi
Berkaitan dengan pemakai internal dan eksternal, akuntansi telah berkembang
menjadi dua jenis akuntansi, yaitu:
1. Akuntansi keuangan (Financial Accounting)
2. Akuntansi Manajemen (Managerial Accounting)
Akuntansi keuangan adalah sistem pengakumulasian, pemrosesan, dan
pengkomunikasian yang didesain untuk informasi pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan investasi dan kredit oleh pemakai eksternal. Informasi akuntansi
keuangan dikomunikasikan melalui laporan keuangan yang dipublikasikan dan
dibatasi oleh beberapa ketentuan SAK.
Akuntansi manajemen adalah sistem pengakumulasian, pemrosesan dan
pengkomunikasian yang didesain untuk informasi pengambilan keputusan oleh
pemakai internal. Akuntansi manajemen dikomunikasikan dengan laporan
perusahaan internal dan tidak dibatasi oleh ketentuan-ketentuan yang membatasi
akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen hanya dibatasi oleh manfaat tidaknya
informasi yang dihasilkan dan biaya yang dihabiskan untuk menghasilkan
informasi tersebut.
Dengan demikian, kedua macam akuntansi tersebut mempunyai tujuan yang
berbeda, karena informasi keduanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan
yang berbeda. Bagian berikut ini meringkaskan perbedaan antara akuntansi
keuangan dengan akuntansi manajemen.
2.2 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
Berikut ini tujuan-tujuan laporan keuangan yang semuanya bersifat umum,
berkaitan dengan pemakai eksternal yang bermacam-macam jenisnya bukan pemakai
internal yang spesifik seperti manajemen. Gambar dibawah ini (Gambar 2.3)
menggambarkan tujuan laporan keuangan dimulai dari yang paling umum, kemudian
bergerak ke tujuan yang lebih spesifik.
2.5 KESIMPULAN
Data akuntansi merupakan salah satu sumber informasi keuangan yang penting
dalam analisis keuangan. Bab ini membicarakan proses dan tujuan pelaporan akuntansi.
Pemahaman akan proses dan tujuan ini penting bagi analisis keuangan. Akuntansi bisa
didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan
pengkomunikasian informasi ekonomi yang bisa dipakai untuk pengambilan keputusan.
Pengambil keputusan bisa datang dari pihak internal maupun eksternal.
Tujuan pelaporan keuangan bisa dirumuskan ke dalam tujuan yang umum, yang
kemudian diturunkan menjadi tujuan-tujuan yang lebih spesifik. Tujuan paling spesifik
adalah memberikan informasi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan modal saham;
memberi informasi pendapatan yang komprehensif; dan memberi informasi aliran kas.
Manfaat informasi akuntansi bisa digambarkan dengan hirarki karakteristik kualitatif
informasi akuntansi. Batasan atas dalam hirarki tersebut adalah manfaat yang lebih besar
dibandingkan biayanya. Batasan bawah adalah materialitas dari informasi akuntansi,
bahwa informasi akuntansi akan menyebabkan perbedaan dalam pengambilan keputusan.
Di antara kedua batasan tersebut, ada karakteristik-karakteristik informasi akuntansi
seperti bisa dipahami, bermanfaat untuk pengambilan keputusan, relevan, reliable, tepat
waktu, netral, dan lainnya.
Akuntansi mempunyai beberapa asumsi dan konvensi seperti kesatuan usaha
(entitas), kontinuitas usaha, periode waktu tertentu, satuan unit moneter, realisasi,
matching, konservatisme, dan harga perolehan. Dari tujuan, karakteristik kualitatif,
asumsi dan konvensi, kemudian diturunkan prinsip-prinsip akuntansi. Standar akuntansi
pada dasarnya merupakan consensus para akuntan mengenai proses pencatatan dan
pelaporan informasi akuntansi.