Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Kegunaan – Keputusan (Decision-Usefulness Theory)
Teori kegunaan keputusan (decision usefulness theory) menjadi referensi dari
penyusunan kerangka konseptual Financial Accounting Standard Boards (FASB), yaitu
Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) yang berlaku di Amerika Serikat
(Staubus, 2000). Orang pertama yang menggunakan paradigma kegunaan keputusan
(decisionusefulness theory) adalah Chambers. Pendekatan model keputusan ditujukan
untuk mengetahui informasi apa yang diperlukan untuk membuat keputusan. Teori
kegunaan-keputusan (decision usefulness theory) mencakup mengenai syarat dari
kualitas informasi akuntansi yang berguna dalam keputusan yang akan diambil oleh
pengguna informasi akuntansi (Ramadani, 2022). Kegunaan keputusan (decision
usefulness theory) informasi akuntansi mengandung komponen-komponen yang perlu
dipertimbangkan oleh para penyaji informasi akuntansi agar cakupan yang ada dapat
memenuhi kebutuhan para pengambil keputusan yang akan menggunakannya. Tingkat
kebutuhan para pengguna laporan keuangan perlu dipertimbangkan dalam penyajian
informasi akuntansi.
Menurut (Novia & Sujana, 2021), teori kegunaan keputusan (decision usefulness
theory) mengkaji bagaimana laporan keuangan dapat disajikan secara profesional oleh
agen yang memiliki kompetensi dan pengalaman kerja yang memadai agar dapat
memiliki nilai manfaat. Kualitas primer yang digunakan dalam pengambilan keputusan
ekonomi adalah nilai relevan dan reliabilitas. Nilai relevan digambarkan sebagai
kualitas informasi untuk membuat suatu perbedaan dalam pengambilan keputusan oleh
pemakai. Sedangkan, reliabilitas digambarkan sebagai kualitas pemberian jaminan
bahwa informasi yang ada secara rasional bebas dari kesalahan/bias serta
menginformasikan apa yang digambarkan. Agar dapat relevan, maka informasi tersebut
harus bersifat logis jika dihubungkan dengan pengambilan keputusan. Informasi
akuntansi harus memiliki kapabilitas yang ditempuh dengan cara membantu para
pemakai dalam membentuk prediksi tentang hasil dari kejadian masa lalu, sekarang,
dan yang akan datang atau untuk menggambarkan prediksinya.
Teori kegunaan-keputusan (decision usefulness theory) informasi akuntansi
tercermin dalam bentuk kaidah-kaidah yang harus dipenuhi oleh komponen-komponen
pelaporan keuangan agar dapat bermanfaat dalam rangka pengambilan keputusan
ekonomi. Adapun kaidah-kaidah yang harus terpenuhi sesuai dengan karakteristik
kualitatif laporan keuangan yang dimuat dalam kerangka konseptual agar memenuhi
tujuannya yaitu, relevan, andal, dapat dipercaya, dapat dibandingkan, dan dapat
dipahami.

2.1.2 Kualitas Laporan Keuangan


Laporan keuangan yang berkualitas adalah laporan keuangan yang disajikan
oleh suatu entitas pelaporan. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 1, komponen-komponen laporan keuangan secara lengkap terdiri dari:
laporan posisi keuangan pada akhir periode, Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain, Laporan perubahan ekuitas, Laporan arus kas, dan Catatan atas
laporan keuangan (Tasliyah 2023). Fitri & Arif, 2022 menjelaskan bahwa Kualitas
laporan keuangan merupakan suatu keadaan maupun kondisi penyajian keuangan yang
memenuhi kriteria maupun standar tertentu yang bebas dari kesalahan yang material.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK
EMKM) penyajian wajar memberikan syarat jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa,
dan kondisi lain yang sesuai dengan kriteria pengakuan aset, liabilitas, penghasilan dan
beban. Maka penyajian laporan keuangan mensyaratkan entitas untuk menyajikan
informasi dalam mencapai tujuan adalah
a) Relevan : informasi dapat digunakan oleh pengguna untuk proses
pengambilan keputusan.
b) Andal : informasi disajikan secara tepat atau secara apa yang
seharusnya disajikan dan bebas dari kesalahan material dan bias.
c) . Dapat dibandingkan : informasi dalam laporan keuangan entitas dapat
dibandingkan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan
posisi dan kinerja keuangan. Informasi dalam laporan keuangan
entitas juga dapat dibandingkan antar entitas untuk mengevaluasi
posisi dan kinerja keuangan.
d) Dapat dipahami : informasi yang disajikan dapat dengan mudah
dipahami oleh pengguna. Pengguna yang diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai serta kemauan untuk mempelajari
informasi tersebut dengan ketekunan yang wajar.
Kualitas laporan keuangan idealnya mencerminkan gambaran yang akurat tentang
kondisi keuangan dan kinerja entitas perusahaan. Laporan keuangan merupakan suatu
laporan yang menunjukan tingkat keberhasilan perusahaan dalam menjalankan proses
bisnisnya. Jika laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan berkualitas baik
dapat dikatakan pihak manajemen perusahaan berhasil menjalankan proses bisnisnya
dan mampu mengurangi risiko penyimpangan yang akan terjadi (Sujarwo, 2021).
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas laporan
keuangan merupakan laporan yang sudah terperinci megenai isi laporan keuangan
tersebut dapat dipahami serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem informasi akuntansi (accounting information system) yaitu proses
pengolahan data yang menghasilkan dan menyediakan informasi keuangan dalam
perusahaan. Menurut Wilkinson (2000) dalam (Chairina et al, 2019) sistem informasi
akuntansi adalah sistem informasi yang 15 mencakup semua fungsi dan aktivitas
akuntansi untuk menyelesaikan efek ini pada sumber daya ekonomi peristiwa eksternal
atau operasi internal organisasi.
Adapun pengertian dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sumber daya
yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, di
mana informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan.
Kemudian Simkin mengkonfirmasi lebih lanjut. Selain itu, Sistem Infromasi Akuntansi
bukanlah suatu keharusan seiring dengan penggunaan komputer, sistem informasi
akuntansi juga siklus akuntansi umum.
1. Fungsi penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
Adapun fungsi dari penggunaan sistem informasi akuntansi adalah
sebagai berikut (Zamzami, Nusa & Faiz, 2021) :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan
Kehadiran SIA pasti membuat segalanya menjadi lebih mudah.
Ketersediaan informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan tentang
masa depan perusahaan.
2. Membantu pengelolaan perusahaan dalam memenuhi tanggung
jawabnya kepada pihak ekternal
Setiap perusasaan harus memenuhi tanggung jawab hukum mereka.
Salah satu tanggung jawab penting adalah kewajiban untuk memberikan
informasi kepada pengguna berikutnya. Pemangku kepentingan di luar
perusahaan, termasuk pemasok, pelanggan, pemegang saham, kreditur,
investor, pemerintah dan serikat pekerja.
3. Mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari
Untuk bertahan hidup, perusahaan harus bergerak maju bekerja dengan
melakukan serangkaian aktivitas bisnis yang disebut event transaksi
seperti pembelian, penyimpanan, proses produksi, penjualan dan lainnya.
Informasi akuntansi akan mendukung masing-masing kegiatan
perusahaan, karena dapat dijadikan acuan untuk melaksanakan kegiatan
krivitas operasionalnya.
Sebagai sistem informasi akuntansi, ini adalah sistem yang bertanggung jawab
untuk mengumpulkan data yang menggambarkan kegiatan perusahaan, mengubah data
tersebut menjadi informasi dan memberikan informasi kepada pengguna internal dan
eksternal perusahaan. Banyak pihak yang tertarik dengan informasi keuangan
perusahaan. Jika dikategorikan, ada dua kelompok besar yang sangat berkepentingan
yaitu pihak eksternal dan internal. Keduanya mempunya peranan yang kuat dalam
menentukan pertumbuhan perusahaan , terutama pihak internal yang terlibat langsung
pada pengelolaan keuangan. Informasi yang dihasilkan oleh pihak internal perusahaan
digunakan sebagai pendukung dalam kegiatan perusahaan sehari-hari dan pendukung
dalam proses pengambilan keputusan. Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang
ditujukan kepada pihak extern.
2) Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen
dalam pengambilan keputusan.
Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama yaitu mereka menerima
data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan perhitungan,
penggabungan unsur data, pemuktahiran akun (up-dating account) dan akhirnya
memperoleh informasi sebagai keluarannya (output). Prinsip ini berlaku baik untuk
sistem informasi manual, elektromekanis, maupun komputer.
2. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Komponen atau bagian yang ada dalam sistem informasi akuntansi adalah
sebagai berikut (Zamzami et al, 2021) :
a. Basis data, baik basis data internal (berada dibawah kendali perusahaan
sepenuhnya) dan basis data eksternal (tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan.
b. Perangkat keras komputer, dan perangkat pendukungnya yang kesemuanya
berfungsi untuk mencatat dan mengolah data serta menyajikan informasi baik
secara hardcopy (tercetak) maupun softcopy (tidak tercetak).
c. Perangkat lunak komputer, yang berfungsi untuk menjalankan komputer
beserta perangkat pendukunya
d. Jaringan komunikasi, baik dengan kabel, gelombang radio maupun sarana
tempat ketempat lain
e. Dokumen dan laporan (hardcopy maupun softcopy), yaitu media untuk
mencatat dan atau menyajikan laporan
f. Prosedur, atau kumpulan langkah-langkah baku untuk menangani suatu
peristiwa (transaksi) yang setiap hari terjadi di dalam perusahaan
g. Pengendalian, yang berfungsi untuk menjamin agar setiap komponen sistem
dapat berfungsi dengan baik.
3. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Adapun tujuan sistem informasi akuntansi adalah
sebagai berikut (Nugraha, 2023) :
a. Mendukung operasi-operasi sehari-hari (transaction processing system)
b. Mendukung pengambilan keputusan oleh pengambil keputusan internal
c. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban
perusahaan.
2.1.4 Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem informasi akuntansi (SIA) memiliki pengertian, yaitu sekumpulan
komponen/ unit/ bagian yang saling terkait satu sama lainnya dalam aktivitas
pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, dan pendistrisibusian informasi akuntansi
(laporan keuangan). SIA merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasional,
bersifat manajerial maupun kegiatan strategis organisasi serta menyediakan laporan-
laporan keuangan yang diperlukan. Dengan kata lain, SIA berperan sebagai teknologi
informasi yang membantu pihak manajemen untuk mebuat laporan-laporan yang terkait
dengan keuangan atau akuntansi, termasuk laporan-laporan umum lainnya yang
mendukung operasional maupun strategi manajemen (Sujarwo, 2021).
Tujuan penerapan dari SIA pada entitas perusahaan adalah mengamankan harta
kekayaan perusahaan, menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan,
menghasilkan informasi untuk pihak eksternal, menyediakan data masa lampau untuk
penelusuran dan pemeriksaan audit, menghasilkan laporan untuk menyusun dan
mengevaluasi anggaran perusahaan, dan menyediakan informasi yang diperlukan dalam
kegiatan perencanaan dan pengendalian (Betah, Elim, & Sia, 2021).
Dari hal diatas maka dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem informasi
akuntansi mampu meningkatkan efektivitas memproses data, serta pengoperasian dalam
pembuatan laporan keuangan. Jika mampu menerapkan sistem informasi akuntansi dan
memanfaatkan teknologi informasi secara efektif maka akan mampu menghasilkan
informasi yang dapat diterima secara tepat waktu, akurat dan dapat dipercaya yang
nantinya dapat meningkatkan efisiensi kinerja.
2.1.5 Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi yang semakin baik, maka baik pula penyusunan laporan
tersebut. Perusahaan harus dapat mengoptimalisasi pemanfaatan sistem informasi
akuntansi guna mewujudkan sistem akuntansi yang terpadu, efektif dan efisien. Dengan
pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi secara maksimal akan meningkatkan tingkat
kecepatan terciptanya informasi, tingkat keamanan informasi, tingkat keefisienan biaya,
dan tingkat kualitas hasil, hal ini sangat berperan penting dalam instansi pemerintahan
untuk membantu menyusun laporan keuangan yang berkualitas (Listiani & Tri 2018).
Pemanfaatan sistem informasi akuntansi yang kurang maksimal dapat
menghasilkan laporan keuangan menjadi kurang maksimal sehingga para pengguna
tidak mendapat informasi yang bermanfaat. Mulya, (2020) mengatakan pemanfaatan
sistem informasi akuntansi adalah suatu pemanfaatan sistem terpadu yang
menggabungkan prosedur manual dengan proses komputerisasi dalam pengambilan
data, pembukuan dan pelaporan semua transaksi keuangan oleh seluruh entitas.
Berdasarkan hal diatas dapat disimpukan bahwa, pemanfaatan sistem informasi
akuntansi merupakan suatu pemanfaatan sistem terpadu yang menggabungkan prosedur
manual dengan proses komputerisasi dalam pengambilan data, pembukuan dan
pelaporan semua transaksi keuangan. Sistem informasi akuntansi yang baik dapat
meningkatkan kualitas laporan keuangan yang baik. Serta pemanfaatan sistem informasi
akuntansi yang baik dapat mendukung ketepatan laporan keuangan perusahaan.
2.2 Publikasi Penelitian Sebelumnya
Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan yang beragam dari penelitian
sebelumnya. Review atas penelitian sebelumnya dapat dilihat pada table.
4.

Anda mungkin juga menyukai