Kompetensi Dasar
3.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi.
Gambar 1.1
Aktivitas pekerjaan di bidang keuangan.
Sumber: https://2.bp.blogspot.com
Coba perhatikan gambar di atas! Kedua gambar di atas menunjukkan seseorang yang
sedang sibuk bekerja dengan teliti di bidang keuangan dengan menggunakan alat bantu
mesin hitung (kalkulator). Melihat kedua gambar tersebut apa yang kalian pikirkan?
Ya benar ! dari kedua gambar tersebut menunjukkan bahwa seorang dengan profesi
sebagai seorang akuntan (orang yang ahli di bidang keuangan) sangat penting artinya
dalam suatu organisasi, baik organisasi publik (pemerintah) maupun organisasi bisnis
(perusahaan). Hal ini karena seorang akuntan akan bekerja untuk mencatat,
menggolongkan, merangkum atau membuat ikhtisar, dan menyusun laporan semua data
transaksi keuangan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan suatu informasi
yang akan sangat dibutuhkan baik oleh pengelola perusahaan (manajemen) maupun oleh
pihak-pihak di luar perusahaan seperti pemilik, investor, karyawan, dan lain-lain.
Materi Pembelajaran
Materi ini terbagi menjadi 1 materi pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian materi,
contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi. Materi pembelajaran tersebut meliputi:
a. Definisi akuntansi
b. Manfaat akuntansi
c. Pemakai informasi akuntansi
d. Karakteristik kualitas informasi akuntansi
e. Bidang akuntansi
f. Profesi akuntansi
g. Kode etik profesi akuntansi
h. Prinsip – prinsip akuntansi
MATERI PEMBELAJARAN 1
AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI
1. Pengertian Akuntansi
Ada berbagai macam definisi Akuntansi yang dikemukakan lembaga/organisasi
Akuntansi maupun dari para ahli Akuntansi. Berikut ini beberapa definisi tersebut.
Di dalam dunia bisnis, Akuntansi sering dianggap sebagai “bahasa bisnis”. Mengapa?
Karena Akuntansi menjadi suatu cara atau alat untuk menyampaikan informasi
keuangan kepada penggunanya. Apabila kita dapat memahami bahasa bisnis
tersebut dengan baik, semakin baik keputusan yang diambil dan semakin baik dalam
mengelola keuangan. Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut,
digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan.
2. Manfaat Akuntansi
Ada tiga manfaat Akuntansi sebagai berikut.
Misalnya, pihak bank dan lembaga keuangan yang akan memberikan pinjaman kredit
kepada perusahaan membutuhkan laporan keuangan yang menggambarkan kegiatan
operasi dan kondisi bisnis perusahaan untuk memutuskan apakah akan
meminjamkan/memberikan kredit kepada perusahaan atau tidak. Pemerintah
membutuhkan laporan keuangan perusahaan untuk menentukan besarnya pajak yang
harus dibayar, melihat kemampuan perusahaan membayar pajak, dan sebagainya.
Karakteristik yang dasar (utama) terdiri dari Relevan dan Reliabilitas (dapat diuji).
Karakteristik kualitas informasi akuntansi dasar (utama) harus ada dalam setiap
informasi Akuntasi. Sebab kedua karakteristik tersebut untuk mempermudah
pengambilan keputusan.
Di samping itu, informasi yang disajikan harus bebas dari kesalahan. Kesalahan
tersebut dapat berupa kesalahan pencatatan nominal transaksi, kesalahan
penggolongan transaksi, penghitungan, dan sebagainya. Apabila informasi
Akuntansi yang disajikan bebas dari kesalahan, informasi tersebut sangat
membantu mengambil keputusan bagi pihak penggunanya.
Bentuk dan istilah yang digunakan harus sesuai dengan standar yang berlaku dalam
Akuntansi dan disesuaikan dengan batas pengertian dan pemahaman penggunanya.
Mudah dipahami tidak berarti setiap orang harus bisa memahami isi informasi
Akuntansi. Yang dimaksud mudah dipahami di sini yaitu para pengguna informasi
Akuntansi dapat memiliki pengertian dan pemahaman tentang kegiatan ekonomi
perusahaan, proses akuntansi yang diberlakukan, dan istilah-istilah teknis yang
digunakan dalam laporan keuangan.
5. Bidang Akuntansi
Akuntansi memiliki berbagai bidang. Masing-masing bidang Akuntansi memiliki
kekhususan dalam materi yang dibahas.
a. Akuntansi Manajemen
Tujuan utama Akuntansi Manajemen untuk memberikan informasi yang relevan dan
tepat waktu untuk kebutuhan pengambilan keputusan si pemilik perusahaan, manajer,
dan karyawan. Seringkali informasi Akuntansi tersebut memiliki kerahasiaan dan tidak
didistribusikan kepada pihak di luar perusahaan. Contoh informasi yang rahasia
tersebut antara lain informasi tentang pelanggan, harga, rencana perluasan bisnis
perusahaan, dan sebagainya.
b. Akuntansi Keuangan
Tujuan akuntansi keuangan untuk memberikan informasi yang relevan dan tepat
waktu untuk kebutuhan pengambilan keputusan pengguna di luar perusahaan.
Misalnya, laporan keuangan tentang operasi dan kondisi bisnis perusahaan yang
berguna untuk bank dan lembaga kreditur lain dalam memutuskan apakah akan
meminjamkan uang kepada sebuah perusahaan.
c. Akuntansi Biaya
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) sering dianggap sebagai bagian dari akuntansi
manajemen. Akuntansi Biaya merupakan bidang akuntansi yang mengacu pada
rekaman, penyajian, analisis, dan penentuan biaya produksi. Akuntansi biaya sangat
berguna pada perusahaan manufaktur, perusahaan yang mengolah bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi.
Akuntan biaya juga menganalisis biaya aktual dan standar untuk membantu para
manajer menentukan tindakan yang akan dilakukan di masa datang menyangkut
kegiatan utama perusahaan.
d. Akuntansi Pemeriksaan
f. Akuntansi Anggaran
Anggaran yaitu pedoman bagi perusahaan melakukan kegiatan finansial yang meliputi
pendapatan yang akan diterima dan biaya yang akan dikeluarkan di masa yang akan
datang. Akuntansi anggaran (budgeting) adalah akuntansi yang kegiatannya
berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang
sudah terjadi, serta perkiraan finansial yang akan terjadi untuk kepentingan
penetapan rencana keuangan perusahaan di masa datang.
g. Akuntansi Pemerintahan
h. Sistem Akuntansi
6. Profesi Akuntansi
Seseorang yang bekerja di bidang akuntansi dan memiliki keahlian di bidang akuntansi
maka disebut sebagai akuntan. Jenis-jenis profesi akuntansi cukup luas mulai dari
akuntan publik, internal, keuangan, pemerintah, hingga pendidik
a. Akuntan Publik
Akuntan publik merupakan akuntan yang memiliki izin dari menteri keuangan untuk
memberikan jasa akuntan publik di Indonesia. Jasa akuntan publik dibedakan menjadi
dua jenis jasa yaitu atestasi dan nonatestasi.
Jasa atestasi meliputi audit umum terhadap laporan keuangan, pemeriksaan atas
laporan keuangan prospektif, pemeriksaan atas pelaporan informasi keuangan, review
atas laporan keuangan, dan lainnya. Sedangkan jasa nonatestasi mencakup jasa yang
berkaitan dengan akuntansi, keuangan, manajemen, perpajakan, dan konsultasi.
b. Akuntan Internal
c. Akuntan Pemerintah
d. Akuntan Manajemen
Akuntan biaya bertanggung jawab untuk memeriksa setiap pengeluaran yang terkait
dengan biaya operasional perusahaan untuk melakukan analisis profitabilitas dan
persiapan anggaran. Akuntan biaya menganalisis setiap biaya yang terkait dengan
tenaga kerja, bahan, pengiriman, produksi, administrasi dan banyak lagi. Informasi ini
kemudian disusun dan dikomunikasikan kepada para pemimpin bisnis untuk
membantu mengidentifikasi cara meningkatkan efisiensi keuangan.
f. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam mendidik di bidang akuntansi,
melakukan penelitian dan pengembangan di bidang akuntansi, dan menyusun
kurikulum di berbagai tingkat satuan pendidikan. Secara sederhana dapat diartikan
sebagai dosen atau guru yang mengajar mata pelajaran atau mata kuliah akuntansi.
Selain itu mereka juga melakukan penelitian di bidang akuntansi sehingga hasil-hasil
penelitian dapat membantu mengembangkan ilmu akuntansi.
a. Integritas
Integritas berarti bahwa seorang akuntan bersikap lugas dan jujur dalam semua
hubungan professional maupun dalam melaksanakan tugas memberikan jasa kepada
penggunanya. Integritas mengekspresikan bahwa seorang akuntan berterus terang
dan selalu mengatakan apa yang sebenarnya. Integritas tersebut dinyatakan bahwa
dalam melaksanakan tugasnya seorang akuntan tidak boleh menyampaikan laporan,
komunikasi, atau informasi lain yang mengandung kesalahan atau membuat
pernyataan yang menyesatkan, tanpa bersikap hati-hati, atau menghilangkan atau
mengaburkan informasi yang seharusnya diungkapkan kepada penggunanya.
c. Kerahasiaan
Setiap akuntan sangat perlu memperhatikan etika profesi di bidang akuntansi untuk
menghindari praktik-praktik yang tidak diharapkan. Hal ini perlu dilakukan agar
seorang akuntan dapat memenuhi tugas dan tanggung jawabnya secara professional..
e. Perilaku Profesional
Prinsip perilaku profesional mensyaratkan agar seorang akuntan mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan menghindari perilaku apa pun yang diketahui
atau seharusnya diketahui yang dapat merusak profesi akuntan.
Akuntan tidak boleh terlibat dalam bisnis, pekerjaan, atau tindakan apapun yang
berpotensi merusak integritas, obyektivitas, atau reputasi dari sisi profesi maupun
hasilnya yang tidak sesuai dengan prinsip etika profesi akuntan.
8. Prinsip-Prinsip Akuntansi
a. Kesatuan Usaha (Business Entity)
Prinsip kesatuan usaha atau entitas usaha membatasi data dan informasi ekonomi
dalam Akuntansi untuk data atau informasi yang terkait langsung dengan kegiatan
usaha perusahaan. Dengan kata lain, kegiatan usaha (bisnis) perusahaan dipandang
sebagai entitas yang terpisah dari pemiliknya, kreditur, atau kegiatan usaha lainnya.
Prinsip biaya historis menggunakan dua konsep yaitu: konsep obyektivitas dan
pengukuran berdasarkan satuan moneter (uang).
Konsep obyektivitas mensyaratkan bahwa jumlah yang dicatat dalam Akuntansi harus
berdasarkan pada bukti obyektif. Dalam proses transaksi antara si pembeli dan si
penjual, kedua belah pihak mencoba memeproleh harga terbaik. Hanya harga yang
disepakati kedua belah pihak secara obyektif dicata dalam catatan Akuntansi.
Prinsip pengakuan pendapatan merupakan aliran masuk pada aset (harta) yang
muncul dari penyerahan jasa atau barang selama periode tertentu oleh suatu unit
usaha atau perusahaan.
Dasar yang dipakai sebagai tolok ukur besarnya pendapatan yaitu jumlah kas atau
setara kas yang diperoleh dari semua transaksi penjualan atau penerimaan dengan
pihak lain.
Ada dua hal yang dapat diberlakukan pada prinsip pengakuan pendapatan yaitu: pada
saat pendapatan tersebut sudah direalisasikan, dan pada saat pendapatan telah benar-
benar diterima. Ada 4 (empat) kategori transaksi pendapatan yang diakui berdasarkan
prinsip pengakuan pendapatan yaitu:
Karena biaya dipertemukan dengan pendapatan, maka besarnya biaya tersebut sangat
tergantung pada saat pengakuan pendapatan. Apabila terjadi penundaan pengakuan
pendapatan, maka pembebanan biaya juga akan ditunda sampa hingga ditetapkannya
pendapatan.
Apabila ditemukan adanya perbedaan antara suatu pos dalam dua periode akuntansi,
hal tersebut dapat segera diketahui bahwa perbedaan tersebut bukan merupakan
akibat pemakaian pendekatan, metode atau prosedur yang berbeda.
Informasi yang disajikan pada laporan keuangan merupakan ringkasan dari seluruh
transaksi yang terjadi selama satu periode akuntansi. Laporan keuangan juga
meringkas semua saldo pada seluruh rekening (akun) yang digunakan perusahaan,
sehingga tidak mungkin memasukkan semua informasi yang ada ke dalam laporan
keuangan.