DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
Ariel Sudarsono (02)
Clea Princessa Justine (06)
Gabriel Evan (12)
Jovan Nathaniel Jie (16)
XI MIPA 3
SMA XAVERIUS 1 PALEMBANG
TAHUN PEMBELAJARAN 2021 / 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan karunia – Nya, laporan kimia mengenai praktikum perubahan energi pada reaksi
kimia ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar, dan tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat sedemikian rupa, untuk memenuhi tugas laporan praktikum
kimia. Dimana di laporan ini, berisikan analisis dari pengamatan yang kami lakukan
terhadap perubahan energi yang terjadi pada reaksi kimia di laboratorium kimia.
Laporan ini berisikan jawaban dari diskusi serta pembahasan kami secara satu
kesatuan dan kolaborasi.
Akhir kata, semoga laporan ini bisa memenuhi sesuai dengan kriteria yang
diinginkan, dan dapat bermanfaat bagi khalayak banyak orang, apabila dalam
laporan banyak terdapat kesalahan, baik secara isi, kata – kata, dan cara penulisan.
Kami mohon maaf yang sebesar – besarnya dan mohon bimbingannya untuk kami
agar dapat menulis laporan dengan lebih baik lagi.
A. Tujuan Praktikum:
Mengetahui hasil perubahan energi yang dilakukan pada reaksi kimia, apakah yang
terjadi, terbentuk, terasa, serta tercium dari perubahan tersebut, serta mampu
menganalisis perubahan energinya.
C. Prosedur Kerja:
1. Masukkan kristal Ba(OH)2. 8 H2O sebanyak 2 spatula kedalam tabung reaksi, kemudian
tambahkan kristal NH4Cl sebanyak 2 spatula. Aduk / guncang campuran itu, kemudian
tutuplah dengan sumbat gabus. Pegang tabung itu dan rasakan suhunya (panas atau
dingin?). Biarkan sebentar, kemudian buka tabung dan cium bau yang terjadi. Catat hasil
pengamatan pada tabel pengamatan.
2. Masukkan larutan HCl 3 M ke dalam tabung reaksi ±2 cm, kemudian masukkan pula pita
magnesium pada tabung tersebut. Rasakan suhu tabung reaksi dan juga amati apa yang
terjadi. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
3. Campurkan serbuk belerang sebanyak 3 spatula dengan 1 spatula serbuk besi, kemudian
masukkan campuran itu kedalam tabung reaksi. Panaskan campuran itu sampai MULAI
berpijar. Hentikan pemanasan. Amati apa yang terjadi dan catat hasil pengamatan pada
tabel pengamatan.
4. Masukkan 1 spatula serbuk CuCO 3 x H2O ke dalam tabung reaksi kemudian panaskan
sampai terjadi perubahan pada serbuk CuCO 3.xH2O dan segera hentikan pemanasan.
Amati apa yang terjadi dan catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
Catatan:
Jika tidak ada serbuk besi, prosedur 3 dapat diganti dengan mencampurkan ¼ spatula
serbuk belerang dengan ¼ spatula kalium klorat. Atau dengan mencampurkan ¼ spatula
serbuk karbon dan ½ spatula kalium klorat. Hati-hati, campuran ini dapat menimbulkan
ledakan yang dahsyat.
D. Tabel Pengamatan :
No Kegiatan Perubahan
1. a. Percampuran kristal Ba(OH)2 PERCAMPURAN
.8 H2O dengan kristal NH4Cl. Ba(OH)2 (s) + 2NH4Cl (s) → BaCl2 (s) + 2NH3 (g) + H2O
(l) ∆H = + x kJ
Suhu menurun, maka terjadi reaksi endoterm
b. Pembauan gas dengan ∆H = + x kJ
PEMBAUAN GAS
Gas yang dihasilkan dari reaksi tersebut
adalah NH3, yaitu gas menyengat berbau asap.
NH3 disebut juga dengan gas amonia, dan
memberi efek iritasi, gatal-gatal, seakan ingin
membuat bersin pada hidung untuk orang
tertentu.
2. Percampuran magnesium PERCAMPURAN
dengan larutan HCl. Mg (s) + 2HCl (aq) → MgCl2 (aq) + H2 (g) ∆H = - x kJ
E. Pertanyaan – Pertanyaan :
1. Gejala apa sajakah yang menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi kimia pada percobaan
1,2,3 dan percobaan 4
2. Jika hasil-hasil reaksi (produk) dibiarkan beberapa jam, apa yang terjadi pada suhu
campuran pada reaksi 1 dan 2? Jelaskan!
3. Bagaimanakah jumlah energi zat-zat hasil reaksi (Hp) dibandingkan dengan jumlah
energi zat-zat sebelum reaksi (Hr) pada reaksi 1, 2, 3, dan 4 jika diukur pada suhu dan
tekanan sama?
4. Manakah dari percobaan 1, 2, 3, dan 4 diatas yang merupakan:
a. Reaksi eksoterm
b. Reaksi endoterm
5. Gambarkan diagram tingkat energi (tingkat entalpi) untuk keempat reaksi diatas.
Jawaban Pertanyaan :
1. Gejala yang menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi kimia pada percobaan 1, 2, 3,
dan 4 ialah:
Percobaan 1 : Adanya penurun suhu, penghasilan dan pembauan gas yang
menyengat, yang bagi sebagian orang memberi efek seakan ingin bersin pada
hidung.
Percobaan 2 : Adanya peningkatan suhu, serta penghasilan gas.
Percobaan 3 : Adanya peningkatan suhu, serta perubahan warna (besi: hitam &
belereng : kuning -> Cokelat)
Percobaan 4 : Adanya perubahan warna, serta penurunan suhu (bahkan setelah
dipanaskan, namun reaksi tidak berlanjut setelah pemanasan berakhir).
2. Jika hasil-hasil reaksi (produk) dibiarkan beberapa jam, yang terjadi pada suhu
campuran pada reaksi 1 dan 2 adalah:
Pada suhu campuran reaksi 1, suhu campurannya tetap menurun.
Pada suhu campuran reaksi 2, suhu campuran yang awalnya meningkat, akan bisa
kembali normal
3. Jumlah energi zat-zat hasil reaksi (Hp) dibandingkan dengan jumlah energi zat-zat
sebelum reaksi (Hr) pada reaksi 1, 2, 3, dan 4 jika diukur pada suhu dan tekanan
sama ialah :
Pada reaksi 1, dikarenakan suhunya pada reaksi menurun, maka bisa
dikategorikan sebagai reaksi endoterm. Maka, jumlah energi pada hasil reaksi (Hp)
lebih besar dari jumlah energi pada hasil sebelum reaksi (Hr) jika diukur pada suhu
dan tekanan yang sama.
Pada reaksi 2, dikarenakan suhunya pada reaksi meningkat, maka bisa
dikategorikan sebagai reaksi eksoterm. Maka, jumlah energi pada hasil reaksi (Hp)
lebih kecil dari jumlah energi pada hasil sebelum reaksi (Hr) jika diukur pada suhu
dan tekanan yang sama.
Pada reaksi 3, dikarenakan suhunya pada reaksi meningkat, maka bisa
dikategorikan sebagai reaksi eksoterm. Maka, jumlah energi pada hasil reaksi (Hp)
lebih kecil dari jumlah energi pada hasil sebelum reaksi (Hr) jika diukur pada suhu
dan tekanan yang sama.
Pada reaksi 4, dikarenakan suhunya pada reaksi tidak lanjut meningkat setelah
adanya pemanasan, maka bisa dikategorikan sebagai reaksi endoterm. Maka,
jumlah energi pada hasil reaksi (Hp) lebih besar dari jumlah energi pada hasil
sebelum reaksi (Hr) jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama.
5. Gambarkan diagaram tingkat energi (tingkat entalpi) untuk keempat reaksi diatas
antara lain:
Diagram tingkat energi (tingkat entalpi) reaksi 1 :
∆H
Hp ------ BaCl2 (s) + 2NH3 (g) + H2O (l)
∆H = + x kJ
∆H
Hr -------- Mg (s) + 2HCl (aq)
∆H = - x kJ
∆H = - x kJ
∆H
Hp -------- CuO (s) + CO2 (g)
∆H = + x kJ
F. Kesimpulan:
“Buatlah analisis data pengamatan diatas dan buatlah kesimpulan.”
Berdasarkan pengamatan yang kami dapatkan, dalam praktikum kali ini, berikut
beberapa kesimpulan yang bisa diambil :
Setelah melakukan percobaan-percobaan tersebut, kita dapat mengamati reaksi
eksoterm dan endoterm yang terjadi pada reaksi kimia tersebut. Reaksi 2
(Pencampuran magnesium dengan larutan HCl) dan reaksi 3 (pemanasan
campuran serbuk besi dan belerang) merupakan reaksi eksoterm, gejala yang
menunjukkan bahwa reaksi tersebut adalah reaksi kimia adalah peningkatan suhu
pada kedua reaksi, penghasilan gas pada reaksi 2 dan perubahan warna pada
reaksi 3. Pada reaksi 2, setelah didiamkan selama beberapa waktu, suhu campuran
yang awalnya meningkat kembali turun. Pada kedua reaksi tersebut jumlah energi
pada hasil reaksi (Hp) lebih kecil dari jumlah energi pada hasil sebelum reaksi (Hr)
jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Pada kedua reaksi tersebut, entalpi
yang dihasilkan bernilai negatif.
Reaksi 1 (pencampuran kristal Ba(OH)2 . 8 H2O dengan kristal NH4Cl) dan reaksi 4
(Pemanasan serbuk CuCO3. xH2O) yang merupakan reaksi endoterm, gejala yang
menunjukkan bahwa reaksi tersebut adalah reaksi kimia adalah penurunan suhu
pada kedua reaksi, penghasilan dan pembauan gas yang menyengat pada reaksi 1,
dan perubahan warna pada reaksi 4. Pada reaksi 1, setelah didiamkan selama
beberapa waktu, suhu campuran tetap menurun. Pada kedua reaksi tersebut
jumlah energi pada hasil reaksi (Hp) lebih besar dari jumlah energi pada hasil
sebelum reaksi (Hr) jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Pada kedua
reaksi tersebut, entalpi yang dihasilkan bernilai positif.