Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

REAKSI REDOKS

Di susun oleh :
1. Hanifah Eka Paras Putri (11/XI PMIIA 4)
2. Ridho Fath Japana (26/XI PMIIA 4)
3. Roshan Daffa Margiyanto (30/XI PMIIA 4)
4. Vinka Julia Alta (34/XI PMIIA 4)

SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA


TAHUN AJARAN 2022/2023
A. TUJUAN
1. Siswa dapat menghitung perubahan bilangan oksidasi dalam persamaan reaksi redoks.
2. Siswa dapat menganalisis ciri-ciri reaksi redoks berdasarkan adanya reaksi reduksi dan
oksidasi.
3. Siswa dapat menentukan zat oksidator dan reduktor dalam persamaan reaksi redoks.

B. DASAR TEORI
Perkembangan konsep reaksi oksidasi dan reduksi:
1. Konsep reaksi oksidasi dan reaksi reduksi berdasarkan penggabungan dan pelepasan
oksigen.
Oksidasi: penggabungan oksigen dengan unsur atau senyawa.
Reduksi: pelepasan oksigen dari senyawanya.
2. Konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron.
Oksidasi: pelepasan elektron.
Reduksi: penerimaan elektron
3. Konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.
Oksidasi: pertambahan bilangan oksidasi.
Reduksi: penurunan bilangan oksidasi.

C. ALAT DAN BAHAN

● Alat yang digunakan :


1. Bekker Gelas 500 ml 1 buah
2. Bekker Gelas 250 ml 1 buah
3. Erlenmeyer 100 mL 5 buah
4. Pengaduk kaca
5. Gelas ukur 10 ml 1 buah
6. Pisau
● Bahan yang digunakan :
1. Air 500 mL
2. PK
3. Spatula 1 buah
4. Soda api 1 spatula
5. Gula pasir 2 sendok teh
6. Vitamin C 1 tablet
7. Betadine cair 20 tetes
8. Air aki / accuzuur 10 ml

D. CARA KERJA
1. Masukkan 1 spatula PK ke dalam beker gelas 500 mL yg berisi air kemudian
aduk hingga larut.
2. Masukkan 50 mL larutan PK ke dalam 5 buah Erlenmeyer 100 mL ( beri tanda 1 –
5 ).
3. Masukkan sedikit soda api ke dalam beker gelas 250 mL kemudian tambahkan
1 sendok teh gula pasir dan air 100 mL lalu aduk sampai semua larut.
4. Masukkan 50 mL larutan PK ke dalam beker gelas pada langkah 3.
5. Amati perubahan yang terjadi.
6. Tambahkan 10 tetes betadine pada dua erlenmeyer ( 2 dan 3 ) yang berisi larutan
PK.
7. Masukkan vitamin C pada erlenmeyer 3 dari langkah 6.
8. Amati perubahan yang terjadi.
9. Masukkan 1 buah bawang merah yang telah diiris ke dalam erlenmeyer 4 dan 5
10. Goyangkan Erlenmeyer 4 dan 5.
11. Amati perubahan yang terjadi.
12. Masukkan 10 mL air aki / accuzuurke dalam Erlenmeyer 4 dan Amati
perubahan yang terjadi.

E. HASIL PENGAMATAN

F. PEMBAHASAN
1. Larutan PK merupakan larutan yang mengandung bahan aktif Permanganas
Kalicus. Larutan ini dapat membersihkan borok/koreng, eksma, serta infeksi
karena jamur/kutu air. Senyawa oksidator kuat yang jika bersentuhan dengan
senyawa organik akan melepaskan oksigen.
2. Larutan PK atau Permanganat Kalium yang mempunyai rumus kimia KMnO4
memiliki bilangan oksidasi masing masing unsur yaitu K = +1, Mn = +7, dan O4 =
-2.
3. Saat larutan PK ditambahkan ke dalam campuran soda api, gula pasir, dan air
awalnya berwarna ungu tua pekat, kemudian hijau tua pekat, lalu akhirnya
berubah menjadi warna coklat teh. Hal tersebut karena terjadi reaksi redoks
dimana KMnO4 atau Mn +7 yang warnanya ungu setelah dimasukkan larutan
campuran soda api, gula pasir, dan air berubah menjadi warna hijau Mn +6
kemudian terjadi lagi reduksi menjadi warna coklat teh Mn +4.
4. Gula pasir berfungsi sebagai oksidator yang membuat Kalium Permanganat
(KMnO4) mengalami reduksi menjadi Mn4+.
5. Betadine mengandung Povidone Iodine. Bahan aktif betadine adalah Povidone
Iodin, yang merupakan zat antimikroba dengan spektrum paling luas yang
mampu membunuh bakteri, jamur, protozoa dan virus. Povidone Iodin secara
efektif mampu mengendalikan penyebaran infeksi topikal bagi penggunanya.
6. Persamaan reaksi redoks larutan PK dengan betadine adalah sebagai berikut:
KMnO4+KI+H2O→MnO2++KOH+I2
7. Vitamin C mengandung Asam Askorbat (C6H8O6).
8. Persamaan reaksi redoks larutan PK dengan betadine dan vitamin C adalah
sebagai berikut:
2I2 + C₆H₈O₆ -> 2HI + C₆H₈O₆.
Dalam reaksi ini, iodin (I2) mengalami reduksi dan berubah jadi ion iodida (I-)
dalam asam hidroklorida (HI). Sebaliknya, vitamin c (C₆H₈O₆) mengalami oksidasi
dan berubah menjadi asam heksadekanoat (C₆H₈O₆.). Jadi, dalam larutan ini iodin
mengalami oksidasi. Sedangkan, vitamin c mengalami reduksi. Bilangan oksidasi
iodin berubah dari 0 menjadi -1. sementara bilangan oksidasi karbon dalam
vitamin c dari +3 menjadi +4.
9. Bawang merah terdapat kandungan sulfur atau belerang, sulfur yang terdapat
dalam bawang merah ketika bawang merah diiris akan bereaksi oksigen menjadi
SO2, jika tidak segera dimasukkan dalam larutan, sulfur akan kembali bereaksi
dengan oksigen menjadi SO3.
10. Pada erlenmeyer 4 terjadi perubahan warna dari ungu menjadi bening.
Perubahan ini menunjukan bahwa terjadi reaksi redoks antara KMnO4 dengan
SO2. Mn pada senyawa KMnO4 berwarna ungu, biloksnya adalah +7, Mn
berubah menjadi +2 dinyatakan dengan perubahan warnanya menjadi putih,
artinya Mn mengalami penurunan biloks. Pada penjernihan larutan PK kita
dapat mengetahui reaksi redoks dari persamaan reaksi yang terbentuk. Reaksi
oksidasi adalah kenaikan bilangan oksidasi yaitu dialami oleh bawang.
Sedangkan reaksi reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi yaitu dialami
oleh larutan PK. Penggunaan air accu pada percobaan ini berfungsi
mempercepat suatu reaksi sehingga dapat disebut sebagai katalisator.
11. Fungsi penambahan air aki pada Erlenmeyer 4 ( larutan pk + bawang merah + air
aki ) adalah katalisator. Air aki mempercepat terjadinya suatu reaksi sehingga
perubahan warna yang terjadi pada Erlenmeyer 4 lebih cepat dibanding
Erlenmeyer 5 ( larutan pk + bawang merah ). Reaksi PK dengan soda api dan gula
adalah reaksi redoks yang terjadi antara kalium permanganat (KMnO4) dan gula
pasir (sukrosa, C12H22O11) dalam suasana basa (soda api = natrium hidroksida,
NaOH). Reaksi ini menghasilkan gas karbon dioksida (CO2), kalium hidroksida
(KOH), mangan dioksida (MnO2), dan air (H2O). Reaksi ini bersifat eksotermik,
yaitu melepaskan panas dan cahaya. Reaksi ini juga menunjukkan perubahan
warna dari ungu menjadi coklat. Persamaan reaksi redoks PK dengan soda api
dan gula adalah sebagai berikut:
KMnO4+NaOH+C12H22O11→KOH+MnO2+CO2+H2O
Dalam reaksi ini, KMnO4 berperan sebagai oksidator dan gula pasir berperan
sebagai reduktor. KMnO4 mengalami penurunan biloks dari +7 menjadi +4,
sedangkan gula pasir mengalami peningkatan biloks dari 0 menjadi +4.
Untuk menyeimbangkan reaksi redoks, jumlah elektron yang dilepaskan harus
sama dengan jumlah elektron yang ditangkap. Oleh karena itu, reaksi oksidasi
harus dikalikan dengan 16 dan reaksi reduksi harus dikalikan dengan 1. Setelah
itu, kedua reaksi tersebut dapat dijumlahkan untuk mendapatkan persamaan
reaksi redoks yang seimbang:
16KMnO4+48NaOH+C12H22O11→16KOH+16MnO2+12CO2+36H2O
Reaksi redoks PK dengan betadine dan vitamin C adalah reaksi yang terjadi antara
kalium permanganat (KMnO4) dan asam askorbat (C₆H₈O₆) dalam larutan
betadine. Reaksi ini menghasilkan perubahan warna dari ungu menjadi bening,
karena iodin (I2) yang terdapat dalam betadine berubah menjadi iodium (I-).
Reaksi ini juga bersifat eksotermik, yaitu melepaskan panas dan cahaya.
Persamaan reaksi redoks PK dengan betadine dan vitamin C adalah sebagai
berikut:
KMnO4+C6H8O6+I2→MnO2+CO2+H2O+2I−
Dalam reaksi ini, KMnO4 berperan sebagai oksidator dan asam askorbat berperan
sebagai reduktor. KMnO4 mengalami penurunan biloks dari +7 menjadi +4,
sedangkan asam askorbat mengalami peningkatan biloks dari 0 menjadi +4.
Untuk menyeimbangkan reaksi redoks, jumlah elektron yang dilepaskan harus
sama dengan jumlah elektron yang ditangkap. Oleh karena itu, reaksi oksidasi
harus dikalikan dengan 1 dan reaksi reduksi harus dikalikan dengan 5. Setelah
itu, kedua reaksi tersebut dapat dijumlahkan untuk mendapatkan persamaan
reaksi redoks yang seimbang:
5KMnO4+5C₆H₈O₆+10I2→5MnO2+30CO2+40H2O+20I−
Reaksi redoks PK dengan bawang merah dan aki adalah reaksi yang terjadi antara
kalium permanganat (KMnO4) dan asam sulfat (H2SO4) dalam larutan bawang
merah. Reaksi ini menghasilkan perubahan warna dari ungu menjadi bening,
karena KMnO4 berubah menjadi MnSO4 yang tidak berwarna. Reaksi ini juga
bersifat eksotermik, yaitu melepaskan panas dan cahaya. Persamaan reaksi
redoks PK dengan bawang merah dan aki adalah sebagai berikut:
KMnO4+8H2SO4→K2SO4+2MnSO4+5O2+8H2O
Dalam reaksi ini, KMnO4 berperan sebagai oksidator dan H2SO4 berperan
sebagai reduktor. KMnO4 mengalami penurunan biloks dari +7 menjadi +2,
sedangkan H2SO4 mengalami peningkatan biloks dari +6 menjadi +8. Untuk
menyeimbangkan reaksi redoks, jumlah elektron yang dilepaskan harus sama
dengan jumlah elektron yang ditangkap. Oleh karena itu, reaksi oksidasi harus
dikalikan dengan 8 dan reaksi reduksi harus dikalikan dengan 1. Setelah itu,
kedua reaksi tersebut dapat dijumlahkan untuk mendapatkan persamaan reaksi
redoks yang seimbang:
8KMnO4+64H2SO4→8K2SO4+16MnSO4+20O2+72H2O

G. KESIMPULAN
Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi
(biloks) atom-atom yang terlibat. Biloks adalah suatu bilangan yang menunjukkan
ukuran kemampuan suatu atom untuk melepas atau menangkap elektron dalam
pembentukan suatu senyawa. Reaksi redoks terdiri dari reaksi oksidasi dan reaksi
reduksi. Reaksi oksidasi adalah reaksi yang melibatkan pelepasan elektron atau
peningkatan biloks, sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi yang melibatkan
penangkapan elektron atau penurunan biloks.
1. Reaksi PK adalah salah satu contoh reaksi redoks yang sering digunakan
dalam percobaan kimia. PK adalah singkatan dari kalium permanganat
(KMnO4), sebuah senyawa yang berwarna ungu dan bersifat sebagai agen
oksidasi kuat. Reaksi PK dapat terjadi dengan berbagai zat, seperti gliserol,
gula pasir, bawang merah, dan lain-lain. Reaksi PK biasanya menghasilkan
perubahan warna, gas, panas, dan cahaya. Larutan PK biasa digunakan
sebagai oksidator kimia dalam berbagai aplikasi kimia
2. Reaksi kimia yang terjadi antara soda api, gula pasir, dan air adalah reaksi
hidrolisis sehingga tidak terlalu menunjukan perubahan warna yang
signifikan.
3. Reaksi yang terjadi antara Larutan PK, soda api, gula pasir, terjadi reaksi
redoks yang dimana Permanganat Kalium atau larutan PK sebagai oksidator
sehingga terjadi perubahan warna yang dapat digunakan untuk menentukan
terjadinya reaksi oksidasi
4. Terjadinya perubahan warna pada larutan antara Kalium Permanganat dan
Betadine menunjukan adanya reaksi redoks.
5. Larutan PK yang dicampurkan dengan betadine akan berubah warna menjadi
pink kecoklatan yang diakibatkan oleh adanya ion iodida. Kemudian setelah
ditambahkan oleh Vitamin C yang mengandung asam askorbat, warnanya
berubah menjadi kekuningan seakan-akan vitamin C menetralkan warna
pada betadine. Hal ini dikarenakan asam askorbat dapat dioksidasi oleh iodin
dan berubah menjadi iodida.
6. Reaksi yang terjadi pada larutan PK, betadine, air aki, dan bawang terjadi
reaksi redoks. Peningkatan bilangan oksidasi yang disebabkan oleh bawang
dan penurunan bilangan oksidasi yang dialami oleh larutan PK. Penggunaan
air aki disini sebagai katalisator sehingga dapat mempercepat terjadinya
reaksi tersebut.
H. DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/en-us/document/universal-technical-institute/chemi
stry/laporan-praktikum-kimia-dasar-ii-reaksi-redoks-kel5/9652551

https://www.gramedia.com/literasi/reaksi-reduksi/

https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/program-studi/28-matakuliahkimiadas
ar/kimia-dasar/861-konsep-reaksi-redoks

https://www.coursehero.com/file/97002624/LAPORAN-PRAKTIKUM-REAKSI-R
EDOKSpdf/

https://www.smakaquinasruteng.sch.id/berita/detail/427134/reaksi-redoks--pe
rcobaan-reaksi-kimia-pada-betadine-dan-vitamin-c/

https://www.zenius.net/blog/apa-itu-reaksi-redoks-dalam-kimia

I. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai