“KESETIMBANGAN KIMIA”
Penyusun :
Nama : Indira Safitri Firdaus (18)
Kelas : XI MIPA H
Percobaan 1
i. Judul :
Mengetahui reaksi pemanasan pada kristal Tembaga(II) sulfat hidrat
ii. Tujuan :
Membuktikan reaksi searah dan reaksi dapat balik dari pemanasan kristal
tembaga(II) sulfat hidrat.
iii. Teori dasar :
a. kesetimbangan
Dalam reaksi kimia, kesetimbangan kimia adalah keadaan dimana kedua reaktan
dan produk hadir dalam konsentrasi yang tidak memiliki kecenderungan lebih
lanjut untuk berubah seiring berjalannya waktu. Biasanya, keadaan ini terjadi
ketika reaksi ke depan berlangsung pada laju yang sama dengan reaksi balik. Laju
pada reaksi maju dan mundur umumnya tidak nol, tapi sama. Dengan demikian,
tidak ada perubahan bersih dalam konsentrasi reaktan dan produk. Keadaan
seperti ini dikenal sebagai kesetimbangan dinamis. Pada kesetimbangan dinamis
umumnya laju reaksi pada produk dan reaktan menjadi sama sehingga reaksi
seolah-olah berhenti dan tidak ada perubahan yang dapat diamati secara
makroskopis.
Sebaliknya, jika amoia ( NH3 ) dipanaskan akan terurai membentuk nitrogen dan
hydrogen :
2NH3 <=> N2 + 3H2
iv. Alat/bahan :
v. langkah-langkah
Kristal Tembaga (II) sulfat berubah menjadi biru kembali setelah diteteskan
aquades
Jika pada tembaga (II) sulfat diteteskan air maka akan berubah lagi menjadi
tembaga(II) sulfat hidrat berwrna biru.
Reaksinya ditulis sebagai berikut :
a. ketika dipanaskan
viii. Kesimpulan
Maka pada reaksi ini terjadilah reaksi reversible atau reaksi bolak-balik yang
memiliki tanda seperti gambar di bawah ini.
Percobaan II
i. Judul :
Mengkaji Pengaruh Konsentrasi pada Kesetimbangan
ii. Tujuan :
Mengetahui pengaruh konsentrasi pada kesetimbangan
iii. Teori Dasar :
Suatu sistem dalam keadaan setimbang cenderung mempertahankan
kesetimbangannya, sehingga jika ada pengaruh dari luar maka sistem akan
berubah sedemikian rupa agar segera diperoleh keadaan kesetimbangan lagi.
Dalam hal ini dikenal dengan asas Le Chatelier, yaitu jika dalam suatu sistem
kesetimbangan diberikan aksi, maka sistem akan berubah sedemikian rupa
sehingga pengaruh aksi itu sekecil mungkin. Beberapa aksi yang dapat
menimbulkan perubahan pada system kesetimbangan antara lain perubahan
konsentrasi, perubahan volume, perubahan tekanan, dan perubahan suhu.
Sistem kesetimbangan yang diamati adalah yang terjadi pada percampuran
larutan besi (III) klorida dengan larutan tiosianat :
Fe3+ + SCN- → FeSCN2+
kuning jingga bening merah darah
FeSCN2+ berwarna darah. Perubahan intensitas warna menunjukkan arah
pergeseran kesetimbangan. Jika karena suatu “aksi” warna larutan bertambah
merah. Hal ini menunjukan bahwa FeSCN2+ bertambah, berarti kesetimbangan
bergeser ke kanan. Pada percobaan ini harus digunakan tabung reaksi yang sama
ukurannya, karena intensitas warna larutan tidak hanya bergantung pada
konsentrasi spesi warna tetapi juga pada ketebalan atau tinggi larutan. Pada
percobaan ini akan diamati pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran
kesetimbangan.
iv. Alat/Bahan :
Alat/Bahan Satuan Jumlah
Aquades 35 ml -
Gelas kimia - 1
Larutan KSCN 1M 2 tetes
Pekat 1 tetes
Larutan FeCl3 1M 2 tetes
Pekat 1 tetes
Pengaduk - 1
Tabung reaksi - 7
Larutan NaOH 1M 1 tetes
Air teh 10 ml
Pipet tetes - 5
v. langkah kerja
1. Masukkan 25 ml aquades ke dalam gelas kimia. Tambahkan 2 tetes larutan
KSCN 1 M dan 2 tetes FeCl3 1 M . Aduk larutan sampai warnanya
tetap/homogen. Kemudian bagi larutan itu sama banyak ke dalam 5 tabung reaksi.
Tabung-1 digunakan sebagai pembanding warna.
2. Tambahkan :
a. Satu tetes KSCN pekat ke dalam tabung-2
b. Satu tetes FeCl3 pekat ke dalam tabung-3
c. Satu tetes larutan NaoH 1 M ke dalam tabung-4
3. Guncangkan ketiga tabung reaksi dan bandingkan warnanya dengan tabung-1.
4. Tambahkan 5 ml air ke dalam tabung ke dalam tabung-5. Guncangkan,
sehingga warna larutannya homogen. Bandingkan warna larutan tabung-5 dengan
tabung-1 dengan melihat dari atas ke bawah.
5. Masukkan 5 ml air teh ke dalam masing-masing tabung (6 dan 7). Tambahkan
5 ml air ke dalam tabung-6. Bandingkan warna air teh kedua tabung itu, jika
diamati dari :
a. samping
b. atas ke bawah
vi. Hasil Pengamatan
1. Tabung 2-4 : perubahan konsentrasi salah satu komponen.
Nomor tabung Komponen yang diubah Warna dibandingkan
dengan tabung pertama
(lebih tua, sama, atau lebih
muda)
2 SCN- diperbesar Lebih tua
3 Fe3+ diperbesar Lebih tua
4 Fe3+ diperkecil Lebih muda
5 Semua diperkecil Lebih muda
viii. Kesimpulan
Pada percobaan ini dapat diketahui bahwa perubahan konsentrasi berpengaruh
terhadapat pergeseran kesetimbangan.
Jika konsentrasi pereaksi diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
Jika konsentrasi pereaksi diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke
kanan.
ix. Dokumentasi