Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

TITRASI ASAM BASA

DISUSUN OLEH :

XI MIPA 3
KELOMPOK 3

- APRILIA SALSA WULANDARI (08)


- AZZAHRA RACHMADIA M. (09)
- FARID RIZKY ROMADHON (15)
- NAYLA INDIRA AZZAHRA (29)
- PENTA SATRIA ADNANDYO A. (31)
- SAIYA ZAHRA ANINDYA A. (34)

SMA NEGERI 1 TAMAN

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN
Untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dan titik ekuivalen titrasi asam basa.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Berapa konsentrasi larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 setelah diencerkan 10 kali?
2. Berapa konsentrasi larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 sebelum diencerkan?
3. Berapa titik ekuivalen dari titrasi larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 dengan larutan
𝑁𝑎𝑂𝐻 0,1 𝑀?

C. HIPOTESA
1. Konsentrasi larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 setelah diencerkan 10 kali yaitu berkisar antara
0 – 1 M.
2. Konsentrasi larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 sebelum diencerkan yaitu di atas 1 M.
3. Titik ekuivalen dari titrasi larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 dengan larutan 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,1 𝑀 yaitu
berkisar antara 8-9.

D. VARIABEL
1. Variabel kontrol
a) Volume 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 (10 ml)
b) Volume 𝑁𝑎𝑂𝐻 sebelum digunakan (50 ml)
c) Tetes indikator PP (3 tetes)
2. Variabel bebas
a) Volume 𝑁𝑎𝑂𝐻 yang digunakan
3. Variabel terikat
a) Konsentrasi 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻
BAB II

DASAR TEORI

A. DASAR TEORI
Titrasi asam basa adalah penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan
asam yang diketahui kadarnya. Atau sebaliknya, penentuan kadar suatu larutan asam
dengan larutan basa yang diketahui, dengan didasarkan pada reaksi netralisasi.
Titrasi harus dilakukan hingga mencapai titik ekuivalen, yaitu keadaan saat asam
dan basa tepat habis bereaksi secara stoikiometri.Titik ekivalen umumnya dapat ditandai
dengan perubahan warna dari indikator. Sementara itu, keadaan saat titrasi harus
dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir
titrasi.
Untuk memperoleh hasil titrasi yang tepat, maka selisih antara titik akhir titrasi
dengan titik ekuivalen harus diusahakan seminimal mungkin. Hal ini dapat diupayakan
dengan memilih indikator yang tepat pada saat titrasi, yakni indikator yang mengalami
perubahan warna atau trayek pH di sekitar titik ekuivalen.
Titrasi asam-basa terdiri atas: titrasi asam kuat dengan basa kuat, titrasi asam
kuat dengan basa lemah, dan titrasi asam lemah dengan basa kuat.
Titik ekuivalen adalah titik titrasi di mana jumlah titran yang ditambahkan cukup
untk menetralkan larutan analit secara sempurna. Pada titik ekuivalen inilah asam basa
habis bereaksi sehingga mol titran dan analit adalah sama, sehingga didapatkan rumus
perhitungan konsentrasi titrasi asam basa sebagai berikut:
𝑎 . 𝑀𝑎 . 𝑉𝑎 = 𝑏 . 𝑀𝑏 . 𝑉𝑏
Keterangan rumus :
𝑎 = valensi asam
𝑀𝑎 = molaritas asam
𝑉𝑎 = volume asam
𝑏 = valensi basa
𝑀𝑎 = molaritas basa
𝑉𝑏 = volume basa
Pada saat larutan basa ditetesi dengan larutan asam, pH larutan akan turun.
Sebaliknya, jika larutan asam ditetesi dengan larutan basa, maka pH larutan akan naik.
Jika pH larutan asam atau basa diplotkan sebagai fungsi dari volum larutan basa atau
asam yang diteteskan, maka akan diperoleh suatu grafik yang disebut kurva titrasi.
Kurva titrasi asam-basa menunjukkan perubahan pH larutan selama proses titrasi
asam dengan basa, atau sebaliknya. Bentuk kurva titrasi memiliki karakteristik tertentu
yang bergantung pada kekuatan dan konsentrasi asam dan basa yang bereaksi.
1. Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat
a) Zat pentiter adalah basa kuat.
b) Daerah perubahan pH drastis 4-10.
c) pH titik ekuivalen 7.
d) Indikator yang dapat digunakan adalah metil
merah, bromtimol biru, dan fenolftalein
(lebih tajam).
e) Contoh: HCl dengan NaOH.
2. Titrasi Basa Lemah dengan Asam Kuat
a) Zat pentiter adalah asam kuat.
b) Daerah perubahan pH drastis 4-7.
c) pH titik ekuivalen 5-6.
d) Indikator yang dapat digunakan adalah metil
merah.
e) Contoh: NH4OH dengan HCl.
3. Titrasi Asam Lemah dan Basa Kuat
a) Zat pentiter adalah basa kuat.
b) Daerah perubahan pH drastis 7- 10.
a) pH titik ekuivalen 8-9.
b) Indikator yang dapat digunakan adalah
fenolftalein.
c) Contoh: CH3COOH dengan NaOH.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. ALAT DAN BAHAN


1) Alat
No. Nama Alat Jumlah

1. Buret 1 buah

2. Statip dan klem 1 buah

3. Corong 1 buah

4. Erlenmeyer 2 buah

5. Gelas kimia 2 buah

6. Gelas ukur 1 buah

7. Pipet tetes 1 buah

2) Bahan
No. Nama Bahan Jumlah

1. Cuka (𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻) yang telah 20 ml


diencerkan 10x
2. Larutan 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,1 𝑀 100 ml

3. 6 tetes (masing-masing
Indikator Fenolftalein (PP) erlenmeyer 3 tetes)

B. PROSEDUR KERJA
1) Menyiapkan alat dan bahan.
2) Memasukkan 50 ml larutan 𝑁𝑎𝑂𝐻 ke gelas kimia.
3) Memasukkan 10 ml larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 yang telah diencerkan 10x ke dalam
erlenmeyer.
4) Menambahkan 3 tetes indikator Fenolftalein (PP) ke dalam erlenmeyer.
5) Memasukkan larutan 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,1 𝑀 dari gelas ukur ke dalam buret menggunakan
corong hingga tepat pada skala 50 ml.
6) Melakukan titrasi dengan meneteskan larutan 𝑁𝑎𝑂𝐻 dari buret secara perlahan
sambil menggoyangkan erlenmeyer agar tercampur rata hingga larutan berubah
warna menjadi merah muda (pink).
7) Menghentikan proses titrasi dan mencatat larutan 𝑁𝑎𝑂𝐻 dalam buret.
8) Mengulangi prosedur di atas sebanyak 2 kali.
9) Menghitung konsentrasi larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 menggunakan rumus.
BAB IV

DATA PENGAMATAN DAN ANALISA DATA

A. DATA PENGAMATAN
No. V 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 V 𝑁𝑎𝑂𝐻

1. 10 ml 23,8 ml

2. 10 ml 22,8 ml

23,8+22,8
Volume rata-rata 𝑁𝑎𝑂𝐻 = = 23,3 𝑚𝑙
2

B. ANALISA DATA
➢ Menentukan konsentrasi larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻
larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = asam lemah
larutan 𝑁𝑎𝑂𝐻 = basa kuat
1) Konsentrasi larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 setelah diencerkan 10x.
𝑎 . 𝑀𝑎 . 𝑉𝑎 = 𝑏 . 𝑀𝑏 . 𝑉𝑏
1 . 𝑀𝑎 . 10 = 1 . 0,1 . 23,3
10 . 𝑀𝑎 = 2,33
𝑀𝑎 = 0,233 𝑀
2) Konsentrasi larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 sebelum diencerkan.
𝑀𝑠 = 0,233 . 10
𝑀𝑠 = 2,33 𝑀
3) Kadar larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 berdasarkan praktikum
𝜌 . 10 . %
𝑀=
𝑀𝑟
1,05 . 10 . %
2,33 =
60
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 13,31%

➢ Perhitungan kurva titrasi asam basa


Diketahui :
V 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 10 ml
𝑀𝑎 = 0,233 𝑀
[𝑁𝑎𝑂𝐻] = 0,1 M
Mol 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 10 𝑚𝑙 . 0,233 𝑀 = 2,33 𝑚𝑚𝑜𝑙
1) Sebelum penambahan 𝑁𝑎𝑂𝐻 (0 ml)
[𝐻 + ] = √𝐾𝑎 . 𝑀𝑎

[𝐻 + ] = √10−5 . 0,233
[𝐻 + ] = 1,5 . 10−3
𝑝𝐻 = − log 1,5 . 10−3
𝑝𝐻 = 3 − log 1,5
𝑝𝐻 = 2,82

2) Penambahan 𝑁𝑎𝑂𝐻 5 ml
Mol 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 5 𝑚𝑙 . 0,1 𝑀 = 0,5 𝑚𝑚𝑜𝑙
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
m : 2,33 mmol 0,5 mmol - -
r : 0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol
- +
s : 1,83 mmol - 0,5 mmol 0,5 mmol
𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚 (𝑠𝑖𝑠𝑎)
[𝐻 + ] = 𝐾𝑎 .
𝑥 . 𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚𝑛𝑦𝑎
1,83
[𝐻 + ] = 10−5 .
1 . 0,5
[𝐻 + ] = 3,66 . 10−5
𝑝𝐻 = − log 3,66 . 10−5
𝑝𝐻 = 4,4

3) Penambahan 𝑁𝑎𝑂𝐻 10 ml
Mol 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 10 𝑚𝑙 . 0,1 𝑀 = 1 𝑚𝑚𝑜𝑙
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
m : 2,33 mmol 1 mmol - -
r : 1 mmol 1 mmol 1 mmol 1 mmol
- +
s : 1,33 mmol - 1 mmol 1 mmol
𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚 (𝑠𝑖𝑠𝑎)
[𝐻 + ] = 𝐾𝑎 .
𝑥 . 𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚𝑛𝑦𝑎
1,33
[𝐻 + ] = 10−5 .
1 .1
[𝐻 + ] = 1,33 . 10−5
𝑝𝐻 = − log 1,33 . 10−5
𝑝𝐻 = 4,8

4) Penambahan 𝑁𝑎𝑂𝐻 15 ml
Mol 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 15 𝑚𝑙 . 0,1 𝑀 = 1,5 𝑚𝑚𝑜𝑙
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
m : 2,33 mmol 1,5 mmol - -
r : 1,5 mmol 1,5 mmol 1,5 mmol 1,5 mmol
- +
s : 0,83 mmol - 1,5 mmol 1,5 mmol
𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚 (𝑠𝑖𝑠𝑎)
[𝐻 + ] = 𝐾𝑎 .
𝑥 . 𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚𝑛𝑦𝑎
0,83
[𝐻 + ] = 10−5 .
1 . 1,5
[𝐻 + ] = 05,53 . 10−6
𝑝𝐻 = − log 5,53 . 10−6
𝑝𝐻 = 5,3

5) Penambahan 𝑁𝑎𝑂𝐻 20 ml
Mol 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 20 𝑚𝑙 . 0,1 𝑀 = 2 𝑚𝑚𝑜𝑙
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
m : 2,33 mmol 2 mmol - -
r : 2 mmol 2 mmol 2 mmol 2 mmol
- +
s : 0,33 mmol - 2 mmol 2 mmol
𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚 (𝑠𝑖𝑠𝑎)
[𝐻 + ] = 𝐾𝑎 .
𝑥 . 𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚𝑛𝑦𝑎
0,33
[𝐻 + ] = 10−5 .
1 .2
[𝐻 + ] = 1,65 . 10−6
𝑝𝐻 = − log 1,65 . 10−6
𝑝𝐻 = 5,8
6) Penambahan 𝑁𝑎𝑂𝐻 23,3 ml (titik ekuivalen)
Mol 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 23,3 𝑚𝑙 . 0,1 𝑀 = 2,33 𝑚𝑚𝑜𝑙
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
m : 2,33 mmol 2,33 mmol - -
r : 2,33 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol
- +
s : - - 2,33 mmol 2,33 mmol
2,33
[𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎] = = 0,07 𝑀
10 𝑚𝑙 + 23,3 𝑚𝑙

𝐾𝑤
[𝑂𝐻 − ] = √ . [𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂− ]
𝐾𝑎

10−14
[𝑂𝐻 − ] = √ . (0,07)
10−5

[𝑂𝐻 − ] = 8,4 . 10−6


𝑝𝑂𝐻 = − log 8,4 . 10−6
𝑝𝑂𝐻 = 6 − log 8,4
𝑝𝐻 = 14 − (6 − log 8,4)
𝑝𝐻 = 8 + log 8,4
𝑝𝐻 = 8,92
Titik ini merupakan titik ekuivalen.

7) Penambahan 𝑁𝑎𝑂𝐻 25 ml
Mol 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 25 𝑚𝑙 . 0,1 𝑀 = 2,5 𝑚𝑚𝑜𝑙
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
m : 2,33 mmol 2,5 mmol - -
r : 2,33 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol
- +
s : - 0,17 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol
0,17
[𝑁𝑎𝑂𝐻] = = 0,005 𝑀
10 𝑚𝑙 + 25 𝑚𝑙
[𝑂𝐻 − ] = 0,005 𝑀 = 5 . 10−3 𝑀
𝑝𝑂𝐻 = − log 5 . 10−3
𝑝𝑂𝐻 = 3 − log 5
𝑝𝐻 = 14 − (3 − log 5)
𝑝𝐻 = 11 + log 5 = 11,7
8) Penambahan 𝑁𝑎𝑂𝐻 30 ml
Mol 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 30 𝑚𝑙 . 0,1 𝑀 = 3 𝑚𝑚𝑜𝑙
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
m : 2,33 mmol 3 mmol - -
r : 2,33 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol
- +
s : - 0,67 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol
0,67
[𝑁𝑎𝑂𝐻] = = 0,02 𝑀
10 𝑚𝑙 + 30 𝑚𝑙
[𝑂𝐻 − ] = 0,02 𝑀 = 2 . 10−2 𝑀
𝑝𝑂𝐻 = − log 2 . 10−2
𝑝𝑂𝐻 = 2 − log 2
𝑝𝐻 = 14 − (2 − log 2)
𝑝𝐻 = 12 + log 2
𝑝𝐻 = 12,3

9) Penambahan 𝑁𝑎𝑂𝐻 35 ml
Mol 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 35 𝑚𝑙 . 0,1 𝑀 = 3,5 𝑚𝑚𝑜𝑙
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
m : 2,33 mmol 3,5 mmol - -
r : 2,33 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol
- +
s : - 1,17 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol
1,17
[𝑁𝑎𝑂𝐻] = = 0,026 𝑀
10 𝑚𝑙 + 35 𝑚𝑙
[𝑂𝐻 − ] = 0,026 𝑀 = 26 . 10−3 𝑀
𝑝𝑂𝐻 = − log 26 . 10−3
𝑝𝑂𝐻 = 3 − log 26
𝑝𝐻 = 14 − (3 − log 26)
𝑝𝐻 = 11 + log 26
𝑝𝐻 = 12,4
10) Penambahan 𝑁𝑎𝑂𝐻 40 ml
Mol 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 40 𝑚𝑙 . 0,1 𝑀 = 4 𝑚𝑚𝑜𝑙
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
m : 2,33 mmol 4 mmol - -
r : 2,33 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol
- +
s : - 1,67 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol
1,67
[𝑁𝑎𝑂𝐻] = = 0,03 𝑀
10 𝑚𝑙 + 40 𝑚𝑙
[𝑂𝐻 − ] = 0,03 𝑀 = 3 . 10−2 𝑀
𝑝𝑂𝐻 = − log 3 . 10−2
𝑝𝑂𝐻 = 2 − log 3
𝑝𝐻 = 14 − (2 − log 3)
𝑝𝐻 = 12 + log 3
𝑝𝐻 = 12,5

11) Penambahan 𝑁𝑎𝑂𝐻 45 ml


Mol 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 45 𝑚𝑙 . 0,1 𝑀 = 4,5 𝑚𝑚𝑜𝑙
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
m : 2,33 mmol 4,5 mmol - -
r : 2,33 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol
- +
s : - 2,17 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol
2,17
[𝑁𝑎𝑂𝐻] = = 0,04 𝑀
10 𝑚𝑙 + 45 𝑚𝑙
[𝑂𝐻 − ] = 0,04 𝑀 = 4 . 10−2 𝑀
𝑝𝑂𝐻 = − log 4 . 10−2
𝑝𝑂𝐻 = 2 − log 4
𝑝𝐻 = 14 − (2 − log 4)
𝑝𝐻 = 12 + log 4
𝑝𝐻 = 12,6
12) Penambahan 𝑁𝑎𝑂𝐻 50 ml
Mol 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 50 𝑚𝑙 . 0,1 𝑀 = 5 𝑚𝑚𝑜𝑙
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
m : 2,33 mmol 5 mmol - -
r : 2,33 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol
- +
s : - 2,67 mmol 2,33 mmol 2,33 mmol
2,67
[𝑁𝑎𝑂𝐻] = = 0,04 𝑀
10 𝑚𝑙 + 50 𝑚𝑙
[𝑂𝐻 − ] = 0,04 𝑀 = 4 . 10−2 𝑀
𝑝𝑂𝐻 = − log 4 . 10−2
𝑝𝑂𝐻 = 2 − log 4
𝑝𝐻 = 14 − (2 − log 4)
𝑝𝐻 = 12 + log 4
𝑝𝐻 = 12,6

C. TABEL DAN KURVA TITRASI


No. Volume pH
𝑁𝑎𝑂𝐻 (ml)
1. 0 2,82

2. 5 4,4

3. 10 4,8

4. 15 5,3

5. 20 5,8

6. 23,3 8,92

7. 25 11,7

8. 30 12,3

9. 35 12,4

10. 40 12,5

11. 45 12,6

12. 50 12,6
D. PEMBAHASAN
Kosentrasi larutan CH3COOH setelah diencerkan 10x adalah 0,233 M, sehingga
konsentrasi larutan CH3COOH sebelum diencerkan adalah 2,33 M. Berdasarkan data
yang sudah didapatkan melalui titrasi diperoleh kadar dari larutan CH3COOH yaitu
13,31%. Data ini tidak sesuai dengan keterangan pada label cuka yang menyebutkan
bahwa konsentrasi cuka adalah 25%.
Titik ekuivalen pada titrasi larutan CH3COOH dengan larutan NaOH terjadi
pada volume NaOH mencapai 23,3 ml dengan pH 8,92. Pada titrasi ini tidak terjadi
lonjakan nilai pH terutama pada volume sebelum titik ekuivalen. Hal ini dikarenakan
terbentuknya larutan penyangga saat sebelum titik ekuivalen sehingga pH relatif tetap
(tidak berubah secara drastis). Pada titik ekuivalen, yaitu saat jumlah CH3COOH tepat
habis bereaksi dengan NaOH, yang ada dalam larutan adalah CH3COOHNa yang
bersifat basa.
BAB V

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
1. Konsentrasi CH3COOH setelah diencerkan 10x adalah 0,233 M.
2. Konsentrasi CH3COOH sebelum diencerkan adalah 2,33 M.
3. Kadar CH3COOH melaui perhitungan rumus sesuai data yang diperoleh adalah
13,31%.
4. Titik ekuivalen pada titrasi CH3COOH dengan NaOH terjadi pada volume
NaOH 23,3 ml dengan pH 8,92.
DAFTAR PUSTAKA

Lopez, Yos F. da. KIMIA-MLK.22203, Titrasi Asam-Basa: Menentukan Konsentrasi Larutan


Asam-Basa.Nusa Tenggara Timur (NTT):Program Studi Manajemen Pertanian Lahan
Kering Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Setiawati, Tita. Titrasi Asam-Basa. Bandung: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (Science Education Development and Empowerment centre)

A., Sultan Mufti R. 2016. Laporan Praktikum Kimia: Titrasi Asam-Basa. Bangkulu: SMA
Negeri 1 Curup, Kab. Rejang Lebong

Syah, Atika Dwi Mawarni., dkk. 2016/2017. Laporan Hasil Praktikum Kimia: Menentukan
Kadar Cuka Makan atau Titrasi Asam;Basa. Gresik: SMA Negeri 1 Cerme

Sudarmo, Unggul dan Nanik Mitayani. 2016. Buku Siswa Edisi Revisi Kimia untuk
SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang Disempurnakan, Peminatan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: penerbit.erlangga
PRAKTIKUM
TITRASI ASAM BASA

Mengambil NaOH Mengambil CH3COOH

Meneteskan larutan indikator PP Menuangkan NaOH ke buret

Melakukan proses titrasi Volume NaOH percobaan ke-1


Volume NaOH percobaan ke-2 Hasil percobaan ke-1

Hasil percobaan ke-2 Kadar cuka pada label produk

Anda mungkin juga menyukai