Kimia Dasar I
PERCOBAAN VI
PEMBUATAN LARUTAN
PEMBUATAN LARUTAN
Abdul Rachim
jurusan Geografi
Fakultas Ilmu & Teknologi Kebumian
Praktikunm: 23-05 -2022
PENDAHULUAN
Larutan adalah campuran homogen dari molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih .Suatu.
Larutan disebut suatu campuran karena susunannya dapat berubah – ubah. Larutan merupakan bahan yang
penting untuk dipelajari terutama menyangkut sifat komponen dan sifat larutan itu sendiri. Pengetahuan ini
bermanfaat dalam memprediksi jenis pelarut yang tepat dalam proses - proses tertentu, misalnya dalam ionisasi
bahan kimia dari bahan alam tertentu, pelarut suatu bahan untuk berbagai keperluan praktis, pengembangan
teori terutama menyangkut biner, campuran terner, serta keperluan - keperluan lainnya dalam bidang sains dan
teknologi(Tatik,2018).Konsentrasi larutan adalah komposisi yang menunjukkan dengan jelas perbandingan
jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Kelarutan dapat kecil atau besar sekali, dan jika jumlah zat terlarut
melewati titik jenuh, zat itu akan keluar (mengendap di bawah larutan). Dalam kondisi tertentu suatu larutan
dapat mengandung lebih banyak zat terlarut dari pada dalam keadaan jenuh (Nugraha, 2021).
Larutan yang terdiri dari dua bahan atau lebih disebut campuran, campuran homogen ialah larutan yang
sifat-sifatnya sama diseluruh cairan. Sedangkan campuran homogen ialah larutan yang memiliki campuran dua
fase karena komposisi dan sifat-sifatnya tidak seragam. Unsur terpenting yang menentukan keadaan bahan
dalam larutan adalah pelarut. Komponen yang jumlahnya lebih sedikit dinamakan zat terlarut (solute). Larutan
yang menggunakan air sebagai pelarut dinamakan larutan dalam air atau aqueos. Larutan yang mengandung
zat terlarut dalam jumlah banyak dinamakan larutan pekat. Jika jumlah zat terlarut sedikit, larutan dinamakan
larutan encer. Istilah larutan biasanya mengandung arti pelarut cair dengan cairan, padatan, atau gas sebagai zat
yang terlarut. (Marisa, 2014).
Sifat-sifat suatu larutan sangat dipengaruhi oleh susunan komposisinya. Untuk menyatakan
komposisi larutan tersebut maka digunakan istilah konsentrasi larutan yang menunjukkan perbandingan
jumlah zat terlarut terhadap pelarut(Khikmah, N. 2015). Untuk jumlah terlarut yang berbeda pada setiap
larutan, maka dibutuhkan energi panas yang berbeda pula, yang nantinya akan mempengaruhi titik
didih larutan tersebut. Titik didih suatu larutan merupakan suhu larutan pada saat tekanan uap jenuh
larutan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan yang diberikan pada permukaan cairan) (Supriadi,
2017).
Larutan asam berfungsi sebagai penghidrolisa senyawa protopektin yang ada pada labu siam
menjadi pektin. Hidrolisa menggunakan asam dan panas menyebabkan ikatan antara protopektin dan
selulosa terlepas, sehingga menghasilkan senyawa pektin yang larut, selulosa dan beberapa mineral.Makin
pekat asam yang ditambahkan, ataupun pada kepekatan yang sama tetapi suhu lebih tinggi, dapat
menyebabkan demetilasi lebih cepat. Jika konsentrasi asam lebih pekat, kontak asam dengan pektin lebih
lama serta suhu tinggi, pada keadaan yang memadai dapat menyebabkan degradasi pektin (Erwinda, 2014).
Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau terlarut. Konsentrasi
larutan merupakan suatu label larutan, agar larutan tersebut memberikan sambaran atau informasi tentang
perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarutnya. Konsentrasi larutan yang sering di pergunakan
dilaboratorium diantaranya molaritas (M), Molalitas (M), Normalitas (N) dan Fraksi Mol (X), (Rahmayani,
2018).
PROSEDUR PERCOBAAN
2. Analisis Data
3. Pembahasan
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.zat yang jumlahnya lebih sedikit
di dalam larutan disebut terlarut sedangkanzat yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat-zat lain dalam larutan
tersebut pelarut.
Menurut prinsip uke dissolve like yaitu senyawa polar lakan larut dalam senyawa polar dan senawa non
polar akan larut dalam pelarut pelarut non polar maka metanol tidak akan korekstrak sempurnah kedalam klorofrom
karena perbedaan polaritas.
Natrium hidroksida (NaOH),juga dikenal sebagai soda kaustik,soda api,atau sodium hidroksida adalah
sejenis basa logam kaustik. NaOH terbentuk dan oksida basa natrium oksida dilarutkan dalam air NaOH
membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan dalam air senyawa ini merupakan ionik berbentuk padatan
putih yang tersusun dari katrion natrium Na dan aninion tridoksida OH. Pada percobaan ini padatan NaOH
ditimbang sebanyak 0,2 g kemudian di larutkan menggunakan aquades sambil diaduk didalam gelas kimia hingga
padatan menjadi larut,bening dan tidak berwarna,dimasukan labu takar dikocok agar homogen dan dihasilkan
larutan NaOH 1 M
Asam klorida adalah larutan akuatif dari gas hidrogen klorida.HCL dikenal sebgai salah satu bahan kimia
yang digunakan untuk menghasilkan basa poliuretan dan kalsium klonda disintekan hingga pada industri pembuatan
makanan
Pembuatan larutan ini yaitu HCL 0,1 m yang dilakukan itu mempet 10 ml HCL I m yang terlarut disimpan
dalam labu takar 100 m sehingga mencapai tanda tera selanjutnya dikocok sampai homogen dan menghasilkan
lrutan HCL 1 M
Asam oksalat merupakan senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan nama sistematis asam
etanatilat. Asam dikarbosilat paling sederhana ini bisa digambarkan dengan rumus HOOC-COOH.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa larutan adalah suatu campuran
homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat dalam komposisi yang bervariasi. Konsentrasi zat adalah
jumlah zat terlarut suatu larutan dalam volume tertentu. Untuk membuat larutan dibutuhkan aquades
sebagai zat pelarut suatu larutan atau bahan kimia. Larutan yang dibuat pada percobaan ini ialah larutan
H₂SO4, NaOH, dan HCL yang dicampurkan dengan aquades dan menghasilkan larutan yang berwarna
bening dan homogen. Campuran homogen adalah campuran yang setiap bagiannya serba sama, baik warna,
rasa serta perbandingan zat-zat tercampur juga sama, serta tidak memiliki bidang batas antara komponen
komponennya.
DAFTAR PUSTAKA
Malau, N. A., & Nugraha, A. W. (2021). Study Of Energy And Structure On Intermolecular Interactions In
Organic Solvents Using Computational Chemistry Method. Indonesian Journal of Chemical
Science and Technology (IJCST), 4(2), 79-84.
Marisa, S. (2014). Laporan Praktikum Kimia Anorganik 1 Pemisahan Komponen Dari Campuran 11
November 2014.
Putri, L. M. A., Prihandono, T., & Supriadi, B. (2017). Pengaruh konsentrasi larutan terhadap laju kenaikan
suhu larutan. Jurnal Pembelajaran Fisika, 6(2), 151-157.
Erwinda, R., & Santoso, H. H. (2014). Pengaruh Konsentrasi HCl sebagai Pelarut pada Ekstraksi Pektin dari
Labu Siam. Jurnal Konversi, 3(2).