Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

Kimia Dasar I
PERCOBAAN VI
PEMBUATAN LARUTAN

PEMBUATAN LARUTAN
Abdul Rachim
jurusan Geografi
Fakultas Ilmu & Teknologi Kebumian
Praktikunm: 23-05 -2022

Histori Laporan Ringkasan Praktikum


Konsul 1: 13/5/2022 Larutan merupakan campuran homogen dari dua jenis zat atau lebih. Larutan tak
Konsul 2: 14/5/2022 hanya berbentuk cair, tetapi juga berbentuk gas dan padat. Larutan adalah campuran
ACC: homogen dari molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih .Suatu. Larutan
disebut suatu campuran karena susunannya dapat berubah – ubah. Larutan yang
terdiri dari dua bahan atau lebih disebut campuran, campuran homogen ialah larutan
yang sifat-sifatnya sama diseluruh cairan. Sedangkan campuran homogen ialah
larutan yang memiliki campuran dua fase karena komposisi dan sifat-sifatnya tidak
seragam. Proses pembelajaran kimia sangat dibutuhkan mediadalam
pembelajarannya, dimana banyak materi kimia yang sulit untuk dipahami dan
bersifat abstrak. Maka dari itu praktikum kali ini yang berjudul Pembuatan Larutan
dengan tujuan agar praktikan dapat mengetahui sifat pelarutan suatu senyawa dan
mampu membuat larutan dengan konsentrasi tertentu. Hal ini bisa didapatkan dengan
mengikuti praktikum kimia dan melakukan percobaan Pembuatan Larutan dengan
cara mengikuti prosedur yang disampaikan dimana salah satunya pada fenolftali
dengan HCL di cteteskan ke NaOH hingga terjadi perubahan warna. Sehingga
praktikan dapat mengetahui bahwa Sifat-sifat suatu larutan sangat dipengaruhi
oleh susunan komposisinya dimana Untuk menyatakan komposisi larutan tersebut
maka digunakan istilah konsentrasi larutan yang menunjukkan perbandingan
jumlah zat terlarut terhadap pelarut

Keywords: Larutan, Konsentrasi, Zat, NaOH, Campuran

PENDAHULUAN

Larutan adalah campuran homogen dari molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih .Suatu.
Larutan disebut suatu campuran karena susunannya dapat berubah – ubah. Larutan merupakan bahan yang
penting untuk dipelajari terutama menyangkut sifat komponen dan sifat larutan itu sendiri. Pengetahuan ini
bermanfaat dalam memprediksi jenis pelarut yang tepat dalam proses - proses tertentu, misalnya dalam ionisasi
bahan kimia dari bahan alam tertentu, pelarut suatu bahan untuk berbagai keperluan praktis, pengembangan
teori terutama menyangkut biner, campuran terner, serta keperluan - keperluan lainnya dalam bidang sains dan
teknologi(Tatik,2018).Konsentrasi larutan adalah komposisi yang menunjukkan dengan jelas perbandingan
jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Kelarutan dapat kecil atau besar sekali, dan jika jumlah zat terlarut
melewati titik jenuh, zat itu akan keluar (mengendap di bawah larutan). Dalam kondisi tertentu suatu larutan
dapat mengandung lebih banyak zat terlarut dari pada dalam keadaan jenuh (Nugraha, 2021).
Larutan yang terdiri dari dua bahan atau lebih disebut campuran, campuran homogen ialah larutan yang
sifat-sifatnya sama diseluruh cairan. Sedangkan campuran homogen ialah larutan yang memiliki campuran dua
fase karena komposisi dan sifat-sifatnya tidak seragam. Unsur terpenting yang menentukan keadaan bahan
dalam larutan adalah pelarut. Komponen yang jumlahnya lebih sedikit dinamakan zat terlarut (solute). Larutan
yang menggunakan air sebagai pelarut dinamakan larutan dalam air atau aqueos. Larutan yang mengandung
zat terlarut dalam jumlah banyak dinamakan larutan pekat. Jika jumlah zat terlarut sedikit, larutan dinamakan
larutan encer. Istilah larutan biasanya mengandung arti pelarut cair dengan cairan, padatan, atau gas sebagai zat
yang terlarut. (Marisa, 2014).
Sifat-sifat suatu larutan sangat dipengaruhi oleh susunan komposisinya. Untuk menyatakan
komposisi larutan tersebut maka digunakan istilah konsentrasi larutan yang menunjukkan perbandingan
jumlah zat terlarut terhadap pelarut(Khikmah, N. 2015). Untuk jumlah terlarut yang berbeda pada setiap
larutan, maka dibutuhkan energi panas yang berbeda pula, yang nantinya akan mempengaruhi titik
didih larutan tersebut. Titik didih suatu larutan merupakan suhu larutan pada saat tekanan uap jenuh
larutan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan yang diberikan pada permukaan cairan) (Supriadi,
2017).
Larutan asam berfungsi sebagai penghidrolisa senyawa protopektin yang ada pada labu siam
menjadi pektin. Hidrolisa menggunakan asam dan panas menyebabkan ikatan antara protopektin dan
selulosa terlepas, sehingga menghasilkan senyawa pektin yang larut, selulosa dan beberapa mineral.Makin
pekat asam yang ditambahkan, ataupun pada kepekatan yang sama tetapi suhu lebih tinggi, dapat
menyebabkan demetilasi lebih cepat. Jika konsentrasi asam lebih pekat, kontak asam dengan pektin lebih
lama serta suhu tinggi, pada keadaan yang memadai dapat menyebabkan degradasi pektin (Erwinda, 2014).
Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau terlarut. Konsentrasi
larutan merupakan suatu label larutan, agar larutan tersebut memberikan sambaran atau informasi tentang
perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarutnya. Konsentrasi larutan yang sering di pergunakan
dilaboratorium diantaranya molaritas (M), Molalitas (M), Normalitas (N) dan Fraksi Mol (X), (Rahmayani,
2018).

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Pembuatan Larutan H₂SO


a. Timbang labu takar kosong
b. Isi labu takar 50 mL dengan aquades sampai kira-kira ³% nya, dan timbang.
c. Ambil sejumlah tertentu H- SO. pekat ke dalam labu takar No. 1 dan ditimbang.
d. Tepatkan labu takar dengan aquadest sampai 50 mL, lalu kocok agarhomogen.
e. Timbang larutan H₂SO, yang terjadi.
2. Pembuatan Larutan NaOH
a Timbang sejumlah tertentu NaOH (12) butir dan larutkan dalam gelas piala sedikit demi sedikit.
b. Pindahkan larutan tersebut ke dalam labu takar 50 mL Bilas gelas piala dengan aquadest.
c. Encerkan dan tepatkan sampai tanda tera, kocok supaya homogen.
3. Pembuatan larutan HC
a Ambil sejumlah volume tertentu dengan tepat HCI 1 M, masukkan ke labu takar 50 Ml.
b. Encerkan dan tepatkan sampai tanda tera, kocok supaya homogen.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasi
a. Tabel 1.1 Pembuatan Larutan Asam Oksalat
No Perlakuan Hasil
.
1. Diambil beberapa asam oksalat Bening

2. Dimasukkan kedalam labu takar ditambahkan Aquades Bening


sampai batas tera
3. Dihomogenkan Bening dan homogen

b. Tabel 1.2 Pembuatan Larutan NaOH


No Perlakuan Hasil

1. Ditimbang 2 butir NaOH Padatan NaOH


2. 2 butir NaOH dilarutkan dengan Auades Bening

3. Dimasukan dalam labu takar tambahkan Aquades sampai Bening


batas tara
4. Dihomogenkan Bening dan homogen

c. Tabel 1.3 Pembuatan larutan HCl


No Perlakuan Hasil

1. Diambil sejumlah waktu volume tertentuHCl 1 M Bening


2. Dimasukkan kedalam labu takar dan ditambahkan Aquads Bening
saampai batas takar
3. Dihomogenkan Bening

2. Analisis Data

Penentuan konsentrasi larutan :

1. Konsentrasi Larutan Asam Oksalat


M = massa / Mr × 1000/V
= 0,5 / 90 × 1000/50
= 0,5 / 90 × 20
= 0,005 × 20
= 0,1 mol
2. Konsentrasi Larutan NaOH
M = massa / Mr × 1000/V
= 1,46 / 40 × 1000/100
= 1,46 / 40 × 10
= 0,365 mol
3. Konsentrasi Larutan HCL
V1 M1 = V2 M2
(5 mL) (1) = (50 mL) (M2)
5 = 50 M2
M2 = 50/5
M2 = 10 mol

3. Pembahasan

Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.zat yang jumlahnya lebih sedikit
di dalam larutan disebut terlarut sedangkanzat yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat-zat lain dalam larutan
tersebut pelarut.
Menurut prinsip uke dissolve like yaitu senyawa polar lakan larut dalam senyawa polar dan senawa non
polar akan larut dalam pelarut pelarut non polar maka metanol tidak akan korekstrak sempurnah kedalam klorofrom
karena perbedaan polaritas.
Natrium hidroksida (NaOH),juga dikenal sebagai soda kaustik,soda api,atau sodium hidroksida adalah
sejenis basa logam kaustik. NaOH terbentuk dan oksida basa natrium oksida dilarutkan dalam air NaOH
membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan dalam air senyawa ini merupakan ionik berbentuk padatan
putih yang tersusun dari katrion natrium Na dan aninion tridoksida OH. Pada percobaan ini padatan NaOH
ditimbang sebanyak 0,2 g kemudian di larutkan menggunakan aquades sambil diaduk didalam gelas kimia hingga
padatan menjadi larut,bening dan tidak berwarna,dimasukan labu takar dikocok agar homogen dan dihasilkan
larutan NaOH 1 M
Asam klorida adalah larutan akuatif dari gas hidrogen klorida.HCL dikenal sebgai salah satu bahan kimia
yang digunakan untuk menghasilkan basa poliuretan dan kalsium klonda disintekan hingga pada industri pembuatan
makanan
Pembuatan larutan ini yaitu HCL 0,1 m yang dilakukan itu mempet 10 ml HCL I m yang terlarut disimpan
dalam labu takar 100 m sehingga mencapai tanda tera selanjutnya dikocok sampai homogen dan menghasilkan
lrutan HCL 1 M
Asam oksalat merupakan senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan nama sistematis asam
etanatilat. Asam dikarbosilat paling sederhana ini bisa digambarkan dengan rumus HOOC-COOH.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa larutan adalah suatu campuran
homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat dalam komposisi yang bervariasi. Konsentrasi zat adalah
jumlah zat terlarut suatu larutan dalam volume tertentu. Untuk membuat larutan dibutuhkan aquades
sebagai zat pelarut suatu larutan atau bahan kimia. Larutan yang dibuat pada percobaan ini ialah larutan
H₂SO4, NaOH, dan HCL yang dicampurkan dengan aquades dan menghasilkan larutan yang berwarna
bening dan homogen. Campuran homogen adalah campuran yang setiap bagiannya serba sama, baik warna,
rasa serta perbandingan zat-zat tercampur juga sama, serta tidak memiliki bidang batas antara komponen
komponennya.

DAFTAR PUSTAKA

Malau, N. A., & Nugraha, A. W. (2021). Study Of Energy And Structure On Intermolecular Interactions In
Organic Solvents Using Computational Chemistry Method. Indonesian Journal of Chemical
Science and Technology (IJCST), 4(2), 79-84.

Marisa, S. (2014). Laporan Praktikum Kimia Anorganik 1 Pemisahan Komponen Dari Campuran 11
November 2014.

Putri, L. M. A., Prihandono, T., & Supriadi, B. (2017). Pengaruh konsentrasi larutan terhadap laju kenaikan
suhu larutan. Jurnal Pembelajaran Fisika, 6(2), 151-157.

Erwinda, R., & Santoso, H. H. (2014). Pengaruh Konsentrasi HCl sebagai Pelarut pada Ekstraksi Pektin dari
Labu Siam. Jurnal Konversi, 3(2).

Rahmayani, R. F. I. (2018). Kimia Larutan. Syiah Kuala University Press.

Anda mungkin juga menyukai