TINJAUAN PUSTAKA
8
9
Tabel 2.1
Karakteristik SIA
Karakteristik Uraian
yang secara umum digunakan sebagai alat pembayaran untuk aktivitas operasi
perusahaan tanpa suatu pembatasan.”
Selanjutnya, pengertian lain kas menurut pendapat Pura (2019:2)
menyatakan “Kas adalah aset atau sumber daya perusahaan yang paling lancar
(sangat likuid) yang terdiri dari uang logam, uang kertas, wesel, dan simpanan
cek, wesel, dan uang yang ada di bank dalam bentuk giro serta tabungan.”
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kas merupakan
aset keuangan yang bisa digunakan untuk kegiatan operasional yang ada di dalam
sebuah perusahaan dan kas tersebut bisa di gunakan sebagai alat suatu
pembayaran yang tanpa dibatasi seperti waktu dan bersifat sangat lancar (likuid).
Keberadaan yang ada di dalam kas tersebut merupakan sebuah entitas yang sangat
penting, karena tanpa kas aktivitas operasi yang ada di dalam perusahaan tersebut
tidak dapat berjalan dengan lancar. Kas juga terlibat pada transaksi di perusahaan
dari kegiatan operasional suatu perusahaan baik transaksi penerimaan maupun
pengeluaran kas.
menghasilkan laba, baik itu yang berasal dari arus kas operasi, investasi, dan
pendanaannya berikut adalah penjelasannya:
1. Mengetahui perubahan aset bersih, stuktur keuangan, dan kemampuan
mempengaruhi arus kas, baik yang berasal dari aktivitas.
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara
kas.
3. Mengembangkan modal untuk menilai dan membandingkan nilai
sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan.
4. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator
jumlah waktu dan kapasitas arus kas masa depan.
5. Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan
hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak
perubahan harga.
Berdasarkan uraian diatas penulis dapat menyimpulkan, definisi dari
laporan arus kas merupakan laporan arus kas memberikan informasi yang berguna
mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas operasi,
melakukan investasi, menulasi kewajiban, dan membayar devide.
2.3.1 Klasifikasi Laporan Arus Kas
Laporan arus kas mengandung dua macam aliran arus kas yaitu arus kas
masuk (Cash-Inflow) dan arus kas keluar (Cash-Outflow). Semua arus kas masuk
dan arus kas keluar diklasifikasikan kedalam salah satu dari tiga katagori yaitu
operasi, investasi, dan pendanaan. Pengklasifikasian arus kas ini penting
dilakukan untuk mengevalusai arus kas yang telah terjadi dan memprediksi arus
kas masa depan.
Menurut Sukamulja (2019:147), berpendapat bahwa “Arus kas
diklasifikasikan berdasarkan pada kegiatan arus kas operasi, investasi, dan
pendanaan”. Adapun klasifikasi arus kas menurut Darminto (2019:26),
Penglasifikasi arus kas ada tiga yaitu:
1. Aktivitas operasi
Aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain
yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Arus kas
aktivitas operasi mencakup semua efek kas dari setiap transaksi atau
kejadian yang merupakan komponen penentuan laba bersih, seperti
penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa, pembayaran kas
pembelian bahan kepada supplier, dan pembayaran gaji karyawan
perusahaan.
14
2. Aktivitas investasi
Aktivitas perolehan atau pelepasan aset jangka panjang (aset tidak
lancar) dan investasi yang tidak termasuk dalam pengertian setara kas.
Arus kas dari aktivitas investasi mencakup penerimaan kas dari
penjualan aset tetap dari pengeluaran kas untuk pembelian mesin
produksi.
3. Aktivitas pendanaan
Aktivitas yang melibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi
liabilitas (kewajiban) jangka panjang dan modal (ekuitas)
perusahaan. Arus kas dari aktivitas pendanaan mencakup penerimaan
kas dari penerbitan saham baru, dan pengeluaran kas untuk
pembayaran utang jangka panjang.
Nama Perusahaan
LAPORAN ARUS KAS
Periode Tercakup
3. Fungsi Gudang.
Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyiapkan barang yang dipesan
oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.
4. Fungsi pengiriman.
Fungsi ini bertanggung awab untuk membungkus barang dan
menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
5. Fungsi akuntansi.
Fungsi bertanggungjawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan
penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam
menjalankan aktivitas perusahaan harus memiliki tau dibentuk Fungsi yang
berfungsi untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara masing-masing
(pemisahan tugas) agar berjalan lebih terarah. Fungsi yang terkait dalam sistem
akuntansi penerimaan kas berkaitan dengan fungsi penjualan, kas, gudang,
pengiriman dan akuntansi. Fungsi tersebut harus lengkap dan ada di dalam suatu
sistem penerimaan kas karena memiliki keterkaitan antara satu sama lain.
2.4.4 Dokumen Yang Terkait Dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Dalam melakukan penerimaan kas harus memiliki dokumen yang sesuai
dengan peraturan yang ada. Dokumen yang terkait dalam sistem akuntansi
penerimaan kas menurut Mulyadi (2016:3):
“Pencatatan transaksi penjualan barang dagang tidak lepas dari dokumen-
dokumen, dokumen disini berfungsi sebagai pendukung sehingga
tercatatnya sebuah transaksi. Dokumen merupakan formulir pertama untuk
merekam suatu transaksi dalam formulir ini peristiwa yang terjadi dalam
perusahaan direkam di atas kertas tertulis. Formulir adalah dokumen yang
digunakan untuk merekam terjadinya transaksi”.
Menurut Mulyadi (2016:386), Dokumen-dokumen yang biasa digunakan
dalam mencatat sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:
terikat merupakan dokumen yang dapat dijadikan bukti bahwa terjadinya suatu
transaksi penerimaan kas di perusahaan.
2.4.5 Catatan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Catatan akuntansi digunakan untuk mencatat transaksi kuangan perusahaan
khususnya penerimaan kas guna menyediakan informasi dan pengelolaan suatu
perusahaan. Menurut Mulyadi (2018) mengatakan bahwa catatan akuntansi yang
digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:
1. Jurnal penjualan.
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan
meringkas data penjualan.
2. Jurnal penerimaan kas.
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan tunai.
3. Jurnal umum.
Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok
produk yang dijual.
4. Kartu persediaan.
Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
berkurangnya harga pokok produk yang dijual.
5. Kartu gudang.
Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya
berisi data kuantitas persediaan yang disimpan di gudang.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
pencatatan penerimaan kas tidak terlepas dari catatan akuntansi yang terkait guna
untuk menyediakan dan menyajikan informasi secara detail dalam pencatatan
transaksi penerimaan kas yang dibutuhkan oleh pihak manajemen atau pihak
terkait. Catatan sistem akuntansi penerimaan kas yang berasal dari penjualan tunai
terdiri dari jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal umum, kartu persediaan
serta kartu gudang.
sistem. Dalam PIECES terdapat enam variabel yang digunakan untuk menganalisis
sistem informasi, yaitu (Kristy & Kusuma, 2018):
1. Performance (Keandalan) Variable ini digunakan untuk mengetahui kinerja
sebuah sistem, apakah berjalan dengan baik atau tidak. Kinerja ini dapat diukur
dari jumlah temuan data yang dihasilkan dan seberapa cepat suatu data dapat
ditemukan.
2. Information and Data (Data dan Informasi) Dalam sebuah temuan data pasti
akan dihasilkan sebuah informasi yang akan ditampilkan,variable ini
digunakan untuk menganalisis seberapa banyak dan seberapa jelas informasi
yang akan dihasilkan untuk satu pencarian.
3. Economics (Nilai Ekonomis) Variabel ini digunakan untuk melakukan analisis
pada sistem, untuk mengetahui apakah suatu sistem tersebut tepat diterapkan
pada suatu lembaga informasi dilihat dari segi finansial dan biaya yang
dikeluarkan. Hal ini sangat penting Karena suatu sistem juga dipengaruhi oleh
besarnya biaya yang dikeluarkan.
4. Control and security (Pengendalian dan Pengamanan) Dalam suatu sistem
perlu diadakan sebuahcontrol atau pengawasan agar sistem itu berjalan dengan
baik. Analisis ini digunakanuntuk mengetahui sejauh mana pengawasan dan
kontrol yang dilakukan agar sistem tersebut berjalan dengan baik.
5. Efficiency (Efisiensi) Efisiensi dan efektivitas sebuah sistem perlu
dipertanyakan dalam kinerja dan alas an mengapa sistem itu dibuat. Sebuah
sistem harus bisa secara efisien menjawab dan membantu suatu permasalahan
khususnya dalam hal otomasi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah
suatu sistem itu efisien atau tidak, dengan input yang sedikit bias menghasilkan
sebuah output yang memuaskan.
6. Service (Pelayanan) Dalam hal Pemanfaat suatu system sebuah pelayanan
masih menjadi suatu hal yang penting dan perlu diperhatikan. Suatu sistem
yang diterapkan akan berjalan dengan baik dan seimbang bila diimbangi
dengan pelayanan yang baik juga. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
bagaimana pelayanan yang dilakukan dan mengetahui permasalahan
permasalahan yang ada terkait tentang pelayanan