Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATERI KULIAH

(Sistem Informasi Akuntansi)

OLEH

ANGGOTA KELOMPOK 5

Venansia Eno Tangi (20111501007)

Josri Noni Darut (20111501010)

Sri Dewi Rambu Angelica (20111501023)

Fransiska Nangus (20111501058)

Fakultas Ekonomi Bisnis dan Humaniora

Universitas Dhyana Pura

2022
I. Memahami System Informasi Akuntansi
A. Pengertian system
Pengertian system menurut Wing Wahyu (2007:4) adalah sekumpulan
komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi
sistem menurut Mulyadi (2008:2) adalah sekelompok unsur yang erat
hubungannya satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu.
Gambar di bawah ini memperlihatkan bagaimana suatu komponen yang
membentuk sebuah sistem.

Gambar komponen sistem

Proses

Input Output

Control

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem


adalah sekelompok bagian atau unsur yang saling berhubungan dan
dikembangkan melalui kegiatan input-proses-output untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
B. Pengertian informasi
Suatu informasi mempunyai peranan yang penting di dalam suatu
organisasi, informasi bisa sangat berguna bagi pihak manajemen selaku pihak
intern untuk mengambil suatu kesimpulan. Wing Wahyu (2007:1.6)
menyatakan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna
untuk pembuatan keputusan. Semakin tinggi kualitas informasi yang tersedia
bagi para pembuat keputusan, maka akan semakin baik keputusan yang akan
dihasilkan. Informasi harus memiliki kualitas atau karakteristik dijelaskan oleh
Krismiaji (2005:15) adalah sebagai berikut:
1) Relevan, menambah pengetahuan nilai bagi para pembuat keputusan.
2) Dapat Dipercaya, bebas dari kesalahan dan secara akurat
menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.
3) Lengkap, tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para
pemakai.
4) Tepat Waktu, disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi
proses pembuatan keputusan.
5) Mudah Dipahami, disajikan dalam format yang mudah dimengerti.
6) Dapat Diuji Kebenarannya, memungkinkan dua orang yang kompeten
untuk menghasilkan informasi yang kebenarannya sama secara
independen.
Dilihat dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
informasi adalah suatu data yang diolah dengan menggunakan alat penunjang
yang dilakukan oleh perusahaan. Sebuah informasi yang memenuhi
karakteristik tersebut akan menghasilkan informasi yang akurat bagi para
pengambil keputusan.
Informasi dapat diberikan kepada pemakai internal dan pemakai
eksernal. Sebagian besar informasi internal adalah discretionary information,
karena menyangkut pemilihan jenis informasi apa akan dihasilkan, untuk
siapa, dan seberapa sering informasi tersebut dihasilkan. Sedangkan informasi
yang diberikan kepada pihak eksternal dapat berupa informasi wajib
(mandatory information) yaitu informasi yang disyaratkan oleh pemerintah.
C. Pengertian akuntansi
Wing Wahyu (2007:1:8) memberikan pengertian bahwa akuntansi
adalah proses mencatat dan mengelola data transaksi dan menyajikan
informasi kepada pihak-pihak yang berhak dan berkepentingan.
Menurut Revrisond (2005:4), pengertian akuntansi dapat dijelaskan
melalui dua pendekatan yaitu dari segi prosesnya dan dari segi fungsinya.
Pengertian akuntansi dilihat dari prosesnya adalah suatu keterampilan dalam
dan meringkas transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh suatu
lembaga atau perusahaan, serta melaporkan hasil-hasilnya di dalam suatu
laporan keuangan. Sedangkan pengertian akuntansi dilihat dari segi fungsinya
adalah sebagai berikut: “Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang berfungsi
menyajikan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, dari suatu
lembaga atau perusahaan, yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar
dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi diantara berbagai alternatif
tindakan.” Menurut La Midzan dan Azhar Susanto (2005:10) akuntansi adalah
proses pencatatan, pengolahan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara
tertentu atas transaksi keuangan yang terjadi di dalam perusahaan atau
organisasi lain serta penafsiran atas hasilnya.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi
adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan transaksi
keuangan dan penginterpretasian hasil proses tersebut.

D. Pengertian system informasi akuntansi


System Informasi Akuntansi merupakan jaringan dari seluruh
prosedur, formulir-formulir, catatan-catatan, dan alat-alat yang digunakan
untuk mengolah data keuangan menjadi suatu bentuk laporan yang akan
digunakan oleh pihak manajemen dalam mengendalikan kegiatan usahanya
dan selanjutnya digunakan sebagai alat pengambilan keputusan manajemen.
System informasi akuntansi juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan
perusahaan. Dengan adanya unsur pengendalian atau pengecekan dalam
sistem akuntansi, berbagai kecurangan, penyimpangan dan kesalahan dapat
dihindarkan atau dilacak sehingga dapat diperbaiki.
II. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
1. Transparansi dalam pengumpulan data bisnis
Fungsi pertama, SIA berfungsi sebagai media atau wadah untuk
mengumpulkan dan menyimpan berbagai informasi berupa data berkaitan
dengan bisnis perusahaan. Proses tersebut dimulai dari menampung data
transaksi sesuai dengan dokumen, kemudian mencatat di dalam jurnal sesuai
kategorinya. Dan terakhir, mengupload pada menu buku besar secara
terstruktur.
2. Sebagai sistem pengambilan keputusan yang komprehensif
Fungsi kedua, sistem informasi akuntansi berperan sebagai penyedia laporan
keuangan yang mana menjadi dasar pertimbangan dalam mengambil sebuah
keputusan. Di dalam data tersebut nantinya berisi laporan transaksi pihak
perusahaan dan juga akan dilakukan proses evaluasi oleh tim manajemen.
3. Membangun sistem pengendalian internal yang sistematis
Terakhir, SIA mampu menciptakan sistem pengendalian internal yang
memadai dan sesuai dengan prosedur perusahaan. Sehingga, laporan ekonomi
yang dibuat dapat menyesuaikan aturan dan kebijakan yang berlaku untuk
terciptanya aktivitas bisnis efektif dan efisien.
III. Tujuan System Informasi Akuntansi
1. Mendukung Fungsi Stewardship Manajemen
Menurut Hall (2001) tujuan utama disusunnya sistem informasi akuntansi
yakni mendukung fungsi stewardship. Seperti diketahui, dalam proses
pengurusan operasional perusahaan pihak manajemen bertanggung jawab
untuk mengatur dan mengelola sumber daya dengan benar.Tentunya dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab tersebut agar membuat kebijakan yang
benar, membutuhkan bahan pertimbangan. Untuk itulah sistem informasi
akuntansi disusun agar dapat menghasilkan laporan ekonomi.
2. Mendukung Proses Pengambilan Keputusan
Seperti telah dipaparkan sebelumnya, bahwa sistem informasi akuntansi dirancang
untuk membuat laporan melalui serangkain proses dari mulai pencatatan, identifikasi,
pengolahan hingga penyajian dalam bentuk sebuah data keuangan.Berikutnya, data
keuangan tersebut yang mencakup segala transaksi ekonomi perusahaan.
Laporan itu nantinya diserahkan kepada pihak berwenang dalam hal ini adalah
manajer untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam menentukan sebuah kebijakan
dan keputusan baru.

3. Mendukung Operasional Perusahaan


Tujuan utama dari sistem informasi akuntansi adalah membantu dalam hal hal
penyediaan informasi ekonomi perusahaan yang nantinya data tersebut sangat
dibutuhkan untuk banyak pihak untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Laporan ekonomi hasil dari sistem informasi akuntansi tersebut secara tidak langsung
mendukung dan meningkatkan efisiensi perusahaan, sehingga semua proses pekerjaan
dapat berjalan secara efektif serta efisien.
IV. Pengendalian intern
Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu dengan
melakukan beberapa aktivitas yang berhubung kait satu sama lain saling mempengaruhi.
Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman, kebijakan, formulir, organisasi yang
terstruktur yang berisi orang orang yang berkompeten, tetapi suatu rangkaian kegiatan yang
mampu memberikan rasa aman dari kecurangan dan tidakan jahat lainnya. Rasa aman itu juga
dapat dirasakan oleh karyawan, manajer, pemilik perusahaan, pemasok, pelanggan dan
masyarakat pada umumnya.
Pengendalian intern akan berjalan dengan memuaskan dan optimal bila beberapa
kondisi dibawah ini terpenuhi:
1. Terdapat pemisahan fungsi yang jelas dalam organisasi
2. Pendelegasian wewenang dan prosedur pencatatan yang memadai
3. Praktek-praktek yang sehat dalam pelaksanaaan tugas dan fungsi
4. Derajat mutu karyawan yang cocok dengan tanggung jawabnya.
Untuk memenuhi kehandalan (reliability) dari pengendalian intern SIA diperlukan
dukungan kehandalan pengendalian akuntansi dan kehandalan pengendalian administrasi.
Pengendalian akuntansi secara umum dengan maksud untuk mengamankan asset perusahaan
melalui:
1. Pengendalian organisasi, hal ini dilakukan dengan pelaksanaan pemisahan
tugas (segregation of duties) dan pemisahan tanggung jawab (segregation of
responsibility). Sebagai contoh: tugas untuk menerima dan mengeluarkan
uang kas atau bank harus dipisahkan dengan tugas untuk mencatat dan
melaporkan posisi kas / bank. Demikian pula terdapat pemisahan yang jelas
antara yang bertugas mengelola uang dengan yang bertanggung jawab,
tidak boleh bersatu pada orang yang sama. Tidak diperbolehkan satu (1)
orang mempunyai tugas lebih dari satu (1), tidak diperbolehkan satu (1)
orang mempunyai tanggung jawab lebih dari satu (1) kecuali terpaksa.
Keterpaksaan itu harus dibatasi oleh waktu, misalnya tidak boleh lebih dari
satu (1) bulan saja.
2. Pengendalian dokumentasi, yang dimaksud dengan dokumen disini adalah
segala dokumen yang dimiliki, diproduksi, dan disimpan oleh perusahaan
yang bersangkut paut dengan laporan keuangan perusahaan, baik dokumen
yang berbentuk fisik yang tersimpan dalam lemari atau ruang arsip maupun
dokumen yang berbentuk elektronik yang tersimpan dalam data-base. Artinya
tanpa dukungan dan ketersediaan dokumen dokumen tersebut, laporan
keuangan perusahaan menjadi tidak sahih (valid).
3. Pengendalian perangkat keras (hard-ware) dan perangkat lunak (Soft-ware)
Hal ini termasuk pemeliharaan piranti keras dari kerusakan akibat
pengoperasian dan penyimpanan. Piranti keras menjadi cepat rusak manakala
dioperasikan dengan serampangan tanpa melalui prosedur yang patut (proper)
seperti piranti keras berupa personal computer (PC) desk top yang digunakan
untuk menginput dan mengolah data yang dimatikan tanpa memalui prosedur
shut-down atau tidak dilindungi oleh regulator pengatur tegangan listrik
sehingga manakala listrik mengalami gangguan sehingga tiba tiba mati atau
menurun tegangannya dan mengakibatkan PC mati mendadak, maka bisa
berakibat pada cepat rusaknya PC dan mungkin juga kacaunya data-base
yang ada. Demikian pula kemanan piranti lunaknya juga perlu dipikirkan,
misalnya dari serangan virus yang mungkin masuk melalui pen-drive atau
fash-disk yang dicolokkan ke PC untuk tujuan transfer data. Atau terkena
virus melalui perantaraan internet pada saat PC tersambung dengan jaringan
wifi.
4. Pengendalian keamanan fisik, pengamanan secara fisik bisa dilakukan
dengan misalnya penyimpan piranti keras dan piranti lunak pada ruangan
yang aman dengan dinding, pintu, candela, pencahayaan, dan pengaturan
suhu yang ideal.
5. Pengendalian keamanan data pengamanan data juga perlu diperhatikan
terutama dari pencurian data secara maya melalui internet atau wifi.
Diperlukan password yang sangat kuat, selain firewall yang tangguh dari
serangan pembajak data dengan teknologi mutakhir.
Pengendalian administrasi adalah bertujuan menjadikan operasi kegiatan
efisien dan mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Administrasi yang baik adalah melaksanakan segala kebijakan manajemen berjalan
sesuai dengan kaidah kaidah manajemen yang baik yang mampu mencapai tujuan
perusahaan. Termasuk dalam kegiatan administrasi adalah kegiatan: catat mencatat,
surat menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik, rapat, mengatur tugas
perkeranian, dan lain lain tugas teknis ketatausahaan.

Anda mungkin juga menyukai