Anda di halaman 1dari 15

“Pengendalian intern”

Disusun Oleh :

1. Brigita karongkong
2. Denanda dipan
3. Anastasia samehe

Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Manado
2022
1.1 Latar Belakang Penelitian

Kebutuhan akan informasi akuntansi yang akurat menuntut lahirnya

Sistem Informasi Akuntansi. (George H. Bodnar dan Wiliam S. Hopwood,

2007:1). Pengertian sistem informasi akuntansi itu sendiri adalah kumpulan

sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data

menjadi informasi (George H. Bodnar dan Wiliam S. Hopwood, 2007:1).

Informasi yang dihasilkan melalui Sistem Informasi Akuntansi kemudian

dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berperan sebagai pengambil keputusan

dalam suatu organisasi. Informasi yang objektif dan berkualitas akan membantu

pihak pengambil keputusan manajemen untuk memanfaatkan semua kekuatan dan

peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan strategis

dalam dinamika bisnis yang dihadapi.

Salah satu penyebab kegagalan usaha adalah karena pemilik usaha

kurang memahami cara mengelola arus kas. Pemakaian dana yang tidak terkontrol

akan berakibat kas kosong. Kas perusahaan yang kosong menyebabkan

terganggunya semua kegiatan operasional perusahaan. Akibatnya, ketika terjadi


2

krisis keuangan, pemilik usaha gagal mengambil langkah yang diperlukan untuk

memperbaiki keadaan.

Menurut Kieso (2007:381), hampir setiap transaksi perusahaan dengan

pihak luar menggunakan kas. Oleh karena itu kas mempunyai sifat mudah

dipindahtangankan dan tidak dapat dibuktikan pemiliknya maka uang kas yang

keluar akan mudah disalahgunakan. Kas merupakan salah satu aset perusahaan

yang paling penting karena kas merupakan aset yang paling cair (liquid). Kas

mudah diabaikan (misappropriate) dari pada aktiva lain,semacam inventory atau

peralatan. Melihat kondisi kas yang demikian beresiko, maka sangat penting

untuk dibuatkan suatu perlindungan terhadap kas dalam aktivitas perusahaan.

Salah satu upaya agar perencanaan dan pengendaliannya dapat berjalan dengan

baik maka didapatkan pengawasan terhadap pelaksanaan aktiva yang salah

satunya adalah pengawasan terhadap kas, baik penerimaan dan pengeluaran kas.

Menjaga kas dan membentuk sistem pengendalian internal terhadap kas

merupakan perhatian yang utama.

Perusahaan yang memiliki sistem pengendalian internal yang baik adalah

perusahaan yang mampu memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas,

sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang baik, dan sumber daya yang

memadai. Sistem pengendalian intern bukanlah sebuah sistem yang dimaksudkan

untuk menghindari semua kemungkinan terjadinya kesalahan ataupun

penyelewengan yang terjadi. Sistem pengendalian intern yang baik adalah dimana

sebuah perusahaan dapat menekan terjadinya kesalahan dan penyimpangan yang

mungkin terjadi. Fungsi pengendalian yang baik dengan berlandaskan pada sistem
3

manajemen dan keuangan yang baik pula akan menciptakan aktivitas dalam

perusahaan menjadi lancar dan terkendali (Anastasia dan Lilis, 2011:82).

Sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada Sekolah Menengah Atas

memadukan antara bisnis dengan standar kesepakatan lokal dan negara. Akuntansi

akrual digunakan seperti layaknya menjalankan organisasi pemerintah. Sekalipun

sekolah Menengah Atas menggunakan sebagian besar standar akuntansi akrual,

juga menggunakan istilah belanja (expenditure) untuk biaya (expense).

Berdasarkan latar diatas, maka penulis mencoba menganalisa “Pengaruh

Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi

Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada SMA Negeri 1 Baleendah”

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Mengetahui pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Sistem

Informasi Akuntansi Penerimaan Kas.

2) Mengetahui pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Sistem

Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas.

2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Sistem Pengendalian Intern

Menurut Mulyadi (2012:163) menyebutkan bahwa:

Pengendalian intern meliputi struktur-struktur organisasi, metode dan


ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan-kebijakan manajemen.
4

Menurut Romney dan Steinbart (2009:229):

Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang


dipergunakan untuk menjaga asset, memberikan informasi yang akurat dan
andal mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta
mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

Sedangkan menurut Sukrisno Agoes (2008:79):

Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan


komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan,
seperti keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal berupa

kebijakan, prosedur, teknik, peralatan fisik, dokumentasi, dan manusia.

Komponen-komponen ini saling mempengaruhi untuk menjamin tercapainya

tujuan organisasi.

2.1.1.1 Tujuan Sistem Pengendalian Intern

Menurut Mulyadi (2012:163) tujuan sistem pengendalian intern adalah:

1) Menjaga dan mengawasi kekayaan organisasi, dalam hal ini prosedur serta

catatan yang berkaitan dengan proses keputusan yang mengarah kepada

manajemen atas seluruh transaksi yang terjadi.

2) Mengontrol kecermatan dan keandalan data akuntansi, dimana pihak

manajemen harus mempunyai data akuntansi yang dapat diuji kecermatannya.

Sistem pengendalian intern ini dapat mencegah dan menemukan kesalahan

pada saat yang tepat.

3) Meningkatkan efisiensi usaha, ditujukan untuk mencegah atau menghindari

pekerjaan yang berganda yang tidak perlu serta menghindari terhadap seluruh
5

aspek usaha termasuk pencegahan terhadap penggunaan sumber dana yang

tidak efisien.

Mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan, dimana

sistem pengendalian intern ini dapat memberikan jaminan bahwa prosedur dan

pencatatan dilakukan sesuai dengan yang telah ditetapkan

2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi

menurut Barry E. Chusing yang dikutip Jogiyanto H.M bahwa:

Sistem Informasi Akuntansi didefinisikan sebagai kumpulan dari manusia


sumber sampai sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang
bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan juga
informasi yang didapat dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi

Sedangkan menurut Mulyadi (2012:3) mendefinisikan, “Sistem akuntansi adalah

organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan.”

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa sistem informasi akuntansi adalah keseluruhan sumber daya didalam

organisasi yang mengumpulkan data dan mengolahnya menjadi informasi yang

dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan. Informasi yang relevan akan sangat

berguna dan dibutuhkan oleh pimpinan untuk mengambil keputusan dan

kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam mengelola perusahaan.


6

2.1.2.5.1 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

Menurut James A. Hall (2007:27) karakteristik kualitas informasi

akuntansi terdiri dari:

1) Relevan
2) Tepat Waktu
3) Akurat
4) Lengkap
5) Rangkuman (ringkasan)
Adapun penjelasan kriteria-kriteria di atas adalah :
1) Relevan

Informasi yang relevan merupakan informasi yang perlu diketahui untuk

memberikan pemahaman yang baru. Laporan yang hanya bersifat sementara, dan

selanjutnya tidak relevan harus dihentikan pembuatannya.

2) Tepat Waktu

Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan

kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu tindakan yang

didukungnya.

3) Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Kesalahan-

kesalahan material ada ketika jumlah informasi yang tidak akurat menyebabkan

pemakainya melakukan keputusan yang buruk atau gagal melakukan keputusan

yang diperlukan.

4) Lengkap

Tidak ada bagian informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau

pelaksanaan tugas yang hilang. Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan
7

kesulitan, karena informasi yang tidak disertakan itu akan menjadi unsur

ketidakpastian yang besar.

5) Rangkuman (ringkasan)

Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Informasi

yang ringkas dan mengikhtisarkan data relevan yang menunjukan bidang-bidang

penyimpangan terhadap tingkat normal, standar, atau yang direncanakan

merupakan bentuk informasi yang banyak diperlukan oleh para pemakai

informasi.

Kualitas Sistem
Informasi Akuntansi
Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas (Y1)
(X)
Mulyadi (2012)
Romney & Steinbart (2009)
Sukrisno Agoes (2008)

Kualitas Sistem
Informasi Akuntansi
Pengeluaran Kas (Y2)

Gambar 2.1
Kerangka Penelitian

3.1 Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:2) “Metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”
8

Travers dalam Husein Umar (2007:21) menjelaskan bahwa

Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang


dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau
lebih (Independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan
dengan variabel lain.

Menurut Suharsini Arikunto (2010:8) menyatakan bahwa “penelitian verifikatif

pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan

melalui pengumpulan data di lapangan.”

Dalam penelitian ini diuji mengenai Pengaruh Sistem Pengendalian Intern

terhadap Kualitas Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada SMA Negeri 1

Baleendah. Penelitian deskriptif di sini bertujuan untuk memperoleh gambaran

mengenai Sistem Pengendalian Intern atas Kualitas Sistem Penerimaan dan

Pengeluaran Kas pada SMA Negeri 1 Baleendah.

Operasionalisasi Variabel

No
Variabel Dimensi Indikator Skala
Kuesioner

Sistem Struktur Adanya pemisahan tanggung

Pengendalian organisasi jawab fungsional yang tegas

Intern yang

(X) memisahkan
Ordinal 1
tanggung

jawab

fungsional

secara tegas

Sistem - Semua karyawan telah


Ordinal 2, 3, 4, 5,
memahami tugas, wewenang, dan
9

Mulyadi wewenang tanggung jawab 6


- Terdapat prosedur pencatatan
dan prosedur
yang memadai untuk setiap
pencatatan
transaksi
- Terdapat formulir untuk setiap
transaksi yang terjadi dan dibuat
beberapa rangkap
- Adanya verifikasi khusus
terhadap keabsahan bukti
transaksi oleh bagian keuangan
dan bendahara
- Ketelitian dan pencatatan
transaksi disertai tanda bukti
Praktik yang
Karyawan yang bekerja memiliki
Ordinal 7
sehat loyalitas dan dapat dipercaya

Karyawan - Karyawan yang bekerja sesuai


dengan kualifikasinya
yang
- Karyawan memiliki kecakapan
mutunya
dalam melaksanakan tugasnya Ordinal 8, 9
sesuai dengan berdasarkan pengalaman

tanggung pendidikan

jawabnya

Kualitas Relevan Relevan artinya informasi yang

Sistem diberikan harus mempunyai

Informasi manfaat sebagai dasar 10, 14


Ordinal
Akuntansi pengambilan keputusan sesuai

(Y1) dengan yang dibutuhkan.

Tepat waktu Tepat waktu artinya informasi itu

harus tersedia atau ada pada saat 11, 15


Ordinal
informasi diperlukan
10

DAFTAR PUSTAKA

Aloysia, Dian Adriana Martiani Lova. 2010. Analisis dan Desain Sistem
Informasi Akuntansi atas Siklus Penggajian dan Pembelian untuk
Meningkatkan Pengendalian Intern di SMA Katolik Diponegoro
Blitar. Fakultas Bisnis. Universitas Widya Mandala Katolik. Surabaya.

Anastasia Diana, Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Perancangan,


Proses dan Penerapan (Edisi I). Yogyakarta: Andi.

Agus Mulyanto. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Andi Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.


Yogyakarta: Gava Media

Bambang Riyanto. 2011. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (Edisi 4).


Yogyakarta: BPFE

Bodnar, George H., dan William S. Hopwood. 2008. Sistem Informasi Akuntansi.
Edisi 9. Diterjemahkan oleh Julianto Agung Saputra dan Lilies Setiawati.
Andi: Yogyakarta.

Daranatha, S. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM. SPSS
19 (edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro.

2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.


21. Edisi 7. Semarang: Universitas Diponegoro,

Hall, James A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Penerjemah. Amir Abadi Jusuf.
Jakarta: Salemba Empat.
11

Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Teori Akuntansi (Ed. Revisi Cet. 13). Jakarta:
Rajawali Pers.

IAI. 2010. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Kurniawan, Indra Nur, dan Siti Khairani. 2014. “Analisis Sistem Informasi
Akuntansi Atas Pembelian dan Pengeluaran Kas pada PT XYZ”. Jurusan
Akuntansi. STIE MDP. Palembang.

Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel. 2007. Accounting


Principles (Edisi ke-7 Jilid 1). Penerjemah: Ali Akbar Yulianto, Wasilah,
Rangga Handika. Jakarta: Salemba Empat

MayaSari, N. Z. (2015). The Influence of Implementation Intern Control,


Information System Technology. http://serialsjournals. com/articles. php?
volumesno\_id= 1178\&journals\_id= 41\&, 4, 125-131.

Manoppo, Rannita Margaretha. 2013. “Analisis Sistem Pengendalian Intern


Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Sinar Galesong Prima Cabang
Manado”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Jurusan Akuntansi. Universitas
Sam Ratulangi. Manado.

Mulyadi. 2012. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty

Niswonger, Rollin. 2009. Prinsip-Prinsip. Akuntansi (Edisi ke-19). Jakarta:


Salemba Empat.

Raymond, McLeod Jr., dan George P. Schell. 2008. Sistem Informasi


Manajemen. Penerjemah: Ali Akbar Yulianto, Afia R. Fitriati. Jakarta:
Salemba Empat

Rohmawati, Runny. 2010. Hubungan Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran


Kas Dengan Struktur Pengendalian Intern Pengeluaran Kas Pada SMA N
1 Padalarang. Fakultas Ekonomi. Universitas Langlangbuana. Bandung.

Romney, Marshall B., dan Paul John Steinbart. 2009. Accounting Information
Systems. Jakarta: Salemba Empat.
12

Sabella, Meidiana Azalia. 2014. “Analisis Sistem Pengendalian Internal atas


Penerimaan Kas pada Perusahaan Distributor (Studi Kasus pada PT. Javas
Tripta Gemala)”. Universitas Dian Nuswantoro. Semarang.

Sari, N. Z. M.2018. The Business Strategy And Development Life Cycle With
Quality Accounting Information Systems.

Sari, N. Z., & Susanto, A. 2018. The Effect of Auditor Competency and Work
Experience on Information Systems Audit Quality and Supply Chain
(Case Study: Indonesian Bank). International Journal Of Supply Chain
Management (IJSCM), 732-747.

Septheanti, Rhevika. Haruskan Pengawasan Terhadap Kas Perusahaan Dilakukan.


(Online). Tersedia: http://www.jtanzilco.com/blog/detail/28/slug/haruskah-
pengawasan-terhadap-kas-perusahaan-dilakukan. (20 April 2016)

Siregar, Ray Farandy Yuangga. 2015. Sistem Informasi Keuangan Pada


Penerimaan Dan Pengeluaran Kas di PT Kharisma Pemasaran Bersama
Nusantara (KPBN) Cabang Medan. Fakultas Ekonomi. Universitas
Sumatera Utara. Medan.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sukrisno Agoes. 2008. Auditing Pemeriksaan oleh Kantor Akuntan Publik.


Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.

Sulistaryaningsih. 2013. “Analisis Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem


Pengendalian Internal Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas terhadap
Kecurangan Kas pada BPR Tanjung Pinang”. Universitas Maritim Raja
Ali Haji. Tanjung Pinang.

Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Syafitri, Lili. “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Atas Penerimaan dan


Pengeluaran Kas Pada PT Afzarki Indoboga. STIE Multi Data Palembang.
Palembang.

Tata Sutabri. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.


13

Titik Puspa Dewi. 2009. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas
pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta Kas
Pembantu Sumber. Fakultas Ekonomi. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai