Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

AKUNTANSI MANJEMEN

OLEH Kelompok 3:

VALENCIA EKACHRISTIE TUMIWA (20304045)

DIAH SETIYAH NINGRUM (203040170

VANECIA VILLEA TINGGOGOY (18304121)

SYALOMNITA OKTAVIANI TUMBELAKA (20304113)

NIXON MANUEL PUTONG (20304102)

FABIO NELWAN (20304088)

NADYA MANGENTE (19304145

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas segala rahmat dan berkat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Akuntansi Manajemendengan pokok bahasan
tentang Analisis Deferensial Biaya Relevan dan Keputusan Manajemen Harapan Kami semoga
makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik bentuk penyusunan
maupun materinya.Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk menyempurnakan
makalah ini selanjutnya.Sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar
kedepannya dapat lebih baik.

ANALISIS DIFERENSIAL : BIAYA RELEVAN DAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

Mahasiswa dapat :
1.      Menjelaskan konsep Biaya relevan
2.      Menjelaskan macam-macam keputusan manajemen
Sub Pokok Bahasan :
A.    Biaya dalam pengambilan keputusan
B.     Komposisi Produk
C.     Membuat atau membeli
D.    Menjual atau memproses lebih lanjut
E.     Penambahan atau penghapusan Lini produk
F.      Pesanan penjualan khusus
G.    Menyewakan atau menjual

A.    Biaya dalam Pengambilan keputusan

Biaya Relevan adalah biaya masa yang akan datang yang berbeda dalam beberapa alternative
yang berbeda. Terdiri dari :
a)      Biaya Diferensial adalah selisih biaya atau biaya yang berbeda dalam beberapa alternative
pilihan.Disebut juga biaya marginal atau biaya incremental.Contoh : Perusahaan untuk
menyalakan mesin disel akan menggunakan bensin dan solar. Jika menggunakan bensin biaya
Rp 5000/liter sedangkan jika menggunakan solar biayanya Rp 7000/liter.Jadi disini ada selisih
Rp 2000/liter.
b)      Biaya Kesempatan adalah kesempatan yang dikorbankan dalam memilih suatu
alternative.Contoh : Jika perusahaan akan menyewakan atau menjual mesin fotocopy. Apabila
menjual perusahaan akan mendapatkan pendapatan Rp 4 juta tetapi apabila disewakan akan
mendpaatkan Rp 4.5 juta. Jadi apabila perusahaan apabila memilih menjual maka akan
kehilangan kesempatan sebesar Rp 500rb.
c)      Biaya tersamar adalah biaya yang tidak kelihatan dalam catatan akuntansi tetapi mempengaruhi
dalam pengambilan keputusan. contoh : biaya bunga
d)     Biaya Nyata adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih suatu alternative.Contoh
: biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih jika menerima pesanan dari luar.
e)      Biaya yang dapat dilacak adalah biaya yang dapat dilacak kepada prosuk selesai. Contoh : biaya
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
 

Biaya Tidak relevan adalah biaya yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan
apapun.
a)      Biaya masa lalu/ biaya histori adalah biaya yang sudah dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi
keputusan apapun. Contoh : pembelian mesin
b)      Biaya terbenam adalah biaya yang tidak dapat kembali, Contoh : kelebihan nilai buku atas nilai
sisa, supervisor pabrik dan penyusutan bangunan.
Informasi akuntansi diferensial merupakan informasi akuntansi yang terkait dengan pemilihan
alternatif. Informasi akuntansi ini merupakan taksiran atas perbedaan aktiva, pendapatan dan
biaya dalam alternatif tindakan tertentu.

Ciri Informasi Akuntansi Diferensial:


1.      Informasi masa yang akan datang
2.      Adanya unsur yang berbeda diantara alternatif yang tersedia
3.      Mengambil keputusan mengenai alternatif tindakan terbaik

Biaya Diferensial:
Pemahaman biaya diferensial seringkali rancu dengan konsep biaya yang dikembangkan dalam
akuntansi biaya seperti: relevant cost, future cost, out of pocket cost, sunk cost, opportunity cost,
incremental cost.

1.Biaya diferensial versus Biaya relevan


Biaya relevan merupakan biaya yang akan terjadi karena sebuah keputusan, sedangkan biaya
diferensial menyangkut informasi yang akan datang dan berbeda diantara alternatif yang akan
dipilih dan bersifat unik.

2.Biaya diferensial versus Biaya masa akan datang


Biaya masa akan datang merupakan biaya yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang dan
jumlahnya harus diestimasikan, pertimbangannya:
Biaya yang dapat dikendalikan oleh manajemen
Biaya ini harus direncanakan (budget cost)
Biaya ini untuk mendukung aktivitas tertentu/diharapkan

3.Biaya diferensial versus Biaya variabel


Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara proporsional dengan tingkat kegiatan,
sedangkan biaya diferensial selalu terkait dengan alternatif yang sedang dipertimbangkan untuk
dipilih.

4.Biaya diferensial versus Biaya tetap


Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya perubahan
volume aktivitas.Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya tetap mungkin merupakan
biaya diferensial atau mungkin tidak, hal ini tergantung apakah biaya tersebut dapat ditelusuri ke
obyeknya.

5.Biaya diferensial versus Biaya depresiasi


Depresiasi merupakan alokasi biaya secara periodik atas kos aktiva tetap yang diperoleh diwaktu
yang lampau. Depresiasi muncul karena keputusan investasi modal jangka panjang, karena itu
dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi dapat diabaikan.

6.Biaya diferensial versus Biaya tambahan


Biaya tambahan suatu alternatif adalah tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu alternatif
yang berkaitan dengan perubahan volume aktivitas dipilih.

7.Biaya diferensial versus Biaya kesempatan


Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat
dipilihnya alternatif tertentu.

8.Biaya diferensial versus Biaya tunai


Out of pocket cost adalah jenis biaya yang memerlukan pengeluaran kas saat sekarang atau
dalam jangka pendek sebagai akibat keputusan manajemen.

Kesimpulan:
Biaya diferensial merupakan biaya masa yang akan datang
Dipengaruhi oleh pengambilan suatu keputusan manajemen
Selalu relevan dengan alternatif pilihan keputusan
Memberi manfaat lebih baik

B.     Komposisi Produk


Perbandingan produk yang sedemikian rupa, untuk diproduksi /dijual, yang mana komposisi
tersebut memberikan total laba yang paling besar sesuai dengan informasi yang tersedia.
1)
ALTERNATIF DUA PRODUK

Keterangan Produk A Produk B


Harga Jual Produk Rp 5.000 Rp 4.000
Biaya Variabel Rp 2.500 Rp 3.000
Contribution Margin/unit Rp 2.500 Rp 1.000

Biaya tetap sebesar Rp 250.000.000

Jika informasi yang tersedia hanya menyangkut kontribution margin dari kedua produk, maka
alternatif yang dipilih adalah produk A, karena produk tersebut memiliki kemampuan untuk
menutup biaya tetap sebesar Rp 2.500/unit, sedangkan produk B hanya sebesar Rp 1.000/unit.
Kesimpulan:
semakin banyak produk A terjual, semakin besar keuntungan yang dapat disumbangkan pada
perusahaan.

2)
KAPASITAS MESIN & WAKTU PEMBUATAN PRODUK

  Kapasitas Mesin : 400.000 jam


  Produk A membutuhkan waktu : 20 jam/unit
  Produk B membutuhkan waktu : 4 jam/unit

Keterangan Produk A Produk B


Unit yang dapat diproduksi 20.000 100.000
Contribution margin/unit Rp 2.500 Rp 1.000
Total Contribution Margin Rp 50.000.000 Rp 100.000.000

Kesimpulan: Produk B yang diterima, total kontibusi labanya lebih besar

3)
DAYA SERAP PASAR

Daya Serap Pasar untuk Produk A : tak terbatas


Daya Serap Pasar untuk Produk B : 80.000 unit

Keterangan Produk A Produk B


Unit yang dapat diproduksi 4.000 80.000
Contribution margin/unit Rp 2.500 Rp 1.000
Total Contribution Margin 10.000.000 80.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar Rp 90.000.000
Komposisi Produk:
Produk A : 4.000 unit
Produk B : 80.000 unit

Keterangan Produk A Produk B


Unit yang dapat diproduksi 6.000 70.000
Contribution margin/unit Rp 2.500 Rp 1.000
Total Contribution Margin 15.000.000 70.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar Rp 85.000.000
Komposisi Produk:
Produk A : 6.000 unit
Produk B : 70.000 unit

Keterangan Produk A Produk B


Unit yang dapat diproduksi 8.000 60.000
Contribution margin/unit Rp 2.500 Rp 1.000
Total Contribution Margin 20.000.000 60.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar Rp 80.000.000
Komposisi Produk:
Produk A : 8.000 unit
Produk B : 60.000 unit
Keterangan Produk A Produk B
Unit yang dapat diproduksi 10.000 50.000
Contribution margin/unit Rp 2.500 Rp 1.000
Total Contribution Margin 25.000.000 50.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar Rp 75.000.000
Komposisi Produk:
Produk A : 10.000 unit
Produk B : 50.000 unit

C.    Membeli atau Membuat Sendiri suatu Produk


Proses pengambilan keputusan mengenai alternatif membeli atau membuat sendiri suatu produk,
dengan pertimbangan:
Terdapat kapasitas yang masih nganggur
Memiliki kemampuan untuk membuat produk sendiri
Biaya tetap masih belum terserap secara penuh
Ada tawaran produk yang sama di pasar
Contoh:
Perusahaan ingin membuat suku cadang sesuai kebutuhan sebanyak 100.000 unit, harga yang
ditawarkan oleh pasar sebesar Rp 250/unit. Data biaya produksi Sbb:

Keterangan Tarif Total Biaya


Komponen Biaya:
■ Bahan baku 50 5.000.000
■ Tenaga kerja (v) 100 10.000.000
■ Biaya overhead pabrik (v) 30 3.000.000
■ Biaya overhead (tetap) dihindari 40 4.000.000
■ Biaya overhead (tetap) bersama 50 5.000.000
Total Biaya Produksi 270 27.000.000

INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN

Keterangan Tarif Total Biaya


Komponen Biaya:
Bahan baku 50 5.000.000 Kesimpulan:
Tenaga kerja (v) 100 10.000.000 Jika membeli
Biaya overhead pabrik (v) 30 3.000.000 produk, maka
Biaya overhead (tetap) dihindari 40 4.000.000 terdapat biaya
Total Biaya Produksi 220 22.000.000 overhead
Harga jika membeli produk 250 25.000.000 tetap bersama
Selisih Biaya yang terjadi 30 3.000.000 yang tidak
dapat
dihindarkan, sehingga terdapat selisih biaya sebesar Rp 3.000.000 (100.000 unit x Rp 30)
sebagai kerugian (beban lebih tinggi).

Bagaimana jika membuat sendiri produk diperlukan investasi sebesar Rp 25.000.000 dengan
taksiran ekonomis 3 tahun serta tingkat pengembalian investasi sebesar 20%
INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN
 

Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3


Penghematan biaya 12.000.000 12.000.000 12.000.000
Discount factor : 20% 0,833 0,694 0,579
Present value 9.996.000 8.328.000 6.948.000
25.272.000
25.000.000
272.000
Investasi Fasilitas:
Rp 25.000.000

Kesimpulan: Nilai tunai penghematan selama umur ekonomis Rp 25.272.000 lebih besar dibanding dengan
investasinya Rp 25.000.000. Jadi memproduksi sendiri diterima, karena akan memberi tambahan keuntungan bagi
perusahaan melalui penghematan biaya selama umur proyek tersebut.
D.  Menjual atau Memproses lebih lanjut suatu Produk
Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menjual atau memproses lebih lanjut suatu
produk, dengan pertimbangan:
Munculnya pendapatan differensial dan biaya differensial
Memiliki kemampuan untuk memproses lebih lanjut
Ada peluang pasar yang lebih baik atas produk yang dibuat
Contoh: Informasi biaya differensial untuk produk “A”

Keterangan Tarif Total Biaya


Bahan baku 2.000 20.000.000
Tenaga kerja (v) 1.000 10.000.000
Biaya overhead pabrik (v) 1.500 15.000.000
Biaya overhead pabrik (T) 1.300 13.000.000
Biaya administrasi & umum (T) 500 5.000.000
Biaya pemasaran (T) 750 7.500.000
Total Biaya Penuh Produk “A” 7.050 70.500.000

Data tambahan saat ini:


  Unit yang terjual sekarang 10.000 unit, dengan harga Rp 10.000/unit
  Total kos yang diperhitungkan Rp 70.500.000
  Laba bersih yang diperhitungkan Rp 29.500.000
  Diproses menjadi Produk “A-1” tidak memerlukan investasi baru,tambahan biaya Rp 5.000/umit dengan
harga jual baru Rp 18.500

INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN

Keterangan Jumlah
Pendapatan Differensial
(Rp 18.500 – Rp 10.000) x 10.000 unit 85.000.000
Biaya Differensial
(Rp 5.000 x 10.000 unit) 50.000.000
Laba Differensial ( dari produk “A menjadi A-1” 35.000.000

Kesimpulan:
Memproses lebih lanjut dari produk A menjadi produk “A-1” lebih menguntungkan, karena mampu
menyumbangkan tambahan laba sebesar Rp 35.000.000 yang dipero leh melalui selisih dari tambahan pendapantan
sebesar Rp 85.000.000 dan tambahan biaya sebesar Rp 50.000.000
Contoh lanjutan:
Untuk memproses lebih lanjut dari produk “A menjadi A-1”diperlukan tambahan investasi Rp
100.000.000 dan manfaat ekonomis tiga tahun tingkat return on invesment 20%.
INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN
 

Keterangan Jumlah
Pendapatan Differensial
(Rp 18.500 – Rp 10.000) x 10.000 unit 85.000.000
Biaya Differensial
(Rp 5.000 x 10.000 unit) 50.000.000
Laba Differensial ( dari produk “A menjadi A-1” 35.000.000

INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN

Keterangan Jumlah
Present Value Laba Differensial:
tahun 1 : 0,833 x Rp 35.000.000 29.155.000
tahun 2 : 0,694 x Rp 35.000.000 24.290.000
tahun 3 : 0,579 x Rp 35.000.000 20.265.000
Total nilai tunai laba differensial 73.710.000
Tambahan investasi 100.000.000
Nilai tunai bersih 26.290.000

Kesimpulan:
Memproses lebih lanjut dengan tambahan investasi sebesar Rp 100.000.000 tidak
menguntungkan, lebih baik dijual dalam keadaan saat ini.

Contoh Lain !!

Misalnya, perusahaan menghasilkan 10.000 unit produksi A. untuk mengolah produk A


tersebut diperlukan biaya produksi sebesar Rp 300,00 per unit. Produk A dapat langsung dijual
tanpa diproses lebih lanjut dengan harga Rp 500,00 per unit. Di samping itu, produk A dapat
pula diolah lebih lanjut menjadi produk B. Untuk mengolah produk A lebih lanjut menjadi
produk B diperlukan tambahan biaya pengolahan sebesar Rp 25,00 per unit produk A. Setiap 100
unit produk A menjadi 80 unit produk B. Sedangkan harga jual produk B adalah sebesar Rp
750,00 per unit.
Analisis yang dibuat oleh manajemen untuk memilih alternatif menjual langsung produk
A atau memproses lebih lanjut menjadi produk B adalah sebagai berikut:
Menjual Memproses Perbedaan
Langsung lebih lanjut
Hasil penjualan
10.000 x Rp 500,00 Rp 5.000.000,00 - -
(10.000 – 2.000) x Rp 750,00 - Rp 6.000.000,00 Rp 1.000.000,00
Biaya pengolahan:
10.000 x Rp 25,00 - 250.000,00 250.000,00
Selisih lebih menguntungkan jika
produk A diproses lebih lanjut - - Rp 750.000,00

E.   Menghentikan atau Melanjutkan Produk Tertentu


Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menghentikan atau melanjutkan produk atau
kegiatan tertentu dapat terjadi, jika perusahaan memiliki lini produk, memiliki divisi yang
berpotensial menyumbangkan kerugian, dengan pertimbangan:
Pendapatan differensial dan biaya differensial yang hilang
Manfaat biaya terhindar yg diperoleh
Jika lini produk harus ditutup, perlu dipertimbangkan berbagai kemungkinan:
Kontribusi pendapatan yang dikorbankan
Manfaat biaya yang dapat dihindarkan
Biaya yang tidak dapat dihindarkan
Total manfaat yang diperoleh
Contoh:
PT. WIRAYUDA
Laporan Laba-rugi Per Lini Produk
Periode Semester I Tahun 2008

Keterangan Produk A Produk B Produk C


Penjualan 500.000.000 250.000.000 250.000.000
Biaya Variabel 260.000.000 105.000.000 115.000.000
Laba Kontribusi 240.000.000 145.000.000 135.000.000
Biaya tetap terhindarkan 120.000.000 80.000.000 110.000.000
Biaya tetap tak terhindar 30.000.000 30.000.000 30.000.000
Total biaya tetap 150.000.000 110.000.000 140.000.000
Laba bersih 90.000.000 35.000.000 - 5.000.000
Total Laba bersih dari PT. Wiarayuda (A + B + C) adalah Rp 120.000.000
INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PRODUK “C”

Keterangan Jumlah
Manfaat Biaya:
Biaya variabel 115.000.000
Biaya tetap yang terhindarkan 110.000.000
Total manfaat 225.000.000
Pengorbanan (pendapatan yg hilang) 250.000.000
Manfaat bersih - 25.000.000

Kesimpulan:
Jika produk “C” dihentikan, potensi rugi akan bertambah sebesar Rp 25.000.000 karena perusahaan
telah kehilangan potensi laba yang disumbangkan oleh produk “C” melalui laba kontribusi sebesar Rp
25.000.000.
Alternatif yang disodorkan adalah perlunya mengatur pembebanan biaya tetap ke masing masing
lini produk bukan atas dasar nilai omzet penjualan, tetapi menggu nakan alokasi atas dasar
kemampuan dari masing masing produk yang tercermin melalui perolehan laba kontribusi yang
disumbangkan oleh masing masing lini produk tersebut, sehingga perhitungan laba-rugi dari
semua lini menjadi tidak rugi dan total laba tetap tidak berubah.
Solusi Alternatif:
PT. WIRAYUDA
Laporan Laba-rugi Per Lini Produk
Periode Semester I Tahun 2008

Keterangan Produk A Produk B Produk C


Penjualan 500.000.000 250.000.000 250.000.000
Biaya Variabel 260.000.000 105.000.000 115.000.000
Laba Kontribusi 240.000.000 145.000.000 135.000.000
Biaya tetap terhindarkan 120.000.000 80.000.000 110.000.000
Biaya tetap tak terhindar* 41.538.000 25.096.000 23.366.000
Total biaya tetap 161.538.000 105.096.000 133.366.000
Laba bersih 78.462.000 39.904.000 1.634.000

Catatan:
■ Total Laba bersih tetap sebesar Rp 120.000.000, tidak ada lini produk rugi
■ Biaya tetap tak terhindar dibebankan atas dasar perbandingan laba kontribusi

Contoh Lain Peniadaan Jenis Produk !

Misalnya, sebuah Departemen Store memiliki 3 departemen utama yaitu: Departemen


Makanan, Departemen Kelontong dan Departemen Obat-obatan. Berikut ini taksiran perhitungan
rugi-laba untuk setiap departemen tersebut:
Departemen
Makanan Kelontong Obat-obatan Jumlah
Hasil penjualan 5.000 4.000 500 9.500
Biaya variabel 4.000 2.800 300 7.100
1.000 1.200 200 2.400
Margin kontribusi
- terhindarkan 750 500 75 1.325
- tak terhindarkan 300 500 100 900
Jumlah 1.050 1.000 175 2.225
Laba rugi (50) 200 25 175
Manajemen Departemen Store tersebut akan mengambil keputusan untuk meneruskan
atau meniadakan. Departemen Makanan yang dalam beberapa tahun terakhir ini selalu merugi.
Berdasarkan data perhitungan rugi-laba ketiga departemen tersebut manajemen membuat
analisa pendapatan diferensial dan biaya dierensial untuk kedua alternatif yang akan dipilih
sebagai berikut:

Alterantif I Alterantif II
Meneruskan Meniadakan Perbedaan
Dep. Makanan Dep. Makanan
Hasil penjualan Rp 9.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 5.000.000,00

Biaya:
- Variabel 7.100.000,00 3.100.000,00 4.000.000,00

- Tetap terhindarkan 1.325.000,00 575.000,00 750.000,00

Jumlah Rp 8.425.000,00 Rp 3.675.000,00 Rp 4.750.000,00

Laba sebelum biaya tak


terhindarkan
diperhitungkan *) RP.1.075.000,00 Rp 825.000,00 Rp 250.000,00
*) Kesimpulan : Go On !, Karena Selisih pendapatan yang dihindarkan
(Rp. 5.000.000,-) > selisih biaya yang dihindarkan (Rp. 4.750.000,-)
Contoh Lain Penambahan Jenis Produk !

Barangkali pemilihan alterantif seperti telah dibahas di atas dapat dikembangkan sebagai
berikut: jika dengan meniadakan Departemen Makanan perusahaan bermaksud menambah
departemen baru yaitu Departemen Kosmetik. Dalam hal ini manajemen harus menganalisis
pendapatan diferensial antara tetap meneruskan Departemen Makanan dengan meniadakan
Departemen Makanan dan menambah Departemen Kosmetik (mengganti Departemen Makanan
dengan Departemen Kosmetik).
data mengenai Departemen Kosmetik sebagai berikut: taksiran hasil penjualan Rp 3.000.000,00
sedangkan biaya variabel dan biaya tetap terhindarkan masing-masing sebesar Rp 2.100.000,00
dan Rp 350.000,00. perusahaan dihadapkan pada pemilihan alternatif: meneruskan Departemen
Makanan atau meniadakan departemen tersebut dan menambah departemen baru yaitu
Departemen Kosmetik.
Untuk mengambil keputusan tersebut di atas, manajemen dapat melakukan analisis
dengan cara sebagai berikut:

Alternatif I Alternatif II
Meneruskan Menggantinya
Perbedaan
Departemen Dengan
Makanan Kosmetik
Hasil Penjualan *) Rp 9.500.000,00 Rp 7.500.000,00 Rp 2.000.000,00
Biaya:

- Variabel **) 7.100.000,00 5.200.000,00 1.900.000,00

- Tetap terhindarkan 1.325.000,00 925.000,00 400.000,00

Jumlah Rp 8.425.000,00 Rp 6.125.000,00 Rp 2.300.000,00

Laba sebelum biaya tak


terhindarkan Rp 1.075.000,00 Rp 1.375.000,00 (Rp 300.000,00)
diperhitungkan
*) Kesimpulan : *) 4.500.000 (lama) + 3.000.000 (tamb.data dept.komestik) = Rp. 7.500.000,-,
**). 3.100.000 (lama) + 2.100.000 (tamb.data dept kosmetik)= Rp. 5.200.000,- dan ***) 575.000
(lama) + 350.000 (tamb.data dept kosmetik) = Rp. 925.000,- Manajer memilih alternative II
karena Biaya kesempatan lebih kecil dp biaya yang dihindarkan atau selisih hasil penjualan <
selisih total biayanya, sehingga terjadi/diperoleh selisih laba. Atau Rasio biaya terhadap laba
Alternatif I > Alternatif II.
F.   Menerima atau Menolak Pesanan Khusus
Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menerima atau menolak pesanan khusus, atas
dasar pertimbangan:
Adanya kapasitas nganggur
Tidak merusak harga pasar
Penggunaan pesanan dapat diawasi
Berfokus pada kegiatan sosial dan keagamaan

Contoh:
PT. Wirayuda memiliki kapasitas produksi sebesar 200.000 unit, kapasitas yang telah diguna kan
baru sebesar 150.000 unit (75%), harga jual produk sebesar Rp 1.250/unit. Anggaran tahun 2008
untuk 150 unit sebagai berikut:

Biaya Variabel:
■ Biaya produksi (V) Rp 400 Rp 60.000.000
■ Biaya komersial (V) Rp 120 Rp 18.000.000

Biaya Tetap:
■ Biaya overhead (T) Rp 300 Rp 45.000.000
■ Biaya komersial (T) Rp 150 Rp 22.500.000
Total biaya penuh produk “A” Rp 970 Rp 145.500.000

Jika pesanan khusus sebanyak 30.000 unit dengan harga Rp 750 per unit, apakah di terima atau
ditolak….?

INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN


Keterangan Jumlah
Pendapatan Differensial:
■ 30.000 unit x Rp 750 22.500.000
Biaya Differensial:
■ Biaya produksi (v) 12.000.000
■ Biaya komersial (v) 3.600.000
15.600.000
Laba Differensial 6.900.000

Kesimpulan: Pesanan khusus diterima, karena memberi kontribusi margin sebesar Rp


6.900.000 yaitu selisih dari tambahan pendapatan dan tambahan biaya yang muncul karena ke
putusan yang harus diambil

Contoh Lain!
Misalnya, perhitungan rugi-laba perusahaan sebelum pengerjaan pesanan khusus adalah sebagai
berikut :
Hasil Penjualan 1.000 x Rp 1.200,00 = Rp 2.000.000,00
Biaya produksi:
Variabel 1.000 x Rp 1.200,00 = Rp 1.200.000,00
Tetap 300.000,00
Rp 1.500.000,00
Laba Kotor Rp 500.000,00
Biaya Usaha 150.000,00
Laba Bersih Rp 350.000,00

Hasil penjualan dan biaya produksi yang bersifat variabel merupakan informasi yang
relevan, karena jumlahnya akan berada dalam pemilihan alternatif tersebut, yaitu sebagai
berikut :
Tanpa Dengan
Perbedaan
Pesanan Khusus Pesanan Khusus
Hasil penjualan:
1.000 x Rp 2.000,00 Rp 2.000.000,00 - -
1.100 x Rp 2.000,00 - Rp 2.140.000,00 Rp 140.000,00

Biaya Produksi Variabel


1.000 x Rp 1.200,00 Rp 1.200.000,00 - -
1.100 x Rp 1.200,00 - Rp 1.320.000,00 Rp 120.000,00
Margin Kontribusi *) Rp 800.000,00 Rp 820.000,00 Rp 20.000,00

*) Kesimpulan : OK !, Karena selisih tambahan pendapatan (Rp.140.000,-) > selisih tambahan


biayanya (Rp. 120.000,-)

G.    Menyewakan dan Menjual


Contoh

Menyewakan Menjual Perbedaan


Pendapatan Sewa/Jual Rp.1.250.000 Rp.1.000.000 Rp. 250.000
Biaya reparasi & asuransi Rp. 350.000 Rp. 60.000 Rp. 290.000

Pendapatan bersih Rp. 900.000 Rp. 940.000 Rp. 40.000

Kesimpulan : Perusahaan lebih baik menjual mesin Karena lebih menguntungkan sebesar Rp.
40.000,- . Apabila terdapat biaya penyusutan missal sebesar Rp. 1.200.000 sehingga nilau buku
mesin menjadi Rp. 800.000,- (Rp. 2.000.000 – Rp. 1.200.000), tidak perlu dipertimbangkan
dalam pengambilan keputusan, karena nilai buku mesin merupakan biaya tenggelam (sunk cost
AKUNTANSI DIFERENSIAL

Pengertian Informasi Akuntansi

Menurut Mulyadi dalam bukunya “ Akuntansi Manajemen : konsep, manfaat, dan rekayasa “
(1993,11) mendefinisikan informasi sebagai suatu fakta , data, pengamatan , serta persepsi atau
suatu yang lainnya yang menambah pengetahuan. Informasi diperlukan manusia untuk
mengurangi ketidakpastian dan selalu menyangkut masa yang akan datang yang mengandung
berbagai ketidakpastian dan selalu menyangkut pemilihan berbagai alternatif tindakan yang ada.
Oleh karena itu, pengambilan keputusan selalu mengumpulkan informasi untuk mengurangi
ketidakpastian yang dihadapinya dalam pemilihan alternatif tindakan tersebut.

Informasi akuntansi sebagai bahasa bisnis dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu :

a.Informasi Operasi

Informasi operasi ini merupakan bahan baku untuk mengolah tipe informasi akuntansi yang
lain : informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen.

b.Informasi Akuntansi Keuangan

Informasi akuntansi keuangan ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan
yang disebut akuntansi keuangan.

c.Informasi Akuntansi Manajemen


Informasi akuntansi manajemen ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan
yang disebut akuntansi manajemen.

Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial

Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan / atau
biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain.
Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok : merupakan informasi masa yang
akan datang dan berbeda diantara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi
ini diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif
tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia. Karena pengambilan keputusan selalu
menyangkut masa depan, maka informasi akuntansi yang relevan adalah informasi masa yang
akan datang pula. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan alternatif
diantara berbagai alternatif yang tersedia, maka informasi akuntansi yang bermanfaat adalah
informasi akuntansi yang berbeda diantara tiap-tiap alternatif yang akan dipilih.

Informasi akuntansi diferensial terdiri dari aktiva, pendapat, dan / atau biaya informasi akuntansi
diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial ( diferensial
Revenues ), sedangkan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial ( diferensial
assets ).

Manfaat Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan

a.Membeli / Membuat Sendiri

Keputusan membeli atau membuat sendiri dihadapi oleh manajemen terutama dalam perusahaan
yang produknya terdiri dari berbagai komponen dan yang memproduksi berbagai jenis produk.

b.Menjual / Memproses Lebih Lanjut Suatu Produk

Dalam pengambilan keputusan macam ini, Informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh
manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif memproses
lebih lanjut dipilih.
c.Menghentikan atau Melanjutkan Produksi Produk Tertentu.

Dalam mengahadapi kondisi ini, manajemen perlu mempertimbangkan keputusan menghentikan


atau tetap melanjutkan produksi produk atau kegiatan usaha departemen yang mengalami
kerugian tersebut.

d.Menerima / Menolak Pesanan Khusus.

Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesana khusus, informasi akuntansi
diferensial yang relevanadalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan
diferensial ( yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut ) lebih
tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial ( yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan
khusus tersebut maka pesanan khusus sebaiknya diterima ). Di lain pihak, jika pendapatan
diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya diferensial, maka pesanan khusus sebaiknya
ditolak.

Informasi Akuntansi Diferensial Yang Relevan Dalam Pengambilan Keputusan


Menerima / Menolak Pesanan Khusus

Istilah biaya relevan seringkali disamakan dengan biaya diferensial.Hal ini tidak benar.Istilah
relevan mempunyai pengertian berhubungan dengan sesuatu.Suatu biaya disebut relevan jika
biaya tersebut berhubungan dengan tujuan perekayasaan biaya tersebut. Jika manajemen
bermaksud mengetahui harga pokok produk yang diproduksi dalam bulan tertentu, maka ia
mengumpulkan biaya produksi sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk produksi dalam
bulan yang bersangkutan. Biaya produksi sesungguhnya tersebut merupakan biaya relevan
karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh pengumpulan informasi biaya
tersebut. Menurut defenisinya, biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang dinilai
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi, untuk
mencapai tujuan tertentu. Per defenisi, dengan demikian tidak ada satupun biaya yang tidak
relevan, karna setiap biaya memeng direkayasa untuk memenuhi tujuan tertentu.

Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah yang lebih tepat :
biaya diferensial. Karena pengambilan keputuysan selalu menyangkut pemilihan alternatif
masa yang akan datang, dan untuk dapat melakukan pemilihan pengambil keputusan harus
dapat membedakan dianatara alternatif tersebut secara unik disebut dengan istilah informasi
akuntansi diferensial. Oleh karena itu, istilah biaya diferensial berbeda pengertiannya dengn
biaya relevan, karena istilah biaya relevan adalah istilah yang umum, yang tidak selalu
berhubungan dengan pengambilan keputusan.

Penggolongan Biaya

a.Biaya difernsial versus biaya relevan

Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah yang lebih
tepat : biaya diferensil. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan
alternatif masa yang akan datang, dan untuk dapat melakukan pemilihan pangambil
keputusan harus dapat membedakan diantara alternatif yang tersedia, maka informasi
yang relevan adalah informasi masa yang akan datang dan berbeda diantara alternatif
yang akan dipilih.

b.Biaya keluar dari kantong ( out-of-pocket-cost )

Biaya keluar dari kantong merupakan salah satu elemen biaya diferensial, namun biaya
diferensial tidak hanya terbatas pada biaya keluar dari kantong saja.Dalam pengambilan
keputusan tertentu biaya tidak hanya mencakup biaya keluar dari kantong saja, namun
mencakup pula biaya kesempatan.

c. Biaya kesempatan ( opportunity cost )

Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai
akibat dipilihnya alternatif tertentu.Biaya kesempatan merupakan slah satu elemen biaya
diferensial, naman biaya diferensial tidak terbatas pada biaya kesempatan saja.Biaya
diferensial mencakup pula biaya keluar dari kantong disamping dalam pengambilan
keputusan tertentu, biaya diferensial mencakup pula biaya kesempatan.

d.Biaya Tambahan ( Incremental Cost )


Biaya tambahan ( Incremental Cost ) suatui alternatif adalah tambahan biaya yang akan
terjadi jika suatu alternatif yang berkaitan dengan perubahan volume kegiatan yang
dipilih. Biaya tambahan merupakan informasi akuntansi manajemen yang diperlukan oleh
manajemen dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penambahan dan
pengurangan volume kegiatan.Karena biaya tambahan merupakan tambahan biaya yang
berhubungan dengan suatu alternatif, maka biaya ini sesungguhnya berasal dari
pengertian biaya diferensial.Biaya tambahan merupakan jumlah semua biaya diferensial
yang berhubungan dengan suatu alternatif yang berkaitan dengan penambahan atau
pengurangan volume kegiatan.

e.Biaya Diferensial Versus Biaya Depresiasi

Depresiasi merupakan alokasi secara periodik harga pokok aktiva tetap yang diperoleh
pada waktu lampau.Depresiasi adalah berasal dari keputusan penanaman modal jangka
panjang.Jika keputusan penanaman modal telah dilaksanakan dan aktiva tetap telah
dibeli, biaya depresiasi yang kemudian terjadi ditentukan dengan mempertimbangkan
umur ekonomis aktiva tetap tersebut dengan metode depresiasi yang dipilih oleh
manajemen, Depresiasi berhubungan erat dengan pengambilan keputusan jangka panjang
dan hanya dipengaruhi pada saat keputusan penanaman modal diambil.Dalam
pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi bukan merupakan biaya
diferensial dan dapat diabaikan.

Penggolongan Informasi Akuntansi manajemen

Informasi akuntansi manajemen sangat bermanfaat bagi manajemen terutama pada tahap
penganalisaan konsekuensi setiap alternatif tindakan yang mungkin ada dalam proses
pengambilan keputusan tersebut. Informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga jenis
yaitu : ( Supriyono : 1989 : 7 )

1.Informasi Akuntansi Penuh

Informasi akuntansi penuh mencakup informasi mengenai biaya, pendapatan, dan aktiva,
Informasi akukntansi penuh dapat mencakup informasi histories dan informasi masa depan.
Informasi akuntansi penuh yang bersifat histories bermanfaat untuk menyusun laporan keuangan
pada pihak luar ( eksternal ), analisa kemanmpuan untuk menghasilkan laba.

2.Informasi Akuntansi Pertanggung Jawaban

Akuntansi pertanggung jawaban masa depan digunakan dalam proses perencanaan yang
dinamakan penyusunan anggaran. Catatan akuntansi pertanggung jawaban historis suatu pusat
pertanggung jawaban adalah suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggung jawab atas unitnya.

Informasi akuntansi pertanggung jawaban masa depan digunakan dal;am proses perencanaan
yang dinamakan penyusunan anggaran. Catatan akuntansi pertanggung jawaban historis suatu
pusat pertanggung jawaban digunakan untuk menganalisis prestasi manajer pusat pertanggung
jawaban yang bersangkutan dan sekaligus memotivasi manajer tersebut untuk melakukan
tindakan koreksi atas penyimpanan atau prestasi yang tidak memuaskan.

Penerapan biaya diferensial dalam pengambilan keputusan jangka pendek.

Arti jangka pendek dalam hal ini adalah keputusan yang diambil hanya berlaku selama jangka
waktu kurang dari satu periode akuntansi ( satu tahun ), baik kegunaannya maupun pengaruhnya
untuk hal tersebut. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek meliputi empat macam
keputusan yaitu : ( Mas’ud Machfoedz ) : ( 996 : 359 )

1.Menjual atau memproses lebih lanjut ( Sell Or proses Further )

2.Kombinasi Produk ( Produk Combination )

3.Membeli dari luar atau membuat sendiri ( Make Or Buy Decision )

4.Menghentikan atau Melanjutkan produksi produk tertentu ( Stop Or Continue Product Line )

5.Menerima atau menolak pesanan khusus ( Special Order Decision )

Pesanan khusus merupakan pesanan yang diterima oleh perusahaan diluar pesanan
reguler atau tetap perusahaan,dimana pemesanan reguler atau tetap adalah pesanan yang
dibebani tugas untuk menutupi seluruh biaya tetap yang akan terjadi dalam tahun
anggaran ( Mulyadi : 1993 : 365 )

Adapun kriteria pesanan khusus sebagai berikut :

1.Biasanya konsumen yang melakukan pesanan khusus ini meminta harga dibawah harga jual
normal bahkan sering kali harga yang diminta konsumen berada dibawah biaya penuh,
karena biasanya pesanan khusus mencakup jumlah yang besar dan harga jualnya diatas
biaya variabel.

2.Ada kapasitas produksi atau mesin yang belum seluruhnya terpakai atau menganggur dan
masih mampu untuk melayani pesanan khusus.

Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu fakta, data, observasi, persepsi, atau sesuatu yang
lainnya yang menambah pengetahuan.Dari sudut sistem informasi perlu dibedakan antara
definisi data dan informasi. Data adalah fakta-fakta dan gambaran-gambaran yang belum dapat
digunakan dalam proses pembuatan keputusan. Ditinjau dari suatu sistem informasi, Informasi
adalah data yang sudah diolah sehingga siap digunakan untuk membuat kesimpulan, atau
argumen, atau peramalan, atau keputusan, atau tindakan. Pengambilan keputusan selalu
menyangkut masa yang akan datang, yang mengandung ketidakpastian, dan selalu menyangkut
pemilihan suatu alternatif tindakan diantara sekian banyak alternatif yang tersedia. ( Mulyadi :
1993 : 11 )

Peranan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan

Informasi akuntansi bukan satu-satunya jenis informasi diferensial yang digunakan dalam
pembuatan keputusan. Dengan kata lain, informasi akuntansi hanya merupakan salah satu
informasi diferensial yang harus dipertimbangkan. Jika manajer memilih salah satu alternatif
diantara berbagai alternatif penyelesaian masalah maka sebenarnya dia menghadapi resiko,
karena alternatif yang dipilih tersebut mungkin bukan alternatif terbaik atau bahkan alternatif
tersebut mungkin tidak dapat memecahkan masalah yang ada.

Pembuatan keputusan mempertimbangkan informasi yang sifatnya subyektif dan informasi yang
sifatnya obyektif.Informasi subyektif adalah informasi yang diberikan oleh pihak tertentu atas
dasar pengalaman dan intuisinya.Informasi subyektif fungsinya sebagai suplemen informasi
objektif.Informasi objektif adalah informasi yang disusun atas dasar teknik-teknik yang logis
atau oleh pihak yang ahli.Informasi akuntansi merupakan salah satu informasi objektif sehingga
informasi akuntansi dapat menambah pengetahuan penmbuat keputusan dan dapat mengurangi
resiko. Informasi akuntansi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan minimal harus
mempunyai tiga karakteristik penting sebagai berikut :

1.Diferensial

Bahwa informasi akuntansi harus dapat digunakan dalam mempertimbangkan masalah-


masalah khusus atau keputusan-keputusan yang dihadapi manajemen.Untuk memperoleh
informasi yang diferensial diperlukan biaya, sehingga informasi diferensial erat kaitannya
dengan konsep biaya-manfaat berarti bahwa manfaat informasi harus lebih besar
dibandingkan dengan biaya untuk memperoleh informasi.

2.Tepat Waktu

Bahwa informasi diferensial tersebut harus dapat disajikan tepat waktu.Informasi yang
terlambat disajikan dapat berakibat menjadi usang sehingga tidak dapat digunakan untuk
pembuatan keputusan karena kesempatan yang ada sudah tidak dapat dimanfaatkan.

3.Teliti

Merupakan salah satu karakteristik penting karena informasi yang tepat waktu sering kali
mengabaikan ketelitian informasi sehingga tidak banyak manfaatnya untuk pembuatan
keputusan.( Supriyono, 270-271 )

Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan

Untuk pembuatan keputusan digunakan teori keputusan ( decision theory ). Teori


keputusan merupakan ilmu pengetahuan yang menjelaskan proses pembuatan keputusan. Sesuai
dengan teori keputusan, proses pembuatan keputusan dapat dibagi menjadi beberapa
tahap.Pentahapan ini bermanfaat untuk menganalisis masalah secara masuk akal. Tahap-tahap
proses pembuatan keputusan adalah :
1.Penentuan masalah

Semua kegiatan proses pembuatan keputusan tergantung pada penetuan masalah.


Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit dari keseluruhan proses pembuatan
keputusan. Manajemen harus dapat mengidentifikasi secara jelas masalah yang
dihadapi.Jika mereka tidak dapat mengidentifikasikannya maka mereka mungkin
harus menggunakan banyak waktu dan untuk menemukan lebih dulu masalah
yang harus dipecahkan dan untuk memperoleh informasi yang ternyata tidak
diferensial dengan masalah yang sesungguhnya dihadapi.

2.Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah penentuan masalah, langkah berikutnya adalah identifikasi alternatif


pemecahan masalah.Pada langkah ini, untuk membuat keputusan yang efektif,
manajemen harus mengidentifikasi berbagai macam alternatif yang mungkin
dipilih untuk menyelesaikan masalah.Identifikasi alternatif pemecahan masalah
memerlukan gagasan dan inovasi yang berani dan kreatif.Manajemen harus
mengabaikan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang jelas tidak mungkin
dilaksanakan sehingga waktu dan biaya untuk menganalisis dapat dihemat.

3. Mengumpulkan Informasi Diferensial

Pembuat keputusan memerlukan berbagai macam informasi yang dapat membantunya untuk
membuat keputusan.Informasi tersebut dapat berasal dari dalam organisasi atau
dari luar organisasi.Hanya informasi diferensial yang harus dikumpulkan dalam
rangka pemilihan alternatif.Informasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman
atau menurunkan resiko ketidakpastian atas alternatif yang mungkin dipilih.

Informasi diferensial dapat digolongkan menjadi dua yaitu :

1.Informasi yang dapat diukur secara kuantitatif

2.Informasi yang tidak dapat diukur secara kuantitatif


Didalam menganalisis setiap alternatif keputusan, pembuat keputusan harus
menganalisis keunggulan dan kelemahan setiap alternatif atas dasar informasi
diferensial yang dapat diukur secara kuantitatif maupun yang tidak dapat
diukur secara kuantitatif.

4. Pembuatan Keputusan

Jika masalah telah ditentukan, alternatif pemecahan masalah telah diidentifikasikan,


dan informasi diferensial telah diseleksi, maka langkah berikutnya adalah
pembuatan keputusan.Dalam pembuatan keputusan tersebut tidak hanya
diperhitungkan variabel tunggal tetapi harus dipertimbangkan berbagai macam
variabel yang mendominasi masalah tersebut, jadi harus menggunakan kriteria
interaksi banyak variabel.( Supriyono, 268-269 )

Anda mungkin juga menyukai