BiayaRelevan, ialah biaya yang dapat dihindari dan harus selalu dipertimbangkan
didalam setiap kali mengbil keputusan oleh manajemen. Definisi lainnya mengatakan
bahwa biaya relevan ialah biaya yang akan terjadi dimasa datang dan jumlah berbeda
untuk setiap alternatif yang akan dipilih. Dari kedua difinisi ini dapat diketahui ciri-ciri
biaya revan sbb:
a. Biaya dapat dihindari dengan suatu keputusan manajemen
b. Biaya tersebut belum terjadi
c. Biaya yang akan terjadi itu nilai berbeda untuk setiap alternatif.
d. Biaya tersebut benar-benar memberi pengaruh didalam keputusan
Contoh: Pada saat akan melakukan penggnatian (trade off) mesin diketahui data sbb:
Peralatan Peralatan
Lama Baru .
Harga Perolehan 200.000.000 165.000.000
Umur ekonomis 8 3
Umur saat ini 5 0
Sisa umur ekonomis 3 3
Akumulasi penyusutan 125.000.000 0
Nilai Buku 75.000.000 -
Harga jual saat ini 40.000.000 -
Biaya operasional setahun 70.000.000 30.000.000
Hal. 1
Drs. Djoni T MSc, Ak ; Akuntansi Manajemen
B. Biaya diferensial
Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah proses pengambilan keputusan
Didalam kegiatan sehari-hari keputusan manajemen dapat digolongkan kedalam dua
kelompok besar yaitu:
b. Keputusan khusus, ialah keputusan manajemen yang tidak rutin terjadi, keputusan ini
menyangkut masalah yang spesifik (khusus) sehingga untuk memutuskannya diperlukan
informasi analisis yang seksama
Secara umum keputusan khusus dapat dikelompokkan menjadi;
Hal. 2
Drs. Djoni T MSc, Ak ; Akuntansi Manajemen
Hal. 3
Drs. Djoni T MSc, Ak ; Akuntansi Manajemen
Contoh: Saat ini perusahaan dapat menjual produk sebanyak 120.000 unit dengan harga
Rp. 12.000 per unit dan biaya variabel Rp. 7.000 per unit nya. Biaya tetap yang
ditanggung setiap bulan berjumlah Rp.420.000.000.
Untuk meningkatkan penjualan sebesar 20 % dari semula manajemen merencanakan hal
berikut:
- Diberikan potongan harga 5 %
- Diberikan hadiah langsung terhadap setiap unit penjualan dengan biaya Rp. 300 per unit
- Dilakukan biaya promosi tetap sebesar Rp. 45.000.000.
Dari analisis ini terlihat bahwa laba naik dari 180.000.000 menjadi 233.400.000
Dari analisis diferensial ini terlihat bahwa dengan kebijaksanaan manajemen laba usaha
akan naik sebesar Rp. 53.400.000. Jika dibandingkan dengan informasi pendekatan biaya
total, Informasi ini jelas lebih informatif dan mudah dipahami oleh pengambil keputusan
.
(1) Keputusan membeli atau membuat sendiri (make or buy decission)
Hal. 4
Drs. Djoni T MSc, Ak ; Akuntansi Manajemen
komponen menjadi murah sementara just in time membuat perusahaan manufaktur dapat
nekan biaya persediaannya, kombinasi keduanya telah menyebabkan hasil industri Jepang
memiliki harga jual yang sangat bersaing dibanding produsi Eropah dan Amerika
sehingga didalam jangka waktu yang singkat industri Jepang merambah ke Amerika.
Perusahaan mobil Ford di Amerika tidak sanggup bersaing melawan mobil Jepang
akhirnya Ford melakukan Joint dengan Mazda Jepang dan lahirlah mobil Ford dengan
menggunakan mesin Mazda, demikian pula dengan Chevrolet yang menggunakan mesin
Isuzu dan chreiysler menggunakan mesin Mitsubhisi. Keputusan produsen di Amerika
tidak terlepas dari keputusan make or buy .
Contoh: Perusahaan kursi Cap Gajah memproduksi Kursi lipat besi yang dilengkapi
dengan jok dari busa. Saat ini perusahaan bekerja pada kapasitas 16.000 unit per bulan
dengan biaya: Per unit .
Bahan baku Rp. 34.500,-
Upah langsung Rp. 16.000,-
Biaya overhead (Variabel) Rp. 8.000,-
Biaya overhead (Tetap) Rp. 9.500,-
Harga Pokok per unit Rp. 68.000,-
Kasus: Saat ini ada sebuah perusahaan yang spesialisasi membuat jok kursi menawarkan
Satu set jok kursi dengan harga Rp. 22.000,- Menurut analisis jika jok itu dibeli dari luar
perusahaan maka Bahan baku yang dipergunakan akan berkurang sebesar 40% dan biaya
konversi (Upah+BOP Variabel) sebesar 30%.
Apakah layak kalau jok kursi itu dibeli dari luar?
Analisis:
Biaya Produksi 16.000 unit jika seluruhnya dibuat sendiri
Bahan baku Rp. 34.500,- X 16.000 = Rp. 552.000.000
Upah langsung Rp. 16.000,- X 16.000 = Rp 256.000.000
Biaya overhead (Variabel) Rp. 8.000,- X 16.000 = Rp 128.000.000
Biaya overhead (Tetap) Rp. 9.500,- X 16.000 = Rp 152.000.000
Total Biaya Produksi Rp. 1.088.000.000
Harga Pokok per unit = Rp. 68.000,-
Biaya Produksi 16.000 unit jika Jok dibeli dari luar.
Harga pembelian Rp. 22.000,- X 16.000 = Rp. 352.000.000
Bahan baku 60%X Rp. 34.500,- X 16.000 = Rp. 331.200.000
Upah langsung 70% X Rp. 16.000,- X 16.000 = Rp 179.200.000
Biaya overhead (Var) 70%X) Rp. 8.000,- X 16.000 = Rp 89.600.000
Biaya overhead (Tetap) Rp. 9.500,- X 16.000 = Rp 152.000.000
Total Biaya Produksi Rp. 1.104.000.000
Harga Pokok per unit = Rp. 69.000,-
Ternyata dengan membeli jok dari luar, harga pokok per unit menjadi lebih mahal.
Keputusannya manajemen harus menolak untuk membeli dari luara perusahaan.
Tiga hal penting yang harus diperhatikan apabila perusahaan membeli cadang dari luar:
Hal. 5
Drs. Djoni T MSc, Ak ; Akuntansi Manajemen
Dengan asumsi ini berarti akan terjadi biaya peluang sebesar Rp. 25.000.000 jika
perusahaan memlih alternatif membuat sendiri seluruh komponen.
Sehingga biaya untuk membuat sendiri menjadi
Total Biaya produksi sendiri Rp 1.088.000.000
Biaya peluang . 25.000.000
Total Biaya diperhitungkan Rp.1.113.000.000
Jika dibandingkan dengan biaya membeli dari luar sebesar Rp. 1.104.000.000 maka
membuat sendiri menduduki posisi lebih mahal sehingga pada posisi in keputusan akan
beralih menjadi MEMBELI DARI LUAR.
Hal. 6
Drs. Djoni T MSc, Ak ; Akuntansi Manajemen
Dari analisis arus kas terlihat bahwa menukar dengan mesin baru menghasilkna arus kas positif
lebih besar daripada memperbaiki. Hal ini memperkuat dukungan bahwa keputusan menukar
dengan yang baru adalah Benar.
Hal. 7
Drs. Djoni T MSc, Ak ; Akuntansi Manajemen
Contoh :
PT Kalamajaya memproduksi panel kayu untuk bahan lantai dengan ukuran 30X30 cm yang
biaya dijual didalam negeri dengan harga Rp. 110.000 per doos (setiap doos berisi 11 lembar)
Kapasitas yang dimiliki adalah 100.000 lembar per bulan. Namun pada saat ini kapasitas yang
terpakai hanya mencapai 88 % saja. (= 88.000 lembar) sesuai permintaan pasar Lokal.
Setelah mengikuti pameran dagang Asia. Perusahaan mendapatkan pesanan dari seorang pengu
saha di Australia. Pesanan yang diminta adalah 1.200 doos per bulan dengan harga USD 10,00
(Asumsi kurs USD 1,- = Rp 9.500) . Karena panel ini digunakan untuk 4 musim maka didalam
pemrosesannya dibutuhkan tamban bahan khusus Rp.350 per lembar. Selain itu untuk melakukan
pemanasan ekstra perusahaan membutuhkan sebuah blower yang disewa dengan biaya
Rp. 35.000.000 per bulan. Biaya pemasaran variabel tidakdiperlukan untuk pesanan ini.
Pada kapasitas 88 % telah terjadi biaya sbb:
Pada kapasitas 88 % telah terjadi biaya sbb:
Bahan baku 110.000.000
Upah langsung 57.200.000
Biaya Overhead Variabel 30.800.000
Biaya Overhead Tetap 132.000.000
Biaya Pemasaran Variabel 105.000.000
Biaya Pemasaran Tetap 264.000.000
Biaya Administrasi Variabel 52.800.000
Biaya Adminstrasi Tetap 88.000.000
Diminta:
a. Buatlah analisis apakah pesanan dari Australia itu dapat dilayani , perhatikan bahwa jika
pesanan ini diterima maka kapasitas penjualan lokal akan terganggu.
b. Jika dengan adanya pesanan dari Australian itu perusahaan mengingnkan tambahan laba
sebesar Rp. 30.000.000, tentukan lah berapa harga jual untuk pesanan khusus.
Analisis diferensial :
Harga jual pesanan khusus
Harga jual per unit Rp. 9.500
Biaya Variabel yang dibebankan:
Bahan Baku Rp. 1.250 + 350 1.600
Upah langsung 650
Biaya pemasaran variabel -
Hal. 8
Drs. Djoni T MSc, Ak ; Akuntansi Manajemen
Dari analisis telihat ada kenaikkan pada laba Rp. 44.800.000 maka pesanan khusus
tersebut dapat dilayani.
Pada setiap proses produksi terbuka peluang bagi perusahaan untuk menentukan
sampai dengan tahap mana yang akan di tangani oleh perusahaan. Pemilihan tahapan ini
didasarkan pada analisis yang paling menguntungkan. Petani jagung misalnya , dapat
menjual langsung panen jagung, atau menjual dalam bentukjagung pililan atau bahkan
dapat juga menjual tepung jagung atai maizena. Manajemen harus dapat melakukan
analisis pada tahapan mana yang paling menungtungkan
Hal. 9
Drs. Djoni T MSc, Ak ; Akuntansi Manajemen
Karena laba produk CC olahan lebih kecil dari pada produk C, maka sebaiknya produk C ini
dijual langsung tanpa diolah dulu.
Pada saat sebuah segmen usaha mengalami kerugian atau menmberikan prestasi
yang buruk manajemen tentunya akan berupaya untuk mengembalikan prestasi nya tapi
bila prestasi buruk berkepanjangan manajemen akan sampai pada keputusan untuk
menutup segmen tersebut.
Hal. 10
Drs. Djoni T MSc, Ak ; Akuntansi Manajemen
Untuk mendapatkan informasi sesuai tabel maka Laporan Laba Rugi setiap segmen harus
disusun dengan pendekatan Kontribusi.
Contoh :
Laporan Laba Rugi Konsolidasi (Rp. 000.000)
Divisi A Divisi B Divisi C Total
Penjualan 890 1.145 2.105 4.140
Beban Pokok Penjualan 455 876 1.125 2.456
Laba Kotor 435 269 980 1.684
Beban Usaha 367 294 554 1.215
Laba Usaha 68 (23) 426 469
Terlihat Divisi B rugi, apakah kerugian ini patut dijadikan dasar untuk menutup Divisi B
Setelah dilakukan analisis biaya usaha diketahui sbb:
Alokasi Biaya
Div A Div B Div C
B.Variabel 545 117 151 277
1255
B Tetap 300
Langsung 65 83 152
B. Tetap 710
B. Tetap Umum 410
Jika Alokasi Biaya tersebut dimasukan kedalam Laporan Laba rugi dengan pendekatan
Kontribusi maka akan terlihat sbb
Laporan Laba Rugi Konsolidasi (Rp. 000.000)
Divisi A Divisi B Divisi C Total
Penjualan 890 1.145 2.105 4.140
Biaya Variabel:
Beban Pokok Penjualan 455 876 1.125 2.456
Beban Usaha 117 151 277 545
Laba Kontribusi 318 118 703 1.139
Beban tetap langsung 65 83 152 300
Laba Segmen 253 35 551 839
Beban tetap Umum 410
Laba Usaha 429
Hal. 11
Drs. Djoni T MSc, Ak ; Akuntansi Manajemen
Setelah dianalisis ternyata Divisi B yang diduga Rugi ternyata masih menghasilkan laba,
jadi TIDAK PERLU DI TUTUP.
Sebuah keputusan yang sulit yang dihadapi manajeman ialah keputusan untuk
menentukan seberapa besar penggunaan sumber daya ekonomi untuk mencapai hasil
keungungan yang maksimal. Didalam mengambil keputusan manajemen akan
dihadapkan pada kendala-kendala ekonomi seperti kuantitas, teknologi, sumber daya
manusia yang tersedia . Dalam hal iuni manajemen harus mampu meramu sedemikian
rupa sehingga menghasilkan kombinasi terbaik dengan keuntungan tertinggi
Hal. 12
Drs. Djoni T MSc, Ak ; Akuntansi Manajemen
Untuk memaksimumkan laba maka bahan nanas yang tersedia akan dipergunakan
menurut rangking prioritas dengan memperhatikan kendala lainnya yakni jumlah produk
minimum dan maksimum
Sirup Dodol Selai Bahan ter-
Prod Bahan (kg) Prod Bahan (kg) Prod Bahan (kg) pakai (kg)
SOAL-SOAL LATIHAN
Soal. 1
Ir.Sabar adalah pemilik dan direktur PT Sabarindo yang bergerak dibidang produksi furnitur.
Hal. 13
Drs. Djoni T MSc, Ak ; Akuntansi Manajemen
Saat ini ia membutuhakn nasehat anda sehubungan dengan masalah yang dihadapinya berkaitan
dengan produk dengan kode produksi C3303. Menurut catatan produk ini sangat laku dipasaran
namun ternyata tidak menguntungkan bagi perusahaan. Laporan keuangan s.d 31 Desember 2006
menunjukkan angka sbb:
Soal. 2
PT Traktor Kuat Sekali (TKS) selama ini memproduksi trakator tangan yang biasa dipergunakan
membajak sawah dengan areal terasering yang luasnya sekitar 3000 m2 per petaknya)
Kapasitas produksi yang dimiliki saat ini adalah 1.200 unit per bulan. Seluruh sparepart dibuat
Hal. 14
Drs. Djoni T MSc, Ak ; Akuntansi Manajemen
sendiri oleh TKS , kapasitas yang tercapai dalam 4 bulan terakhir adalah 600 unit per bulan
Soal.3
Dalam bulan Agustus 2004 sebuah mesin press dengan kekuatan 20 ton mengalami kerusakan
cukup serius , hal ini sangat mengganggu kelancaran proses produksi.
Untuk mengatasinya manajemen telah mencanangkan dua macam alternatif solusi sbb:
Alt. 1 Menjual mesin lama dan membeli mesin baru:
Harga beli mesin baru Rp.485.000.000 . Mesin baru akan disusutkan dengan metode garis lurus
selama 4 tahun dengan nilai sisa= 0
Biaya pemeliharaan mesin baru adalah 80 % dari biaya mesin lama. Untuk mengganti baru,
mesin lama harus di bongkar total dengan biaya sebesar Rp. 23.000.000
Selain itu dibutuhkan juga biaya training bagi operator mesin
dengan biaya Rp. 15.000.000 (Mesin baru meiliki beberapa perbedaan teknis)
Alt. 2 Memperbaiki mesin.
Biaya perbaikan yang dibutuhkan adalah Rp. 235.000.000. Setelah perbaikan ini diperkirakan
mesin masih mempunyai umur ekonomis selama4 tahun. Nilai sisa setelah masa pemakaian =0
Penyusutan atas niai buku yang ada dilakukan dengan metode garis lurus selama 4 tahun.
Karena Mesin di overhaul maka selama lima tahun pemakaian harus diakukan service besar
setiap 2 thn (akhir thn ke 2 dan ke 4) dengan biaya Rp. 20.000.000 setiap kali servis.
Mesin yang lama (yang rusak) memiliki nilai buku Rp. 140.000.000. Jika mesin ini dijual maka
harga pasarannya hanya mencapai RP. 125.000.000.
Hal. 15
Drs. Djoni T MSc, Ak ; Akuntansi Manajemen
Biaya Operasional dan pemeliharaan mesin lama diperkirakan Rp. 56.000.000 per tahun.
Diminta:
a. Buatlah analisis untuk menentukan alternatif yang lebih menguntungkan
(Asumsi bahwa analisis tidak memperhatikan Pajak dan Time value of money)
b. Untuk lebih menyakinkan anda diminta untuk melakukan analisis melalui Cash flow,
Apakah keputusan itu akan berubah jika perusahaan memperhitungkan pajak 30 % serta
discount rate 12 % setahun. (Dalam analisis Cash flow semua pengeluaran biaya kas
dianggap terjadi pada akhir tahun buku, sedangkan penjualan dan pembelian mesin dilakukan
pada awal tahun buku).
Soal. 4
PT Blok Indah Kuat adalah perusahaan yang membuat bahan lantai dengan bahan baku
kayu karet. Kayu karet dipotong menjadi blok kecil kemudian dicamputr dengna bahan
perekat dan dicetak menjadi bahan lantai. Ukuran yang dipasarkan saat ini 20 X 20 Cm2
dengan harga jual Rp., 264.000 . kardus (isi 10 keping) Kapasitas yang dicapai saat ini
adalah 160.000 keping per bulan dengan kapasitas normal 200.000 keping
Biaya yang terjadi pada kapasitas 160.000 keping adalah:
Biaya Variabel Biaya tetap
Bahan baku kayu Karet 552.000.000 -
Bahan tambahan lem dll 432.000.000 -
Upah langsung 256.000.000 -
Biaya overhead pabrik 176.000.000 977.500.000
Biaya pemasaran 96.000.000 810.000.000
Biaya umum & Adm 32.000.000 92.500.000
SAat ini saat ini perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menerima pesanan khusus
Sebanyak 25.000 keping pesanan dengan ukuran yang berbeda yaitu 30X50Cm2 per keping
Untuk itu perusahaan harus membuat Cetakan khusus dengan biaya Rp.75.000.000.-
pemakaian bahan baku dan bahan tambahan berbanding lurus dengan luas setiap keping,
upah langsung dan BOP Variabel per unit produk tidak mengalami perubahan.
Atas pesanan khusus tidak perlu menanggung biaya pemasaran variabel.
Diminta:
a. Hitunglah berapa laba usaha yang diperoleh tanpa membuat pesanan khusus
b. Hitunglah berapa Biaya variabel untuk setiap keping pesanan khusus.
c. Buatlah analisis apakah pesanan layak diterima (harga =50% dari harga normal.)
d. Jika Pesanan khusus meningkat sampai 60.000 keping, apakah perusahaan bersedia untuk
menerima pesanan tsb (ingat perusahaan harus mengurangi produk regulernya)
----------------------dt-------------------------
Hal. 16