Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN


Activity Based Costing

Disusun Oleh :

>> Reinhard Stefanus (21522120006)


>> Risca Herlianti (21522120019)
Kelas : A

Program Pendidikan Profesi Akuntan


Tahun Ajaran 2022 / 2023
Activity Based Costing

Semakin majunya perkembangan teknologi dan informasi saat ini, perusahaan dituntut
untuk bisa beradaptasi agar tetap bisa bersaing secara global. Kelangsungan hidup sebuah
perusahaan ditentukan oleh strategi yang digunakan, beberapa strategi yang umum digunakan
biasanya adalah strategi pengurangan harga, peningkatan produktivitas dan peningkatan
kualitas. Banyaknya variasi sumber daya yang digunakan untuk memproduksi sebuah produk,
maka perusahaan dituntut agar bisa memilih sumber daya yang paling efektif dan efisien agar
bisa bersaing dengan perusahaan lainnya. Perhitungan perusahaan dalam menentukan harga
produk juga harus lebih menarik daripada perusahaan lain, sehingga bisa bersaing di pasar
global. Pihak manajemen biasanya melakukan kesalahan dalam menentukan harga yang
kurang menarik, sehingga kurang bisa bersaing dengan produk sejenis. Untuk itu, pihak
manajemen perlu membutuhkan informasi yang lengkap tentang semua biaya-biaya yang harus
dikeluarkan dalam proses produksi suatu produk secara akurat. Cara termudah untuk bisa
menentukan harga secara akurat adalah dengan menggunakan Activity Based Costing (ABC).

Activity Based Costing adalah salah satu cara menghitung setiap biaya yang
dikeluarkan pada masing-masing aktivitas dengan alokasi yang berbeda-beda pada setiap
aktivitasnya. ABC lebih berfokus pada biaya pada produk yang bersumber dari proses selama
produksi berlangsung. Sayangnya, di Indonesia saat ini belum banyak perusahaan yang
menerapkan metode Activity Based Costing untuk penentuan harga produk, sehingga produk-
produk yang berasal dari Indonesia kurang bisa bersaing terutama di pasar global.

Berbeda dengan metode-metode akuntansi biaya tradisional, ABC menghitung biaya


produk, pelanggan, atau jasa dengan menghubungkan biaya overhead bukan dengan
berdasarkan pada volume, melainkan pada aktivitas yang diperlukan atau dilakukan untuk
menghasilkan atau menyediakan jasa, produk, dan pelanggan tersebut sesuai dengan prinsip
cause and effect terjadinya biaya.

A. Biaya Produk
Biaya produk adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan selama proses manufakturing
atau pengelolaan dengan tujuan menghasilkan produk yang siap dipasarkan. Perhitungan biaya
produksi ini akan dilakukan mulai dari awal pengolahan, hingga barang jadi atau setengah
jadi. Akumulasi pengeluaran yang diperlukan perusahaan untuk bisa memproses bahan baku
hingga menjadi produk jadi disebut sebagai biaya produksi. Cakupan biaya produksi memuat
3 unsur, antara lain adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Production
cost akan dibebankan kepada perusahaan hingga proses pengolahan menghasilkan barang
yang siap dijual di pasaran. Nantinya, biaya tersebut akan diperhitungkan untuk per unit
produknya, sehingga memudahkan penghitungan dan pengambilan angka keuntungan. Biaya
ini nantinya akan menimbulkan terbentuknya harga pokok barang jadi saat akhir periode
akuntansi. Keseluruhan pengorbanan ekonomi yang digunakan dalam kegiatan pengolahan
bahan baku hingga menjadi barang jadi dan siap untuk dipasarkan disebut biaya produksi.
Karakteristik biaya produksi mempunyai perbedaan jika dibandingkan dengan pengeluaran
operasional. Biaya operasional biasa dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung sistem
manajerial perusahaan, sementara pengeluaran produksi untuk mengelola barang siap jual.

1. Biaya Per Unit


Biaya per unit adalah total biaya yang berkaitan dengan unit diproduksi dibagi
dengan jumlah unit yang diproduksi. Biaya ini dapat dihitung dengan cara =

Biaya Per Unit = Total Biaya


Total Unit yang Diproduksi
2. Pentingnya Penentuan Biaya Per Unit Produk
 Dasar penentuan harga
Biaya ini membantu perusahaan memutuskan berapa harga yang akan
dikenakan untuk setiap produk sehingga perusahaan dapat yakin bahwa kegiatan
operasional mereka menghasilkan keuntungan. Agar menguntungkan,
perusahaan harus memiliki cost per unit yang lebih rendah daripada harga jual
setiap unit.
 Dasar pengambilan keputusan
Jika biaya produksi tinggi dan membuat produk memiliki harga jual yang lebih
mahal dibandingkan pesaing. Manajemen bisa mengambil keputusan apakah
proses produksi dari produk tersebut tetap dilanjutkan atau dihentikan.
3. Penentuan Biaya Per Unit Produk

Biaya Per Unit = (Biaya Bahan Baku + Tenaga Kerja Langsung + Overhead)

Total Unit yang Diproduksi

Contoh: Untuk memproduksi 15.000 botol minuman dibutuhkan bahan baku


senilai 100.000.000, tenaga kerja langsung 150.000.000 dan overhead 50.000.000
Biaya per unit = (100 juta + 150 juta + 50 juta) / 15.000 = Rp 20.000 / botol
4. Biaya Sesungguhnya dan Biaya Normal
Biaya sesungguhnya menghitung biaya per unit produk dengan menggunakan biaya
bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik aktual. Hasilnya
adalah biaya per unit produk yang benar-benar akurat. Adapun kelemahan
pendekatan ini adalah biaya total produksi sesungguhnya baru bisa diketahui ketika
proses produksi selesai yang mana tidak mungkin untuk proses produksi industri
manufaktur produk massal yang tidak akan pernah selesai.
Biaya normal menghitung biaya per unit produk dengan menggunakan biaya bahan
baku dan tenaga kerja langsung aktual dan biaya overhead pabrik yang didasari pada
estimasi untuk satu periode. Kesulitan dari pendekatan ini adalah kecenderungan
bahwa estimasi overhead pabrik bisa berbeda dengan biaya aktualnya.

B. Metode Penentuan Biaya Produk


1. Tarif Tunggal
Salah satu metode pendekatan berbasis unit (konvensional) dimana pendekatan ini
mengasumsikan biaya overhead hanya dipicu oleh satu pemicu biaya saja (pada
pabrik dan produk tersebut). Tahapannya dijabarkan sebagai berikut:
a) Penentuan tarif pembebanan biaya overhead
Tarif overhead = Anggaran biaya overhead
Anggaran penggunaan aktivitas
b) Pembebanan biaya overhead
Total biaya Overhead yang dibebankan = Tarif * Aktivitas Sesungguhnya
Contohnya sebagai berikut
Keterangan Premium Solar
Biaya Utama 156.000.000 1.476.000.000
Unit diproduksi 20.000 200.000
Realisasi jam kerja 20.000 180.000
Anggaran Biaya
720.000.000
Overhead
Anggaran jam kerja 200.000
Tarif Overhead 720.000.000 / 200.000 = 3.600
Pembebanan biaya 20.000 * 3.600 = 180.000 * 3.600 =
overhead 72.000.000 648.000.000
Total biaya manufaktur 156.000.000 + 1.476.000.000 +
72.000.000 = 648.000.000 =
228.000.000 2.124.000.000
Biaya per unit 228.000.000 / 20.000 = 2.124.000.000 /
11.400 200.000 = 10.620

2. Tarif Departemental
Salah satu metode pendekatan berbasis unit (konvensional) dimana pendekatan ini
biaya overhead akan dibebankan pada setiap departemen. Tahapannya dijabarkan
sebagai berikut:
a) Penentuan tarif pembebanan biaya overhead untuk setiap departemen
Tarif overhead = Anggaran biaya overhead
Anggaran penggunaan aktivitas
b) Pembebanan biaya overhead
Total biaya Overhead yang dibebankan = Tarif * Aktivitas Sesungguhnya
untuk departemen tertentu.
Contohnya sebagai berikut:
Keterangan Premium Solar
Biaya Utama 156.000.000 1.476.000.000
Unit diproduksi 20.000 200.000
Realisasi jam kerja 20.000 180.000

Anggaran jam kerja


langsung – Dept. 14.000 26.000
Pembentukan
Anggaran jam kerja
langsung – Dept. 6.000 154.000
Perakitan
Anggaran jam mesin –
8.000 72.000
Dept. Pembentukan
Anggaran jam mesin –
2.000 18.000
Dept. Perakitan
Anggaran Biaya
Overhead – Dept. 504.000.000 -
Pembentukan
Anggaran Biaya
Overhead – Dept. - 216.000.000
Perakitan
Tarif Overhead – Dept.
504.000.000 / (8.000 + 72.000) = 6.300
Pembentukan
Tarif Overhead – Dept.
216.000.000 / (6.000 + 154.000) = 1.350
Perakitan

Biaya Overhead – Dept 6.300 * 8.000 = 6.300 * 72.000 =


Pembentukan 50.400.000 453.600.000
Biaya Overhead – Dept 1.350 * 6.000 = 1.350 * 154.000 =
Perakitan 8.100.000 207.900.000
Total biaya manufaktur 156.000.000 + 1.476.000.000 +
50.400.000 + 453.600.000 +
8.100.000 = 217.900.000 =
214.500.000 2.138.100.000
Biaya per unit 214.500.000 / 20.000 2.138.100.000 / 200.000
= 10.725 = 10.691

3. Kelebihan Sistem Biaya Berbasis Unit


Mudah diaplikasikan, data yang tidak kompleks sehingga tidak memerlukan sistem
informasi yang mahal. Walaupun sederhana, sistem ini masih memadai untuk
digunakan pada bisnis yang menghasilkan produk atau jasa yang seragam (satu jenis)
atau tidak terdapat banyak variasi proses produksi. Adapun Kelemahan Sistem Biaya
Berbasis Unit yaitu :
 Hasil penawaran sulit dijelaskan;
 Harga pokok pesaing terlihat sangat murah dan tidak masuk akal padahal proses
poduksi perusahaan sudah dilakukan seefisien mungkin;
 Produk yang laku menghasilkan laba yang tinggi;
 Tingkat laba sulit untuk dijelaskan; dan
 Perusahaan memiliki ceruk pasar yang menghasilkan laba tinggi yang hanya
dikuasai sendiri.
4. Kelemahan Sistem Biaya Berbasis Unit
 Hanya cocok jika diterapkan untuk bisnis yang memproduksi produk yang
seragam (satu jenis) atau tidak terdapat banyak variasi proses produksi;
 Adannya distorsi harga (produk murah tidak laku, namun sebaliknya produk
mahal laku).
5. Penentuan Biaya Produk Kontemporer
Activity Based Costing adalah pendekatan perhitungan biaya yang membebankan
biaya ke dalam objek biaya berdasarkan aktivitas yang dilakukan untuk objek biaya
tersebut. Metode ini memiliki dasar bahwa biaya merupakan akibat dari pelaksanaan
aktivitas dan aktivitas merupakan penyebab munculnya biaya yang dapat dikelola
dengan optimal melalui pengumpulan informasi mengenai biaya dan penyebabnya.
6. Langkah-langkah sistem ABC
a) Identifikasi semua aktifitas dan biaya sumber daya serta pemicunya;
b) Permudah pengelolaan dengan mengelompokkan aktivitas yang karakteristik
konsumsi sumber dayanya sama dalam pool;
c) Alokasikan biaya aktivitas ke objek biaya dengan menggunakan tarif
pembebanan dengan rumus anggaran biaya overhead per pool aktivitas dibagi
aktivitas diestimasi per pool;
d) Hitung total cost manufacturing
Seperti contoh sebelumnya, ada informasi tambahan berupa 4 aktifitas yang
menyebabkan biaya overhead, yaitu:
Aktifitas Biaya
Penggunaan kelistrikan 240.000.000
Pengujian 120.000.000
Pengesetan 200.000.000
Penanganan bahan 160.000.000

Keterangan Premium Solar Total


Unit diproduksi 20.000 200.000
Biaya Utama 156.000.000 1.476.000.000
Jam kerja 20.000 180.000 200.000
langsung
Jam mesin 10.000 90.000 100.000
Production run 40 20 60
Pemindahan 120 60 180
bahan

Biaya per
Keterangan Aktivitas Biaya
Kelompok Total
Kelistrikan 240.000.000
Kelompok 1 360.000.000
Pengujian 120.000.000
Pengesetan 200.000.000
Kelompok 2 Penanganan 160.000.000 360.000.000
Bahaa

Tarif Pembebanan Kelompok 1 = 360.000.000 / 200.000 = 1.800


Tarif Pembebanan Kelompok 2 = 360.000.000 / 180 = 2.000.000
Keterangan Premium Solar
Biaya Utama 156.000.000 1.476.000.000
Biaya Overhead – 1.800 * 20.000 = 1.800 * 180.000 =
Kelompok 1 36.000.000 324.000.000
Biaya Overhead – 120 * 2.000.000 = 60 * 2.000.000 =
Kelompok 2 240.000.000 120.000.000
Total biaya manufaktur 432.000.000 1.920.000.000
Unit diproduksi 20.000 200.000
Biaya per unit 21.600 9.600

7. Manfaat dan Keterbatasan ABC


Meskipun Activity Based Costing memiliki banyak kekurangan, tetapi jika
perusahaan bisa melakukan implementasi hingga sukses, maka akan ada manfaat
besar yang akan didapatkan oleh perusahaan. Berikut manfaat ABC bagi perusahaan
antara lain:
 Pengukuran biaya dan profitabilitas yang lebih baik dan akurat
 Pengambilan keputusan yang lebih baik
 Mempermudah penelusuran dan analisa efektifitas biaya aktivitas
(menghilangkan aktivitas yang tidak memberi nilai tambah)
 Estimasi biaya di masa mendatang lebih akurat

Melalui analisis data biaya dan pola konsumsi sumber daya, pihak manajemen bisa
melakukan rekayasa ulang proses produksi dari bahan baku sampai jadi untuk
mencapai mutu terbaik yang lebih efektif dan efisien. Jika perusahaan memiliki
aplikasi stok barang yang bagus, maka hal ini akan dapat membantu dalam
manajemen pengolahan bahan baku sampai jadi suatu produk.

Adapun keterbatasan ABC adalah sebagai berikut:


Meskipun sistem Activity Based Costing memberikan dampak yang besar terhadap
perusahaan terutama dalam penentuan harga, tetapi ABC juga memiliki kekurangan
yang harus diketahui terutama oleh pihak manajemen.
 Sulitnya mengalokasikan biaya aktifitas
 Biaya dan waktu yang tidak murah dan sedikit

C. Daftar Pertanyaan
1. Bagaimana menentukan biaya overhead suatu produk dari joint cost? Perusahaan
dapat melakukan pengalokasian biaya misalnya menggunakan metode alokasi fisik
atau rasio.
2. Mengapa Tarif Kelompok 2 untuk contoh soal sistem ABC dibagi dengan angka
180? Karena kelompok 2 menggunakan aktivitas penanganan bahan yang
pemicunya adalah pemindahan bahan.
3. Dalam metode penentuan biaya produk terdapat kekurangan sistem biaya berbasis
unit salah satunya yaitu hasil penawaran sulit dijelaskan, mengapa sulit dijelaskan?
Hasil penawaran sulit dijelaskan disebabkan oleh faktor branding, suatu produk
dengan harga jualnya mahal teridentifikasi minat pembelinya banyak, namun
sebaliknya suatu produk harga jualnya murah ternyata minat pembelinya kurang, ini
yang dinamakan branding sehingga hasil penawarannya sulit dijelaskan, karena
Sebagian banyak orang atau masyarakat memandang bahwa jika suatu produk
tersebut mahal dengan otomatis kualitasnya pun akan bagus atau baik, padahal jika
dilihat atau dibandkingkan dengan produk lokal yang harganya murah dan kualitas
sama.
4. Dalam Tabel 3 metode penghitungan mengenai harga Premium dan Solar nampak
jauh berbeda sekali penetapannya, mengapa bisa terjadi perbedaan dimana biaya
overhead Premium lebih tinggi daripada dan Solar? Hal ini terjadi karena ada dasar
pembebanan / cost driver yang berbeda dimana tarif tunggal dan departementalisasi
tidak menjabarkan aktivitas dengan detil sehingga memunculkan distorsi biaya.
5. Dalam alokasi biaya disebutkan ada bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead,
dan total unit yang diproduksi nah dalam contoh di suatu bidang produksi fashion
apakah kancing, resleting, benang itu ada penetapan atau penentuan alokasi
biayanya? Termasuk kedalam kategori biaya manakah kancing, resleting, benang?
Alokasi biaya tersebut termasuk kedalam bahan penolong yang dapat dialokasikan
kedalam biaya bersama atau biaya gabungan join dan indirect. Suatu bahan baku jika
sulit dihitung maka cara mengalokasikannya berdasarkan alokasi metode unit fisik.
6. Perbandingan penghitungan biaya dalam metode tradisional dan metode ABC ini,
pada akhirnya suatu perusahaan akan menentukan harga dan produk mana yang akan
dipilih? Dalam penentuan biaya yang dipilih sebuah perusahaan akan memiliki
dampak terhadap mananjemen perusahaan, yaitu :
1) Pengambilan keputusan termasuk dalam kondisi bisa bersaing di pasaran;
2) Secara teori tentu yang akan di pilih metode penghitungan secara ABC
dikarenakan lebih akurat; dan
3) Adanya konsekuensi yang dipilih (jika memilih ABC, maka perusahaan harus
siap mengeluarkan modal yang tidak sedikit dan perlu waktu yang cukup lama).

Anda mungkin juga menyukai