ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan pembebanan
1 biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk atau jasa dapat
ditentukan. Biaya per unit adalah bagian penting dari informasi bagi
suatu perusahaan manufaktur, oleh karena itu perhitungannya harus
benar-benar akurat.
Kelemahan:
Jam Mesin
Produk A 4.000 6.000 10.000
Produk B 16.000 34.000 50.000
Total 20.000 40.000 60.000
Produk A :
Produk B :
Produk B :
2. Tarif Overhead Setiap Departemen :
Produk B :
Biaya Utama Rp 5.000.000,00
BOP Dept 1 : Rp 36,75 x 76.000 j.k.l Rp 2.793.000,00
Dept 2 : Rp 88,5 x 34.000 j.m Rp 3.009.000,00
Total Biaya Produksi Rp 10.802.000,00
Unit 100.000 unit
Biaya Per Unit Rp 108,02
Ada dua faktor yang harus diperhatikan dalam tradisional costing :
1. Apakah cost driver berdasarkan unit menjelaskan penggunaan dari seluruh biaya.
Dua faktor yang menyebabkan cost driver berdasarkan unit tidak mampu
membebankan BOP secara tepat :
1. Adanya proporsi BOP yang tidak berhubungan dengan unit terhadap total BOP
Aktivitas
Produk A Produk B Ukuran Konsumsi
Overhead
Set Up 0,4 0,6 Produksi Berjalan
Inspeksi 0,4 0,6 Jam Inspeksi
Listrik 0,17 0,83 Jam Mesin
Kesejahteraan 0,17 0,83 Jam Kerja langsung
PENENTUAN
HARGA POKOK
BERDASARKAN AKTIVITAS
Kebutuhan sistem biaya yang lebih akurat mendorong lahirnya activity based costing
(ABC)
2. Biaya untuk setiap kelompok biaya overhead pabrik dilacak ke berbagai jenis produk.
Empat Katagori Aktivitas Dalam Activity Based Costing :
Adalah aktivitas yang dikerjakan setiap kali satu unit produk diproduksi, besar
kecilnya aktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang diproduksi.
Adalah aktivitas yang dikerjakan setiap kali satu batch produk diproduksi.
Kelompok I
Biaya Penyetelan Rp 1.760.000
Biaya Inspeksi Rp 1.480.000
Total Biaya Kelompok I Rp 3.240.000
Produksi Berjalan (Production runs) 50
Tarif Kelompok 1 Rp 64.800
Kelompok 2
Biaya Listrik Rp 1.680.000
Biaya Kesejahteraan Karyawan Rp 1.560.000
Total Biaya Kelompok I Rp 3.240.000
Jam Mesin 60.000
Tarif Kelompok 2 Rp 54
Perhitungan Biaya Per Unit (Activity Based Costing):
Produk A :
Biaya Utama Rp 1.000.000
BOP Kelompok 1 : Rp 64.800 x 20 PB Rp 1.296.000
Kelompok 2 : Rp 54 x 10.000 j.m Rp 540.000
Total Biaya Produksi Rp 2.836.000
Unit 20.000 unit
Biaya Per Unit Rp 141,80
Produk B :
Biaya Utama Rp 5.000.000
BOP Kelompok 1 : Rp 64.800 x 30 PB Rp 1.944.000
Kelompok 2 : Rp 54 x 50.000 j.m Rp 2.700.000
Total Biaya Produksi Rp 9.644.000
Unit 100.000 unit
Biaya Per Unit Rp 96,40
TERIMA KASIH
Wassalamu’alaikum wr. Wb.