Anda di halaman 1dari 8

Nama : Devi Puspita

NPM : 20.05.1.0150
Prodi : Manajemen III-A

Ujian Akhir Semester


Akuntansi Biaya
Bagian A

1. Karena perusahaan tidak perlu melakukan perhitungan fisik (stock opname) pada stok
tersisa. Alasannya, perusahaan dapat mengetahui stok yang sebenarnya di lapangan
dengan mudah dengan cara adanya pencatatan yang dilakukan setiap waktu.

2. Kelebihan dan kelemahan dari metode nilai pasar

 Kelebihan dari metode nilai pasar yaitu dimana Metode ini lebih layak dan
banyak digunakan dalam mengalokasikan biaya bersama ke berbagai jenis
produk yg dihasilkan secara bersamaan.Dasar pemikirannya adalah terdapat
hubungan yg erat antara biaya dan harga jual. Tinggi rendahnya harga jual
tergantung pada kemampuan dari masing2 jenis produk dalam menyerap biaya
bersama.

 Metode nilai pasar juga memiliki kelemahan, jika nilai pasar dari produk2 yg
dihasilkan dalam proses produksi bersama berfluktuasi sehingga menyebabkan
perubahan dalam alokasi biaya bersama meskipun biaya produksi bersamanya
tidak berubah.

Penerapan metode nilai pasar atau nilai jual terdapat dua variasi berdasarkan dari
kondisi produk bersama, yaitu :

1. Harga jual/nilai pasar produk pada waktu titik pisah diketahui

2. Harga jual/nilai pasar produk pada waktu titik pisah tidak diketahui
3. Metode akuntansi harga pokok proses biaya ini bertujuan untuk menentukan Harga
Pokok Produk, tetapi dalam pembebanan biaya mempunyai penekanan atau fokus yang
berbeda, yaitu :

1. Metode harga pokok pesanan : proses akumulasi biaya terfocus pada pekerjaan atau
proyek.

2. Metode harga pokok proses : proses akumulasi biaya terfocus pada departemen-
departemen dalam pabrik atau pusat2 biaya dan proses produksi.
Bagian B

1. PT. Starvision

a.

 perhitungan produksi ekuivalen departemen racik

Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead


Langsung Langsung Pabrik
Unit yang selesai di transfer ke 19.000 19.000 19.000
departemen berikutnyya :

Unit dalam proses akhir :


Bahan Baku Langsung = 5.000 x 100% 5.000 -
Tenaga Kerja Langsung = 5.000 x 50% 2.500 -
Overhead Pabrik = 5.000 x 50% - - 2.500

Unit Produksi Ekuivalen 24.000 21.500 21.500

 perhitungan biaya per Unit deparetemen racik

Bahan baku Tenaga Kerja Overhead Total


langsung Langsung Pabrik

Biaya yang di keluarkan 46.750.000 38.025.000 45.045.000 -


di awal periode

Unit produksi ekuivalen 24.000 21,500 21.500 -

Biaya per Unit (Rp) 1.948 1,768 2.095 5.811


 perhitungan produksi ekuivalen departemen obat

Biaya dari Tenaga Kerja Overhead


departemen Langsung Pabrik
sebelumnya
Unit yang selesai di transfer ke barang jadi 13.000 13.000 13.000

Unit dalam proses akhir :


Depr. Sebelumnya = 6.000 x 100% 6.000 -
Tenaga Kerja Langsung = 6.000 x 50% 3.000 -
Overhead Pabrik = 6.000 x 50% - - 3.000

Unit Produksi Ekuivalen 19.000 16.000 16.000

 perhitungan biaya per unit depatemen obat

Biaya dari Tenaga Kerja Overhead Total


departemen Langsung Pabrik
sebelumnya

Biaya yang di keluarkan 109.850.400 15.255.000 12.375.000 -

Unit produksi ekuivalen 19.000 16.000 16.000 -

Biaya per Unit (Rp) 85,781,6 951,5 773,4 7.506,5


b. ayat-ayat jurnal untuk mencatat pengeluaran barang

 departemen racik

BDP- departemen Racik Rp. 110.409.000


BDP- deprtemen 2 Rp. 110.409.000

 Departemen Obat

Persediaan barang jadi Rp. 97.968.000


BDP- deprtemen 2 Rp. 97.968.000
2.

Produk Jumlah Harga jual / Bobot


produksi unit
A 4.000 4.000 10
B 16.000 1.000 4
C 12.000 2.000 8
D 8.000 3.000 6

1. Metode Biaya per unit rata-rata biasa

Produk Jumlah
produksi
A 4.000
B 16.000
C 12.000
D 8.000
Total 40.000

Total biaya bersama adalah Rp. 60.000.000

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎


1. Biaya per unit = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

60.000.000
Biaya per unit = 40.000 𝑢𝑛𝑖𝑡

= 1.500
2. Alokasi biaya bersama ke produk utama = biaya per unit x jumlah unit
produk utama yang di pakai

 Alokasi biaya bersama ke produk A = 1,500 x 4.000


= 6.000.000

 Alokasi biaya bersama ke produk B = 1,500 x 16.000


= 24.000.000

 Alokasi biaya bersama ke Produk C = 1,500 x 12.000


= 18.000.000

 Alokasi biaya bersama ke Produk D = 1,500 x 8.000


= 12.000.000
2. Metode biaya per unit rata-rata tertimbang

Produk Produksi Bobot Jumlah Unit Aloksi Biaya Bersama


(Unit) Tertimbang
(A) (B) (C) (D= B x C) (E = D / total unit tertimbang
x biaya bersama )
A 4.000 10 40.000 9,677,419.35
B 16.000 4 64.000 15.483.871
C 12.000 8 96.000 23.255.806.5
D 8.000 6 48.000 11.612.903,2
Total 248.000 60.000.000,1

Anda mungkin juga menyukai