Nama : Annisah
NPM : C10180057
3. Jelaskan perbedaan antara metode penentuan biaya penuh dengan metode penentuan biaya
variabel !
Jawab :
Perbedaan pokok antara metode full costing dan variabel costing sebetulnya terletak pada
perlakuan biaya tetap produksi tidak langsung.
Dalam metode full costing dimasukkan unsur biaya produksi karena masih berhubungan
dengan pembuatan produk berdasar tarif (budget), sehingga apabila produksi
sesungguhnya berbeda dengan budgetnya maka akan timbul kekurangan atau kelebihan
pembebanan.
Tetapi pada variabel costing memperlakukan biaya produksi tidak langsung tetap bukan
sebagai unsur harga pokok produksi, tetapi lebih tepat dimasukkan sebagai biaya
periodik, yaitu dengan membebankan seluruhnya ke periode dimana biaya tersebut
dikeluarkan sehingga dalam variabel costing tidak terdapat pembebanan lebih atau
kurang.
Pembahasan tentang perbedaan metode variable costing dengan metode full costing dapat
ditinjau dari segi;
a. Penentuan Harga Pokok Produksi
Metode variable costing tidak membebankan BOP tetap ke dalam harga pokok
produk, akan tetapi BOP tetap langsung dibebankan ke dalam labarugi sebagai
biaya periode. Oleh karena itu produk yang masih ada dalam persediaan atau
belum terjual hanya dibebani biaya produksi variabel atau BOP tetap tidak
melekat pada harga pokok persediaan.
4. Jelaskan alasan metode penentuan biaya variabel tidak memasukkan unsur biaya overhead
pabrik tetap sebagai biaya produk !
Jawab :
Variable costing beranggapan bahwa FOH tetap tidak secara langsung membentuk produk,
maka tidak relevan jika dimasukkan sebagai komponen harga pokok. Sebaiknya FOH tetap
dimasukkan dalam kelompok period cost (biaya periode) sehingga biaya overhead tetap
dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya biaya tersebut. Dengan demikian biaya
tetap tersebut tidak akan melekat pada persediaan produk yang belum lalku terjual.
7. Jelaskan perbedaan unsur biaya yang melekat pada persediaan akhir antara metode penentuan
biaya variabel dengan metode penentuan biaya penuh !
Jawab :
Metode full costing BOP tetap dibebankan ke dalam harga pokok produk. Oleh karena itu jika
sebagian produk masih ada dalam persediaan atau belum terjual maka sebagian BOP tetap
masih melekat pada harga pokok persediaan.
Metode variable costing tidak membebankan BOP tetap ke dalam harga pokok produk, akan
tetapi BOP tetap langsung dibebankan ke dalam labarugi sebagai biaya periode. Oleh karena itu
produk yang masih ada dalam persediaan atau belum terjual hanya dibebani biaya produksi
variabel atau BOP tetap tidak melekat pada harga pokok persediaan.
8. Apabila jumlah unit produksi lebih kecil daripada jumlah unit yang dijual, jeaskan laba operasi
menurut metode penentuan biaya penuh dan metode penentuan biaya variabel !
Jawab :
laba metode penentuan biaya penuh lebih kecil daripada laba metode penentuan biaya variabel.
9. Apabila jumlah unit produksi lebih banyak daripada jumlah unit yang dijual, jeaskan laba operasi
menurut metode penentuan biaya penuh dan metode penentuan biaya variabel !
Jawab :
Laba metode penentuan biaya penuh lebih besar daripada laba metode penentuan biaya
variabel.
10. Apabila jumlah unit produksi sama dengan daripada jumlah unit yang dijual, jeaskan laba
operasi menurut metode penentuan biaya penuh dan metode penentuan biaya variabel !
Jawab :
Laba metode penentuan biaya penuh sama dengan laba metode penentuan biaya variabel.
Latihan 14.3
Biaya tetap :
Nilai Persediaan Akhir = Biaya per unit x (Jumlah produksi – Unit penjualan)
= Rp 1.208.000.000
Nilai Persediaan Akhir = Biaya per unit x (Jumlah produksi – Unit penjualan)
= Rp 1.200.000.000
e. Laporan laba rugi menunjukkan laba operasi menggunakan metode PBP lebih tinggi sebesar
Rp 8.000.000 dari pada metode PBV. Perbedaan ini karena biaya overhead pabrik tetap
sebesar Rp 70.000.000 yang diperlakukan sebagai biaya periodik pada metode PBV.
Biaya Variabel :
Biaya tetap :
PT Samudra Raya
Income Statement