Anda di halaman 1dari 8

Kerjakan soal

Buku AKUNTANSI MANAJEMEN BALDRIGE SIREGAR, Hal 521 Soal 1 sd 10

Hal 527 soal latihan 14.3 dan latihan 14.4

Nama : Annisah

NPM : C10180057

Kelas : S1 Akuntansi Manajemen D

Jawaban Hal 521

1. Apa yang dimaksud dengan metode penentuan biaya variabel ?


Jawab :
Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi yang
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.

2. Apa yang dimaksud dengan metode penentuan biaya penuh ?


Jawab :
Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan
semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun
tetap.

3. Jelaskan perbedaan antara metode penentuan biaya penuh dengan metode penentuan biaya
variabel !
Jawab :
Perbedaan pokok antara metode full costing dan variabel costing sebetulnya terletak pada
perlakuan biaya tetap produksi tidak langsung.
 Dalam metode full costing dimasukkan unsur biaya produksi karena masih berhubungan
dengan pembuatan produk berdasar tarif (budget), sehingga apabila produksi
sesungguhnya berbeda dengan budgetnya maka akan timbul kekurangan atau kelebihan
pembebanan.

 Tetapi pada variabel costing memperlakukan biaya produksi tidak langsung tetap bukan
sebagai unsur harga pokok produksi, tetapi lebih tepat dimasukkan sebagai biaya
periodik, yaitu dengan membebankan seluruhnya ke periode dimana biaya tersebut
dikeluarkan sehingga dalam variabel costing tidak terdapat pembebanan lebih atau
kurang.

Pembahasan tentang perbedaan metode variable costing dengan metode full costing dapat
ditinjau dari segi;
a. Penentuan Harga Pokok Produksi

Elemen Biaya Full Costing Variabel Costing


BBB (Raw Material Cost) Rp xxx Rp xxx
BTKL (Direct Labour Cost) Rp xxx Rp xxx
BOP Variabel (Variabel FOH) Rp xxx Rp xxx
BOP Tetap (Fixed FOH) Rp xxx -
Total Harga Pokok Produksi Rp xxx Rp xxx

b. Penentuan Harga Pokok Persediaan


 Metode full costing BOP tetap dibebankan ke dalam harga pokok produk. Oleh
karena itu jika sebagian produk masih ada dalam persediaan atau belum terjual
maka sebagian BOP tetap masih melekat pada harga pokok persediaan.

 Metode variable costing tidak membebankan BOP tetap ke dalam harga pokok
produk, akan tetapi BOP tetap langsung dibebankan ke dalam labarugi sebagai
biaya periode. Oleh karena itu produk yang masih ada dalam persediaan atau
belum terjual hanya dibebani biaya produksi variabel atau BOP tetap tidak
melekat pada harga pokok persediaan.

4. Jelaskan alasan metode penentuan biaya variabel tidak memasukkan unsur biaya overhead
pabrik tetap sebagai biaya produk !
Jawab :
Variable costing beranggapan bahwa FOH tetap tidak secara langsung membentuk produk,
maka tidak relevan jika dimasukkan sebagai komponen harga pokok. Sebaiknya FOH tetap
dimasukkan dalam kelompok period cost (biaya periode) sehingga biaya overhead tetap
dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya biaya tersebut. Dengan demikian biaya
tetap tersebut tidak akan melekat pada persediaan produk yang belum lalku terjual.

5. Sebutkan komponen-komponen biaya periodik menurut metode penentuan biaya variabel !


Jawab :
Biaya overhead tetap, biaiya pemasaran, biaya administrasi dan umum.

6. Sebutkan komponen-komponen biaya periodik menurut metode penentuan biaya penuh !


Jawab :
Biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum.

7. Jelaskan perbedaan unsur biaya yang melekat pada persediaan akhir antara metode penentuan
biaya variabel dengan metode penentuan biaya penuh !
Jawab :
 Metode full costing BOP tetap dibebankan ke dalam harga pokok produk. Oleh karena itu jika
sebagian produk masih ada dalam persediaan atau belum terjual maka sebagian BOP tetap
masih melekat pada harga pokok persediaan.

 Metode variable costing tidak membebankan BOP tetap ke dalam harga pokok produk, akan
tetapi BOP tetap langsung dibebankan ke dalam labarugi sebagai biaya periode. Oleh karena itu
produk yang masih ada dalam persediaan atau belum terjual hanya dibebani biaya produksi
variabel atau BOP tetap tidak melekat pada harga pokok persediaan.

8. Apabila jumlah unit produksi lebih kecil daripada jumlah unit yang dijual, jeaskan laba operasi
menurut metode penentuan biaya penuh dan metode penentuan biaya variabel !
Jawab :
laba metode penentuan biaya penuh lebih kecil daripada laba metode penentuan biaya variabel.

9. Apabila jumlah unit produksi lebih banyak daripada jumlah unit yang dijual, jeaskan laba operasi
menurut metode penentuan biaya penuh dan metode penentuan biaya variabel !
Jawab :
Laba metode penentuan biaya penuh lebih besar daripada laba metode penentuan biaya
variabel.

10. Apabila jumlah unit produksi sama dengan daripada jumlah unit yang dijual, jeaskan laba
operasi menurut metode penentuan biaya penuh dan metode penentuan biaya variabel !
Jawab :
Laba metode penentuan biaya penuh sama dengan laba metode penentuan biaya variabel.
Latihan 14.3

Data operasi PT Sahabat tahun 2013

Unit persediaan awal 0

Unit produksi 12.000

Unit penjualan(harga jual per unit Rp 520.000.000) 10.000

Volume produksi normal 12.000

Biaya variabel per unit :

Biaya bahan baku Rp 100.000.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 60.000.000

Biaya overhead pabrik variabel Rp 20.000.000

Biaya pemasaran dan adm variabel Rp 40.000.000

Biaya tetap :

Biaya overhead pabrik tetap Rp 1.200.000.000

Biaya pemasaran dan administrasi tetap Rp 300.000.000

a. Biaya produk per unit menurut metode penentuan biaya penuh.

Keterangan Metode penentuan biaya penuh


Biaya Bahan Baku Rp 100.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 60.000.000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 20.000.000
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 100.000
Rp 1.200.000.000 / 12.000
Biaya Per Unit Rp 180.100.000

b. Nilai persediaan akhir menurut metode penentuan biaya penuh


Nilai Persediaan Akhir = Biaya per unit x (Jumlah produksi – Unit penjualan)
= Rp 180.100.000 x (12.000 – 10.000)
= Rp 360.200.000.000
c. Biaya produk per unit menurut metode penentuan biaya variabel

Keterangan Metode Penentuan Biaya Variabel


Biaya Bahan Baku Rp 100.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 60.000.000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 20.000.000
Biayab Per Unit Rp 180.000.000

d. Nilai persediaan akhir menurut metode penentuan biaya variabel


Nilai Persediaan Akhir = Biaya per unit X (Jumlah produksi – Unit penjualan)
= Rp 180.000.000 x (12.000 – 10.000)
= Rp 360.000.000.000
Latihan 14.4
Data operasi PT Samudra Raya tahun 2014
Biaya variabel per unit :
Biaya bahan baku Rp 200.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 80.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp 20.000
Biaya pemasaran dan administrasi variabel Rp 40.000
Biaya tetap :
Biaya overhead pabrik tetap Rp 70.000.000
Biaya pemasaran dan administrasi tetap Rp 14.000.000
Unit persediaan awal 0
Unit produksi 35.000
Unit penjualan (harga jual per unit Rp 2.000.000) 31.000
Volume produksi normal 35.000

a. Biaya produk per unit menurut metode penentuan biaya penuh

Keterangan Metode penentuan biaya penuh


Biaya bahan baku Rp 200.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 80.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp 20.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp 2.000
Rp 70.000.000 / 35.000
Biaya per unit Rp 302.000

b. Nilai persediaan akhir menurut metode penentuan biaya penuh

Nilai Persediaan Akhir = Biaya per unit x (Jumlah produksi – Unit penjualan)

= Rp 302.000 x (35.000 – 31.000)

= Rp 1.208.000.000

c. Biaya produk per unit menurut metode penentuan biaya variabel

Keterangan Metode Penentuan Biaya Variabel


Biaya Bahan Baku Rp 200.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 80.000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 20.000
Biayab Per Unit Rp 300.000
d. Nilai persediaan akhir menurut metode penentuan biaya variabel

Nilai Persediaan Akhir = Biaya per unit x (Jumlah produksi – Unit penjualan)

= Rp 300.000 x (35.000 – 31.000)

= Rp 1.200.000.000

e. Laporan laba rugi menunjukkan laba operasi menggunakan metode PBP lebih tinggi sebesar
Rp 8.000.000 dari pada metode PBV. Perbedaan ini karena biaya overhead pabrik tetap
sebesar Rp 70.000.000 yang diperlakukan sebagai biaya periodik pada metode PBV.

f. Laporan laba rugi metode PBV


PT Samudra Raya
Income Statement

Penjualan (Rp 2.000.000 x 31.000 unit) Rp 62.000.000.000

Biaya Variabel :

Harga pokok penjualan (Rp 300.000 x 31.000 unit) Rp 9.300.000.000

Biaya pemasaran,administrasi dan umum variabel Rp 1.240.000.000 -

(Rp 40.000 x 31.000 unit)

Margin Kontribusi Total Rp 51.460.000.000

Biaya tetap :

Biaya overhead pabrik tetap Rp 70.000.000

Biaya pemasaran, administrasi dan umum tetap Rp 14.000.000 –

Laba Operasi Rp 51.376.000.000

g. Laporan laba rugi metode PBP

PT Samudra Raya

Income Statement

Penjualan (Rp 2.000.000 x 31.000 unit) Rp 62.000.000.000

Harga pokok penjualan (Rp 302.000 x 31.000 unit) Rp 9.362.000.000 -

Laba Kotor Rp 52.638.000.000


Biaya pemasaran,administrasi dan umum

(Rp 14.000.000 + (Rp 40.000 x 31.000 unit) Rp 1.254.000.000 -

Laba Operasi Rp 51.384.000.000

Anda mungkin juga menyukai