Anda di halaman 1dari 4

Nama : Setriana Meri

NPM : 17612258

Kelas : AK 6C

Hal : 271

Latihan : Bab 5

SOAL TEORI NO (1,4,6,9,&12)

1. Jelaskan definisi impas.


Jawab : Impas (break-even) adalah keadaan suatu usaha yang tidak memperoleh laba
dan tidak menderita rugi. Dengan kata lain, suatu usaha dikatakan impas jika jumlah
pendapatan (revenue) sama dengan jumlah biaya, atau apabila laba kontribusi hanya
dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja.
4. Jelaskan hubungan antara impas dengan anggaran fleksibel dan variabel costing.
Jawab : Informasi dari anggaran fleksibel dan variabel costing adalah informasi yang
digunakan oleh manajemen untuk menentukan, menghitung dan merencanakan titik
impas perolehan pendapatan penjualan perusahaan. Anggaran fleksibel adalah
anggaran yang dapat disesuaikan dengan volume kegiatan yang dilakukan. Biaya
yang berkaitan atau sangat dipengaruhi oleh volume kegiatan usaha adalah variabel
costing. Dengan adanya kedua hal ini, manajemen dapat mengendalikan variabel
costing dalam anggaran fleksibel dan disesuaikan dengan volume kegiatan perusahaan
dimana volume tersebut akan mencapai titik impas (break even) dalam kegiatannya.
6. Struktur biaya suatu perusahaan menentukan bentuk grafik impasnya. Setujukah
Saudara dengan pernyataan tersebut? Jelaskan jawban Saudara.
Jawab : Saya setuju. Karena bentuk grafik impas dapat menunjukkan sifat kegiatan
perusahaan dan kegiatan apa yang hendaknya dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Dalam perusahaan yang biaya tetapnya relatif besar, impas biasanya akan tercapai
pada titikvolume penjualan yang tinggi. Otomatis letak titip potong garis penjualan
dan biaya yang menunjukkan titik impasnya, akan berbeda dengan perusahaan yang
memiliki biaya tetap yang relatif kecil.
9. Sebut dan jelaskan anggapan yang mendasari analisis impas.
Jawab :
 Variabilitas biaya dianggap akan mendekati pola perilaku yang diramalkan. Biaya
tetap akan selalu konstan dalam kisar volume yang dipakai dalam perhitungan
impas, sedangkan biaya variabel berubah sebanding dengan perubahan volume
penjualan.
 Harga jual produk dianggap tidak berubah-ubah pada berbagai tingkat kegiatan.
Jika dalam usaha menaikkan volume penjualan dilakukan penurunan harga jual
atau dengan memberikan potongan harga, maka hal ini mempengaruhi hubungan
biaya-volume-laba.
 Kapasitas produksi pabrik dianggap secara relatif konstan. Penambahan fasilitas
produksi akan berakibat pada penambahan biaya tetap dan akan mempengaruhi
hubungan biaya volume laba.
 Harga faktor-faktor produksi dianggap tidak berubah. Jika harga bahan baku dan
tarif upah menyimpang terlalu jauh dibanding dengan data yang dipakai sebagai
dasar perhitungan impas, maka hal ini akan mempengaruhi hubungan biaya volume
laba.
 Efisiensi produksi dianggap tidak berubah. Apabila terjadi penghematan biaya
karna adanya penggunaan bahan pengganti yang harganya lebih rendah atau
perubahan metode produksi, maka hal ini akan mempengaruhi hubungan biaya,
volume dan laba.
 Perubahan jumlah persediaan awal dan akhir dianggap tidak signifikan.
 Komposisi produk yang akan dijual dianggap tidak berubah. Jika perusahaan
menjual lebih dari satu macam produk, maka meskipun volume penjualan sama
tetapi apabila komposisinya berbeda, maka hal ini akan mempunyai pengaruh
terhadap pendapatan penjualan.
 Mungkin diantara anggapan-anggapan tersebut diatas, anggapan yang paling pokok
adalah “bahwa volume merupakan faktor satu-satunya yang mempengaruhi biaya.”
12. Jelaskan perbedaan formula perhitungan impas dengan pendekatan konvensional dn
dengan pendekatan activity-based costing.
Jawab : Perbedaan antara formula perhitungan impas konvensional dan activity-
based costing terletak pada unsur biaya variabel yang digunakan dalam perhitungan
impas. Dalam formula perhitungan impas dengan pendekatan konvensional, biaya
tetap tidak dirinci menurut hubungannya dengan aktivitas. Sedangkan dalam
perhitungan formula impas dengan pendekatan activity-based costing, biaya tetap
digunakan secara rinci menurut perilaku biaya dalam hubungannya dengan berbagai
tipe aktivitas.
SOAL KASUS NO 14
14. PT X menjual barang A dengan harga jual rata-rata Rp 500.000 per unit. Perusahaan
mencoba untuk menentukan perlu atau tidaknya membuka tokoh di kota lain. Data
yang diperkirakan untuk toko yang akan dibuka tersebut adalah sebagai berikut :
Jawablah setiap pertanyaan berikut ini. Setiap pertanyaan berdiri sendiri.
a. Hitunglah penjualan tahunan dalam keadaan impas, baik dalam unit maupun dalan
rupiah?
b. Jika komisi penjualan dapat dikurangi 50%, berapakan penjualan tahunan dalam
keadaan impas, baik dalam unit maupun dalam rupiah?
c. Jika di perlukan biaya promosi sebesar Rp7.200.000 per tahun untuk menarik
pembeli, berapakah penjualan tahunan dalam keadaaan impas, baik dalam unit
maupun dalam rupiah?
d. Jika perusahaan menginginkan laba sebelum pajak sebesar Rp18.000.000 per
tahun, berapakah volume penjualan per tahun yang harus dicapai?
Jawab :
a. Impas (dalam unit)
= Biaya tetap / (harga jual per satuan – biaya variabel per satuan)
=36.000.000 / (500.000 – 140.000)
=100 unit
Impas (dalam rupiah)
=biaya tetap / (1-(biaya variabel per satuan/harga jual per satuan))
=36.000.000/ (1-(140.000/500.000))
=Rp50.000.000
b. Komisi penjualan berkurang 50%
Komisi penjualan = (40.000 x 50%) = 20.000
Biaya variabel = 100.000 + 20.000 = 120.000

Impas (dalam unit)


= Biaya tetap / (harga jual per satuan – biaya variabel per satuan)
=36.000.000 / (500.000 – 120.000)
=94,7368 (dibulatkan menjadi) = 95 unit

Impas (dalam rupiah)


=biaya tetap / (1-(biaya variabel per satuan/harga jual per satuan))
=36.000.000/ (1-(120.000/500.000))
=Rp47.368.421,05
c. Jika diperlukan biaya promosi Rp7.200.000
Biaya tetap = 5.000.000 + 12.000.000 + 3.000.000 + 16.000.000 + 7.200.000
=43.200.000
Impas (dalam unit)
= Biaya tetap / (harga jual per satuan – biaya variabel per satuan)
=43.200.000 / (500.000 – 140.000)
=120 unit

Impas (dalam rupiah)


=biaya tetap / (1-(biaya variabel per satuan/harga jual per satuan))
=43.200.000/ (1-(140.000/500.000))
=Rp60.000.000
d. Volume penjualan (unit)
Biaya tetap + keuntungan yang diharapkan/ (harga jual per satuan – biaya variabel
per satuan)
=36.000.000 + 18.000.000 / (500.000 – 140.000)
=150 unit

Volume penjualan (rupiah)


Biaya tetap + keuntungan yang diharapkan/ (1-(biaya variabel per satuan / harga
jual per satuan ))
=36.000.000 + 18.000.000 / (1-(140.000/500.000))
=75.000.000

Anda mungkin juga menyukai