PEMBAHASAN
Laporan laba rugi merupakan suatu alat yang berguna untuk mengorganisasikan biaya-biaya
perusahaan dalam kategori tetap dan variable. Laporan laba rugi dapat dinyatakan sebagai persamaan
berikut.
Dalam persamaan ini, istilah laba operasi digunakan untuk menunjukkan penghasilan atau laba
sebelum pajak penghasilan (taxes). Laba operasi (operating income) hanya mencakup pendapatan dan
beban dari operasional normal perusahaan. Sedangkan, laba bersih (net income) adalah laba operasi
dikurangi pajak penghasilan. Setelah menghitung jumlah unit yang terjual, maka dapat dikembangkan
persamaan laba operasi dengan menyatakan pendapatan penjulan dan beban variabel dalam jumlah
unit dolar dan jumlah unit. Secara lebih spesifik, pendapatan penjualan dinyatakan sebagai harga jual
per unit dikali jumlah unit yang terjual, dan total biaya variabel adalah biaya variabel per unit dikali
jumlah unit yang terjual. Dengan demikian, persamaan laba operasi menjadi:
Laba operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) – (Biaya Variabel per unit x jumlah unit terjual)
– Total biaya tetap
Contoh berikut ini adalah mencari titik impas dalam unit. Contohnya adalah Whittier Company
memproduksi mesin pemotong rumput. Berikut ini adalah proyeksi laporan laba rugi perusahaan
Whittier Company
Hal ini menunjukan bahwasanya Whittier Company mempunyai harga adalah $400 per unit, dan
biaya variabel per unit adalah $325 ($325.000/1000 unit). Biaya tetap adalah $45.000. Maka pada
titik impas, persamaan laba operasi adalah sebagai berikut:
Dengan demikian, Whittier Company harus menjual 600 pemotong rumput untuk menutupi semua
beban tetap dan variabel. Suatu cara yang baik untuk memeriksa jawaban ini adalah dengan
memformulasikan suatu laporan laba rugi berdasarkan 600 unit yang terjual.
Salah satu cara cepat yang digunakan untuk menghitung titik impas dalam unit yaitu dengan
menggunakan margin kontribusi. Margin kontribusi (contribution margin) adalah pendapatan
penjualan dikurangi total biaya variable. Pada titik impas, margin kontribusi sama dengan beban
tetap. Jika margin kontribusi per unit untuk harga dikurangi biaya variable per unit telah diganti pada
persamaan laba operasi dan pada akhinya memperoleh jumlah unit, maka akan didapatkan persamaan
dasar
Dengan menggunakan contoh dari Whittier Company margin kontirbusi per unit dapat dihitung
dengan salah satu dari dua cara berikut. Cara pertama adalah dengan membagi total margin kontribusi
dengan unit yang terjual ($75.000/1000) hasilnya $75. Cara kedua adalah penjualan dikurangi biaya
variabel ($400 - $325) hasilnya $75. Untuk menghitung jumlah unit impas Whittier Company, dapat
digunakan persamaan dasar sebagai berikut:
Meskipun titik impas merupakan informasi yang berguna, sebagian besar perusahaan ingin
memperoleh laba operasi lebih besar daripada nol. Analisis CVP menyediakan suatu cara menentukan
jumlah unityang harus dijual untuk menghasilkan target laba tertentu. Target laba operasi dapat
dinyatakan sebagai sebuah jumlah dolar (misalnya, $20.000) atau suatu presentase dari pendapatan
(contohnya, 15 persen dari penndapatan). Pendekatan laba operasi dan pendekatan margin kontribusi
dapat disesuaikan dengan mudah untuk encari target laba.
Target Laba dalam Jumlah Dolar
Anggaplah bahwa Whittier Company ingin memperoleh laba operasi sebesar $60.000. dalam hal ini,
berapakah mesin pemotong rumput yang harus dijual untuk mencapai hasil ini? Jika menggunakan
laporan laba rugi maka hasilnya adalah sebagai berikut:
Jika menggunakan persamaan dasar impas, maka perlu menambahkan target laba sebesar $60.000
pada biaya tetap dan langsung :
Whittier harus menjual 1400 mesin pemotong rumput untuk menghasilkan laba operasi sebesar
$60.000. Laporan laba rugi berikut membuktikan hasil ini:
Cara lain untuk memeriksa jumlah unit ini adalah dengan menggunakan titik impas. Seperti yang
baru saja ditunjukkan, Whittier harus menjual 1.400 mesin pemotong rumput, atau 800 lebih banyak
dari volume impas 600 unit, untuk menghasilkan laba sebesar $60.000. Margin kontribusi per mesin
pemotong rumput adalah $75. Perkalian antara $75 dengan 800 unit mesin pemotong rumput diatas
impas akan menghasilkan laba sebesar $60.000 ($75 x 800). Hasil ini menunjukkan bahwa margin
kontribusi per unit untuk setiap unit diatas impas adalah sama persis dengan laba per unit. Karena titik
impas telah dihitung, maka jumlah mesin pemotong rumput yang akan dijual untuk menghasilkan
laba operasi $60.000 dapat dihitung dengan membagi margin kontribusi per unit ke dalam target laba
dan menambahkan hasilnya dengan volume impas.
Secara umum, dengan mengasumsikan biaya tetap tidak berubah, dampak terhadap laba
perusahaan yang dihasilkan dari perubahan jumlah unit yang terjual dapat dinilai dengan mengalikan
margin kontribusi per unit dengan perubahan unit yang terjual. Sebagai contoh, jika 1.500 mesin
pemotong rumput, bukan 1.400 yang terjual, maka berapa jumlah laba yang akan diperoleh?
Perubahan dalam unit yang terjual adalah suatu kenaikan sebanyak 100 mesin pemotong rumput, dan
margin kontribusi per unit adalah $75. Dengan demikian, laba akan meningkat sebesar $7.500 ($75 x
100).
Anggaplah bahwa Whittier Company ingin mengetahui jumlah mesin pemotong rumput yang
harus dijual untuk menghasilkan laba yang sama dengan 15 persen dari pendapatan penjualan.
Pendapatan penjualan adalah harga dikalikan dengan kuantitas. Dengan menggunakan laporan laba
rugi (yang lebih sederhana dalam kasus ini), maka diperoleh:
Saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak berperan. Ini disebabkan karena pajak yang
dibayar atas laba nol adalah nol. Namun, ketika perusahaan ingin mengetahui berapa unit yang harus
dijual untuk menghasilkan laba bersih tertentu, maka diperlukan beberapa pertimbangan tambahan.
Ingat kembali, bahwa laba bersih adalah laba operasi setelah pajak penghasilan dan bahwa angka
target laba dinyatakan dalam kerangka sebelum pajak. Dengan demikian, ketika target laba
dinyatakan sebagai laba bersih, harus menambahkan kembali pajak penghasilan untuk memperoleh
laba operasi.
Secara umum, pajak dihitung sebagai persentase dari laba. Laba setelah pajak dihitung dengan
mengurangkan pajak dari laba operasi (atau laba sebelum pajak).
Misalkan Whittier Company ingin memperoleh laba bersih sebesar $48.750 dan tarif pajaknya
adalah 35 persen. Untuk mengonversi target laba setelah pajak menjadi target laba sebelum pajak,
selesaikanlah langkah-langkah berikut:
Mari, periksa jawaban ini dengan menyusun laporan menyusun laporan laba rugi
berdasarkan penjualan sebanyak 1.600 mesin pemotong rumut
Rasio Biaya Variabel adalah 81,25% ($325.000/$400.000). Rasio margin kontribusi adalah
18,75% ($75.000/$400.000 atau berasal dari 1 – 0,8125). Biaya tetap adalah $45.000. Berdasar
informasi tersebut, berapakah pendapatan penjualan yang harus dihasilkan Whittier ntuk mencapai
titik impas?
Jika sisi kiri dan sisi kanan kita kalikan dengan harga, maka sisi kiri Unit Impas x Harga adalah
merupakan pendapatan penjualan pada saat impas
Dalam Kasus Whittier, besarnya penjualan yang harus dihasilkan pada titik impas dapat dihitung
sebagai berikut:
Secara umum dengan asumsi biaya tetap tidak berubah, rasio margin kontribusi dapat digunakan
untuk mengetahui dampak terhadap laba atas perubahan pendapatan penjualan. Untuk memperoleh
total perubahan dalam laba yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan, kalikan rasio margin
kontribusi dengan perubahan dalam penjualan. Sebagai contoh, jika pendapatan penjualan adalah
$540.000, bukan $560.000, bagaimana pengaruhnya terhadap laba yang diharapkan? Penurunan
pendapatan penjualan sebesar $20.000 akan mengakibatkan penurunan laba sebesar $3750 (0,1875 x
$20.000).
Untuk pengaturan produk tunggal, pengubahan titik impas dalam uint menjadi impas dalam
pendapatan penjualan hanya merupakan masalah pengalian harga jual perunit dengan unit yang
terjual, lalu mengapa kita menggunakan rumus terpisah untuk pendekatan pendapatan penjualan?Ada
2 alasan, pertama rumus pendpatan penjualan memungkinkan kita untuk mencari pendapatan secara
langsung jika hal tersebut yang dikehendaki.Kedua pendekatan pendapatan penjualan jauh lebih
mudah untuk di gunakan dalam pengaturan multiproduk.
ANALISIS MULTIPRODUK
Analisi biaya volume laba cukup mudah diterapkan dalam pengaturan produk tunggal.Namun,
kebanyakan perusahaan memproduksi dan menual sejumlah produk atau jasa. Meskipun kompleksitas
konseptual dari analisi CVP lebih tinggi dalam situasi multiproduk , pengoprasiannya tidak terlalu
jauh. Analisis multiproduk memerlukan adanya asumsi terkait dengan bauran penjualan (sales mix),
yaitu kombinasi berbagai produk yang dihasilkan atau dijual perusahaan.Dengan menentukan suatu
buaran penjualan tertentu.
Beban tetap langsung(direct fixed expenses) adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri ke setiap
produk dan akan hilang jika produk tersebut tidak ada.
Beban tetap umum adanya biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri ke produk dan akan tetap
muncul meskipun salah satu produk ditelusuri.
Contoh : whittier company telah memutuskan untuk menawarkan dua model mesin pemotong
rumput, yaitu mesin manual dengan harga $400/unit dan mesin otomatis dengan harga $800/unit.
Dapertemen pemasaran yakin bahwa 1.200 mesin pemotong rumput manual dan 800 mesi pemotong
rumput otomatis dpat terjual tahun depan. Proyeksi laporan laba rugi terlihat sebagai berikut:
Mesin Mesin
Manual Otomatis Total
Penjualan $480.000 $640.000 $1.120.000
Dikurangi: Beban variabel 390.000 480.000 870.000
Margin kontiribusi $ 90.000 $160.000 $ 250.000
Dikurangi : beban tetap langsung 30.000 40.000 70.000
Margin produk $ 60.000 $120.000 $ 180.000
Dikurangi: beban tetap umum 26.250
Laba Operasi $ 153.750
Agar pembahasan ini lebih nyata, seperangkat data sederhana akan digunakan. Anggaplah bahwa
Tyson Company memproduksi suatu produk tunggal dengan data biaya dan harga sebagai berikut:
Laba Operasi = ($10 x Unit) – ($5 x Unit) - $100= ($5 x Unit) - $100
(Tampilan 1,3)
Kita dapat membuat grafik hubungan ini dengan meletakkan unit di sepanjang sumbu horizontal dan
laba (rugi) operasi di sepanjang sumbu vertikal.Dua titik diperlukan untuk menggambarkan suatu
persamaan linier.Meskipun dua titik manapun dapat digunakan, kedua titik yang sering dipilih adalah
titik-titik yang menggambarkan volume penjualan nol dan laba nol. Jika unit yang terjual adalah nol,
maka Tyson mengalami rugi operasional sebesar $100 (atau laba -$100). Karena itu, titik yang
menggambarkan volume penjualan nol adalah (0, -$100). Dengan kata lain, jika tidak ada penjualan
yang dilakukan, perusahaan mengalami kerugian sebesar total biaya tetap. Jika laba operasi adalah
nol, maka unit yang terjual sama dengan 20. Dengan demikian, titik yang menggambarkan laba nol
(impas) adalah (20,$0). Kedua titik tersebut yang ditunjukkan dalam tampilan 1.3, membatasi grafik
laba yang diperlihatkan disini.
Grafik dalam tampilan 1.3 dapat digunakan untuk menilai laba (rugi) Tyson pada setiap tingkat
aktivitas penjualan. Sebagai contoh, laba yang berkaitan dengan penjualan 40 unit dapat dibaca
melalaui grafik dengan (1) membuat garis vertikal dari sumbu horizontal ke garis laba dan (2)
membuat garis horizontal dari garis laba ke sumbu vertikal. Seperti diilustrasikan dalam tampilan 1.3,
laba dari penjualan 40 unit adalah $100.Grafik laba-volume, meskipun mudah diinterpretasikan, gagal
mengungkapkan bagaimana biaya berubah ketika volume penjualan berubah.Terdapat sebuah
pendekatan alternatif dalam membuat grafik yang dapat menyediakan rincian ini.
B. Grafik Biaya-Volume-Laba
Grafik biaya-volume-laba (cost-volume-profit graph) menggambarkan hubungan antara biaya,
volume, dan laba. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci, perlu dibuat grafik dengan dua
garis terpisah: garis total pendapatan dan garis total biaya. Kedua garis ini disajikan, masing-masing,
dengan dua persamaan berikut:
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 × 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 = ( 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 × 𝑢𝑛𝑖𝑡) + 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
Dengan menggunakkan contoh Tyson Company, persamaan pendapatan dan biayanya
adalah sebagai berikut:
Untuk menggambarkan kedua persamaan tersebut ke dalam grafik yang sama, sumbu vertikal
diukur dalam dolar dan sumbu horizontal dalam unit yang terjual. Dua buah titik itu diperlukan untuk
menggambarkan masing-masing persamaan. Kita akan menggunakkan koordinat-x seperti pada grafik
laba-volume. Untuk persamaan pendapatan, menetapkan jumlah unit sama dengan 20 menghasilkan
titik-titik (0, $100) dan (20, $200). Grafik setiap persamaan tampak dalam tampilan 1.4.Perhatikan
bahwa garis total pendapatan dimulai pada titik nol dan meningkat dengan kemiringan yang sama
dengan harga jual per unit (kemiringan sebesar 10). Garis total biaya memotong sumbu vertikal pada
sebuah titik yang sama dengan total biaya tetap dan meningkat dengan kemiringan yang sama dengan
biaya variabel per unit (kemiringan sebesar 5). Jika garis total pendapatan berada dibawah garis total
biaya, maka akan muncul daerah laba. Titik dimana garis total pendapatan dan total biaya
berpotongan adalah merupakan titik impas. Untuk mencapai impas, Tyson Company harus menjual
20 unit dan dengan demikian memperoleh total pendapatan sebesar $200.
(Tampilan 1.4)
Sekarang mari kita bandingkan informasi yang tersedia dari grafik CVP dengan yang tersedia
dari grafik laba-volume. Untuk melakukannya, pertimbangkan penjualan, sebesar 40 unit.Ingat
kembali bahwa grafik laba-volume mengungkapkan bahwa penjualan 40 unit menghasilkan laba
$100.Perhatikan kembali tampilan 16-5.Grafik CVP juga memperlihatkan laba sebesar $100, tetapi
grafik itu memberikan lebih bnyak informasi. Grafik CVP megungkapkan bahwa total pendapatan
sebesar $400 dan total biaya $300 berhubungan dengan penjualan 40 unit. Selanjutnya total biaya
dapat dibagi menjadi biaya tetap sebesar $00 dan biaya variabel sebesar $200. Grafik CVP
menyediakan informasi tentang pendapatan dan biaya yang tidak disediakan oleh grafik laba-
volume.Berbeda dengan grafik laba-volume, beberapa penghitungan dibutuhkan untuk menentukan
laba yang berhubungan dengan volume penjualan tertentu.Meskipun demikian, karena mengandung
informasi yang lebih banyak, para manajer kemungkinan besar mendapati bahwa grafik CVP
merupakan suatu alat yang lebih berguna.
Grafik laba-volume dan biaya-biaya-volume-laba yang baru saja diilustrasikan megandalkan pada
beberapa asumsi penting. Beberapa dari asumsi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Analisi mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk linier.
2. Analisis mengasumsikan bahwa harga, total, biaya tetap, dan biaya variabel per unit dapat
diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang rentan yang relevan.
3. Analisis mengasumsikan bahwa apa yang di produksi dapat dijual.
4. Untuk analisis multi produk, diasumsikan bahwa bauran penjualan diketahui.
5. Diasumsikan bahwa harga jual dan biaya diketahui dengan pasti.
Fungsi Linier Asumsi yang pertama, yaitu fungsi biaya dan pendapatan linier, memerlukan
pertimbangan tambahan. Pada tampilan 1.5, Panel A menggambarkan fungsi pendapatan dan biaya
yang berbentuk kurva linier. Pada Panel tersebut terlihat pada saat kuantitas yang dijual meningkat,
pendapatan juga meningkat, tetapi kemudian peningkatannya muai tidak setajam bila dibandingkan
sebelumnya.Ini dijelaskan dengan cukup mudah oleh kebutuhan untuk menurunkan harga ketika lebih
banyak unit yang terjual.Fungsi total biaya lebih rumit, yaitu pada awalnya naik tajam, kemudian
agak mendatar (sejalan dengan terjadinya peningkatan tingkat pengembalian), dan kemudian kembali
naik secara tajam (sejalan dengan terjadinya penurunan tingkat pengembalian).
( Tampilan A )
Rentang yang relevan Beruntunglah kita tidak perlu memperhitungkan seluruh rentang
produksi dan penjualan yang mungkin untuk suatu perusahaan.Ingat bahwa analisis CVP merupakan
alat pengambilan keputusan jangka pendek. (kita mengetahui bahwa analisis ini berorientasi jangka
pendek karena sebagian biaya adalah tetap). Hal yang kita perlukan hanyalah menetapkan rentang
operasi berjalan, atau rentang yang relevan (relevant range), yang menggambarkan hubungan biaya
dan pendapatan linier yang berlaku.Dalam tampilan 1.5, panel B mengilustrasikan rentang yang
relevan dari 5.000 hingga 15.000 unit. Perhatikan bahwa hubungan biaya dan pendapatan secara garis
besarnya adalah linier dalam rentang ini, yang memungkinkan kita untuk menggunakkan persamaan
CVP linier.Tentu saja, jika rentang yang relevan berubah, maka biaya tetap dan variabel akan
berbeda, dan harga yang berbeda juga harus digunakan.
( Tampilan B )
Asumsi kedua ini berkaitan dengan penetapan rentang yang relevan.Segera setelah rentang yang
relevan diidentifikasikan, selanjutnya diasumsikan bahwa hubungan harga dan biaya diasumsikan dan
konstan.
Produksi sama dengan penjualan Asumsi ketiga adalah bahwa apa yang diproduksi dapat
dijual. Tidak ada perubahan persediaan selama periode tersebut.Persediaan tidak memiliki dampak
terhadap analisis impas merupakan hal yang dapat dimengerti.Analisis impas adalah teknik
pengambilan keputusan jangka pendek; sehingga kita dapat menutup seluruh biaya pada periode
waktu tertentu.Persediaan mengandung biaya-biaya dari periode sebelumnya dan tidak
dipertimbangkan.
Bauran Penjualan yang Konstan Dalam analisis produk tunggal, bauran penjualannya tentu
saja konstan 100% dari penjualan adalah satu produk.Analisis impas multi ptoduk mensyaratkan
suatu bauran penjualan yang konstan.Namun, tentu saja tidak mungkin memprediksikan dengan pasti
bauran penjualannya.Biasanya, kendala ini ditangani dalam praktiknya dengan analisis
sensitivitas.Dengan menggunakkan kemampuan analisis spreadsheet, sensitivitas variabel pada
berbagai bauran penjualan dapat dengan cepat dinilai.
Harga dan Biaya Diketahui Dengan Pasti Dalam kenyataannya, perusahaan jarang mengetahui
harga, biaya variabel, dan biaya tetap secara pasti.Suatu perubahan pada satu variabel biasanya
mempengaruhi nilai variabel lainnya.Sering kali terdapat suatu distribusi probabilitas untuk diatasi.
Selain itu, terdapat cara-cara formal untuk pengaturan secara eksplisit ketidakpastian ke dalam model
CVP.
Misalkan, baru-baru ini, , Whittier Company melakukan sebuah studi pasar tentang mesin pemotong
rumput manual yang mengungkapkan tiga alternative berbeda.
1. Alternatif 1 : Jika pengeluaran iklan meningkat $8.000, penjualan akan naik dari 1.600 unit
menjadi 1.725
2. Alternatif 2 : Penurunan harga dari $400 menjadi $375per mesin pemotong rumput manual akan
meningkatkan penjualan dari 1.600 unit menjadi 1.900 unit
3. Alternatif 3 : Menurunkan harga dari $375 dan meningkatkan pengeluaran iklan sebesar $8.000
akan meningkatkan penjualan dari 1.600 unit menjadi 2.600 unit.
Disini timbul pertanyaan berupa haruskan whittier mempertahankan kebijakan harga dan iklannya
saat ini atau haruskah ia memilih salah satu dari ketiga alternative yang digambarkan studi pemasaran
tersebut
Apa pengaruh terhadap laba jika biaya iklan naik sebesar $8.000 dan penjualan naik sebanyak 125
unit ? Pertanyaan ini dapat dijawab tanpa menggunakan persamaan-persamaan diatas, tetapi dengan
menerapkan margin kontribusi perunit. Kita tahu bahwa margin kontribusinya per unit adalah $75.
Karena unit yang terjual naik sebanyak 125 unit, kenaikan tambahan total margin kontribusi adalah $
9.375 ($75 x 125 unit). Akan tetapi, karena biaya tetap meningkat sebesar $8.000, kenaikan laba
tambahan hanya sebesar $1.375 (9.375-$8.000), gambar diatas menunjukan ringkasan pengaruh dari
alternative pertama.Perhatikan kita hanya butuh melihat kenaikan tambahan dalam total margin
kontribusi dan beban tetap untuk menghitung kenaikan total laba.
Pada alternative kedua, beban tidak naik.Dengan demikian pertanyaan diatas terjawab hanya
dengan melihat pengaruhnya terhadap total margin kontribusi.Untuk harga saat ini sebesar $400,
margin kontribusi perunit adalah $75. Jika 1600 unit terjual, maka total margin kontribusi sebesar
$120.000 ( $75 x 1.600). jika harga turun menjadi $375, maka margin kontribusi turun menjadi $30
perunit ( $375-$325). Jika 1900 unit terjual dengan harga baru tersebut, maka total margin kontribusi
yang baru adalah $95.000 ($50 x 1.900).penurunan harga ini mengakibatkan penurunan laba sebesar
$25.000 ($120.000-$95.000). Pengaruh –pengaruh dari alternative 2
Alternatif 3 memperlihatkan penurunan harga jual per unit dan kenaikan biaya iklan.Seperti
pada alternative pertama, dampak laba dapat dinilai dengan memperlihatkan pengaruh-pengaruh
tambahan terhadap margin kontribusi dan beban tetap.Perubahan laba tambahan dapat diketahui
dengan menghitung perubahan tambahan dala total margin kontribusi, meghitung perubahan
tambahan dalam beban tetap, dan menjumlahkan kedua hasil penghitungan tersebut.
Sebelum kenaikan iklan Sesudah Kenaikan iklan
Seperti table diatas, total margin kontribusi saat ini (untuk 1.600 unit yang terjual) adalah $120.000.
karena margin kontribusi perunit yang baru adalah $50, total margin kontribusi yang baru adalah
$130.000 ( $50 x 2.600) Dengan demikian kenaikan tambahan total margin kontribusi adalah 10.000
( 130.000 -120.000). Namun untuk mencapai kenaikan margin kontribusi ini, diperlukan kenaikan
tambahan biaya tetap sebesar $8000. Pengaruh bersihnya adalah kenaikan tambahan pada laba
sebesar $2.000.
Dari ketiga alternative yang di indentifikasikan oleh studi pemasaran tersebut, alternative yang
menjanjikan keuntungan paling bsear adalah alternative ketiga, karena meningkatkan laba sebesar
$2.000.alternative 1 meningkatkan total laba hanya $1.375, sedang alternative 2 menurnkan laba
sebesar $25.000.
Asumsi penting dari analisis CVP adalah harga dan biaya diketahui dengan pasti.Namun, hal
tersebut jarang terjadi.Risiko dan ketidakpastian adalah bagian dari pengambilan keputusan bisnis
dan bagaimananpun hal itu harus ditangani.Secara formal, risiko berbeda dengan ketidak
pastian.Distribusi probabilitas variable pada risiko dapat diketahui, sedangkan distribusi
probabilitas variable pada ketidakpastian tidak diketahui. Namun, pada tujuan pembahasan kita,
kedua istilah tersebut akan digunakan secara bergantian.
Margin pengaman ( margin of safety ) adalah unit yang terjual atau diharapkan terjual atau
pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkan yang melebihi volume impas.Sebagai
contoh jika volume impas perusahaan adalah 200 unit dan perusahaan saat ini menjual 500 unit,
maka margin pengamannya adalah 300 unit (500-200). Margin pengaman juga dapat dinyatakan
dalam pendapatan penjualan.Jika penjualan impas adalah $200.000 dan pendapatan saat ini
adalah $350.000, maka margin pengamannya adalah $150.000.
Rasio margin pengaman dapat dinyatakan dalam (pendapatan penjualan yang dianggarkan-
pendapatan penjualan impas)/pendapatan penjualan x 100%. Dalam contoh di atas, rasio margin
pengamannya yaitu sebesar (350.000-200.000)/200.000= 75%.
Margin pengamandapat dipandang sebagai ukuran kasar dari risiko.Pada kenyataannya
peristiwa yang tidak diketahui selalu muncul ketika rencana disusun. Hal itu dapat menurunkan
penjualan di bawah jumlah yang diharapkan. Apabila margin pengaman perusahaan adalah besar
atas penjualan tertentu yang diharapkan tahun depan, maka risikomenderita kerugian jika
penjualan menurun lebih kecil daripada margin pengamannya kecil. Manager yang menghadapi
margin pengaman yang rendah mungkin ingin mempertimbangkan berbagai tindakan untuk
meningkatkan penjualan atau mengurangi biaya. Langkah-langkah tersebut akan meningkatkan
margin pengaman dan mengurangi risika merugi.
Pengungkit Operasi, dalam ilmu fisika, alat pengungkit adalah mesin sederhana yang digunakan
untuk melipatgandakan kekuatan. Pada dasarnya, pengungkit tersebut melipatgandakan kekuatan
tenaga yang dikeluarkan untuk menghasilkan lebih banyak pekerjaan.Semakin besar beban yang
digerakkan oleh sejumlah tertentu tenaga, semakin besar keunggulan mekanis dari alat
tersebut.Dalam bidang keuangan pengungkit operasi berkaitan dengan bauran relative dari biaya
tetap dan biaya variable dalam suatu organisasi.Pertukaran antara biaya tetap dengan biaya variable
adalah suatu hal yang mungkin dilakukan.
Tingkat pengungkit operasi (degree of operating leverage – DOL) untuk tingkat penjualan
tertentu dapat diukur dengan menggunakan rasio margin kontribusi terhadap laba.
Tingkat pengungkit operasi = Margin kontribusi/laba
Analisis Sensitivitas dan CVP
Meluasnya penggunaan computer dan spreadsheet telah memudahkan para manajer melakukan
analisis sensitivitas.Sebagai sebuah alat penting, analisis sensitivitas (sensitivity analysis) adalah
teknik “bagaimana-jika” yang menguji dampak dari perubahan asumsi –asumsi yang mendasarinya
terhadap suatu jawaban.
Menggunakan pendekatan margin kontribusi untuk menghitung titik impas dalam unit.
Pada impas, laba operasi adalah nol, dan jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai impas
adalah sebagai berikut:
𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑖𝑚𝑝𝑎𝑠 = [ ( 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 + ( 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑡𝑢𝑟𝑎𝑛 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑡𝑢𝑟𝑎𝑛)
+ ( 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑟𝑒𝑘𝑎𝑦𝑎𝑠𝑎 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑟𝑒𝑘𝑎𝑦𝑎𝑠𝑎)] ÷ ( ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 – 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡