Anda di halaman 1dari 19

Tugas Paper Mata Kuliah :

Topik Khusus Akuntansi


Dosen :
Prof. Dr. Amilin,SE, M.Si, Ak, CA, QIA, BKP, CRMP.

Disusun Oleh :
Annisa Aulia 11150820000005
Adita Oktapiyah 11150820000022

JURUSAN AKUNTANSI 7C
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2018/1439H
A. PENGERTIAN OBLIGASI

Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang
merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi
beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganyakelak
pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumkan
dalam obligasi tersebut seperti misalnya identitas pemegang obligasi, pembatasan-
pembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit. Obligasi pada
umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10 tahun. Misalnya
saja pada Obligasi pemerintah Amerika yang disebut "U.S. Treasury securities"
diterbitkan untuk masa jatuh tempo 10 tahun atau lebih.
Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun disebut "surat utang" dan
utang di bawah 1 tahun disebut "Surat Perbendaharaan. Di Indonesia, Surat utang
berjangka waktu 1 hingga 10 tahun yang diterbitkan oleh pemerintah disebut Surat
Utang Negara (SUN) dan utang di bawah 1 tahun yang diterbitkan pemerintah
disebut Surat Perbendaharan Negara (SPN). Proses yang umum dikenal dalam
penerbitan suatu obligasi adalah melalui penjamin emisi atau juga dikenal dengan
istilah "underwriting". Dalam penjaminan emisi, satu atau lebih perusahaan
sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna membeli seluruh obligasi yang
diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali kepada para investor. Pada
penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses lelang.

B. PENGERTIAN GLOBAL BONDS

Global bond adalah obligasi internasional atau surat utang negara yang
diterbitkan oleh suatu negara dalam valuta asing. Berbeda dengan utang-utang
resmi (pinjaman pemerintah dari negara-negara donor), global bond tidak mengikat
seperti pinjaman resmi, di mana alokasi penggunaannya sudah ditentukan.Global
bond juga berarti sebuah obligasi yang diterbitkan dan diperdagangkan di luar
negeri di mana mata uangnya di dominasi, dan berada di luar peraturan-peraturan
dari sebuah negara. Contoh global bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan non-Eropa untuk dijual di Eropa, obligasi ini disebut "Eurobond".
Global bond adalah surat berharga atau surat hutang yang diterbitkan oleh
suatu negara atau perusahaan korporasi yang besar dengan rating yang bagus.
Dengan menawarkan obligasi global kepada jumlah investor yang banyak dapat
mengurangi biaya pinjaman atau utang. Gobal bond di Indonesia yang diterbitkan
oleh pemerintah Indonesia atau perusahaan korporasi di Indonesia umumnya
berdenominasi dollar. Jika diterbitkan oleh pemerintah Indonesia namanya obligasi
Indonesia, sedangkan yang diterbitkan oleh korporasi di Indonesia namanya
tergantung dari korporasi yang menerbitkannya. Jika diterbitkan oleh Pertamina,
namanya Pertamina global bond.

Pasar obligasi internasional terdiri dari semua obligasi yang dijual oleh
perusahaan penerbit, pemerintah, atau organisasi lain di luar negara mereka.
Menerbitkan obligasi internasional adalah cara yang semakin populer untuk
mendapatkan dana yang dibutuhkan. Pembeli biasanya adalah bank-bank
menengah ke atas, dana pensiun, reksadana, dan pemerintah dengan cadangan
keuangan berlebih. Bank-bank internasional besar biasanya mengelola penjualan
obligasi internasional baru untuk klien perusahaan dan pemerintah. Secara
tradisional, pasar ini berdiri atas dua jenis obligasi, obligasi luar
negeri dan Eurobond. Obligasi luar negeri (foreign bond) adalah obligasi yang
diterbitkan penduduk negeri A, tetapi dijual kepada penduduk negeri B dan
mempunyai denominasi mata uang negara B. Eurobond adalah obligasi yang
diterbitkan dalam mata uang negara A, tetapi dijual kepada penduduk negara-
negara lain.

C. KEUNTUNGAN MENERBITKAN GLOBAL BOND

Terdapat beberapa keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan jika


menerbitkan global bond, yaitu:

1. Sejak Indonesia meraih Investment Grade ( peringkat layak investasi) dari dua
lembaga internasional Moody’s dan Fitch Ratings tahun lalu, minat investor
terhadap global bond korporasi Republik Indonesia meningkat tajam. Selama
tahun 2012, nilai emisi meningkat 119% menjadi US$ 10 miliar dibandingkan
tahun 2011 sebesar US$ 4,57 miliar. Penerbitan global bond itu marak seiring
tingginya minat investor asing. Saat ini permintaan investor global terhadap
global bond korporasi Indonesia besar, hal ini tampak dari beberapa kelebihan
permintaan (oversubscribed) selama penawaran obligasi.

2. Biaya dana (cost of fund) penerbitan global bond juga lebih murah
dibandingkan emisi obligasi rupiah.

Untuk kupon global bond pemerintah saat ini hanya sebesar 3,4%. dengan
demikian kupon global bond korporasi Indonesia idealnya 4,4 – 6,4%.
Sementara itu kupon obligasi pemerintah Indonesia dalam mata uang rupiah
berkisar dari 4,10% sampai dengan 6,30% ( tenor 1 tahun sampai dengan tenor
20 tahun) sedangkan kupon global bond yang diterbitkan pemerintah Indonesia
berkisar dari 1,73% sampai dengan 4,74%. Selisih (spread) antara global bond
korporasi dan global bond negara Indonesia yang bertenor dan berperingkat
sama, bisa mencapai 100 – 300 basis poin (bps).

3. Penerbitan obligasi global korporasi Indonesia lebih diminati oleh investor


asing, hal ini karena tingginya yield obligasi global Indonesia dibandingkan
dengan yield di negara-negara Eropa maupun Amerika. Yield Global bond
negara Indonesia lebih tinggi 125-175 bps dibandingkan US Treasury Bill
bertenor sama. Kupon atau yield global bond korporasi di Indonesia di atas 5%
atau sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan imbal hasil di Eropa dan
Amerika yang rata-rata 2 – 3%. Imbal hasil yang tinggi inilah yang
menyebabkan investor global sangat berminat atas obligasi global korporasi di
Indonesia sehingga permintaan akan obligasi global Indonesia tinggi.

4. Emiten atau penerbit obligasi dapat menggunakan dana hasil penerbitan


obligasi global untuk membiayai ekspansi usaha dan membayar utang
(refinancing), di sini termasuk membayar utang yang jatuh tempo dan
percepatan pembayaran pinjaman. Selain itu, ada juga emiten yang
menggunakan dana hasil penerbitan obligasinya untuk modal kerja.
D. PENYEBAB DEPRESIASI RUPIAH DI INDONESIA SAAT INI

1. Kinerja perdagangan yang kurang optimal


Perdagangan di dalam negeri yang kurang optimal membuat rupiah terus melemah
terhadap dolar AS. Kondisi ini disebabkan juga oleh penyebab yang pertama yakni
neraca perdagangan Indonesia yang mengalami defisit dan kemudian berimbas ke
defisit transaksi berjalan.
Namun hal ini tak hanya terjadi pada rupiah saja melainkan terhadap mata uang dari
berbagai negara lain.
2. Yield spread
Adanya yield spread antara US Treasury atau surat berharga pemerintah AS dan
Surat Berharga Negara tenor 10 tahun yang semakin lebar juga turut berpengaruh
pada melemahnya rupiah. Bima Yudhistira selaku peneliti Institute of Development
for Economics and Finance mengatakan, semakin lebar yield spread maka investor
asing akan cenderung menjual surat utang Indonesia.
3. Sistem perbankan dan perang dagang
Menurut Shanti Rachmand selaku Presiden ASEAN International Business, ada 2
hal lagi yang membuat nilai rupiah anjlok.
Pertama adalah infrastruktur sistem perbankan yang kurang memadai.
Kedua yakni trade war atau perang dagang yang disinyalir memperburuk kondisi
keuangan global.
4. Kondisi eksternal, yakni di AS
Perkembangan di AS sebetulnya yang utama adalah kondisi ekonomi di AS yang
dipengaruhi oleh peraturan pajak yang baru di AS dan juga perbaikan ekonomi AS
yang ditandai kemajuan investasi, konsumsi, dan lapangan kerja ini telah membawa
tren ekonomi AS membaik. Selain itu, ada pula ekspektasi kenaikan suku bunga
acuan AS yang semula ditargetkan mencapai 3 kali pada tahun 2018 ini, namun ada
kemungkinan naik menjadi 4 kali. Hal ini menciptakan sebuah instabilitas dalam
sistem keuangan. Pada akhirnya, nilai tukar dollar AS cenderung menjadi menguat.
Sementara itu, mata uang negara-negara lainnya, termasuk negara berkembang
seperti Indonesia, melemah.
5. Krisis Argentina
Pada 31 Agustus 2018 lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin
Nasution mengatakan bahwa adanya krisis di Argentina sebagai salah satu
penyebab rupiah melemah.
Argentina baru saja mendapatkan suntikan dana 50 miliar dolar AS dari
International Monetary Fund atau IMF, badan PBB.
Namun arus modal keluar Argentina masih sekarat sehingga bunganya dinaikkan
sampai ke level 60 persen.
Oleh karena itulah, semua kurs mata uang di Asia Tenggara ikut melemah.
6. Perekonomian Yang Kurang Mapan
Rupiah termasuk soft currency, yaitu mata uang yang mudah berfluktuasi
ataupun terdepresiasi, karena perekonomian negara asalnya relatif kurang mapan.
Mata uang negara-negara berkembang umumnya adalah mata uang tipe ini,
sedangkan mata uang negara maju seperti Amerika Serikat disebut hard currency,
karena kemampuannya untuk mempengaruhi nilai mata uang yang lebih lemah.
Karakteristik khusus mata uang soft currency adalah sensitivitasnya terhadap
kondisi ekonomi internasional. Krisis finansial, spekulasi di pasar finansial, dan
ketidakstabilan ekonomi bisa mengakibatkan jatuhnya nilai soft currency.
Contohnya saat krisis tahun 97/98, ketika perekonomian Indonesia dalam bahaya.
Begitu pula, ketika terjadi krisis Subprime Mortgage di Amerika Serikat, Rupiah
sempat terkena imbasnya.
Selain itu, sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia berbagi sentimen
dengan negara berkembang lainnya. Artinya, ketika sentimen terhadap negara-
negara berkembang secara umum baik, maka nilai Rupiah akan cenderung
menguat. Sebaliknya, ketika di negara-negara berkembang yang lain banyak
kerusuhan, bencana, dan lain sebagainya, maka nilai Rupiah akan melemah.
7. Pelarian Modal (Capital Flight)
Modal yang beredar di Indonesia, terutama di pasar finansial, sebagian besar
adalah modal asing. Ini membuat nilai Rupiah sedikit banyak tergantung pada
kepercayaan investor asing terhadap prospek bisnis di Indonesia. Semakin baik
iklim bisnis Indonesia, maka akan semakin banyak investasi asing di Indonesia, dan
dengan demikian Rupiah akan semakin menguat. Sebaliknya, semakin negatif
pandangan investor terhadap Indonesia, Rupiah akan kian melemah.
Mari ambil contoh pemotongan stimulus yang dilakukan oleh Bank Sentral
Amerika Serikat, The Fed, baru-baru ini. Kebijakan uang ketat (tight money policy)
tersebut membuat investor memindahkan investasinya dari Indonesia kembali ke
Barat. Selain kejadian tersebut, sudah sering Indonesia mengalami capital flight
yang kemudian diikuti oleh pelemahan nilai Rupiah.
8. Ketidakstabilan Politik-Ekonomi
Dari dalam negeri, faktor yang paling mempengaruhi Rupiah adalah kondisi
politik-ekonomi. Di masa-masa ketidakpastian menjelang pemilu sekarang,
investor cenderung was-was dan akan menunggu hingga terpilih pemimpin baru
untuk menunjukkan sentimen ekonomi yang lebih meyakinkan. Akibatnya, musim
menjelang pemilu umumnya ditandai oleh pelemahan nilai Rupiah.
Performa data ekonomi Indonesia, seperti pertumbuhan PDB (Produk Domestik
Bruto/Gross Domestic Product), inflasi, dan neraca perdagangan, juga cukup
mempengaruhi Rupiah. Pertumbuhan yang bagus akan menyokong nilai Rupiah,
sebaliknya defisit neraca perdagangan yang bertambah akan membuat Rupiah
terdepresiasi. Dua sisi dalam neraca perdagangan, impor dan ekspor, sangat penting
disini. Inilah sebabnya kenapa sangat penting bagi Indonesia untuk menggenjot
ekspor dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

E. MENGURANGI KERUGIAN MELEMAHNYA NILAI TUKAR


RUPIAH

Beberapa hari yang lalu, kita dikejutkan dengan melemahnya nilai tukar rupiah
terhadap dollar Amerika. Saat ini nilai tukar rupiah sudah menyentuh angka lebih
dari Rp 13.000,- per Dollar AS. Melemahnya nilai tukar rupiah ini secara langsung
ataupun tidak langsung memberikan dampak terhadap transaksi perusahaan,
terutama perusahaan yang menggunakan kurs mata uang asing sebagai bagian dari
transaksinya.

Potensi resiko kerugian sangat besar bagi perusahaan yang menggunakan kurs mata
uang asing untuk transaksi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan suplier
mendapatkan proyek untuk penyediaan peralatan dan perlengkapan rumah tangga
sebuah proyek properti yang baru dibangun dengan nilai kontrak Rp 13 milyar.
Suplier tersebut kemudian membeli barang kepada produsen peralatan rumah
tangga asal Finlandia secara FOB dengan nilai beli USD 1.000.000,- pada saat kurs
rupiah Rp 12.000,-. Asumsi laba yang diterima dari proyek ini adalah Rp 1 milyar.
Namun ketika barang akan dikirim, tiba-tiba kurs rupiah melemah menjadi Rp
13.000,-. Maka kontraktor harus menanggung beban kenaikan kurs tersebut. Yang
sebelumnya proyek ini diasumsikan mendapat untung 1 milyar, namun realisasinya
malah tidak mendapatkan untung sama sekali. Kasus di atas baru satu transaksi,
bagaimana jika perusahaan tersebut memiliki banyak transaksi di tempo yang sama.
Tentunya sangat besar kerugian yang ditanggung perusahaan tersebut.

Melakukan transaksi hutang-piutang dengan menggunakan mata uang berbeda


memiliki potensi resiko yang tidak dapat dikendalikan. Hal ini dikarenakan
fluktuasi kurs mata uang berada diluar kendali perusahaan meskipun sudah ada
rencana dan prediksinya. Tidak hanya disebabkan fluktuasi, potensi resiko transaksi
dengan menggunakan mata uang berbeda juga berasal dari perubahan tingkat suku
bunga.

Untuk mengatasi hal tersebut, biasanya perusahaan akan menaikan harga


penjualan barang dari barang dagang yang dibeli seperti contoh di atas. Harga
jual barang yang dinaikan adalah penjualan untuk transaksi berikutnya. Karena
merubah harga penjualan barang yang sudah teken kontrak adalah hal yang
mustahil. Meskipun telah menaikan harga jual, hal tersebut belum tentu
menyelesaikan masalah. Ada potensi pembeli beralih ke kompetitor anda yang
memiliki harga jual yang lebih murah. Namun jika produk anda memiliki kualitas
yang baik dan pelayanan yang tidak mengecewakan, produk anda akan sangat
masih memiliki pelanggan setia. Namun anda perlu kembali memperhatikan
transaksi penjualan produk anda ke depannya. Namun menaikan harga barang
hanya bisa dilakukan jika barang yang anda jual adalah barang-barang retail.
Bagaimana jika barang yang anda jual menggunakan ikatan kontrak sama seperti
contoh di atas? Namun ada cara-cara khusus untuk meminimalisir resiko tersebut.

F. MEMINIMALISIR POTENSI KERUGIAN MELEMAHNYA NILAI


TUKAR RUPIAH
1. Mengurangi potensi kerugian akibat fluktuasi kurs mata uang adalah
meminimalkan transaksi hutang piutang yang menggunakan kurs berbeda.
Contohnya, jika anda membeli persediaan barang dengan menggunakan mata
uang USD, maka seharusnya anda menjualnya dengan mata uang USD juga.
Semakin banyak anda bertransaksi dengan menggunakan mata uang berbeda,
maka semakin besar potensi kerugiannya. Pada contoh kasus di atas, pihak
suplier harusnya menawarkan jasa pengadaan barang dengan menggunakan
kurs USD juga.
2. Membuat cadangan kas. Berkaca pada contoh di atas, cara ini dapat dilakukan
langsung setelah supplier menandatangani perjanjian pembelian barang dari
produsen Finlandia. Supplier langsung mencadangkan kasnya sebesar USD 1
juta yang nantinya akan dikeluarkan pada saat proses on board berlangsung.
Hal ini dapat mengurangi potensi kerugian beban kurs. Jika suplier tersebut
tidak memiliki kas yang cukup setara USD 1 juta, maka ia dapat membeli dari
bank. Cara lain jika tidak mempunyai kas yang cukup untuk membeli dolar dari
bank adalah meminjam dengan jangka waktu pendek dan bunga yang rendah.
3. Melakukan Hedging (pemindahan resiko). Hedging adalah usaha
memindahkan potensi resiko kepada pihak ketiga. Pihak ketiga ini biasanya
adalah bank. Proses hedging jika mengacu pada contoh kasus di atas
sebenarnya tidak berbeda jauh dengan tips kedua di atas yaitu membeli dollar
dari bank namun dengan cara memesan. Untuk sederhananya dijelaskan
dengan contoh berikut. Perusahaan suplier pada contoh kasus di atas
bermaksud membeli dolar dari bank. Namun karena persediaan dolar di bank
juga tidak mencukupi, akhirnya perusahaan suplier tersebut memesan
pembelian dolar (bukan membeli dolar) kepada bank dengan harga spot
kontrak hedging kurs pada angka Rp 12.000,-. Sehingga ketika bank sudah
memiliki persediaan USD 1 juta, maka bank nantinya akan menjual dolar
tersebut kepada perusahaan suplier dengan nilai kurs Rp 12.000,-. Dengan
demikian, perusahaan suplier mengurangi potensi kerugiannya.
PEMBAHASAN KASUS

1. STUDI KASUS: PT Intiland Development TBK.

2. STUDI KASUS: PT GARUDA INDONESIA, Tbk

Garuda Indonesia Tunda Terbitkan Obligasi Global USD 750 Juta

30 Jul 2018, 21:27 WIB

Liputan6.com, Jakarta PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menunda


rencana penerbitan surat utang atau obligasi (global bond) senilai USD 750 juta
atau Rp 10,8 triliun (1 USD=Rp 14.400). Sebelumnya, Perseroan
menargetkan global bond tersebut dapat diterbitkan awal kuartal II-2018.

Adapun perseroan akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi untuk


keperluan pembiayaan kembali utang (refinancing). Perseroan juga akan
menggunakan obligasi tersebut untuk kegiatan usaha perseroan.

"Kami masih wait and see, lihat kondisi, diundur. Kemarin kita ada utang
jatuh tempo sudah dilunasi dengan kas kami," tutur Direktur Keuangan Garuda
Indonesia Helmi Imam Satriyon di Jakarta, Senin (30/7/2018).

Oleh karena itu, Helmi mengatakan perseroan akan mencari sumber


pendanaan baru untuk memenuhi total kebutuhan dana sebesar USD 500 Juta.

"Untuk sumber revenue selain global bond itu ya ada sekuritisasi, sindikasi
pinjaman, dan pinjaman bank bilateral. Kalau yang sekuritisasi kan sudah kemarin,"
kata dia.

Untuk total kebutuhan dana sekitar USD 500 juta itu, Helmi menjelaskan,
porsinya antara lain terdiri dari sindikasi pinjaman USD 300 juta dan pinjaman bank
bilateral di kisaran USD 100 - 200 juta.
"Target sindikasi pinjaman mencapai USD 300 juta, sedangkan pendanaan
dari pinjaman bank bilateral ini kira-kira mencapai USD 100 - USD 200 juta,"
tandasnya.

Pelemahan nilai tukar Rupiah serta tingginya bahan bakar pesawat (avtur)
membuat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memutuskan untuk menunda
pemesanan pesawat baru. Hal ini sebagai upaya menekan biaya operasional
perseroan.

"Kita semua sudah sepakat akan lakukan penundaan pemesanan pesawat.


Jadi memang kalau dilihat fleet plan kita, mungkin hingga akhir tahun ini jumlah
moda pesawat kita tetap sama yakni sekitar 202 pesawat," ujar Direktur Utama
Perseroan Pahala N Mansury di Gedung Garuda Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta
Pusat, Senin (30/7/2018).

Pahala menjelaskan, Perseroan akan secara seksama memperhatikan


fluktuasi perkembangan harga avtur kedepannya. Oleh karena itu, perseroan akan
melakukan fuel saving dan fuel hedging dengan rasio lindung
nilai (hedging) sampai 50 persen.

"Jika fuel ini naik sampai 12 persen dan porsinya 35 persen, biaya kita nanti
bisa terpengaruh hingga 4 persen-an. Jadi nanti kita cek apakah fuel ini kedepanya
bakal naik terus atau tidak," dia menambahkan.

Pahala memastikan, perseroan akan terus mengevaluasi target pertumbuhan


laba perusahaan untuk tahun ini. "Jadi memang kita lagi dalam proses review, target
awal kita tahun ini adalah untung USD 8 - USD 10 Juta," dia menandaskan.

SC: https://www.liputan6.com/bisnis/read/3604996/garuda-indonesia-tunda-
terbitkan-obligasi-global-usd-750-juta
Pembahasan:

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk merupakan maskapai penerbangan


nasional nomor 1 di Indonesia. Karena pelayanan dan peningkatan kualitas yang
dimilikinya, Garuda Indonesia menjadi pemenang kategori “World’s Most
Improved Airlines” dari Skytrax dan pada tahun 2013 mendapatkan dua kategori
penghargaan yaitu “World Best Economy Class” dan “World Best Economy Class
Seat”, kemudian pada tahun 2014 mendapatkan kategori “World’s Best Cabin
Crew”.

Pada tahun 2017 lalu, Garuda berencana untuk merombak struktur


kewajibannya. Garuda merencanakan akan menerbitkan obligasi global atau global
bond berdenominasi dollar senilai US$ 750. Garuda merencanakan dana obligasi
tersebut akan digunakan dalam rangka pembiayaan kembali atau refinancing.
Garuda berencana akan menerbitkan obligasi tersebut pada kuartal ke II tahun 2018
atau tepatnya sekitar pada bulan Juni 2018 untuk refinancing obligasi yang jatuh
tempo pada bulan Juli 2018.

Rencana transaksi penerbitan obligasi tersebut melebihi 50% dari total


ekuitas pemegang saham sehingga Garuda harus meminta izin pemegang saham
terlebih dahulu pada Rapat Umum Pemegang Saham. Pihak manajemen Garuda
menyatakan bahwa pokok obligasi akan dibayarkan seluruhnya dan sekaligus pada
tanggal jatuh tempo atau paling lambat pada tahun 2023 dan bunga obligasi tersebut
akan dibayarkan dalam jangka waktu enam bulan serta diterbitkan tanpa jaminan.

Obligasi Global tersebut diterbitkan di luar negeri dengan pertimbangan


dana yang tersedia di luar negeri lebih besar ketimbang di dalam negeri dan
karenanya akan menyasar sejumlah potensial investor dari berbagai latar belakang
perusahaan/individu di wilayah Asia, Timur Tengah dan Eropa menggunakan
skema penawaran terbatas. Adapun surat utang ini memiliki tenor selama lima
tahun dan tanpa jaminan (unsecured). Garuda berencana untuk menerbitkan
obligasi global tersebut di Singapura dengan alasan lokasi pasar modal yang
dianggap paling dekat, mudah dan menjadi sentra keuangan.

Tetapi, apabila menilik keadaan pasar yang memiliki volatilitas yang tinggi
harus membuat investor menjadi wait and see dalam berinvestasi dan menjadikan
Garuda harus memantau perkembangan pasar sebelum benar-benar menerbitkan
obligasi global tersebut.

Memasuki bulan Juli 2018, Indonesia mengalami depresiasi rupiah hingga


menyentuh angka Rp 14000,-, tentunya hal ini memiliki dampak yang multidimensi
dalam perekonomian Indonesia, salah satunya yang terkena imbasnya adalah
Garuda Indonesia. Garuda akhirnya memutuskan untuk menunda penerbitan
obligasi yang seharusnya terbit pada kuartal ke II tahun 2018. Tentunya
menerbitkan obligasi global dengan denominasi dollar pada saat rupiah
terdepresiasi sangat beresiko sekali. Pasalnya, hal tersebut dapat menimbulkan
adanya kerugian kurs karena berubahnya nilai rupiah, maka dari itu harus
melakukan hedging atau lindung nilai untuk memitigasi hal tersebut. Selain itu
jumlah efek utang korporasi Indonesia yang berdenominasi dollar AS telah
mencapai US$ 43,64 miliar atau setara dengan Rp 646,72 triliun.

Tentunya jumlah tersebut harus disandingkan dengan kupon bunga senilai


US$ 1,65 miliar atau setara 24,45 triliun yang harus dibayarkan entitas penerbit
setiap tahunnya kepada investor. Apabila menilik pada data yang dirangkum oleh
CNBC Indonesia menunjukkan terdapat 85 seri efek utang baik berupa obligasi
maupun surat utang jangka menengah yang jatuh tempo hingga tahun 2047 baik
berupa BUMN maupun swasta.

Hal tersebut menunjukkan relatif mahalnya cost of fund yang harus


ditanggun oleh pihak penerbit obligasi, terlebih saat menghadapi tekanan nilai tukar
rupiah terhadap dollar.

Garuda pun memutuskan untuk mencari alternatif lain untuk mendapatkan


pendanaan dengan nominal sekitar US$ 500 juta yang berasal dari sekuritisasi,
sindikasi pinjaman dan pinjaman bank bilateral.
Dalam menghadapi depresiasi rupiah, Garuda melakukan beberapa hal
untuk menjaga stabilitas kinerja keuangannya diantaranya adalah mengembangkan
rute penerbangan internasional. Selain itu, perseroan pun akan melakukan lindung
nilai (hedging) guna menekan kerugian sebesai 30% dan tidak menutup
kemungkinan sampai 50% dengan melihat cost efficiency lainnya.

3. STUDI KASUS 2: PT JASA MARGA

Rupiah Anjlok, Jasa Marga Klaim Tak Pengaruh ke Operasional

Antara · Rabu, 05 September 2018 - 14:19 WIB

JAKARTA, iNews.id - PT Jasa Marga (Persero) Tbk menilai bahwa


pelemahan nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tidak berdampak
kepada kinerja operasional badan usaha milik negara (BUMN) tersebut.

"Pelemahan rupiah alhamdulillah tidak ada dampaknya," kata Direktur


Utama Jasa Marga Desi Arryani kepada wartawan setelah Rapat Pemegang Saham
Luar Biasa di Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Menurut Desi, dampak dari pelemahan rupiah tersebut tidak terlalu


berpengaruh karena pihak Jasa Marga tidak memiliki pinjaman dalam bentuk mata
uang asing.

Global bond atau obligasi global yang dimiliki Jasa Marga sepenuhnya
dalam denominasi rupiah karena biaya BUMN itu sepenuhnya berbentuk rupiah.

Sementara itu, Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal


mengungkapkan bahwa strategi pihaknya adalah menggunakan pendanaan yang
relatif pendek dan menghindari penggunaan pendanaan yang lebih panjang.

"Kami akan mengoptimalkan pendanaan dari perbankan," kata Donny


Arsal.

Menurut dia, Jasa Marga akan mengombinasikan pendanaan antara utang


dan ekuitas sehingga akan mendapatkan pendanaan dengan rate yang lebih optimal
guna mengantisipasi kenaikan suku bunga ke depannya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan tekanan ekonomi
eksternal yang telah menurunkan nilai tukar rupiah sepanjang tahun akan mereda
pada 2019.

Perry dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR di Jakarta, Selasa,


mengatakan keperkasaan dolar AS masih akan mempengaruhi pergerakan nilai
mata uang Garuda di tiga bulan terakhir tahun ini.

Hal itu karena ekspektasi pasar mengenai The Federal Reserve Bank Sentral
AS yang akan menaikkan suku bunga acuannya pada September dan Oktober 2018.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui tidak


mudah menetapkan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di RAPBN 2019,
ketika pergerakan rupiah cenderung melemah dan kondisi global masih diliputi
ketidakpastian.

Sri Mulyani saat menyampaikan tanggapan pemerintah atas pandangan


fraksi terhadap RAPBN 2019 dalam rapat paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa,
mengatakan tekanan global tersebut bisa mempengaruhi sentimen pasar dan
kestabilan rupiah.

"Penetapan asumsi nilai tukar 2019 menjadi tantangan yang tidak mudah
karena harus mencerminkan kombinasi antara faktor fundamental yang menopang
nilai rupiah, namun juga harus antisipasif terhadap sentimen pasar yang mudah
berubah," katanya.

Editor : Ranto Rajagukguk

Sc: https://www.inews.id/finance/read/237553/rupiah-anjlok-jasa-marga-klaim-
tak-pengaruh-ke-operasional

Pembahasan:

Pada akhir tahun 2017 lalu, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatatkan global
bonds berdenominasi rupiah di bursa saham London dengan nama Komodo Bond.
Otoritas bursa London pun menyambut dengan positif penerbitan obligasi tersebut.
Karena penyambutan yang baik tersebut, Jasa Marga alami kelebihan permintaan
hampir empat kali. Maka dari itu penawaran obligasi tersebut dapat mendukung
pembiayaan Jasa Marga dan infrastruktur Indonesia.

Obligasi yang disebut Komodo Bond ini ditawarkan senilai Rp 4 triliun atau
US$ 295,7 juta dengan kupon 7,5 persen. Para investor akan mendapatkan
keuntungan dari bond tersebut karena memungkinkan investor asing mendapat
akses infrastruktur berkualitas tinggi untuk diversifikasi di portofolionya. CEO
London Stock Exchange Plc Nikhil Rathi menuturkan, pencatatkan obligasi
komodo menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia. Bursa saham London mendukung
emiten Indonesia untuk menarik modal global yang signifikan tanpa risiko mata
uang asing. Pencatatan obligasi PT Jasa Marga Tbk merupakan penerbitan obligasi
global pertama oleh emiten Asia di bursa saham London. Sebelum menerbitkan
global bond PT Jasa Marga Tbk mendapatkan pembiayaan lewat penerbitan
sekuritisasi dan obligasi pada awal tahun 2017 yang juga pertama di Bursa Efek
Indonesia (BEI).

Menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah rupanya sangat menguntungkan


bagi Jasa Marga, karena tidak menimbulkan kerugian kurs di saat rupiah
terdepresiasi saat ini dan tidak berpengaruh terhadap laba yang diterima oleh Jasa
Marga. Jasa Marga justru semakin masif dalam pembangunan infrastruktur. Selain
itu Jasa Marga juga melalukan beberapa strategi diantaranya mengkombinasikan
pendanaan antara utang dan ekuitas sehingga akan menghasilkan pendanaan dengan
rate yang lebih optimal dalam mengantisipasi kenaikan suku bunga kedepannya.
Jasa marga juga telah melakukan sekuritisasi dari aset-aset lama atau asset recycle.

Penerbitan global bond berdenominasi rupah ini memiliki beberapa


keuntungan diantaranya adalah menjadi solusi supaya tidak terkena masalah
hedging dan matching dengan kebutuhan capital expenditure yang memang dalam
rupiah. Selain itu, kentungan Komodo Bond bagi emiten adalah resiko yang rendah
terhadap volatilitas mata uang rupiah. Sementara itu, bagi investor global, Komodo
Bond menjadi peluang untuk ikut menikmati potensi dari bisnis infrastruktur yang
tengah digenjot di Indonesia.
Namun, meskipun perusahaan yang telah menerbitkan global bond
berdenominasi rupiah tidak memberikan dampak buruk pada saat rupiah
terdepresiasi, tetapi bagi perusahaan yang baru hendak menerbitkan Komodo Bond
pada saat keadaan rupiah sedang anjlok banyak yang mengurungkan niatnya karena
minat para investor akan berkurang karena rupiah sedang tidak stabil dan
memburuk.
https://id.wikipedia.org/wiki/Global_bond

https://investasi.kontan.co.id/news/mengintip-peluang-merilis-global-bond

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3636468/ini-penyebab-dan-solusi-buat-
redam-pelemahan-rupiah-versi-pengamat

https://www.cnbcindonesia.com/market/20180831130939-17-31192/rupiah-
hancur-lebur-hindari-saham-saham-sektor-ini

https://investasi.kontan.co.id/news/ada-19-perusahaan-bersiap-terbitkan-obligasi

http://www.ibpa.co.id/News/ArsipBerita/tabid/126/EntryId/5192/Obligasi-Global-
Mengapa-Lebih-Diminati-Saat-Ini.aspx

https://www.akuntansionline.id/mengurangi-kerugian-melemahnya-nilai-tukar-
rupiah/

Anda mungkin juga menyukai

  • Expo
    Expo
    Dokumen2 halaman
    Expo
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Materi Week 8
    Materi Week 8
    Dokumen21 halaman
    Materi Week 8
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Dokumen36 halaman
    Kelompok 3
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Bahan Bar 1
    Bahan Bar 1
    Dokumen8 halaman
    Bahan Bar 1
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Behavioural
    Behavioural
    Dokumen4 halaman
    Behavioural
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Soal AJP
    Soal AJP
    Dokumen1 halaman
    Soal AJP
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Dokumen36 halaman
    Kelompok 3
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Materi Akad Bagian Aulia
    Materi Akad Bagian Aulia
    Dokumen7 halaman
    Materi Akad Bagian Aulia
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Paper 4 Kelompok 12
    Paper 4 Kelompok 12
    Dokumen31 halaman
    Paper 4 Kelompok 12
    Annisa Aulia
    100% (1)
  • Tugas 3 Tka Kelompok 12
    Tugas 3 Tka Kelompok 12
    Dokumen21 halaman
    Tugas 3 Tka Kelompok 12
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Akad
    Akad
    Dokumen73 halaman
    Akad
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Ini Bagus Buat Teori
    Ini Bagus Buat Teori
    Dokumen3 halaman
    Ini Bagus Buat Teori
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • TKA FFF
    TKA FFF
    Dokumen8 halaman
    TKA FFF
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • KELOMPOK 5 - Manajemen Biaya Lingkungan
    KELOMPOK 5 - Manajemen Biaya Lingkungan
    Dokumen24 halaman
    KELOMPOK 5 - Manajemen Biaya Lingkungan
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • NFHGDGDTRS
    NFHGDGDTRS
    Dokumen90 halaman
    NFHGDGDTRS
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3 - Biaya Kualitas
    Kelompok 3 - Biaya Kualitas
    Dokumen25 halaman
    Kelompok 3 - Biaya Kualitas
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Multi Finance
    Multi Finance
    Dokumen16 halaman
    Multi Finance
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • NFHN
    NFHN
    Dokumen23 halaman
    NFHN
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Resume Kegiatan Produksi Dalam Islam
    Resume Kegiatan Produksi Dalam Islam
    Dokumen1 halaman
    Resume Kegiatan Produksi Dalam Islam
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pembahasan: A. Titik Impas Dalam Unit
    Bab I Pembahasan: A. Titik Impas Dalam Unit
    Dokumen22 halaman
    Bab I Pembahasan: A. Titik Impas Dalam Unit
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • NBVNX
    NBVNX
    Dokumen33 halaman
    NBVNX
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Artikel
    Artikel
    Dokumen8 halaman
    Artikel
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Eqrrr
    Eqrrr
    Dokumen35 halaman
    Eqrrr
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Penetapan Harga KFC
    Penetapan Harga KFC
    Dokumen2 halaman
    Penetapan Harga KFC
    Annisa Aulia
    0% (1)
  • Ringkasan
    Ringkasan
    Dokumen7 halaman
    Ringkasan
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Iniih
    Iniih
    Dokumen67 halaman
    Iniih
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen24 halaman
    Bab Ii
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat
  • Case 1
    Case 1
    Dokumen3 halaman
    Case 1
    Annisa Aulia
    Belum ada peringkat