KELOMPOK 9 :
1. Biaya Variabel
• Biaya yang jumlah keseluruhannya berubah proposional dengan
volume bisnis.
• Biaya variable secara keseluruhan berubah proposional dengan
volume bisnis, namun biaya variable untuk setiap umiy produk tetap
konstan, tidak berubah
• Semakin tinggi volume bisnis, semakin tinggi juga biaya variable yang
terjadi.
• Semakin Kecil Volume bisnis, biaya variabelnya juga semakin kecil
2. Biaya Tetap
• Biaya yang jumlah totalnya tidak berubah, tetap sama, tidak
dipengaruhi oleh volume bisnis
• Biaya tetap jumlahnya tetap konstan untuk satu periode akuntansi
• Biaya tetap perunit akan mengalami perubahan sesuai dengan
volume bisnis. Artinya senakin tinggi vokume bisnis, maka semakin
kecil biaya tetap per unit.
Contoh: biaya bunga, depresiasi, amortisasi, asuransi sewa dan biaya
gaji.
3.• Disebut
BiayajugaSemi Variabel
biaya campuran karena mengandung biaya variable dan biaya
tetap
• Unsur biaya tetap diasumsikan berhubungan secara linear dengan volume
bisnis dan berubah secara proposional dengan kegiatan bisnis
Contoh: franchising, telepon listrik biaya pemeliharaan, gaji eksekutif, sewa,
transprtasi, dan perlengkapan gedung.
• Untuk menentukan total biaya semi variable adalah sebagai berikut:
• Total biaya semi variable = biaya tetap + (biaya variable per unit x jumlah
unit terjual)
Untuk tujuan analisis, biaya semivariabel dipecah menjadi biaya tetap untuk
unsur biaya tetapnya dan biaya variabel untuk unsur biaya variabelnya.
Metode untuk menentukan biaya tetap dan variabel terdiri dari titik tertinggi
terendah, analisis regresi, dan diagram pencar.
1. Titik tertinggi Terendah
Pendekatan titik tertinggi terendah merupakan pendekatan paling
sederahana untuk menentukan biaya tetap dan variabel dari biaya
semivariabel. Metode ini diterapkan untuk dapat memprakirakan besaran
biaya tetap dan variabel untuk suatu transaksi pemeliharaan yang terjadi
pada periode tertentu.
Langkah-langkah dalam menentukan besaran biaya tetap dan variabel untuk transaksi biaya
pemeliharaan adalah sebagai berikut:
a. Tentukan periode (bulan) dengan jumlah transaksi yang paling tinggi dan paling rendah
untuk tahun yang dianalisis.
b. Hitung selisih biaya yang terjadi antara biaya yang tertinggi dengan terendah.
c. Bagi selesih biaya pada butir b diatas dengan volume bisnis (misal jumlah kamar yang terjual)
yang terjadi.
d. Hitung jumlah biaya variabel hasil pada c diatas dengan mengalihkan dengan jumlah kamar
yang terjual.
e. Biaya tetap didapat dengan mengurangkan biaya semivariabel (biaya pemeliharaan) dengan
biaya variabel yang didapat pada butir diatas.
f. Uji hasil pada butir e dengan hasil pada volume tertinggi untuk biaya variabel (langkah-
langkah untuk menentukan biaya variabel pada aktivitas tertinggi sama dengan langkah butir
a-e diatas).
Bulan Biaya Pemeliaharaan Jumlah kamar terjual
h. Biaya variabel per kamar = 10.800.000/2.940 = 3.673.47 (arti dari hasil ini yaitu
tambahan setiap kamar yang terjual akan menyerap biaya variabel sebesar Rp
3.673.47).
i. Biaya variabel untuk Desember = 2.660 x 3.673.47 = 9.771.430
j. Biaya tetap untuk Desember = 23.600.000 – 9.771.430 = 13.828.570
Uji hasil pada butir diatas dengan hasil untuk Agustus, volume tertinggi:
Biaya variabel = 5.600 x 3.673.47 = 20.571.432
Biaya tetap = 34.400.000 – 20.571.432 = 13.828.568
Bandingkan hasil butir d dengan butir e diatas. Selisih biaya tetap sebesar 2
(13.828.570 – 13.828.568) merupakan selisih yang tidak berarti untuk periode sebulan.
l. Biaya tetap setahun menjadi: 13.828.570 x 12 = 165.942.840
m. Biaya variabel setahun: 340.800.000 – 165.942.840 = 174.857.160
2. Analisis Regresi
Metode ini merupakan metode statistik untuk mengestimasi biaya variabel yang terjadi.
Dengan metode ini diasumsikan terjadi hubungan yang linear (garis lurus) biaya
pemeliharaan sebagai variabel dependen dengan jumlah kamar terjual sebagai variabel
independen. Model garis lurus yang diterapkan:
Y = a +bx +Ɛ
Pada model tersebut:
y = adalah biaya pemeliharaan
a = untuk biaya tetap,
b = merupakan lereng (tangen) biaya variabel, dan
x = merupakan jumlah kamar terjual
Ɛ = error team
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa biaya pemeliharaan (y)
merupakan penjumlahan dari biaya tetap (a) dengan biaya variabel per
kamar (b) kali jumlah kamar terjual (x). Dengan program pket statistik
akan sangat mudah didapatkan estimasi (a) dan (b). Secara manual (a)
dapat diestimasi dengan formula berikut:
Σ𝑦 Σ𝑥 2 −(Σ𝑥)(Σ𝑥𝑦)
Biaya Tetap (a) =
𝑛 Σ𝑥 2 −(Σ𝑥)2
Dengan formula diatas dapat diestimasi besaran (a) dengan data
hipotetis pada tabel berikut:
Tabel Biaya Pemeliharaan dan Jumlah Kamar Terjual
Dari hasil di atas dapat dianalisis bahwa terjadi perbedaan yang berarti, 25%,
antara biaya tetap dari metode titik terndah tertinggi dengan analisis regresi.
Karena metode regresi merupakan metode statistik dengan ketepatan yang tinggi
maka hasil analisis regresi yang diterapkan.
BIAYA DIHUBUNGKAN DENGAN RENTANG PENGENDALIAN
Diklasifikasikan mnjadi 2(dua) yaitu:
• Biaya yang Dapat Dikendalikan (Controllable)
Adalah biaya yang menjadi tanggung jawab manajer yang bersangkutan.
Misalnya, harga pokok makanan adalah tanggung jawab seorang Food and
Beverage Manager, karenanya harga pokok makanan dapat dikendalikan oleh
manajer tersebut.
• Biaya yang Tidak Dapat Dikendalikan (Uncontrollabe)
Adalah biaya-biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh seorang manajer
departemen (departement heads) karena berada di luar kendalinya. Biaya
bunga jangka pendek, misalnya, dapat dikendalikan oleh seorang General
Manager, namun tidak dapat dikendalikan oleh Restaurant Manager.
BIAYA OVERHEAD
Adalah biaya-biaya yang tidak didistribusikan dan biaya tetap. Jadi
overhead cost merupakan biaya tidak langsung bagi departemen hotel
yang menghasilkan pendapatan.Biaya overhead dialokasikan ke profit
centers untuk tujuan analisis dalam menentukan harga jual,
pemasaran, untuk kajian perubahan kapasitas, dan dalam menentukan
jumlah karyawan yang diperlukan. Ada dua pendekatan dalam
mengalokasikan biaya overhead ke profit centers: pendekatan berbasis
alokasi tunggal (single allocation base approach – SABA) dan
pendekatan berbasis alokasi ganda (multiple allocation base approach
– MABA).
BIAYA OUT OF POCKET DAN OPPORTUNITY
Biaya bila dihubungkan dengan bisa tidaknya diidentifikasikan dengan produk yang dihasilkan dapat
diklasifikasikan menjadi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost).
• Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya langsung merupakan biaya yang dapat diidentifikasikan langsung dengan produk yang
dihasilkan. Contoh yang paling jelas adalah harga pokok makanan. Harga pokok makanan dapat
diidentifikasikan langsung dengan produk makanan yang dihasilkan. Bila tidak ada produk yang
dihasilkan maka tidak akan terjadi harga pokok makanan.
1. Biaya yang jumlah keseluruhannya berubah proposionalnya dengan volume bisnis adalah..
a. Biaya variabel
b. Biaya tetap
c. Biaya semivariabel
d. Biaya langsung
e. Biaya tidak langsung
2. Jenis biaya yang mengandung unsur biaya tetap dan unsur variabel..
a. Biaya variabel
b. Biaya tetap
c. Biaya semivariabel
d. Biaya langsung
e. Biaya tidak langsung