Anda di halaman 1dari 56

ANALISIS BIAYA

VOLUME LABA: ALAT


PERENCANAAN
MANAJERIAL
Oleh
Naning Dewi A. 160422608251
Nur Hasanah 160422608246
Refita Tri W. 160422608257
Ruka Nadela P. 160422600655

2
Analisis biaya volume laba
(CVP)

Analisis yang menekankan keterkaitan


antara biaya, kuantitas yang terjual, dan
harga.

Menentukan jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai titik


impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas,
dan dampak kenaikan harga terhadap laba. Selain itu
memungkinkan manajemen untuk melakukan analisis
sensitivitas dengan menguji dampak dari berbagai tingkat
harga atau biaya terhadap laba

3
Titik Impas dalam Unit
Titik impas adalah titik dimana total pendapatan sama
dengan total biaya, yaitu titik dimana laba sama dengan nol.

• Penggunaan Laba Operasi dalam Analisis CVP


Laporan laba rugi merupakan suatu alat yang berguna
untuk mengorganisasikan biaya-biaya perusahaan menjadi
kategori tetap dan variabel. Laporan laba rugi dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut:
Laba operasi = Pendapatan penjualan – Beban
variabel – Beban tetap
Atau
Laba operasi = (Harga x Jumlah unit) – (Biaya
variabel per unit x Jumlah unit)
– Total biaya tetap
4
Contoh
Whitter Company memproduksi mesin pemotong rumput.
Proyeksi laporan laba-rugi untuk tahun mendatang:

Diketahui:
Penjualan (1.000 unit Harga : $400
@ $400) $400.000 Biaya Variabel :
Dikurangi: Beban $325
variabel $325.000 Biaya Tetap : $45.000
Margin kontribusi $75.000
Dikurangi: Beban
tetap $45.000
Laba Operasi $30.000
Untuk mencari titik impas
persamaan laba operasi adalah: Dengan
0 = ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $45.000
demikian,
0 =($75 x Unit) - $45.000 Whittier harus
menjual 600
$75 x unit = $45.000
pemotong
Unit =600 rumput untuk
Penjualan (600 unit @ menutup semua
$400) $240.000beban tetap
dan variabel.
Dikurangi: Beban variabel $195.000
Margin kontribusi $45.000
Dikurangi: Beban tetap $45.000
Laba Operasi $0
Jalan Pintas untuk Menghitung Unit Titik
Impas
Marjin kontribusi adalah pendapatan
penjualan dikurangi total biaya variabel.
Pada titik impas, marjin kontribusi sama
dengan beban tetap. Unit titik impas labih
cepat dihitung denganJumlah
memfokuskan pada
unit = Biaya tetap : Marjin
margin kontribusi. kontribusi per unit

Penjualan Per Unit yang Diperlukan untuk


Mencapai Target Laba.
Target laba di sini adalah laba operasi di
atas nol(titik impasnya), yang dapat
dinyatakan dengan jumlah dolar atau
sebagai persentase dari pendapatan
penjualan.

7
Target laba dalam jumlah dolar
Whittier Company ingin memperoleh laba operasi sebesar $60.000.
berapakah mesin pemotong rumput yang harus dijual untuk
mencapai hasil ini?
$60.000 = ($400 x unit) – ($325 x unit) - $45.000
$105.000 = $75 x unit
Unit = 1.400

Whittier harus menjual 1.400 mesin pemotong rumput untuk


menghasilkan laba operasi sebesar $60.000. Laporan laba rugi
membuktikan hasil sebagai berikut.
Penjualan (1.400 unit @
$400) $560.000
Dikurangi: Beban variabel $455.000
Margin kontribusi $105.000
Dikurangi: Beban tetap $45.000
Laba Operasi $60.000 8
Target Laba dalam Persentase dari Pendapatan
Penjualan
Whittier Company ingin mengetahui jumlah mesin pemotong
rumput harus dijual untuk menghasilkan laba yang sama
dengan 15% dari pendapatan penjualan. Pendapatan
penjualan adalah harga dikalikan dengan kuantitas yang
terjual. Jadi, target laba operasi adalah 15% dari harga
dikalikan kuantitas. Dengan menggunakan laporan laba rugi,
diperoleh:
0,15 ($400) (Unit) = ($400 x unit) – ($325 x unit) -
$45.000
$60 x unit = ($400 x unit) – ($325 x unit) - $45.000
Untuk 3.000 mesin pemotong rumput, total pendapatan adalah
$60 x uni
$1,2 juta ($400= ($75 x unit)
x 3.000). - $45.000
Volume impas adalah 600 mesin
pemotong
$15 x unit rumput. Jika 3.000 mesin pemotong rumput terjual,
= $45.000
maka ada 2.400 (3.000 – 600) mesin pemotong rumput di atas titik
Unit = 3.000
impas telah terjual. Jadi, laba sebelum pajak adalah $180.000 ($75
x 2.400), yaitu 15% dari penjualan ($180.000/$2.100.000).
Target Laba Setelah Pajak
Pada saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak
berperan, karena pajak yang dibayarkan untuk laba nol adalah nol.
Apabila perusahaan ingin menghasilkan laba bersih tertentu, target
laba dinyatakan sebagai laba bersih, maka harus ditambahkan
kembali pajak penghasilan untuk memperoleh laba operasi.

Laba bersih = Laba operasi – Pajak


= Laba operasi – (Tarif pajak x
Laba operasi)
= Laba operasi (1 – Tarif pajak)
Atau
Laba operasi = (Laba bersih) : (1-
Tarif pajak)
Misalkan, Whittier Company ingin memperoleh laba bersih sebesar
$48.750 dan tarif pajaknya adalah 35%. Untuk mengonversi target
laba setelah pajak menjadi target laba sebelum pajak, seperti
langkah-langkah berikut:
$48.750 = Laba operasi – (35% x Laba operasi)
$48.750 = 0,65 (Laba operasi)
$75.000 = Laba operasi

Laporan laba rugi berdasarkan penjualan


sebanyak 1.600 mesin pemotong.
Unit = ($45.000 + $75.000) / $75   Penjualan (1.600 unit @ $400) $640.000
  Dikurangi: Beban variabel $520.000
Unit = $120.000/$75   Margin kontribusi $120.000
Unit = 1.600   Dikurangi: Beban tetap $45.000
  Laba Operasi $75.000
Dikurangi: Pajak penghasilan
  ( tarif pajak 35%) $26.250
  Laba Bersih $48.750
Titik Impas dalam Rupiah
Penjualan
Rasio Biaya Variabel Rasio Margin Kontribusi
Rasio Biaya Variabel Rasio Margin Kontribusi
merupakan bagian dari merupakan Selisih
setiap rupiah penjualan antara harga jual per
yang harus digunakan unit dan biaya variabel
untuk menutup biaya per unit/Besaran untuk
variabel. menutup biaya tetap
Rasio Biaya Variabel = dan memberikan
(Biaya variabel per unit)/ keuntungan per unit.
(harga jual)

12
Menghitung Margin Kotribusi

Membagi total margin kontribusi


dengan total penjualan

Margin kontribusi per unit dibagi


dengan harga

Jika biaya variabel diketahui, maka (1-


rasio biaya variabel)

13
3 Kemungkinan Kondisi
Perusahaan

Biaya
Biaya Biaya
Tetap >
Tetap = Tetap <
Margin
Margin Margin
Kontribui
Kontribusi Kontribui

Laba
Impas Rugi
positif/Untung

14
Titik Impas dalam Rupiah
Penjualan
Dapat dihitung dengan:

Laba operasi = Penjualan – (Rasio Biaya Variabel x Penjualan) – Biaya Tetap

Atau

Penjualan Impas = Biaya Tetap/Rasio Margin Kontrobusi

15
Contoh
Berikut disajikan Laporan Laba Rugi berdasar perhitungan biaya
variabel Whittier untuk 1.000 mesin pemotong rumput. Berapakah
pendapatan penjualan yang harus dihasilkan Whittier untuk
mencapai impas?
Dolar Persentase Penjualan
Penjualan $ 400.000 100,00%
(-) Biaya Variabel 325.000 81,25%
Margin kontribusi 75.000 18,75%
(-) Biaya Tetap 45.000
Laba Operasi 30.000

Rasio Biaya Variabel Rasio Margin Kontribusi


= ($ 325.000/$400.000) = = (1-0,8125) = 0,1875
0,8125 /
= ($ 75.000/$ 400.000) =
0,1875
Penyelesaian
Dapat dihitung dengan:
Laba operasi = Penjualan – Biaya Varibel – Biaya Tetap
0 = Penjualan – (Rasio biaya variabel x Penjualan) –
Biaya Tetap
0 = Penjualan (1- Rasio biaya variabe) – Biaya Tetap
0 = Penjualan (1 – 08125) - $ 45.000
Penjualan (0,1875) = $ 45.000
Penjualan = $ 240.000
ATAU
Penjualan Impas = Biaya Tetap/Rasio Margin Kontribusi
= ($ 45.000 / 0,1875)
= $ 240.000 17
Pendapatan
Penjualan

Menentukan
penjualan
perusahaan untuk
menghasilkan target
laba yang diinginkan
dengan cara:
Penjualan = (Biaya tetap + Target laba)/Rasio margin
kontribusi
18
Ilustrasi
Berapakah pendapatan penjualan yang harus
dihasilkan Whittier untuk memperoleh laba sebelum
pajak sebesar $ 60.000?
Maka:
Penjualan = (Biaya tetap + Target laba)/Margin
Kontribusi
= ($ 45.000 + $ 60.000)/0,1875
= $ 560.000
Penjualan tambahan = ($ 560.000 - $ 240.000) = $
320.000
19
Membandingkan Kedua
Pendekatan

Pengubahan titik impas dalam unit


menjadi impas dalam pendapatan
penjualan hanya merupakan
pengalian harga jual per unit dengan
unit yang terjual.
Terdapat dua alasan mengapa
menggunakan rumus yang terpisah,
yaitu:
- Rumus pendapatan penjualan
memungkinkan untuk mencari
pendapatan secara langsung
- Pendekatan pendapatan penjualan
Analisis Multiproduk
Dalam analisis multiproduk, perlu dilakukan pemisahan antara beban tetap
langsung dan beban tetap umum. Beban tetap langsung adalah biaya tetap
yang dapat ditelusuri ke setiap produk dan akan hilang jika produk tersebut
tidak ada. Beban tetap umum adalah biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri
ke produk dan akan tetap muncul meskipun salah satu produk dieliminasi.
Margin produk impas masing masing produk hanya akan menutup biaya
tetap langsung. Sementara itu, biaya tetap umum masih belum tertutupi.
Maka dari itu, untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan
melakukan bauran penjualan atau sales mix. Bauran penjualan adalah
kombinasi relatif dari berbagai produk yang dijual perusahaan.
Penentuan bauran penjualan memungkinkan untuk mengkonversi masalah
multiproduk ke dalam format CVP produk tunggal. Untuk menggunakan
pendekatan titik impas dalam unit, harga jual per paket dan biaya variabel
per paket harus diketahui. Untuk menghitung nilai-nilai paket tersebut
diperlukan bauran penjualan, harga setiap produk dan setiap biaya variabel.
Paket impas = (total biaya tetap)/(margin kontribusi per paket) 21
Ilustrasi
Whittier Company telah memutuskan untuk menawarkan dua model mesin
pemotong rumput: mesin pemotong rumput manual dengan harga jual
$400 dan mesin pemotong rumput otomatis dengan harga jual $800.
Departemen pemasaran yakin bahwa 1.200 mesin pemotong rumput
manual dan 800 mesin pemotong rumput otomatis dapat dijual selama
tahun depan. Berikut proyeksi laporan laba rugi berdasarkan ramalan
penjualan. Mesin Manual Mesin Otomatis Total
Penjualan $ 480.000 $ 640.000 $ 1.120.000
(-) Beban Variabel 390.000 480.000 870.000
Margin Kontribusi 90.000 160.000 250.000
(-) Beban Tetap 30.000 40.000 70.000
Langsung
Margin Produk 60.000 120.000 180.000
(-) Beban Tetap 26.250
Umum
Laba Operasi 153.750
Titik Impas dalam Unit

Unit Impas Mesin Manual Unit Impas Mesin Otomatis


= Biaya tetap/(Harga – Biaya variabel = Biaya tetap/ (Harga – Biaya
per unit) Variabel per unit)
= $ 30.000/($ 400 - $ 325) = $ 40.000 / ($ 800 - $ 600)
= 400 unit = 200 unit

Jadi, 400 mesin pemotong rumput manual dan 200 mesin


pemotong rumput otomatis harus dijual untuk mencapai margin
produk impas.
Penentuan Bauran Penjualan

Bauran penjualan dapat diukur dalam unit yang


terjual atau bagian dari pendapatan.
Bauran dala unit Whittier yaitu 1200:800 atau 3:2.
Maka, setiap 3 mesin pemotong rumput manual yang
terjual, ada 2 mesin pemotong rumput otomatis yang
terjual.
Atau dapat juga dinyatakan dalam persentase, maka:
$ 480.000 ($ 400 x 1.200): $ 640.000 ($ 800 x 800)
atau 42,86%:57,14%

24
Bauran Penjualan dan Analisis
CVP
Harga Biaya Bauran
Margin
Produk Variabel Kontribusi Kontribusi Margin
Penjualan
per Unit per Unit per Unit
Mesin Manual $ 400 $ 325 $ 75 3 $ 75 x 3 =
$ 225
Mesin Otomatis $ 800 $ 600 $ 200 2 $ 200 x 2 =
$ 400
Total $ 625

Paket Impas = Biaya tetap/Margin kontribusi per paket


= $ 96.250/ $ 625 = 154 paket

25
Laporan Laba Rugi-Solusi
Impas
Mesin Manual Mesin Otomatis Total
Penjualan $ 184.800 $ 246.400 $ 431.200
(-) Beban Variabel $ 150.150 $ 184.800 $ 334.950
Margin Kontribusi $ 34.650 $ 61.600 $ 96.250
(-) Biaya Tetap Langsung $ 30.000 $ 40.000 $ 70.000
Margin Segmen $ 4.650 $ 21.600 $ 26.250
(-) Biaya Tetap Umum $ 26.250
Laba Operasi $ 0

Whittier harus menjual 462 mesin pemotong rumput


manual (3 x 154) dan 308 mesin pemotong rumput
otomatis (2 x 154) untuk mencapai impas.
26
Pendekatan Rupiah Penjualan
Penjualan $ 1.120.000
(-) Biaya variabel $ 870.000
Margin Kontribusi $ 250.000
(-) Biaya tetap $ 96.250
Laba Operasi $ 153. 750
Maka
Penjualan impas = Biaya tetap/Rasio margin kontribusi
= $ 96.250/($ 250.000/ $ 1.120.000)
= $ 431.228

27
Representasi Grafis dari
Hubungan CVP

✢ Untuk memahami hubungan CVP


secara lebih mendalam, dapat
dilakukan penggambaran secara
visual. Penyajian secara grafis dapat
membantu para manajer melihat
perbedaan
Grafik labaantara biaya Grafik
variabel dan
biaya
pendapatan.
volume (profit volume laba
–volume (cost volume
graph) profit graph)
28
Grafik Laba Volume

Menggambarkan hubungan antara laba dan volume


penjualan secara visual. Grafik laba volume
merupakan grafik dari persamaan laba operasi.
(Laba Operasi= (Harga x Unit) – (Biaya variabel per
unit x Unit) – Biaya Tetap).

Dalam grafik ini, laba operasi merupakan variabel


terikat dan unit merupakan variabel bebas. Nilai
variabel bebas biasanya diukur pada sumbu
horizontal dan nilai variabel terikat pada sumbu
vertikal.
29
Tyson Company memproduksi
suatu produk tunggal dengan data
biaya dan harga berikut.

Total biaya tetap $100


Biaya variabel per unit 5
Harga jual per unit 10

ba operasi dapat dinyatakan sebagai berikut.

ba Operasi = ($10 x Unit) - ($5 x Unit) - $100


= ($5 x Unit) - $100

30
Grafik Biaya Volume Laba
Menggambarkan hubungan antara biaya, volume, dan
laba. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih
terperinci, perlu dibuat grafik dengan dua garis
terpisah: garis total pendapatan dan garis total biaya.
Tiap-tiap garis disajikan dengan dua persamaan
Pendapatan= Harga x Unit
berikut.
Total Biaya= (Biaya variabel per unit x
Unit) + Biaya Tetap

31
Contoh Tyson Company,
persamaan pendapatan dan
biayanya adalah

Pendapatan= $10 x Unit


Total Biaya= ($5 x Unit)
+ $100

32
Grafik Laba Volume Grafik Biaya Volume Laba

33
Asumsi-asumsi pada Analisis
Biaya Volume Laba
✢ Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan
dan fungsi biaya berbentuk linear.
✢ Analisis mengasumsikan harga, total biaya
tetap, dan biaya variabel per unit dapat
diidentifikasikan secara akurat dan tetap
konstan sepanjang rentang yang relevan.
✢ Analisis mengasumsikan apa yang diproduksi
dapat dijual.
✢ Untuk analisis multiproduk, diasumsikan
bauran penjualan diketahui. 34
Fungsi Linear
Fungsi biaya dan pendapatan
linear, memerlukan pertimbangan
tambahan. Saat kuantitas yang dijual
meningkat, pendapatan juga
meningkat. Namun, kemudian
peningkatannya mulai tidak setajam
bila dibandingkan sebelumnya. Hal itu
dijelaskan dengan mudah oleh
kebutuhan untuk menurunkan harga
ketika unit yang terjual lebih banyak.
Fungsi total biaya lebih rumit, yaitu
pada awalnya naik tajam, kemudian
agak mendatar (sejalan dengan
terjadinya peningkatan tingkat
pengembalian), selanjutnya kembali
naik secara tajam (sejalan dengan
terjadinya penurunan tingkat35
Rentang yang Relevan
Rentang yang relevan
menggambarkan hubungan biaya
dan pendapatan linear yang
berlaku. Gambar di samping
mengilustrasikan rentang yang
relevan dari 5.000 hingga 15.000
unit. Hubungan biaya dan
pendapatan secara garis besar
adalah linear dalam rentang ini. Hal
ini memungkinkan kita untuk
menggunakan persamaan CVP
linear.

36
Produksi Sama dengan Penjualan
Asumsi ketiga adalah apa yang diproduksi dapat dijual tidak
ada perubahan persediaan selama periode tersebut. Persediaan
tidak berdampak terhadap analisis impas merupakan hal yang
dapat dimengerti. Analisis impas adalah teknik pengambilan
keputusan jangka pendek sehingga kita dapat menutup seluruh
biaya pada periode waktu tertentu. Persediaan mengandung biaya-
biaya dari periode sebelumnya dan tidak dipertimbangkan.

Bauran Penjualan yang Konstan


Dalam analisis produk tunggal, bauran penjualannya tentu saja
konstan-100 persen dari penjualan adalah satu produk. Analisis
impas multiproduk mensyaratkan suatu bauran penjualan yang
konstan. Namun, tidak mungkin memprediksi bauran penjualannya
dengan pasti. Dalam praktiknya, kendala ini biasanya ditangani
dengan analisis sensitivitas.
37
Harga dan Biaya Diketahui dengan Pasti
Pada kenyataannya, perusahaan jarang mengetahui harga,
biaya variabel, dan biaya tetap secara pasti. Suatu perubahan
pada satu variabel biasanya memengaruhi nilai variabel lainnya.
Kerap terdapat suatu distribusi probabilitas untuk diatasi. Selain
itu, terdapat cara-cara formal untuk pengaturan ketidakpastian
secara eksplisit de dalam model CVP.

38
Perubahan dalam Variabel
CVP

Karena perusahaan beroperasi dalam dunia yang


dinamis, mereka harus memperhatikan
perubahan-perubahan yang terjadi dalam harga,
biaya variabel, dan biaya tetap.

Misalkan Whittier Company melakukan sebuah


studi pasar tentang mesin pemotong rumput
manual yang mengungkapkan tiga alternatif
berbeda.

39
Ringkasan Pengaruh Alternatif 1

Alternatif 1: jika
pengeluaran iklan
meningkat $8.000,
penjualan akan naik dari
1.600 unit menjadi 1.725
unit.

40
Ringkasan Pengaruh Alternatif 2

Alternatif 2: penurunan
harga dari $400 menjadi
$375 per mesin
pemotong rumput manual
akan meningkatkan
penjualan dari 1.600 unit
menjadi 1.900 unit.

41
Ringkasan Pengaruh Alternatif 3

Alternatif 3: menurunkan
harga menjadi $375 dan
meningkatkan
pengeluaran iklan sebesar
$8.000 akan
meningkatkan penjualan
dari 1.600 unit menjadi
2.600 unit.

42
Memperkenalkan Risiko dan
Ketidakpastian

Risiko dan ketidakpastian adalah bagian dari


pengambilan keputusan bisnis dan bagaimanapun
hal itu harus ditangani. Distribusi probabilitas
variabel pada risiko dapat diketahui, sedangkan
distribusi probabilitas variabel pada ketidakpastian
tidak diketahui.

43
Margin Pengaman
Margin Pengaman (margin of safety) adalah unit
yang terjual atau diharapkan terjual atau
pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk
dihasilkan yang melebihi volume impas.
Margin pengaman dapat dipandang sebagai ukuran
kasar dari resiko. Apabila margin pengaman
perusahaan adalah besar atas penjualan tertentu
yang diharapkan di tahun depan, maka resiko
menderita kerugian penjualan menurun lebih kecil
daripada margin pengamannya. Manajer yang
menghadapi margin pengaman yang rendah
mungkin ingin mempertimbangkan berbagai
44
tindakan untuk meningkatkan penjualan atau
Pengungkit Operasi
Dalam ilmu fisika, alat Pengungkit operasi
pengungkit adalah (operating leverage)
sebuah mesin merupakan
sederhana yang penggunaan biaya
digunakan untuk tetap untuk
melipat gandakan menciptakan
kekuatan. Pada perubahan presentase
dasarnya, pengungkit laba yang lebih tinggi
tersebut melipat ketika aktivitas
gandakan kekuatan penjulan berubah.
tenaga tenaga yang
dikeluarkan untuk
menghasilkan lebih 45
✢ Semakin besar tingkat penungkit operasi, semakin banyak
perubahan dalam aktivitas penjualan yang akan mempengaruhi
laba. Karena fenomena ini, bauran biaya yang dipilih organisasi
memiliki pengaruh yang berarti terhadap resiko operasi dan tingkat
laba.
✢ Tingkat pengungkit operasi (degree of operating leverage-
DOL) untuk tingkat penjualan tertentu dapat diukur dengan
menggunakan rasio margin kontribusi terhadap laba.
✢ Tingkat pengungkit operasi = margin kontribusi / laba

46
Pengungkit Operasi
Analisis sensitivitas (sensitivity analysis)
adalah teknik “bagaimana – jika” yang
menguji dampak dari perubahan asumsi -
asumsi yang mendasarinya pada satu
jawaban. Analisis ini relatif mudah, yaitu
dengan memasukkan data mengenai
harga, biaya variabel, biaya tetap, biaya
penjualan, serta dengan menggunakan
rumus untuk menghitung titik impas dan
laba yang diharapkan. Selanjutnya, data
dapat di ubah-ubah sebagaimana
diinginkan untuk mengetahui dampak
47
perubahan-perubahan terhadap laba yang
bedaan antara Sistem Manual dan Sistem Otomatis
Sistem Manual Sistem Otomatis
Harga Sama Sama
Biaya variabel Relatif Lebih Tinggi Relatif Lebih Rendah
Biaya tetap Relatif Lebih Rendah Relatif Lebih Tinggi
Margin kontribusi Relatif Lebih Rendah Relatif Lebih Tinggi
Titik impas Relatif Lebih Rendah Relatif Lebih Tinggi
Margin pengaman Relatif Lebih Tinggi Relatif Lebih Rendah
Tingkat pengungkit operasi Relatif Lebih Rendah Relatif Lebih Tinggi
Risiko penurunan Relatif Lebih Rendah Relatif Lebih Tinggi
Potensi kenaikan Relatif Lebih Rendah Relatif Lebih Tinggi

48
Analisis CVP dan Perhitungan
Biaya Berdasarkan Aktivitas
✢ Analisis CVP konvensional
mengasumsikan semua biaya
perusahaan dapat dikelompokkan
dalam dua kategori : biaya sejalan
dengan volume penjualan (biaya
variabel) dan biaya yang tidak
berubah (biaya tetap).

49
Persamaan biaya ABC selanjutnya dapat
dinyatakan sebagai berikut :
Total biaya = Biaya tetap + (biaya variabel per unit x jumlah unit) +
(biaya pengaturan x jumlah pengaturan) + (biaya rekayasa x jumlah
jam rekayasa)

Laba operasi seperti sebelumnya adalah total pendapatan


dikurangi total biaya. Hal ini dinyatakan sebagai berikut :

Laba operasi = total pendapatan – [biaya tetap + (biaya variabel per unit
x jumlah unit) + (biaya pengaturan x jumlah pengaturan) + (biaya
rekayasa x jumlah jam rekayasa)]

Pada impas, laba operasi adalah nol dan jumlah unit yang harus
dijual untuk mencapai impas adalah sebagai berikut :

Unit impas = [biaya tetap + (biaya variabel per unit x jumlah unit) + (biaya
pengaturan x jumlah pengaturan) + (biaya rekayasa x jumlah jam
rekayasa)] / (harga – biaya variabel per unit)

50
Contoh Perbandingan Analisis Konvensional dan
ABC
✢ Penyelesaian
Mari, kita asumsikan suatu
perusahaan ingin
menghitung jumlah unit yang
harus dijual untuk
menghasilkan laba sebelum
pajak sebesar$20.000.
Penggerak Aktivitas Biaya varibel Tingakat
analisis ini didasarkan
per unit
padaaktivitas
data berikut : penggerak
Unit yang terjual $10 -
Pengaturan 1.000 $20
Jam rekayasa 30 1.000
Data lainnya :    
Total biaya tetap   $100.000
(konvensional)
Total biaya tetap   50.000
(ABC)
Harga jual per   20
unit

51
Implikasi Srategis : Analisis CVP
Konvensional Versus Analisis ABC
✢ Misalkan, setelah analisis CVP konvensional dilakukan,
Departemen Pemasaran menyatakan penjualan 12.000 unit
mustahil dicapai. Unit yang bias terjual mungkin hanya
10.000. Kemudian, Presiden Direktur perusahaan
memerintahkan para insinyur perancang produk mencari
suatu cara mengurangi biaya pembuatan produk. Para
insinyur juga diminta mempertahankan persamaan biaya
konvensional, yaitu biaya tetap sebesar$100.000 dan biaya
variabel per unit$10. Biaya variabel per unit sebesar$10
terdiri atas : tenaga kerja langsung$4, bahan baku
langsung$5, dan overhead variabel$1. Untuk memenuhi
permintaan mengurangi titik impas. Departemen Teknik
memproduksi suatu rancangan baru yang membutuhkan
tenaga kerja lebih sedikit. Rancangan baru tersebut 52
mengurangi biaya tenaga kerja langsung sebesar$2 per
✢ Penyelesaian

53
54
Analisis CVP dan JIT
✢ Jika suatu perusahaan menganut JIT, maka biaya variabel per
unit yang dijual berkurang dan biaya tetap bertambah.
Sebagai contoh, sekarang, tenaga kerja langsung dianggap
sebagai tetap dan bukan variabel.
✢ Biaya variabel berdasarkan unit lainnya seperti listrik dan
komisi penjualan juga berlaku. Selain itu, variabel tingkat
batch menjadi hilang (pada sistem JIT, batch-nya adalah satu
unit). Dengan demikian, persamaan biaya pada JIT dapat
dinyatakan sebagai berikut.
Total Biaya = Biaya tetap + (Biaya variabel per unit x jumlah
unit) + (Biaya rekayasa x jumlah jam rekayasa).
Karena aplikasi JIT merupakan kasus khusus dari persamaan ABC,
tidak ada contoh yang akan diberikan. 55
Thanks!
Any questions?

56

Anda mungkin juga menyukai