Gini ya, katanya janji dan inget hari ini hari apa. Mungkin aku
saja yang terlalu berharap.
Aku menepuk jidatku. Aku baru ingat hari ini hari ulang tahunnya. Aku bergegas mandi karena
aku ada mata kuliah pagi ini.
Setelah mata kuliah selesai, aku berusaha mencari Lisa. Aku bertanya pada teman-
temannya . Tapi mereka tidak tahu lisa sekarang berada dimana. Aku tiba-tiba teringat tempat
favoritnya, taman. Dan benar saja dia sedang duduk sendiri di bangku taman. Aku
menghampirinya
“Lis, Happy Birthday ya sayang! Aku ketiduran semalam. Maafin aku.” ucapku sambil
menyodorkan tanganku. Dia tidak menghiraukan dan pergi meninggalkanku begitu saja. Tidak
ada sedikit pun senyum terukir di wajahnya. Aku duduk mematung sendiri. Sekarang aku sangat
merasa bersalah.
Di kamar aku termenung sendiri memikirkan bagaimana caranya buat Lisa tidak marah
lagi. Tiba-tiba terlintas dalam pikiranku untuk memberinya kado yang spesial. Mengajak nya
jalan-jalan dan memberinya barang yang kubuat sendiri. Besok adalah hari minggu jadi aku dan
Lisa tidak ada mata kuliah. Aku berniat pergi ke rumahnya besok dan meminta maaf. Aku
teringat, aku kemarin membawa sedikit pasir dan kerang-kerang yang aku cari di Pantai Drini.
Aku akan memanfaatkannya untuk membuat sebuah kado. Aku membuat bingkai foto yang
dihiasi kerang-kerang dan ditaburi pasir. Kemudian mencetak foto kami berdua dan menaruhya
di dalam bingkai. Terakhir aku membungkus dengan kertas kado dengan motif yang lucu.
“Semoga kamu senang ya Lis.” ucapku dalam hati.
Esoknya aku pergi ke rumah kekasihku,Lisa. Aku meminta izin kepada orang tua Lisa
untuk menemuinya. Aku menunggu Lisa di teras rumahnya dan Lisa pun keluar menghampiriku.
Lisa terkejut melihatku karena sebelumnya aku tidak memberinya kabar. Aku membuka
pembicaraan
”Lisa, maafin kalo aku gak kabarin kamu kalo aku mau kesini. Maafin juga hal yang kemarin.
Sebagai gantinya aku mau mengajakmu jalan-jalan.Gimana,kamu mau?” Dia mengangguk dan
tersenyum kecut. Setelah meminta izin kepada kedua orang tuanya kami pun berangkat.
Aku menghentikan laju motorku. Kami telah sampai di suatu tempat yang menurutku
sangat indah. Ya, Pantai Drini, pantai dimana aku dan teman-teman mengadakan eksplorasi. Aku
tidak bosan menikmati pemandangan yang elok ini. Rasanya aku telah tersihir oleh keindahan
dan keelokan pantai ini. Sepertinya Lisa juga begitu.
“Wah, indah banget! Aku udah lama gak ke pantai!” kata Lisa sambil sedikit berteriak. Lalu ia
tersenyum ke arahku. Aku lega akhirnya dia mau senyum kepadaku. Mungkin karena Lisa ikut
tersihir oleh keindahan pantai ini.
Kami berdua menikmati suasana yang indah dan menenangkan di pantai ini. Sesekali
kami bermain air, berkejar-kejaran, dan berfoto-foto ria. Jam menunjukkan pukul 17.00 WIB.
Aku mengajaknya untuk duduk di tepi pantai.
“Lis, kamu udah gak marah sama aku?” Dia mengangguk.
“Kamu senang hari ini? Maafin aku karena kemarin aku terlalu sibuk dan gak punya waktu buat
kamu.”
“Iya, aku senang. Aku kesel kemarin ternyata kamu lebih peduli ke organisasi kamu dan lupa
sama hari ulang tahun aku.”
Aku tersenyum ke arahnya. Lalu aku merogoh tas ranselku mengambil kado yang aku bungkus
kemarin.
“Lis,ini kado dari aku. Maklumin aja ya kalo hasilnya jelek dan sederhana. Aku bkin sendiri loh.
Happy Birthday Lisa!”ucapku.
“Gak kenapa kok, aku seneng! Makasih udah ajak aku ke pantai yang indah ini”, jawabnya
sambil tersenyum. Kami duduk memandang mentari yang sebentar lagi kembali ke peraduannya.
Tidak bosannya aku mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan atas ciptaan-Nya. Aku berada di
antara karya Tuhan yang indah dan agung, Lisa dan Drini yang selalu ada dalam jiwaku.