Anda di halaman 1dari 51

ANALISIS BIAYA-

VOLUME-LABA: ALAT
PERENCANAAN
MANAJERIAL
Di susun oleh :
Fanny Faradilla
Jodianto Farhan
Kintan Kamilah K
Putri Nur Aisyah
Cost Volume Profit Analysis

Analisis CVP dapat mengatasi hal – hal tentang :


 Jumlah unit yang harus di jual untuk mencapai impas
 Dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik
impas
 Dampak kenaikan harga terhadap laba
 Memungkinkan manajer untuk melakukan analisis
sensitivitas dengan menguji dampak dari berbagai
tingkat harga atau biaya terhadap laba
Titik Impas
dalam Unit

Penggunaan Target Laba


Laba Operasi dalam
dalam Analisis Persentase dari
Cost Volume Pendapatan
Profit (CVP) Penjualan

Jalan Pintas
Target Laba
untuk
dalam Jumlah
Menghitung Unit
Penjualan dalam Dolar
Impas
Unit yang
Diperlukan untuk
Mencapai Target
Laba
Titik Impas
dalam Unit

Target Laba
Setelah Pajak
A. Titik Impas dalam Unit

Titik impas adalah titik dimana total pendapatan sama


dengan total biaya, yaitu titik dimana laba sama dengan
nol.
Penggunaan Laba Operasi dalam
Analisis Cost Volume Profit (CVP)
Laporan laba rugi dapat dinyatakan sebagai persamaan
berikut :

Laba Operasi = Pendapatan penjualan – Beban variabel –


Beban tetap

Atau

Laba operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) – (Biaya variabel


per unit x Jumlah unit terjual) – Total biaya tetap
Whittier Company memproduksi mesin pemotong rumput.
Berikut ini adalah proyeksi laporan laba rugi perusahaan whittier
company :

Penjualan (1000 Unit@$400) $ 400.000


Dikurangi : Beban Variabel $ 325.000
Margin Kontribusi $ 75.000
Beban Tetap ($ 45.000)
Laba Operasi $ 30.000

Diketahui :
Harga : 400
B. Variabel : 325
B. Tetap : 45.000
titik impas persamaan laba operasi adalah :
 Jumlah Unit :

= ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $ 45.000


= ($75 x Unit) - $ 45.000
$ 75 x Unit = $ 45.000
Unit = $ 600
 Titik Impas ( Laba Operasi )
Penjualan (600 Unit @ $ 400) $ 240.000
Dikurangi : Beban Variabel $ 195.000
Margin Kontribusi $ 45.000
Beban Tetap ($ 45.000)
Laba Operasi $0
Jalan Pintas untuk
Menghitung Unit Impas
 Margin kontribusi adalah pendapatan penjualan
dikurangi total biaya variabel. Pada titik impas margin
kontribusi sama dengan beban tetap

Jumlah unit = Biaya tetap ÷ Marjin kontribusi per


unit
Penjualan dalam Unit yang
Diperlukan untuk Mencapai
Target Laba
 Target laba di sini adalah laba operasi di atas nol(titik
impasnya), yang dapat dinyatakan dengan jumlah
dolar atau sebagai persentase dari pendapatan
penjualan.
Target Laba dalam Jumlah
Dolar
 Contoh perusahaan ingin memperoleh laba operasi $60.000

$60.000 = ($ 400 x unit) - ($ 325 x unit) - $ 45.000


$105.000= $ 75 x unit
Unit = 1.400
Jadi, perusahaan harus menjual 1.400 unit untuk mendapat laba operasi
60.000.

Penjualan (1.400 unit @ $400) $ 560.000


Di kurangi biaya variable ($455.000)
Margin kontribusi $ 105.000
Dikurangi biaya tetap ($45.000)
Laba operasi $ 60.000
Target Laba dalam Persentase
dari Pendapatan Penjualan

 Contoh perusahaan ingin menghasilkan laba 15% dari


pendapatan penjualan

0,15 x ($400 x Unit) = ($400 x Unit) - ($325


x Unit) - $45.000
$60 x Unit = ($75 x Unit) - $45.000
$15 x Unit = $45.000
Unit = 3.000
Target Laba Setelah Pajak
 Pada saat menghitung titik impas, pajak
penghasilan tidak berperan, karena
pajak yang dibayarkan untuk laba nol
adalah nol.

Laba bersih = Laba operasi – Pajak


= Laba operasi – (Tarif pajak x Laba operasi)
= Laba operasi (1 – Tarif pajak)
atau
Laba operasi = (Laba bersih) : (1- Tarif pajak)
Whittier Company ingin memperoleh laba bersih
sebesar $48.750 dan tarif pajak 35%.
(harga jual $400 per unit dan B. Tetap $45.000).
Jawab:

•Langkah 1 ( Laba Operasi )

48.750 = laba operasi – (0,35


x laba operasi)

48.750 = 0,65 (laba operasi)

75.000 = laba operasi


Langkah 2 ( Jumlah Unit )
$ 45.000 + $75.000
75
Unit = 120.000
75
Unit = 1.600
•Langkah 3 ( Titik Impas Setelah Pajak )

Penjualan (1.600 unit x 400) $640.000


Dikurangi: B. Variabel (520.000)
Marjin kontribusi $120.000
Dikurangi: B. Tetap (45.000)
Laba sebelum pajak $ 75.000
Dikurangi: Pajak (35%) (26.250)
Laba setelah pajak $48.750
B. Titik Impas dalam Dolar
Penjualan

Untuk menghitung titik impas dalam dolar penjualan, biaya variable


didefinisikan sebagai suatu persentase dari penjualan bukan sebagai
sebuah jumlah per unit yang terjual.

•Rasio biaya variabel merupakan bagian dari setiap dolar penjualan


yang harus digunakan untuk menutupi biaya variabel. Rasio biaya
variabel = (biaya variabel per unit)/(harga jual per unit).

•Rasio margin konstribusi adalah bagian dari setiap dolar penjualan


yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan menghasilkan laba.
Maka berdasarkan pengertian tersebut dapat dirumuskan bahwa Rasio
margin kontribusi = (margin kontribusi per unit)/(harga jual per unit).
C. Analisis Multiproduk
Analisis multiproduk mengharuskan suatu asumsi dibuat
sehubungan dengan bauran penjualan yang diharapkan. Bauran
penjualan adalah kombinasi relative dari berbagai produk yang sedang
dijual perusahaan.
Pada keadaan tertentu masalah multiproduk dapat dialihkan
kedalam analisis produk tunggal. Apabila bauran penjualan
berubah, maka titik impas juga akan berubah.

Penjualan Impas = Biaya Tetap ÷ Rasio Penjualan


Contoh
Diketahui 1200 mesin manual dan 800 mesin
otomatis dijual dengan harga per unit $400 &
$800.

Diketahui :
Bauran Penjualan perUnit = 1200:800
= 3:2
Laporan laba rugi segmen :
 Biaya variable mesin manual = $390,000
 Biaya variable mesin otomatis = $480,000
 Biaya tetap mesin manual = $30,000
 Biaya tetap mesin otomatis = $40,000
Titik Impas dalam Unit

 Unit Impas mesin manual = $30,000/[400-


(390,000/1200)
= $30,000/75
= 400 unit

 Unit impas mesin otomatis = $40,000/[800-


(480,000/800)
= $40,000/200
= 200 Unit
Bauran Penjualan & Analisis
CVP
Penetapan bauran penjualan tertentu memungkinkan kita untuk
mengonversi masalah multiproduk kedalam format CVP produk
tunggal. Dari bauran penjualan sebelumnya dapat diketahui
sebesar 3:2. cara menghitung nilai paket adalah sebagai
berikut:

Produk Harga Biaya Margin Bauran Margin


Variable/U Variable/U Kontribusi Kontribusi/Unit
nit nit Paket
Mesin Manual $400 $325 $75 3 $225

Mesin $600 $400 $200 2 $400


Otomatis
Total Paket $625
 Berdasarkan margin perpaket diatas,
persamaan dasar impas dapat dilakukan untuk
menentukan jumlah paket yang perlu dijual
untuk mencapai impas:

 Paket Impas = Biaya Tetap / Margin kontribusi


per paket
 = $96,250 / $625
 = 154 Paket
Pendekatan Dollar
Penjualan
Untuk memgilustrasikan titik impas pada dolar penjualan diperlukan
laporan laba rugi Whittier company.
 Penjualan : $ 1.120.000
 Less : Biaya Variable: $ 870.000
 Margin Kontribusi : $ 250.000
 Less : Biaya Tetap :$ 96.250
Laba Operasi : $ 153.750
Dalam laporan laba rugi tersebut. Pertanyaan umum mengenai CVP
dapat diajukan, misalnya, berapa pendapatan penjualan yang
perlu dihasilkan untuk mencapai impas?
Rumusnya = biaya tetap/rasio margin kontribusi. Rasio margin
kontribusi didapat dari margin kontribusi/total penjualan.
Contoh :
Penjualan Impas : $96.250/(250.000:1.120.000)
: $431,200
Pendekatan Dollar
Penjualan
Titik impas dalam dolar penjualan secara implisit
menggunakan asumsi bauran penjualan, tetapi
mengabaikan syarat perhitungan margin kontribusi
perpaket, tidak diperlukannya data individual
produk, hanya membutuhkan laporan laba rugi
perusahaan tersebut.
D. Representasi Grafis dari
Hubungan CVP
Penyajian secara grafis dapat membantu para
manajer melihat perbedaan antara biaya variable
dan pendapatan.
 Dua grafik dasar yang penting, grafik laba
volume dan grafik biaya volume laba.
• Grafik Laba Volume
Grafik laba volume (profit volume grafh) menggambarkan
hubungan antara laba dan volume penjualan secara visual.
Grafik laba volume merupakan grafik dari persamaan laba
operasi.

laba operasi = (harga x unit) – (biaya variable


per unit x unit) – biaya tetap
Contoh:
Asumsikan Tyson Company memproduksi produk tunggal
dengan:
Total Biaya Tetap $100
Biaya Variabel per Unit $ 5
Harga Jual per Unit $ 10

Laba Operasi = ($10 x Units) – ($5 x Units) – $100


= ($5 x Units) – $100
Grafik
 Grafik Biaya Volume Laba

Grafik biaya volume laba (cost volume profit graph)


menggambarkan hubungan antara biaya, volume dan
laba. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih terperinci,
perlu dibuat grafik dengan dua garis terpisah : garis total
pendapatan dan garis total biaya.

Pendapatan = Harga x Unit

Total biaya = (Biaya variable per unit x unit) +


Biaya tetap
Contoh:
Tyson Company, persamaan pendapatan dan biaya adalah:
Pendapatan = $10 x Units
Total Biaya = ($5 x Units) + $100
Perubahan dalam Variabel
CVP
Whittier Company melakukan sebuah studi pasar
tentang mesin pemotong rumput manual yang
mengungkapkan tiga alternatif berbeda.

Alternatif 1 : Jika pengeluaran iklan meningkat $8.000,


penjualan akan naik dari 1.600 unit menjadi 1.725 unit.
Alternatif 2 : Penurunan harga dari $400 menjadi $375
per mesin pemotong rumput manual akan meningkat
penjualan dari 1.600 unit menjadi 1.900 unit.
Alternatif 3 : Menurunkan harga menjadi $375 dan
meningkatkan pengeluaran iklan sebesar $8.000 akan
meningkatkan penjualan dari 1.600 unit menjadi 2.600
unit.
Sebelum Dengan
Kenaikan Iklan Kenaikan
Iklan
Unit yang terjual…………………….… 1.600 1.725

Margin kontribusi per unit…………….. x $75 x $75

Total Margin kontribusi……………….. $120.000 $129.375

Dikurangi : beban tetap………………… 45.000 53.000

Laba…………………………………. $ 75.000 $ 76.375


Selisih Laba
Perubahan volume 125
penjualan………………………………….
Margin kontribusi per unit……………………………………. x $75
Perubahan margin kontribusi………………………………… $ 9.375
Dikurangi : Perubahan beban 8.000
tetap…………………………..
Kenaikan Laba……………………………………………. $1.375
Apa pengaruhnya terhadap laba jika biaya iklan naik sebesar
$8.000 dan penjualan naik sebanyak 125 unit?

 Dijawab dengan tanpa menggunakan persamaan-


persamaan diatas, tetapi dengan menerapkan margin
kontribusi per unit.
 Margin kontribusi per unit adalah $75.
 Karena unit yang terjual naik sebanyak 125 unit,
kenaikantambahan total margin kontribusi adalah $9.375
($75 x 125 unit). Akan tetapi, karena biaya tetap meningkat
sebesar $8.000, kenaikan laba tambahan hanya sebesar
$1.375 ($9.375 - $8.000).
Alternatif kedua :
beban tetap tidak naik. Melihat pengaruhnya terhadap total
margin kontribusi. Untuk harga saat ini sebesar $400, margin
kontribusi perunit adalah $75. Jika 1.600 unit terjual, maka
total margin kontribusi adalah $120.000 ($75 x 1.600).
Jika harga turun menjadi $375, maka margin kontribusi turun
menjadi $50 per unit ($375 - $325). Jika 1.900 unit terjual
dengan harga baru tersebut, maka total margin kontribusi
yang baru adalah $95.000 ($50 x 1.900). Penurunan harga ini
mengakibatkan penurunan laba sebesar $25.000 ($120.000 -
$95.000).
Alternatif ketiga :

Sebelum Dengan
Penurunan Harga Penurunan
yang Diusulkan Harga yang
Diusulkan
Unit yang terjual…………………….… 1.600 1.900

Margin kontribusi per unit…………….. x $75 x $50

Total Margin kontribusi……………….. $120.000 $95.000

Dikurangi : beban tetap………………… 45.000 45.000

Laba…………………………………. $ 75.000 $ 50.000

Selisih Laba

Perubahan margin kontribusi ($95.000 - $120.000)…………. $(25.000)

Dikurangi : Perubahan beban tetap……………………………

Penurunan laba………………………………………………... $(25.000)


Memperkenalkan Risiko dan
Ketidakpastian
Pertama, pihak manajemen tentu harus menyadari
sifat ketidakpastian dari harga,biaya, dan kuantitas
dimasa depan.
Para manajer dapat menggunakan analisis
sensitivitas atau analisis bagaimana jika (what-if).
Kedua konsep ini dapat dipertimbangkan untuk
mengukur risiko. Setiap konsep mensyaratkan
pengetahuan mengenai biaya tetap variabel.
Margin Pengamanan

Margin pengamanan (margin of safety) adalah unit


yang terjual/diharapkan terjual/pendapatan yang
dihasilkan/diharapkan untuk dihasilkan melebihi
volume impas. Contoh, jika volume impas
perusahaan adalah 200 unit dan perusahaan saat
ini mejual 500 unit. Maka margin pengamanannya
adakah 300 unit (500-200). Margin pengamanan
juga dapat dinyatakan dalam jumlah pendapatan,
misal pendapatan impas = $300.000 & total
pendapatan = $700.000 maka margin
pengamanannya adalah $400.000
Pengunkit Operasi

Pengukit operasi berkaitan dengan bauran relatif


dari biaya tetap & biaya vatiable dalam suatu
organisasi. Pertukaran biaya variable dengan
biaya tetap adalah suatu hal yang mungkin
dilakukan. Saat biaya variable turun, maka margin
kontribusi akan meningkat. Hal itu membuat nilai
kontribusi per unit akan meningkat. Pada kasus
demikian. Fluktuasi penjualan memiliki pengaruh
yang meningkat atas profitabilitas. Jadi,
perusahaan yang merealisasikan biaya variable
yang lebih rendah maka proporsi biaya tetap akan
meningkat. Dan ini akan berdampak pada laba
operasi yang lebih besar ketika penjualan
meningkat dibandingkan perusahaan yang
memiliki biaya tetap yang rendah.
Analisis Sensitivitas dan CVP

Analisi sensitivitas adalah teknik “bagaimana –


jika” yang menguji dampak dari perubahan asumsi
– asumsi yang mendasarinya terhadap suatu
jawaban.
Analisis ini, dengan memasukkan data mengenai
harga, biaya variabel, biaya tetap, dan bauran
penjualan, serta dengan menggunakan rumus
untuk menghitung titik impas dan laba yang
diharapkan.
Keuntungan dari analisis
sensitivitas :
 Bisa memberikan masukan bagi para manajer
untuk merasakan tingkat pengaruh dari variabel
yang buruk terhadap suatu jawaban.
 Dapat melatih intuisi manajer untuk mengetahui
sejauh mana sebuah variabel yang diramalkan
secara buruk akan memengaruhi suatu
jawaban.
Perbedaan antara Sistem
Manual dan Otomatis
Sistem Manual Sistem Otomatis
Harga Sama Sama
Biaya Variabel Relatif Lebih Tinggi Relatif Lebih Rendah
Biaya Tetap Relatif Lebih Rendah Relatif Lebih Tinggi
Margin Kontribusi Relatif Lebih Rendah Relatif Lebih Tinggi
Titik Impas Relatif Lebih Rendah Relatif Lebih Tinggi
Margin Pengaman Relatif Lebih Tinggi Relatif Lebih Rendah
Tingkat Pengungkit Relatif Lebih Rendah Relatif LebihTinggi
Operasi
Risiko Penurunan Relatif Lebih Rendah Relatif Lebih Tinggi
Risiko Kenaikan Relatif Lebih Rendah Relatif Lebih Tinggi
Analisis CVP dan Perhitungan Biaya
Berdasarkan Aktivitas
Analisis CVP konvensional mengasumsikan semua biaya
perusahaan dapat dikelompokkan dalam dua kategori :
biaya variabel dan biaya tetap. Pada sistem perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas, biaya dibagi dalam kategori
berdasarkan unit dan non-unit. Perbandingan antara titik
impas ABC dengan titik impas konvensional
mengungkapkan dua perbedaan yang signifikan.
 Pertama, biaya tetapnya
berbeda. Beberapa biaya yang sebelumnya
diidentifikasi sebagai biaya tetap dapat berbeda
dengan penggerak.

 Kedua, pembilang pada persamaan impas ABC


memiliki dua istilah biaya variabel non-unit: satu untuk
aktivitas yang berkaitan dengan batch dan satu untuk
aktivitas yang berkaitan dengan keberlanjutan produk.
Persamaan biaya ABC
 Total Biaya = Biaya tetap + (Biaya variabel per unit x Jumlah
unit) + (Biaya pengaturan x Jumlah pengaturan) + (Biaya
rekayasa x Jumlah jam rekayasa)
Laba operasi seperti sebelumnya adalah total pendapatan
dikurangi total biaya.
 Laba operasi = Total pendapatan - [Biaya tetap + (Biaya
variabel per unit x Jumlah unit) + (Biaya pengaturan x Jumlah
pengaturan) + (Biaya rekayasa x Jumlah jam rekayasa)].
Pada impas, laba operasi
adalah nol dan jumlah unit
yang harus dijual untuk
mencapai impas
 Unit Impas = [Biaya tetap + (Biaya variabel per
unit x Jumlah unit) + (Biaya pengaturan x Jumlah
pengaturan) + (Biaya rekayasa x Jumlah jam
rekayasa)] / (Harga – Biaya variabel per unit)
Contoh Pembandingan Analisis
Konvensional dan ABC
Suatu perusahaan ingin menghitung jumlah unit
yang harus dijual untuk menghasilkan laba
sebelum pajak sebesar $ 20.000.

Penggerak Aktivitas Biaya Variaber per Tingkat Penggerak


unit Aktivita
Unit yang terjual $10 -
Pengaturan 1.000 20
Jam rekayasa 30 1.000
Data lainnya :
- Total biaya tetap (konvensional) $100.000
- Total biaya tetap (ABC) 50.000
- Harga jual per unit 20
Target Laba : $20.000
Dengan menggunakan analisis CVP, jumlah unit yang harus
terjual untuk menghasilkan laba sebelum pajak sebesar
$20.000 dihitung sebagai berikut :

 Jumlah unit = (Target laba + Biaya tetap) / (Harga – Biaya


variabel per unit)
= ($20.000 + $100.000) / ($20 - $10)
= $120.000 / $10
= 12.000 unit
Dengan menggunakan persamaan ABC, jumlah unit yang harus
terjual untuk menghasilkan laba operasi sebesar $20.000
dihitung sebagai berikut :

Jumlah Unit = [Target laba + Biaya tetap ABC +


(Biaya pengaturan x Jumlah
pengaturan) + (Biaya rekayasa x
Jumlah Jam rekayasa)] /
(Harga – Biaya variavel per unit)
= [$20.000 + $50.000 + ($1.000 x 20) +
($30 x 1.000)] / ($20 - $10)
= 12.000 unit
Implikasi Strategis: Analisis CVP
Konvensional versus Analisis ABC

Jumlah unit = Biaya tetap / (harga – biaya variabel per


unit)
= $100.000 / ($20 - $8)
= 8.333 unit
Proyeksi laba jika 10.000 unit terjual dihitung sebagai berikut.
Penjualan ($20 x 10.000) $200.000
Dikurangi: Beban Variabel ($8 x 10.000) 80.000
Margin Kontribusi $120.000
Dikurangi: Beban tetap 100.000
Laba Operasi $ 20.000
Hubungan biaya ABC awal pada contoh tersebut adalah
sebagai berikut.
Total biaya = $50.000 + ($10 x Unit) + ($1.000 x Pengaturan) +
($30 x Jam rekayasa)
 Titik impas dengan laba operasional dan menggunakan
persamaan ABC dihitung sebagai berikut (anggaplah 20
pengaturan masih dilakukan)

 Jumlah Unit = [$50.000 + ($1.600 x 20) = ($30 x 1.400)] /


($20 - $8)
 = $124.000 / $12
 = 10.333 unit
 Laba operasi untuk 10.000 unit dihitung sebagai berikut
(jumlah maksimal yang dapat terjual adalah 10.000 unit).

Penjualan ($20 x 10.000) $200.000


Dikurangi: Beban variabel berdasarkan
unit ($8 x 10.000) 80.000
Margin Kontribusi $120.000
Dikurangi: Beban variabel berdasarkan non unit:
Pengaturan ($1.600 x 20) $ 32.000
Dukungan teknik ($30 x 1.400) 42.000 74.000
Margin yang dapat ditelusuri $ 46.000
Dikurangi: Beban tetap 50.000
(Rugi) Operasional $ ( 4.000)
Analisis CVP dan JIT

 Persamaan biaya pada JIT dapat dinyatakan


sebagai berikut.

Total biaya = Biaya tetap + (Biaya variabel per unit x


Jumlah unit) + (Biaya rekayasa x Jumlah
jam rekayasa).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai