Anda di halaman 1dari 50

1

Tugas 11: Cost-Volume-Profit Analysis: A


Managerial Planning Tool
Akutansi Manajerial Kelompok 3

 NIM B.312.4120.029 - Nunki Adhi Prabowo​


 NIM B.312.4120.038 - HERIYANTO
 NIM B.312.2140.052 - Nur Atimah
 NIM B.312.4120.064 - DWI PANGGAH FEBRIYANTO​
 NIM B.312.4120.066 - ACHMAD GHOZALI
 NIM B.312.4120.083 - SITI AMINI​

MATA KULIAH : Akuntansi Manajerial​


DOSEN              : Dr. Dyah Nirmala Arum Janie, SE, M.Si.Akt​
                            Dr. Dian Indriana, SE, M.Si. Ak, CA
Cost Volume Profit Analysis

Analisis CVP dapat mengatasi hal – hal tentang :


 Jumlah unit yang harus di jual untuk mencapai impas
 Dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas
 Dampak kenaikan harga terhadap laba
 Memungkinkan manajer untuk melakukan analisis sensitivitas
dengan menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya
terhadap laba
Titik Impas dalam
Unit

Penggunaan Laba
Target Laba dalam
Operasi dalam
Persentase dari
Analisis Cost
Pendapatan
Volume Profit
Penjualan
(CVP)

Jalan Pintas untuk


Target Laba dalam
Menghitung Unit
Jumlah Dolar
Impas Penjualan dalam
Unit yang
Diperlukan untuk
Mencapai Target
Laba
Titik Impas dalam
Unit

Target Laba Setelah


Pajak

Titik impas adalah titik dimana total pendapatan sama


dengan total biaya, yaitu titik dimana laba sama dengan
nol.
Penggunaan Laba Operasi dalam Analisis
Cost Volume Profit (CVP)
Laporan laba rugi dapat dinyatakan sebagai persamaan berikut :

Laba Operasi = Pendapatan penjualan – Beban variabel – Beban


tetap

Atau

Laba operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) – (Biaya variabel per


unit x Jumlah unit terjual) – Total biaya tetap
Whittier Company memproduksi mesin pemotong rumput.
Berikut ini adalah proyeksi laporan laba rugi perusahaan whittier company :

Penjualan (1000 Unit@$400) $ 400.000


Dikurangi : Beban Variabel $ 325.000
Margin Kontribusi $ 75.000
Beban Tetap ($ 45.000)
Laba Operasi $ 30.000

Diketahui :
Harga : 400
B. Variabel : 325
B. Tetap : 45.000
titik impas persamaan laba operasi adalah :
 Jumlah Unit :

= ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $ 45.000


= ($75 x Unit) - $ 45.000
$ 75 x Unit = $ 45.000
Unit = $ 600
 Titik Impas ( Laba Operasi )
Penjualan (600 Unit @ $ 400) $ 240.000
Dikurangi : Beban Variabel $ 195.000
Margin Kontribusi $ 45.000
Beban Tetap ($ 45.000)
Laba Operasi $0
Jalan Pintas untuk Menghitung
Unit Impas
 Margin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi total
biaya variabel. Pada titik impas margin kontribusi sama dengan
beban tetap

Jumlah unit = Biaya tetap ÷ Marjin kontribusi per


unit
Penjualan dalam Unit yang
Diperlukan untuk Mencapai Target
Laba
 Target laba di sini adalah laba operasi di atas nol(titik impasnya),
yang dapat dinyatakan dengan jumlah dolar atau sebagai
persentase dari pendapatan penjualan.
Target Laba dalam Jumlah
Dolar
 Contoh perusahaan ingin memperoleh laba operasi $60.000

$60.000 = ($ 400 x unit) - ($ 325 x unit) - $ 45.000


$105.000 = $ 75 x unit
Unit = 1.400
Jadi, perusahaan harus menjual 1.400 unit untuk mendapat laba operasi 60.000.

Penjualan (1.400 unit @ $400) $ 560.000


Di kurangi biaya variable ($455.000)
Margin kontribusi $ 105.000
Dikurangi biaya tetap ($45.000)
Laba operasi $ 60.000
Target Laba dalam Persentase
dari Pendapatan Penjualan
 Contoh perusahaan ingin menghasilkan laba 15% dari pendapatan
penjualan

0,15 x ($400 x Unit) = ($400 x Unit) - ($325 x


Unit) - $45.000
$60 x Unit = ($75 x Unit) - $45.000
$15 x Unit = $45.000
Unit = 3.000
Target Laba Setelah Pajak
 Pada saat menghitung titik impas, pajak
penghasilan tidak berperan, karena pajak yang
dibayarkan untuk laba nol adalah nol.

Laba bersih = Laba operasi – Pajak


= Laba operasi – (Tarif pajak x Laba operasi)
= Laba operasi (1 – Tarif pajak)
atau
Laba operasi = (Laba bersih) : (1- Tarif pajak)
Whittier Company ingin memperoleh laba bersih sebesar
$48.750 dan tarif pajak 35%.
(harga jual $400 per unit dan B. Tetap $45.000).
Jawab:

•Langkah 1 ( Laba Operasi )


48.750 = laba operasi –
(0,35 x laba operasi)
48.750 = 0,65 (laba
operasi)
75.000 = laba operasi

Langkah 2 ( Jumlah Unit )


$ 45.000 + $75.000
75
Unit = 120.000
75
Unit = 1.600
•Langkah 3 ( Titik Impas Setelah Pajak )

Penjualan (1.600 unit x 400) $640.000


Dikurangi: B. Variabel (520.000)
Marjin kontribusi $120.000
Dikurangi: B. Tetap (45.000)
Laba sebelum pajak $ 75.000
Dikurangi: Pajak (35%) (26.250)
Laba setelah pajak $48.750
B. Titik Impas dalam Dolar
Penjualan

Untuk menghitung titik impas dalam dolar penjualan, biaya variable


didefinisikan sebagai suatu persentase dari penjualan bukan sebagai sebuah
jumlah per unit yang terjual.

•Rasio biaya variabel merupakan bagian dari setiap dolar penjualan yang harus
digunakan untuk menutupi biaya variabel. Rasio biaya variabel = (biaya variabel
per unit)/(harga jual per unit).

•Rasio margin konstribusi adalah bagian dari setiap dolar penjualan yang tersedia
untuk menutupi biaya tetap dan menghasilkan laba. Maka berdasarkan
pengertian tersebut dapat dirumuskan bahwa Rasio margin kontribusi = (margin
kontribusi per unit)/(harga jual per unit).
C. Analisis Multiproduk
Analisis multiproduk mengharuskan suatu asumsi dibuat sehubungan dengan
bauran penjualan yang diharapkan. Bauran penjualan adalah kombinasi relative dari
berbagai produk yang sedang dijual perusahaan.
Pada keadaan tertentu masalah multiproduk dapat dialihkan kedalam analisis
produk tunggal. Apabila bauran penjualan berubah, maka titik impas juga akan
berubah.

Penjualan Impas = Biaya Tetap ÷ Rasio Penjualan


Contoh
Diketahui 1200 mesin manual dan 800 mesin
otomatis dijual dengan harga per unit $400 & $800.

Diketahui :
Bauran Penjualan perUnit = 1200:800
= 3:2
Laporan laba rugi segmen :
 Biaya variable mesin manual = $390,000
 Biaya variable mesin otomatis = $480,000
 Biaya tetap mesin manual = $30,000
 Biaya tetap mesin otomatis = $40,000
Titik Impas dalam Unit

 Unit Impas mesin manual = $30,000/[400-


(390,000/1200)
= $30,000/75
= 400 unit

 Unit impas mesin otomatis = $40,000/[800-


(480,000/800)
= $40,000/200
= 200 Unit
Bauran Penjualan & Analisis
CVP
Penetapan bauran penjualan tertentu memungkinkan kita untuk
mengonversi masalah multiproduk kedalam format CVP produk tunggal.
Dari bauran penjualan sebelumnya dapat diketahui sebesar 3:2. cara
menghitung nilai paket adalah sebagai berikut:

Produk Harga Biaya Margin Bauran Margin


Variable/Unit Variable/Uni Kontribusi Kontribusi/Unit
t Paket
Mesin Manual $400 $325 $75 3 $225

Mesin Otomatis $600 $400 $200 2 $400

Total Paket         $625


 Berdasarkan margin perpaket diatas, persamaan dasar
impas dapat dilakukan untuk menentukan jumlah
paket yang perlu dijual untuk mencapai impas:

 Paket Impas= Biaya Tetap / Margin kontribusi


per paket
 = $96,250 / $625
 = 154 Paket
Pendekatan Dollar Penjualan

Untuk memgilustrasikan titik impas pada dolar penjualan diperlukan laporan laba
rugi Whittier company.
 Penjualan : $ 1.120.000
 Less : Biaya Variable :$ 870.000
 Margin Kontribusi : $ 250.000
 Less : Biaya Tetap :$ 96.250
Laba Operasi :$ 153.750
Dalam laporan laba rugi tersebut. Pertanyaan umum mengenai CVP dapat diajukan,
misalnya, berapa pendapatan penjualan yang perlu dihasilkan untuk mencapai impas?
Rumusnya = biaya tetap/rasio margin kontribusi. Rasio margin kontribusi didapat
dari margin kontribusi/total penjualan.
Contoh :
Penjualan Impas : $96.250/(250.000:1.120.000)
: $431,200
Pendekatan Dollar Penjualan

Titik impas dalam dolar penjualan secara implisit


menggunakan asumsi bauran penjualan, tetapi mengabaikan
syarat perhitungan margin kontribusi perpaket, tidak
diperlukannya data individual produk, hanya membutuhkan
laporan laba rugi perusahaan tersebut.
 
D. Representasi Grafis dari Hubungan CVP

Penyajian secara grafis dapat membantu para manajer


melihat perbedaan  antara biaya variable dan pendapatan.
 Dua grafik dasar yang penting, grafik laba
volume dan grafik biaya volume laba.
• Grafik Laba Volume
Grafik laba volume (profit volume grafh) menggambarkan
hubungan antara laba dan volume penjualan secara visual. Grafik laba
volume merupakan grafik dari persamaan laba operasi.

laba operasi = (harga x unit) – (biaya variable per


unit x unit) – biaya tetap
Contoh:
Asumsikan Tyson Company memproduksi produk tunggal dengan:
Total Biaya Tetap $100
Biaya Variabel per Unit $ 5
Harga Jual per Unit $ 10

Laba Operasi = ($10 x Units) – ($5 x Units) – $100


= ($5 x Units) – $100
Grafik
  Grafik Biaya Volume Laba

Grafik biaya volume laba (cost volume profit graph)


menggambarkan hubungan antara biaya, volume dan laba. Untuk
mendapatkan gambaran yang lebih terperinci, perlu dibuat grafik
dengan dua garis terpisah : garis total pendapatan dan garis total
biaya.

Pendapatan = Harga x Unit

Total biaya = (Biaya variable per unit x unit) +


Biaya tetap
 Contoh:
Tyson Company, persamaan pendapatan dan biaya adalah:
Pendapatan = $10 x Units
Total Biaya = ($5 x Units) + $100
Perubahan dalam Variabel CVP

Whittier Company melakukan sebuah studi pasar tentang mesin


pemotong rumput manual yang mengungkapkan tiga alternatif
berbeda.

Alternatif 1 : Jika pengeluaran iklan meningkat $8.000,


penjualan akan naik dari 1.600 unit menjadi 1.725 unit.
Alternatif 2 : Penurunan harga dari $400 menjadi $375 per
mesin pemotong rumput manual akan meningkat penjualan dari
1.600 unit menjadi 1.900 unit.
Alternatif 3 : Menurunkan harga menjadi $375 dan
meningkatkan pengeluaran iklan sebesar $8.000 akan
meningkatkan penjualan dari 1.600 unit menjadi 2.600 unit.
  Sebelum Dengan
Kenaikan Iklan Kenaikan Iklan

Unit yang terjual…………………….… 1.600 1.725

Margin kontribusi per unit…………….. x $75 x $75

Total Margin kontribusi……………….. $120.000 $129.375

Dikurangi : beban tetap………………… 45.000 53.000

Laba…………………………………. $ 75.000 $ 76.375


  Selisih Laba
Perubahan volume penjualan…………………………………. 125
Margin kontribusi per unit……………………………………. x $75
Perubahan margin kontribusi………………………………… $ 9.375
Dikurangi : Perubahan beban tetap………………………….. 8.000
Kenaikan Laba……………………………………………. $1.375
Apa pengaruhnya terhadap laba jika biaya iklan naik sebesar $8.000 da
penjualan naik sebanyak 125 unit?

 Dijawab dengan tanpa menggunakan persamaan-persamaan diatas,


tetapi dengan menerapkan margin kontribusi per unit.
 Margin kontribusi per unit adalah $75.
 Karena unit yang terjual naik sebanyak 125 unit, kenaikantambaha
total margin kontribusi adalah $9.375
($75 x 125 unit). Akan tetapi, karena biaya tetap meningkat sebesar
$8.000, kenaikan laba tambahan hanya sebesar
$1.375 ($9.375 - $8.000).
Alternatif kedua :
beban tetap tidak naik. Melihat pengaruhnya terhadap total margin
kontribusi. Untuk harga saat ini sebesar $400, margin kontribusi peru
adalah $75. Jika 1.600 unit terjual, maka
total margin kontribusi adalah $120.000 ($75 x 1.600).
Jika harga turun menjadi $375, maka margin kontribusi turun menja
$50 per unit ($375 - $325). Jika 1.900 unit terjual
dengan harga baru tersebut, maka total margin kontribusi
yang baru adalah $95.000 ($50 x 1.900). Penurunan harga ini
mengakibatkan penurunan laba sebesar $25.000 ($120.000 - $95.000).
Alternatif ketiga :

  Sebelum Penurunan Dengan Penurunan


Harga yang Harga yang
Diusulkan Diusulkan

Unit yang terjual…………………….… 1.600 1.900

Margin kontribusi per unit…………….. x $75 x $50

Total Margin kontribusi……………….. $120.000 $95.000

Dikurangi : beban tetap………………… 45.000 45.000

Laba…………………………………. $ 75.000 $ 50.000

  Selisih Laba

Perubahan margin kontribusi ($95.000 - $120.000)…………. $(25.000)

Dikurangi : Perubahan beban tetap……………………………

Penurunan laba………………………………………………... $(25.000)


Memperkenalkan Risiko dan
Ketidakpastian
Pertama, pihak manajemen tentu harus menyadari sifat
ketidakpastian dari harga,biaya, dan kuantitas dimasa
depan.
Para manajer dapat menggunakan analisis sensitivitas
atau analisis bagaimana jika (what-if).
Kedua konsep ini dapat dipertimbangkan untuk
mengukur risiko. Setiap konsep mensyaratkan
pengetahuan mengenai biaya tetap variabel.
Margin Pengamanan

Margin pengamanan (margin of safety­) adalah unit yang


terjual/diharapkan terjual/pendapatan yang
dihasilkan/diharapkan untuk dihasilkan melebihi volume
impas. Contoh, jika volume impas perusahaan adalah 200
unit dan perusahaan saat ini mejual 500 unit. Maka
margin pengamanannya adakah 300 unit (500-200).
Margin pengamanan juga dapat dinyatakan dalam
jumlah pendapatan, misal pendapatan impas = $300.000
& total pendapatan = $700.000 maka margin
pengamanannya adalah $400.000
Pengunkit Operasi

Pengukit operasi berkaitan dengan bauran relatif dari


biaya tetap & biaya vatiable dalam suatu organisasi.
Pertukaran biaya variable dengan biaya tetap adalah
suatu hal yang mungkin dilakukan. Saat biaya variable
turun, maka margin kontribusi akan meningkat. Hal itu
membuat nilai kontribusi per unit akan meningkat. Pada
kasus demikian. Fluktuasi penjualan memiliki pengaruh
yang meningkat atas profitabilitas. Jadi, perusahaan yang
merealisasikan biaya variable yang lebih rendah maka
proporsi biaya tetap akan meningkat. Dan ini akan
berdampak pada laba operasi yang lebih besar ketika
penjualan meningkat dibandingkan perusahaan yang
memiliki biaya tetap yang rendah.
Analisis Sensitivitas dan CVP

Analisi sensitivitas adalah teknik “bagaimana – jika” yang


menguji dampak dari perubahan asumsi – asumsi yang
mendasarinya terhadap suatu jawaban.
Analisis ini, dengan memasukkan data mengenai harga,
biaya variabel, biaya tetap, dan bauran penjualan, serta
dengan menggunakan rumus untuk menghitung titik
impas dan laba yang diharapkan.
Keuntungan dari analisis
sensitivitas :
 Bisa memberikan masukan bagi para manajer untuk
merasakan tingkat pengaruh dari variabel yang buruk
terhadap suatu jawaban.
 Dapat melatih intuisi manajer untuk mengetahui
sejauh mana sebuah variabel yang diramalkan secara
buruk akan memengaruhi suatu jawaban.
Perbedaan antara Sistem
Manual dan Otomatis
  Sistem Manual Sistem Otomatis
Harga Sama Sama
Biaya Variabel Relatif Lebih Tinggi Relatif Lebih Rendah
Biaya Tetap Relatif Lebih Rendah Relatif Lebih Tinggi
Margin Kontribusi Relatif Lebih Rendah Relatif Lebih Tinggi
Titik Impas Relatif Lebih Rendah Relatif Lebih Tinggi
Margin Pengaman Relatif Lebih Tinggi Relatif Lebih Rendah
Tingkat Pengungkit Relatif Lebih Rendah Relatif LebihTinggi
Operasi
Risiko Penurunan Relatif Lebih Rendah Relatif Lebih Tinggi
Risiko Kenaikan Relatif Lebih Rendah Relatif Lebih Tinggi
Analisis CVP dan Perhitungan Biaya
Berdasarkan Aktivitas
Analisis CVP konvensional mengasumsikan semua biaya
perusahaan dapat dikelompokkan dalam dua kategori :
biaya variabel dan biaya tetap. Pada sistem perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas, biaya dibagi dalam kategori
berdasarkan unit dan non-unit. Perbandingan antara titik
impas ABC dengan titik impas konvensional
mengungkapkan dua perbedaan yang signifikan.
 Pertama, biaya tetapnya
berbeda. Beberapa biaya yang sebelumnya
diidentifikasi sebagai biaya tetap dapat berbeda
dengan penggerak.

 Kedua, pembilang pada persamaan impas ABC


memiliki dua istilah biaya variabel non-unit: satu untuk aktivit
berkaitan dengan batch dan satu untuk aktivitas yang berkaita
dengan keberlanjutan produk.
Persamaan biaya ABC
 Total Biaya = Biaya tetap + (Biaya variabel per unit x Jumlah unit) +
(Biaya pengaturan x Jumlah pengaturan) + (Biaya rekayasa x Jumlah
jam rekayasa)
Laba operasi seperti sebelumnya adalah total pendapatan dikurangi total
biaya.
 Laba operasi = Total pendapatan - [Biaya tetap + (Biaya variabel per
unit x Jumlah unit) + (Biaya pengaturan x Jumlah pengaturan) +
(Biaya rekayasa x Jumlah jam rekayasa)].
Pada impas, laba operasi adalah nol
dan jumlah unit yang harus dijual
untuk mencapai impas

 Unit Impas = [Biaya tetap + (Biaya variabel per unit x


Jumlah unit) + (Biaya pengaturan x Jumlah
pengaturan) + (Biaya rekayasa x Jumlah jam
rekayasa)] / (Harga – Biaya variabel per unit)
Contoh Pembandingan Analisis
Konvensional dan ABC
Suatu perusahaan ingin menghitung jumlah unit yang
harus dijual untuk menghasilkan laba sebelum pajak
sebesar $ 20.000.

Penggerak Aktivitas Biaya Variaber per Tingkat Penggerak Aktivita


unit
Unit yang terjual $10 -  
Pengaturan 1.000 20  
Jam rekayasa 30 1.000
 
Data lainnya :
- Total biaya tetap (konvensional) $100.000  
- Total biaya tetap (ABC) 50.000  
- Harga jual per unit 20  
Target Laba : $20.000
Dengan menggunakan analisis CVP, jumlah unit yang harus terjual
untuk menghasilkan laba sebelum pajak sebesar
$20.000 dihitung sebagai berikut :

 Jumlah unit = (Target laba + Biaya tetap) / (Harga – Biaya


variabel per unit)
= ($20.000 + $100.000) / ($20 - $10)
= $120.000 / $10
= 12.000 unit
Dengan menggunakan persamaan ABC, jumlah unit yang harus terjual
untuk menghasilkan laba operasi sebesar $20.000 dihitung sebagai
berikut :

Jumlah Unit = [Target laba + Biaya tetap ABC +


(Biaya pengaturan x Jumlah
pengaturan) + (Biaya rekayasa x
Jumlah Jam rekayasa)] /
(Harga – Biaya variavel per unit)
= [$20.000 + $50.000 + ($1.000 x 20) +
($30 x 1.000)] / ($20 - $10)
= 12.000 unit
Implikasi Strategis: Analisis CVP
Konvensional versus Analisis ABC

Jumlah unit = Biaya tetap / (harga – biaya variabel per


unit)
= $100.000 / ($20 - $8)
= 8.333 unit
Proyeksi laba jika 10.000 unit terjual dihitung sebagai berikut.
Penjualan ($20 x 10.000) $200.000
Dikurangi: Beban Variabel ($8 x 10.000) 80.000
Margin Kontribusi $120.000
Dikurangi: Beban tetap 100.000
Laba Operasi $ 20.000
Hubungan biaya ABC awal pada contoh tersebut adalah sebagai beriku
Total biaya = $50.000 + ($10 x Unit) + ($1.000 x Pengaturan) +
($30 x Jam rekayasa)
 Titik impas dengan laba operasional dan menggunakan persamaan
ABC dihitung sebagai berikut (anggaplah 20 pengaturan masih
dilakukan)
 
 Jumlah Unit = [$50.000 + ($1.600 x 20) = ($30 x 1.400)] /
($20 - $8)
 = $124.000 / $12
 = 10.333 unit
 Laba operasi untuk 10.000 unit dihitung sebagai berikut (jumlah
maksimal yang dapat terjual adalah 10.000 unit).

Penjualan ($20 x 10.000) $200.000


Dikurangi: Beban variabel berdasarkan
unit ($8 x 10.000) 80.000
Margin Kontribusi $120.000
Dikurangi: Beban variabel berdasarkan non unit:
Pengaturan ($1.600 x 20) $ 32.000
Dukungan teknik ($30 x 1.400) 42.000 74.000
Margin yang dapat ditelusuri $ 46.000
Dikurangi: Beban tetap 50.000
(Rugi) Operasional $ ( 4.000)
Analisis CVP dan JIT

 Persamaan biaya pada JIT dapat dinyatakan sebagai


berikut.

Total biaya = Biaya tetap + (Biaya variabel per unit x


Jumlah unit) + (Biaya rekayasa x Jumlah jam rekayasa).
Vielen Dank Und Auf Wiedersehen

Anda mungkin juga menyukai