ALLOCATION
Akutansi Manajerial Kelompok 3
1
SUPPORT – DEPARTMENT COST ALLOCATION
biaya produk, itu akan mempengaruhi harga & profitabilitas masing-masing produk tergantung pada metode
yang digunakan.
Biaya Umum = Biaya yang saling menguntungkan yang terjadi ketika sumber daya yang sama digunakan dalam
TUJUAN ALOKASI
Dalam model fungsi di perusahaan, obyek biaya adalah departemen. Terdapat dua kategori departemen yaitu: Departemen
produksi dan departemen pendukung. Departemen produksi secara langsung bertanggung jawab pada pembuatan produk
Departemen produksi adalah departemen secara langsung mengerjakan produksi yang diproduksi. Contoh, departemen
pengesahan dan perakitan. Departemen pendukung menyediakan pelayanan pendukung yang diperlukan oleh departemen
produksi. Departemen ini berhubungan secara tidak langsung dengan suatu jasa atau produk organisasi tersebut, misalnya:
pemeliharaan, permesinan.
Dalam perusahaan jasa dapat dibagi menjadi departemen produksi dan departemen pendukung. Pabrik pembuat furniture
dapat dibagi dua departemen produksi (perakitan dan penyelesaian) serta empat departemen pendukung (ruang
A. Metode Langsung
Metode langsung adalah metode paling sederhana dan paling langsung mengalokasikan biaya
departemen pendukung. Biaya jasa variabel dialokasikan langsung ke departemen produksi
secara proporsional terhadap masing-masing departemen pengguna jasa. Biaya tetap juga
dialokasikan langsung kepada departemen produksi, tetapi berdasarkan proporsi pada kapasitas
normal atau praktis departemen produksi.
Untuk menentukan biaya overhead terdapat beberapa jenis satuan yang bisa digunakan tergantung dari pilihan perusahaan. Maka dari itu,
berikut ini adalah contoh penghitungan penentuan biaya overhead pabrik dari masing-masing jenis satuan tersebut.
• Satuan Produk
Metode hitungan ini merupakan salah satu yang paling sederhana karena biaya overhead pabrik langsung masuk pada produk. Rumusnya
Tarif Biaya Overhead Pabrik per Satuan adalah = Taksiran Biaya Overhead Pabrik Taksiran : Jumlah Produk yang Dihasilkan
Contoh:
Perusahaan Jay menaksirkan anggaran biaya overhead sebesar Rp.1.000.000 dengan taksiran jumlah produk sebesar 20.000 unit. Maka
untuk satu unit biayanya sebesar:
maka bila di periode berjalan terdapat pesanan sebanyak 500 unit maka biaya overhead pabrik yang akan dibebani adalah sebesar:
= Rp 50 x 500 = Rp 25.000
• Biaya Bahan Baku
Metode hitungan bahan baku menggunakan biaya bahan baku sebagai persentase dasar penghitungan biaya
overhead. Rumus dari metode ini adalah = (Taksiran Biaya Overhead Pabrik : Taksiran Bahan Baku yang
Terpakai) x 100%
Contoh:
Perusahaan Jay menaksirkan anggaran biaya overhead sebesar Rp.1.000.000 dengan taksiran besaran biaya
bahan baku selama satu tahun adalah Rp. 5.000.000. Maka,
maka bila di masa depan terdapat pesanan yang menggunakan bahan baku sebesar Rp.100.000, overhead
pabriknya adalah:
Metode tenaga kerja langsung menggunakan biaya tenaga kerja total sebagai dasar penghitungan
biaya overhead. Rumusnya adalah, (Taksiran Biaya Overhead Pabrik : Taksiran Biaya TK Langsung) x
100%
Contoh:
Perusahaan Jay menaksirkan anggaran biaya overhead sebesar Rp.1.000.000 dengan taksiran besaran
biaya Tenaga Kerja langsung setara Rp.2.500.000. Maka,
maka apabila terdapat pesanan yang memerlukan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.100.000
biaya overhead-nya setara dengan,
Ketika biaya overhead memiliki hubungan erat dengan jam kerja tenaga kerja langsung maka,
total jam kerja akan digunakan sebagai acuan penentuan biaya overhead. Rumusnya adalah
Taksiran Biaya Overhead Pabrik : Taksiran Jam TK
Contoh:
Bila dalam satu tahun taksiran overhead sebesar Rp 2.000.000 dengan taksiran jam kerja sebesar
5000 jam/tahun, maka:
maka bila terdapat pesanan yang memerlukan waktu kerja selama 200 jam penghitungannya
adalah sebesar:
Yang terakhir adalah menggunakan waktu penggunaan mesin sebagai dasar menghitung biaya
overhead. Tarif biaya overhead dengan metode ini dihitung dengan rumus, Taksiran Biaya Overhead
Pabrik : Taksiran Jam Kerja Mesin
Contoh:
Bila dalam satu tahun taksiran overhead sebesar Rp 2.000.000 dengan taksiran penggunaan mesin
selama 5000 jam/tahun, maka:
maka bila terdapat pesanan yang memerlukan mesin untuk bekerja selama 400 jam penghitungannya
adalah sebesar:
Proses produksi patungan menghasilkan output yang terdiri atas dua atau lebih produk yang
diproduksi secara simultan. Produk patungan atau utama memiliki nilai penjualan yang relatif
signifikan. Produk sampingannya memiliki nilai penjualan yang relatif lebih sedikit. Biaya
patungan harus dialokasikan ke setiap produk untuk tujuan pelaporan keuangan. Beberapa
metode telah dikembangkan untuk mengalokasikan biaya patungan, termasuk metode unit
fisik, nilai-penjualan-saat-pemisahan, dan metode nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Produk sampingan umumnya tidak dialokasikan ke biaya produk patungan. Penjualan produk
sampingan dimasukkan dalam “pendapatan lain-lain” pada laporan laba rugi atau diperlakukan
sebagai kredit untuk Barang dalam proses dari produk utama.