INDUSTRIAL
PANCASILA
Disusun Oleh :
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Kris Dwi Harjanto
Agenda
Hubungan Industrial PANCASILA
Peran Hubungan Industrial dalam MSDM
Pengelolaan Hubungan Industrial
Sarana Pelaksanaan Hubungan Industrial
Perselisihan Hubungan Industrial
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Potensi Kerawanan Hubungan Industrial
Parameter Pengelolaan Hubungan Industrial
Peranan Pemerintah Dalam Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Peranan Departemen SDM Dalam Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
HUBUNGAN INDUSTRIAL PANCASILA
Dasar hukum:
1. Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan;
2. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2004
tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial
3. Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja
Referensi :
Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 1997
tentang Ketenegakerjaan
Hubungan Industrial PANCASILA
UNDANG‑UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 25 TAHUN 1997 NOMOR 13 TAHUN 2003
TENTANG KETENAGAKERJAAN TENTANG KETENEGAKERJAAN
Pasal 1 ayat 8 & 9 Pasal 1 ayat 16
8. Hubungan industrial adalah suatu Hubungan industrial adalah suatu sistem
sistem hubungan yang terbentuk antara hubungan yang terbentuk antara para pelaku
para pelaku dalam proses produksi dalam proses produksi barang dan/atau jasa
barang atau jasa yang meliputi yang terdiri dari unsur pengusaha,
pengusaha, pekerja, dan pemerintah. pekerja/buruh, dan pemerintah yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan
9. Hubungan Industrial Pancasila adalah UndangUndang Dasar Negara Republik
hubungan industrial yang didasarkan Indonesia Tahun 1945.
atas nilai‑nilai yang merupakan
manifestasi dari keseluruhan sila‑sila
Pancasila dan Undang‑Undang Dasar
1945, dan yang tumbuh serta
berkembang di atas kepribadian bangsa
dan kebudayaan nasional Indonesia.
Peran Hubungan Industrial dalam MSDM
HUBUNGAN STRATEGI PERUSAHAAN DENGAN STRATEGI
MANAJEMEN SDM
(MODEL ANTHONY, DKK.)
Pengelolaan Hubungan Industrial
Kolaboratif : kerjasama
yang baik antar stakeholder
untuk kemajuan bersama.
HARMONIS
HUBUNGAN
Adaptif terhadap berbagai Non diskriminatif, perlakuan
perubahan internal maupun INDUSTRIAL sama, obyektif dalam
eksternal, inovatif, berorientasi menghargai kinerja dan
kedepan. kontribusi.
DINAMIS BERKEADILAN
Menciptakan ketenangan kerja dan ketenangan
berusaha
• Anggotanya terdiri dari wakil Pengusaha dan Pekerja (SP/SB yang tercatat
atau perwakilan Pekerja)
• Berada di tingkat Perusahaan
• Sebagai forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang
berkaitan
• dengan Hubungan Industrial di perusahaan
• Wajib dibentuk di perusahaan yang pekerjanya 50 orang atau lebih
D. LEMBAGA KERJASAMA TRIPARTIT
• Forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah
• Terdiri dari organisasi pengusaha, SP/SB dan Pemerintah
• Untuk memberi pertimbangan, saran dan pendapat kepada
pemerintah dan pihak terkait dalam penyusunan kebijakan
dan pemecahan masalah ketenagakerjaan
• Didasarkan pada wilayah atau sektor, yang terdiri dari
tingkat Nasional, Propinsi dan Kabupaten/Kota
E. PERATURAN PERUSAHAAN
1. Hak : perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya hak, akibat adanya perbedaan
pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan perundang- undangan, PK, PP, atau PKB.
2. Kepentingan : Perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja karena tidak adanya
kesesuaian pendapat mengenai pembuatan, dan/ atau perubahan syarat-syarat kerja yang
ditetapkan dalam PK, atau PP, atau PKB.
3. PHK : Perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai
pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan salah satu pihak.
4. Antar SP/SB : Perselisihan antara SP/SB dengan SP/SB lain hanya dalam satu perusahaan,
karena tidak adanya kesesuaian paham mengenai keanggotaan, pelaksanaan hak dan kewajiban
keserikatpekerjaan.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
Sumber “ Balai Pelayanan Penyelesaian Penyelisihan Tenaga Kerja (BP3TK) Provinsi Jawa Tengah.
Model Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Indutrial
Mediasi Hubungan Industrial
yaitu penyelesaian perselisihan hak, Konsiliasi Hubungan Industrial
perselisihan kepentingan, perselisihan yaitu penyelesaian perselisihan kepentingan,
pemutusan hubungan kerja dan perselisihan pemutusan hubungan kerja atau
perselisihan antar Serikat Pekerja/Serikat perselisihan antar Serikat Pekerja/Serikat
Buruh hanya dalam satu perusahaan Buruh hanya dalam satu perusahaan melalui
melalui musyawarah yang ditengahi oleh musyawarah yang ditengahi oleh seorang
seorang atau lebih Mediator yang netral. atau lebih Konsiliator yang netral.
Pengertian Mediasi adalah penyelesaian perselisihan yang dilakukan Konsiliasi adalah penyelesaian perselisihan yang Arbitrase adalah penyelesaian perselisihan hubungan
oleh mediator yang berada di setiap kantor instansi yang dilakukan oleh konsiliator yang terdaftar pada kantor industrial yang meliputi perselisihan kepentingan dan
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan instansi yang bertanggung jawab di bidang perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh
Kabupaten/ Kota. ketenagakerjaan Kabupaten/Kota. hanya dalam satu perusahaan.
Kewenangan Berwenang menyelesaikan perselisihan hak, perselisihan Berwenang menangani perselisihan kepentingan, Hanya berwenang menangani perkara perselisihan
kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja, perselisihan pemutusan hubungan kerja atau kepentingan dan perselisihan antar serikat pekerja
dan perselisihan antar serikat pekerja hanya dalam satu perselisihan antar serikat pekerja hanya dalam satu dalam satu perusahaan
perusahaan melalui musyawarah yang ditengahi oleh perusahaan.
seorang atau lebih mediator yang netral.
Proses Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja Penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Penyelesaian setelah menerima pelimpahan penyelesaian perselisihan, setelah menerima permintaan penyelesaian melalui arbitrase meliputi perselisihan kepentingan
Konflik mediator harus sudah mengadakan penelitian tentang perselisihan secara tertulis, konsiliator harus sudah dan perselisihan antar serikat pekerja hanya dalam
duduknya perkara dan segera mengadakan sidang mengadakan penelitian tentang duduknya perkara dan satu perusahaan.
mediasi. selambat-lambatnya pada hari kerja kedelapan harus
sudah dilakukan sidang konsiliasi pertama.
Bila Mencapai Setelah tercapai kesepakatan, maka dibuat Perjanjian Dibuat Perjanjian Bersama yang ditandatangani oleh Apabila perdamaian tercapai, maka dibuat Akta
Kesepakatan Bersama yang ditandatangani oleh para pihak dan para pihak dan disaksikan oleh konsiliator dan didaftar Perdamaian yang ditandatangani oleh para pihak
disaksikan oleh mediator serta didaftar di Pengadilan di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan yang berselisih dan arbiter atau majelis arbiter.
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri di wilayah Negeri di wilayah hukum pihak-pihak mengadakan
hukum pihak-pihak mengadakan Perjanjian Bersama Perjanjian Bersama untuk mendapatkan akta bukti
untuk mendapatkan akta bukti pendaftaran. pendaftaran.
Bila Tidak Mediator mengeluarkan anjuran tertulis Dalam hal tidak tercapai kesepakatan, maka konsiliator Apabila upaya perdamaian gagal, maka arbiter atau
Mencapai mengeluarkan anjuran tertulis. majelis arbiter meneruskan sidang arbitrase.
Kesepatakan Kemudian perselisihan diselesaikan dengan
ditetapkannya Putusan sidang arbitrase.
Contoh Kasus Hubungan Industrial
1. Tingkat pendidikan yang relatif rendah
POTENSI
2. Tingkat pendidikan yang relatif tinggi
KERAWANAN
3. Hak-hak di bawah normatif
HUBUNGAN
4. Kesadaran akan hak semakin tinggi
INDUSTRIAL
5. Kesenjangan ekonomi dan sosial
6. Tingkat solidaritas/sikap kebersamaan semakin tinggi
7. Peningkatan kebutuhan
8. Perubahan teknologi dan sistem kerja
9. Penafsiran hukum yang berbeda
10. Persaingan antar perusahaan
11. Adanya pihak ketiga yang kurang bertanggung
jawab
12. Kualitas penyelesaian kasus kurang efektif
PARAMETER PENGELOLAAN HUBUNGAN
INDUSTRIAL
• Tingkat Produktivitas Karyawan (Employee Productivity)
Tingkat produktivitas karyawan dapat menjadi indikator terhadap proses pengelolaan Hubungan
Industrial di perusahaan. Hubungan industrial yang sehat akan mendorong terciptanya keamanan dan
kenyamanan kerja.
• Perputaran Karyawan (Employee Turn-over)
Merupakan tingkat perpindahan karyawan yang melewati batas syarat kuantitas dan kualitas karyawan
dari sebuah perusahaan; terjadi karena : mengundurkan diri, pensiun, diberhentikan, cacat tetap,
meninggal atau promosi ke anak perusahaan
PERANAN PEMERINTAH DALAM PENYELESAIAN
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
Sumber :
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan