Anda di halaman 1dari 6

0

RMK
AKUNTANSI MANAJEMEN DAN BIAYA

ANALISIS CVP

Oleh:
MUHAMMAD HASYIM ASHARI 2009.13.0294
NUR VIAN AULIA 2009.13.0295

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009
1

ANALISIS CVP

Analisis biaya volume laba (cost volume profit analisis-CVP) mepakan suatu
alat yang berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. CVP menekankan
pada keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, maka semua informasi
keuangan perusahaan tekandung didalmnya. Analisis CVP dapat menjadi suatu alat
yang bermanfaat untuk mengindentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi
yang dihadapi suatu devisi dan membantu mencapai pemecahanya.
Analisis CVP menfokuskan pada berbagai faktor yang mempengaruhi
perubahan dalam komponen laba. Penting untuk disadari bahwa pembahasan
difokuskan pada perusahaan secara keseluruhan, karenanya biaya-biaya yang dimaksud
merupakan keseluruhan biaya dari perusahaan manufaktur, pemasaran, dan
administratif. Jadi bila menyebut biaya variabel, maka yang dimaksud adalah semua
biaya yang meningkat akibat lebih banyak unit yang terjual, termasuk bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel, biaya penjualan dan administratif
variabel. Demikian juga biaya tetap menfokuskan overhead tetap, beban penjualan dan
administratif tetap.

Menerapkan Analisis CVP


a. Safety-margin
Adalah perbedaan antara hasil penjualan yang telah dianggarkan dengan break-even
hasil penjualan
b. Perubahan dalam pengeluaran tetap
c. Perubahan margin kontribusi unit
d. Memperkirakan keuntungan yang diberikan pada volume tertentu.
e. Perubahan interdependen pada variabel kunci
Adapun perubahan pada keuntungan yang ditetapkan dikarenakan beberapa faktor,
yaitu :
– Perbedaan marjin kontribusi unit
– Perbedaan volume penjualan
– Perbedaan pada pengeluaran tetap bersih, setelah dikurangi donasi.

Analisis CVP dengan Multiple Produk


Kebijakan yang harus dilakukan untuk menangani multiple produk adalah
menggunakan :
a. Penjualan campuran
Yaitu proporsi relatif dari penjualan dari setiap multiple produk yang dimiliki
organisasi
b. Marjin unit kontribusi tertimbang rata-rata
Yaitu rata-rata dari produk milik pabrik yang ditimbang dari proporsi penjualan
relatif dari setiap produk

Asumsi Analisis CVP :


a. Perilaku dari total pendapatan adalah linear (garis lurus). Menandakan bahwa harga
produk atau jasa tidak akan berubah selama volume penjualan berubah dan tanpa
adanya rentang.
b. Perilaku dari total pengeluaran adalah linear (garis lurus). Menandakan bahwa:
2

– Pengeluaran dikategorikan tetap, variabel dan semi variabel.


– Efisiensi dan produktivitas proses produksi dan tenaga kerja cenderung
konstan.
c. Pada organisasi yang multiproduct, penjualan campuran menandakan konstan pada
relevant range
d. Pada perusahaan manufaktur, tingkat persediaan pada awal dan akhir periode adalah
sama. Ini menandakan bahwa jumlah unit yang diproduksi selama periode seimbang
dengan jumlah unit yang dijual.

The Break-Even Point


Tahap awal dalam analisa CVP adalah menemukan break-even point, yaitu volume
aktivitas dimana revenues dan expenses organisasi itu sama. Berikut adalah pendekatan
yang digunakan untuk menentukan break-even point:
a. Contribution-Margin Approach
- Break-even point dalam units
Fixed expenses
Unit contribution margin
- Break-even point dalam dolar
Fixed expenses
Contribution-margin ratio
b. Equation Approach
Alternatif lain adalah dengan mendasarkannya pada persamaan profit berikut:
Sales revenue – Variable expenses – Fixed expenses = profit
Persamaan itu dapat ditulis kembali seperti ini:

Unit Sales Unit Sales


sales volume variable volume Fixed
x – x – expenses
price in units expense in units

= Profit

Misal: Unit sales price = $16


Unit variable expenses= $10
Fixed expenses = $48,000
Sales volume in units dinyatakan dengan “X,” yang merupakan jumlah
sales unit yang diperlukan agar bisa break-even.
Maka problem X dapat dipecahkan sebagai berikut;
$16X – $10X – $48,000 = 0
$6X = $48,000
X = $48,000 = 8.000
$6
3

Bagaimana mencari titik inpas dalam unit, misal perusahaan A memproduksi mesin
pemotong rumput. Untuk tahun akan datang pengawas menyusun proyeksi laba sbb :
Penjualan (1.000 unit @ $400) $ 400.000
Dikurangi : beban variabel 325.000
Margin kontribusi $ 75.000
Dikurangi : Beban tetap 45.000
Laba operasi $ 30.000

Dimana, harga $400 per unit, dan biaya variabel per unit adalah $ 325 dari ($325.000 /
1.000 unit). Biaya tetap adalah $45.000, maka titik inpas dari persamaan laba operasi
adalah ;
0 = ($400 x unit) – ($325.000 x unit) - $45.000
0 = ($75 x unit) - $45.000
$75 x unit = $45.000
Unit = $45.000/$75
Unit = 600

Jadi, perusahaan A harus menjual 600 unit mesin pemotong rumput untuk sekedar
menutup biaya tetap dan variabel. Formulasi untuk memeriksa laba-rugi berdasarkan
600 unit yang terjual ;
Penjualan (600 unit @ $400) $ 240.000
Dikurangi : beban variabel 195.000
Margin kontribusi $ 45.000
Dikurangi : Beban tetap 45.000
Laba operasi $ 0.000

Jadi, dengan menjual sebanyak 600 unit menghasilkan laba nol.

Jalan Pintas Menghitung Unit Inpas

Margin Kontribusi/beban tetap (contribution Margin) adalah pendapatan penjualan


dikurangi total biaya variabel. Bila mengganti margin kontribusi per unit untuk harga
dikurangi biaya variabel per unit pada persamaan laba operasi dan memperoleh jumlah
unit, maka persamaan dasar impas sbb ;

Jumlah unit = Biaya tetap / Margin kontribusi per unit

Dengan ilustrasi perusahaan A diatas, dapat kita hitung kontribusi per unit dengan salah
satu dari dua cara berikut;

Cara satu adalah dengan membagi total margin kontribusi dengan unit yang terjual
untuk menghasilkan $75 per unit ($75.000 / 1.000).

Cara kedua adalah dengan menghitung harga dikurangi biaya variabel per unit, hasilnya
yaitu $75 per unit ($400 - $325).
4

Persamaan dari dasar Impas sbb ;


Jumlah unit = $45.000 / ($400 - $325)
= $45.000 / $75
= 600

Graphing Cost-Volume-Profit Relationship


Meskipun BEP ini memberikan informasi penting bagi manajemen, tetapi ia
menunjukkan bagaimana profit berubah ketika aktivitas berubah. Agar hubungan
antara profit dengan volume aktivitas ini dapat ditangkap, biasanya grafik CVP
diperlukan.
Interpreting the CVP Graph
Beberapa kesimpulan yang dapat dipetik dari grafik CVP:
- Break-Even Point
Titik ini ditentukan oleh perpotongan antara garis total pendapatan dan total biaya
- Profit and Loss Areas
Jarak vertical diantara garis-garis pada grafik mencerminkan profit atau kerugian
yang alami pada suatu penjualan tertentu.
- Implications of the BEP
Posisi BEP dalam rangkaian aktivitas yang relevan dalam organisasi menyediakan
informasi penting bagi manajemen.

Target Net Profit (or Income)


Merupakan tingkat profit yang diinginkan dari suatu sasaran tertentu. Pendekatan untuk
menentukan target net profit:
a. Contribution-Margin Approach
b. Equation Approach
c. Graphical Approach

Applying CVP Analysis


Hubungan CVP yang mendasari kalkulasi break-even dan grafiknya memiliki kegunaan
yang dapat diaplikasikan secara luas dalam manajemen, yaitu untuk menentukan
besarnya:
- Safety Margin adalah perbedaan antara pendapatan penjualan yang dianggarkan
dengan pendapatan penjualan dapa break-even.
- Changes in Fixed Expenses.
- Changes in the Unit Contribution Margin, seperti perubahan dalam biaya variabel
dan perubahan dalam harga penjualan.
- Predicting Profit Given Expected Volume
- Independent Changes in Key Variables
- CVP Information in Published Annual Reports

CVP Analysis with Multiple Products


Organisasi yang menjual berbagai jenis produk dapat menggunakan analisi CVP dengan
menentukan proporsi relatif dari setiap jenis produk yang dijual (sales mix). Sales mix
ini digunakan untuk menghitung unit kontribusi margin rata-rata tertimbang (weighted-
average unit contribution margin), yaitu rata-rata dari beberapa unit kontribusi marjin
produk, yang ditimbang dengan proporsi penjualan relatif dari setiap produk.
5

Assumptions Underlying CVP Analysis


Agar analisis CVP menjadi valid, asumsi-asumsi berikut harus terpenuhi dalam cakupan
yang relevan (within relevant range):
1. Prilaku total pendapatan harus linear
2. Prilaku total biaya harus linear selama cakupan relevan (relevant range) yaitu:
a. Biaya dapat dikategorikan menjadi biaya tetap, variabel, dan semi variabel
b. Efisiensi dan produktivitas proses produksi dengan pekerja konstan
3. Pada organisasi yang multiproduct, sales mix harus konstan selama relevant range
4. Pada industri manufaktur, tingkat persediaan pada awal dan akhir periode harus
sama.

CVP Relationships and the Income Statement


Semua fungsi perencaraan, pengendalian, dan pengambilan keputusan
manajemen difasilitasi dengan sebuah pemahaman tentang hubungan CVP. Hubungan-
hubungan ini cukup penting bagi manajer operasional yang menyajikan laporan laba
ruginya dengan cara yang mengutamakan isu-isu CVP.
Traditional Income Statement
Pada laporan laba rugi yang disajikan secara tradisional, CGS itu terdiri dari biaya
variabel dan biaya tetap yang diukur dengan menggunakan sistem product costing.
Kontribusi marjin dihitung dengan mengurangkan CGS dari penjualan, kemudian biaya
penjualan dan administrasi dikurangkan, dimana masing-masing biaya meliputi baik
biaya variabel maupun biaya tetap. Jadi menurut laporan laba rugi menurut metode ini
tidak merinci setiap biaya kedalam komponen variabel dan tetap.
Contribution Income Statement
Format laporan laba rugi menurut kontribusi margin ini sangat mengutamakan
perbedaan antara biaya variabel dengan biaya tetap.
Comparison of Traditional and Contribution Income Statement
Manajer operasional sering lebih menyukai laporan laba rugi dengan format kontribusi
marjin karena pemisahan antara biaya variabel dengan biaya tetap itu menunjukkan
adanya hubungan CVP. Format ini dapat memberikan informasi mengenai peningkatan
penjualan yang secara otomatis juga memberikan informasi tentang adanya peningkatan
dalam net income maupun kontribusi marjin sebesar prosentase peningkatan tersebut.

Cost Structure and Operating Leverage


Struktur biaya organisasi merupakan proporsi relatif dari biaya variabel dan biaya tetap.
Perusahaan yang menggunakan sistem komputer industri yang terintegrasi biasanya
memiliki investasi yang besar dalam pabrik dan perlengkapan sehingga ia memiliki
struktur cost yang terbesar didominasi oleh biaya tetap sedang perusahaan akuntansi
publik biayanya memiliki struktur cost yang proporsi terbesarnya didominasi oleh biaya
variabel.
Operating Leverage mengacu pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
peningkatan net income ketika pendapatan penjualan meningkat. Operating leverage
pada volume penjualan tertentu dapat diukur dengan rumus:
Contribution margin
Operating leverage factor =
Net income

Anda mungkin juga menyukai