Analisis CVP juga mempermudah para manajer dalam melakukan analisis sensitivitas den
gan meneliti dampak dari beberapa tingkatan harga atau biaya terhadap laba
Menggunakan laba Titik Impas
operasi dalam analisi Titik impas dalam unit
nilai penjualan
s biaya-volume-laba
01
Menggunakan laba
operasi dalam analisis biaya-volume-laba
untuk analisis CVP, akan lebih bermanfaat mengelompokkan biaya-biaya ke dalam komponen
tetap dan variabel.
Biaya variabel adalah seluruh biaya yang meningkat saat biaya tetap (pegawal lebih banyak unit
yang terjual, yang terdiri atas : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung- overhead variabel,
biaya penjualan dan administrasi variabel.
Demikian pula, biaya tetap terdiri atas: overhead tetap-beban penjualan dan administrasi tetap
02
Titik impas dalam unit
Titik Impas dalam Unit = Total Riaya Tetap : Harga - Biaya Variabel per Unit
Dengan kata lain, titik impas dalam unit sama dengan biaya tetap dibagi dengan margin
kontribusi per unit. Jadi, jika sebuah perusahaan menjual produknya dalam jumlah unit sehingga
menghasilkan margin kontribusi yang hanya cukup untuk menutup biaya tetap, perusahaan akan
memperoleh laba operasi sebesar nol dan perusahaan berada pada titik impas.
03
Titik impas nilai penjualan
Rasio biaya variabel (variable cost ratio) adalah proporsi dari setiappenjualan yang harus di
gunakan untuk menutupi biaya variabel.
Rasio biaya variabel dapat dihitung dengan menggunakan data dalam total atau unit.
Rumus = Total biaya variabel: penjualan
Rasio margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah proporsi dari setiap penjualan d
alam dolar yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan memberikan
Rumus = Total margin kontribusi : penjualan
Unit dan Penjualan dalam Dolar
yang Dibutuhkan untuk Meraih
.
Target Laba
01 02
Persamaannya :
Grafik Biaya-Volume-Laba
Grafik Laba-Volume
Persamaannya :
Laba operasi = (harga jual×unit terjual)-(by variabel
per unit×unit terjual) - total by tetap
Grafik Biaya-Volume-Laba
ang berjumlah lebih dari satu, praktiknya sebenarnya cukup mudah. controller telah
memisahkan beban tetap langsung dari beban tetap umum. Beban tetap langsung (
direct fixed expenses) adalah biaya-biaya tetap yang dapat ditelusuri ke setiap segme
n dan tidak akan terjadi jika segmen tersebut biaya tetap.Beban tetap bersama (com
mon fixed expenses) adalah biaya-biaya tetap itik impas biaya yang tidak dapat ditelu
suri ke segmen dan akan tetap terjadi bahkan jika salah satu segmen dihilangkan.
01 02
analisis sensitivitas (sensitivity analysis) adalah teknik “what- if” yang memeriksa pe
ngaruh dari perubahan dalam asumsi-asumsi mendasar pada jawaban. Cukup mud
ah untuk memasukkan data atas harga, biaya variabel, biaya tetap, dan bauran penj
ualan dan membuat persamaan untuk menghitung titik impas dan laba yang
diharapkan
Al-Qur’an
QS. Al-Hujurot : 6
Apabila dikaji dari ruang lingkup pengertian manajemen laba, tindakan manajer melakuk
an manajemen laba untuk mempengaruhi harga saham tidaklah menyalahi aturan karena masih d
alam batasan standar akuntansi. Namun penyajian informasi keuangan yang bias dapat merugikan
pelaku pasar dalam pengambilan keputusan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat
Al-Hujurat ayat 6 :
َعلَ َٰى َما فَعَ ْلت ُ ْم َٰنَد ِِمين ْ ُ وا قَ ْو ٌۢما بِ َج َٰ َهلَ ٍة فَت
۟ صبِح
َ ُوا ِ َٰيََٰٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ َٰٓو ۟ا إِن َجا َٰٓ َءكُ ْم فَا
۟ ُس ٌۢق بِنَبَ ٍإ فَتَبَيَّنُ َٰٓو ۟ا أَن ت ُ ِصيب
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita,
maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum ta
npa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyuruh kaum mukmin untuk
meneliti dan memeriksa terlebih dahulu kebenaran informasi yang diberikan oleh orang fasik agar t
idak tersesat.
Hadist
HR. Al-Bukhori : 3202
Hadis yang diriwayatkan dalam kitab Shahih Al Bukhari nomor 3202 menjelaskan tentang peng
ungkapan dan penyampaian informasi sebagai berikut :
صلَّى ا
َ ي َّ َّللا ب ِْن َع ْم ٍرو أَ َّن النَّ ِبِ َّ شةَ َع ْن َع ْب ِد َ ان ْب ُن َع ِطيَّةَ َع ْن أَ ِبي َك ْب
ُ س ُّ ض َّحاكُ ب ُْن َم ْخلَ ٍد أَ ْخ َب َرنَا ْاْل َ ْوزَ ا ِع
َّ ي َح َّدثَنَا َح ِ َح َّدثَنَا أَبُو َع
َّ اص ٍم ال
ِ َّي ُمََََ ِمدًا ََ ْليَََبَ َّوأْ َم ََْْ َدُُ ِم ْن الن
ار َّ َسلَّ َم قَا َل بَ ِلغُوا َعنِي َولَ ْو آيَةً َو َح ِدثُوا َع ْن بَنِي إِس َْرائِي َل َو َل َح َر َ َو َم ْن َكبَ َ َعل َ ََّّللُ َعلَ ْي ِه َو
Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW menyuruh sahabat menyampai
kan ayat yang telah diterima kepada sahabat yang tidak hadir. Disisi lain, sahabat tersebut diminta untuk
menyampaikan apa yang dikatakan oleh Bani Israil sehingga tidak ada informasi yang ditutupi [29]. Hadis
ini bertujuan untuk menyampaikan informasi secara seimbang tanpa ada yang perlu ditutupi dan tidak
menyembunyikan informasi untuk kepentingan tertentu. Apabila dihubungkan dengan penyajian inform
asi yang bias oleh manajer, maka manajer tidak memberikan informasi yang seimbang kepada pelaku pa
sar karena ada suatu kepentingan yaitu untuk mempengaruhi harga saham. Tindakan tersebut tidak sejal
an dengan hadis yang diriwayatkan oleh Al Bukhari.
Ijma’
Al Mausu’ah Al Fiqhiyah
Dalam Al Mausu’ah Al Fiqhiyah: Bahwa Al-Ribhu (keuntungan) yang sesuai s
yari’at itu adalah apa yang dihasilkan dari aktifitas yang diperbolehkan mel
alui akad-akad yang dibolehkan seperti jual beli, mudharabah, perkongsian
dan lainlain. Maka Al-Ribhu (keuntungan) yang dihasilkan dari kegiatan yan
g diperbolehkan ini dengan memperhatikan segala ketentuan syariat adala
h halal menurut kesepakatan para ulama.