Anda di halaman 1dari 36

Asy 4b

Nezar Okta Vamirien


1860403222079
Analisis Biaya-Volume-Laba

Alat Perencanaan Manajerial


Titik Impas dalam Unit dan
Penjualan dalam Dolar
.
Titik impas (break-event point) adalah titik di mana total pendapatan sama deng
an total biaya (yaitu, titik saat laba sama dengan nol). Perusahaan-perusahaan baru biasan
ya mengalami kerugian (laba operasi yang negatif) Volume-Laba di awal kegiatan operasin
ya dan memandang periode titik impas mereka sebagai awal yang signifikananalisis CVP
membantu para manajer untuk menentukan permasalahan dan mendapatkan solusinya.

Analisis CVP dapat mengarahkan banyak permasalahan lainnya, termasuk :


-jumlah unit yang harus terjual untuk memperoleh titik impas .
-pengaruh dari pengurangan biaya tetap pada titik impas.
-pengaruh dari peningkatan harga atas laba

Analisis CVP juga mempermudah para manajer dalam melakukan analisis sensitivitas den
gan meneliti dampak dari beberapa tingkatan harga atau biaya terhadap laba
Menggunakan laba Titik Impas
operasi dalam analisi Titik impas dalam unit
nilai penjualan
s biaya-volume-laba
01
Menggunakan laba
operasi dalam analisis biaya-volume-laba

Laba Operasi = Total Pendapatan - Total Beban

untuk analisis CVP, akan lebih bermanfaat mengelompokkan biaya-biaya ke dalam komponen
tetap dan variabel.

Biaya variabel adalah seluruh biaya yang meningkat saat biaya tetap (pegawal lebih banyak unit
yang terjual, yang terdiri atas : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung- overhead variabel,
biaya penjualan dan administrasi variabel.

Demikian pula, biaya tetap terdiri atas: overhead tetap-beban penjualan dan administrasi tetap
02
Titik impas dalam unit

Titik Impas dalam Unit = Total Riaya Tetap : Harga - Biaya Variabel per Unit

Dengan kata lain, titik impas dalam unit sama dengan biaya tetap dibagi dengan margin
kontribusi per unit. Jadi, jika sebuah perusahaan menjual produknya dalam jumlah unit sehingga
menghasilkan margin kontribusi yang hanya cukup untuk menutup biaya tetap, perusahaan akan
memperoleh laba operasi sebesar nol dan perusahaan berada pada titik impas.
03
Titik impas nilai penjualan

Rasio biaya variabel (variable cost ratio) adalah proporsi dari setiappenjualan yang harus di
gunakan untuk menutupi biaya variabel.
Rasio biaya variabel dapat dihitung dengan menggunakan data dalam total atau unit.
Rumus = Total biaya variabel: penjualan

Rasio margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah proporsi dari setiap penjualan d
alam dolar yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan memberikan
Rumus = Total margin kontribusi : penjualan
Unit dan Penjualan dalam Dolar
yang Dibutuhkan untuk Meraih
.

Target Laba
01 02

Unit yang harus terjual untuk Pendapatan penjualan untuk


meraih target laba. meraih target laba
Unit yang harus terjual untuk meraih
target laba

persamaan titik impas dalam unit dengan menambahkan


target laba ke biaya teta Penyesuaian tersebut menghasilkan
persamaan berikut :

Jumlah Unit untuk Memperoleh Target Laba =

Total Biaya Tetap + Target Laba


Harga jual – Biaya Variabel per Unit
Pendapatan penjualan untuk
meraih target laba

Persamaannya :

Penjualan dalam Dolar untuk Memperoleh Target Laba =


Total Biaya Tetap + Target Laba
Rasio Margin Kontribusi
Grafik Hubungan
Biaya-Volume-Laba
.
Grafik Laba-Volume

Grafik Biaya-Volume-Laba
Grafik Laba-Volume

Grafik laba-volume (profit-volume graph)


menggambarkan secara visual hubunge antara laba
(laba operasi) dan unit yang terjual.

Persamaannya :
Laba operasi = (harga jual×unit terjual)-(by variabel
per unit×unit terjual) - total by tetap
Grafik Biaya-Volume-Laba

Asumsi-Asumsi Analisis Biaya-Volume-Laba : Persamaan berikut :


• Terdapat fungsi biaya dan pendapatan yang Pendapatan = Harga Jual per Unit x Jumlah
linear yang dapat ditentukan dan tetap Unit.Total Biaya = (Biaya Variabel per Unit x
konstan pada kisaran yang relevan. Jumlah Unit) + Biaya Tetap
• Harga jual dan biaya-biaya diketahui dengan
pasti.
•Jumlah unit yang diproduksi adalah jumlah
unit yang dijual tidak ada persediaan barang
jadi.
• Bauran penjualan diketahui dengan pasti
untuk situasi titik impas untuk lebih dari satu
jenis produk.
Analisis Produk Lebih Dari Satu
.
Meskipun analisis CVP menjadi semakin rumit dengan adanya asilkan titik impasuk y

ang berjumlah lebih dari satu, praktiknya sebenarnya cukup mudah. controller telah

memisahkan beban tetap langsung dari beban tetap umum. Beban tetap langsung (

direct fixed expenses) adalah biaya-biaya tetap yang dapat ditelusuri ke setiap segme

n dan tidak akan terjadi jika segmen tersebut biaya tetap.Beban tetap bersama (com

mon fixed expenses) adalah biaya-biaya tetap itik impas biaya yang tidak dapat ditelu

suri ke segmen dan akan tetap terjadi bahkan jika salah satu segmen dihilangkan.
01 02

Titik impas dalam Titik impas dalam


unit penjualan dalam
dollar
Titik impas dalam unit
Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah menerapkan analisis secara
terpisah untuk masing-masing lini produk. Dimungkinkan untuk memperoleh titik impas
masing-masing jika laba ditetapkan sebagai margin produk. Kunci dari perubahan ini
adalah menentukan bauran penjualan yang diperkirakan dalam unit, dari produk-produk
yang dipasarkan. Bauran penjualan adalah kombinasi relatif dari produk-produk yang dijual
oleh sebuah perusahaan.
Titik impas dalam penjualan
dalam dolar

Titik impas penjualan dalam dolar secara implisit menggunakan bauran


penjualan yang diasumsikan, tetapi menghindari persyaratan untuk membuat margin
kontribusi per paket. Tidak diperlukan informasi mengenai data setiap produk.
Analisis Biaya-Volume-Laba
Dan Risiko serta Ketidakpastian
.
Memperkenalkan risiko dan
ketidakpastian

Analisis sensitivitas dan biaya-


volume-laba
Memperkenalkan risiko dan
ketidakpastian

Bagaimana para manajer menghadapi risiko dan ketidakpastian? Terdapat beberapa


jenis metode :
• Pertama, tentu saja, adalah manajemen harus sadar akan sifat ketidakpastian dari masa depan,
harga, biaya, dan kuantitas.
• Selanjutnya, para manajer bergerak dari pertimbangan akan titik impas ke apa yang disebut
dengan "break-even band". Dengan kata lain, berdasarkan sifat datayang tidak pasti, mungkin
sebuah perusahaan dapat mencapai titik impas saat 1.800 sampai 2.000 unit terjual bukan
pada perkiraan akan mencapai titik impas pada 1.900 unit.
• Berikutnya, para manajer dapat melakukan analisis sensitivitas atau analisis what-if. Dalam
contoh ini program spreadsheet sangat membantu karena para manajer dapat menentukan
hubungan titik impas (atau target laba) dan kemudian melakukan pengecekan untuk melihat
pengaruh dari biaya-biaya dan harga jualyang berbeda-beda atas kuantitas yang terjual..
Dua konsep yang berguna bagi manajemen adalah margin of
safety dan operating leverage. Kedua konsep ini dapat dianggap s
ebagai ukuran-ukuran risiko. Setiap konsep membutuhkan penget
ahuan tentang biaya-biaya tetap dan variabel.
Analisis sensitivitas dan biaya-volume-laba

analisis sensitivitas (sensitivity analysis) adalah teknik “what- if” yang memeriksa pe
ngaruh dari perubahan dalam asumsi-asumsi mendasar pada jawaban. Cukup mud
ah untuk memasukkan data atas harga, biaya variabel, biaya tetap, dan bauran penj
ualan dan membuat persamaan untuk menghitung titik impas dan laba yang
diharapkan
Al-Qur’an
QS. Al-Hujurot : 6
Apabila dikaji dari ruang lingkup pengertian manajemen laba, tindakan manajer melakuk
an manajemen laba untuk mempengaruhi harga saham tidaklah menyalahi aturan karena masih d
alam batasan standar akuntansi. Namun penyajian informasi keuangan yang bias dapat merugikan
pelaku pasar dalam pengambilan keputusan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat
Al-Hujurat ayat 6 :

َ‫علَ َٰى َما فَعَ ْلت ُ ْم َٰنَد ِِمين‬ ْ ُ ‫وا قَ ْو ٌۢما بِ َج َٰ َهلَ ٍة فَت‬
۟ ‫صبِح‬
َ ‫ُوا‬ ِ ‫َٰيََٰٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ َٰٓو ۟ا إِن َجا َٰٓ َءكُ ْم فَا‬
۟ ُ‫س ٌۢق بِنَبَ ٍإ فَتَبَيَّنُ َٰٓو ۟ا أَن ت ُ ِصيب‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita,
maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum ta
npa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyuruh kaum mukmin untuk
meneliti dan memeriksa terlebih dahulu kebenaran informasi yang diberikan oleh orang fasik agar t
idak tersesat.
Hadist
HR. Al-Bukhori : 3202

Hadis yang diriwayatkan dalam kitab Shahih Al Bukhari nomor 3202 menjelaskan tentang peng
ungkapan dan penyampaian informasi sebagai berikut :

‫صلَّى ا‬
َ ‫ي‬ َّ ‫َّللا ب ِْن َع ْم ٍرو أَ َّن النَّ ِب‬ِ َّ ‫شةَ َع ْن َع ْب ِد‬ َ ‫ان ْب ُن َع ِطيَّةَ َع ْن أَ ِبي َك ْب‬
ُ ‫س‬ ُّ ‫ض َّحاكُ ب ُْن َم ْخلَ ٍد أَ ْخ َب َرنَا ْاْل َ ْوزَ ا ِع‬
َّ ‫ي َح َّدثَنَا َح‬ ِ ‫َح َّدثَنَا أَبُو َع‬
َّ ‫اص ٍم ال‬
ِ َّ‫ي ُمََََ ِمدًا ََ ْليَََبَ َّوأْ َم ََْْ َدُُ ِم ْن الن‬
‫ار‬ َّ َ‫سلَّ َم قَا َل بَ ِلغُوا َعنِي َولَ ْو آيَةً َو َح ِدثُوا َع ْن بَنِي إِس َْرائِي َل َو َل َح َر َ َو َم ْن َكبَ َ َعل‬ َ ‫ََّّللُ َعلَ ْي ِه َو‬
Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW menyuruh sahabat menyampai
kan ayat yang telah diterima kepada sahabat yang tidak hadir. Disisi lain, sahabat tersebut diminta untuk
menyampaikan apa yang dikatakan oleh Bani Israil sehingga tidak ada informasi yang ditutupi [29]. Hadis
ini bertujuan untuk menyampaikan informasi secara seimbang tanpa ada yang perlu ditutupi dan tidak
menyembunyikan informasi untuk kepentingan tertentu. Apabila dihubungkan dengan penyajian inform
asi yang bias oleh manajer, maka manajer tidak memberikan informasi yang seimbang kepada pelaku pa
sar karena ada suatu kepentingan yaitu untuk mempengaruhi harga saham. Tindakan tersebut tidak sejal
an dengan hadis yang diriwayatkan oleh Al Bukhari.
Ijma’
Al Mausu’ah Al Fiqhiyah
Dalam Al Mausu’ah Al Fiqhiyah: Bahwa Al-Ribhu (keuntungan) yang sesuai s
yari’at itu adalah apa yang dihasilkan dari aktifitas yang diperbolehkan mel
alui akad-akad yang dibolehkan seperti jual beli, mudharabah, perkongsian
dan lainlain. Maka Al-Ribhu (keuntungan) yang dihasilkan dari kegiatan yan
g diperbolehkan ini dengan memperhatikan segala ketentuan syariat adala
h halal menurut kesepakatan para ulama.

[ Al-Diniyah, Wizarat al Auqaf wa al Syu’un al Islamiyah al Kuwait, Al Mausu’ah


al Fiqhiyah al Kuwaitiyah, Juz 22, (Kuwait: Dar al Salasil, 2002), p. 84 ]
Syauqī Isma'il Syahatah
Para pakar konsep akuntansi Islam mendasarkan pandangan mereka tentang laba pada pendapat-penda
pat ulama-ulama fiqh, seperti Syauqī Isma'il Syahatah yang berpendapat: "Semua laba yang dihasilkan adalah nilai
terhadap proses interaksi dan resiko. Perbedaan tingkat laba diberbagai macam bentuk usaha ini bergantung pa
da perbedaanperbedaan elemen-elemen yang mempengaruhi interaksi sebagaimana juga bergantung pada per
bedaan unsur-unsur yang mempengaruhi tingkat resiko setiap perusahaan".
Dari pendapat ulama-ulama fiqh dan para pakar akuntansi Islam, jelas bahwa ada hubungan sebab-akibat
(kausal) antara tingkat bahaya serta resiko dan standar laba yang diinginkan oleh pedagang. Karenanya, semakin jau
h perjalanannya, semakin tinggi resikonya, dan semakin tinggi pula tuntutan pedagang terhadap standar labanya. B
egitu juga sebaliknya. Akan tetapi, semua ini dalam kaitannya dengan pasar Islami yang bercirikan kebebasan berm
uamalah hingga berfungsinya unsur penawaran dan unsur permintaan. Pasar Islami juga bercirikan bebasnya dari p
raktekpraktek monopoli, kecurangan, penipuan, pemalsuan serta segala jenis jual beli yang dilarang oleh syari'at. Jad
i di sini, iman, akhlak dan tingkah laku yang baik mempunyai peran yang penting dalam kesucian pasar.
Finally !
Terimakasih
Ibu Estiii <3

Anda mungkin juga menyukai