Anda di halaman 1dari 4

Fikri Ihza Maulana F (042111535031)

Resume Akuntansi Manajemen TM 4


Cost Volume Profit Analysis
Definisi
Menurut Bustami dan Nurlela (2009:193) analisis CVP adalah suatu analisis utuk
mengetahui hubungan antara biaya, volume penjualan, laba dan bauran produk utuk mencapai
tingkat laba yang diinginkan. Sedangkan menurut Hansen & Mowen (2000:423) CVP
merupakan alat yang berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis
CVP menekankan pada keterkaitan antara biaya, jumlah yang dijual, dan harga, analisis ini
menggabungkan semua informasi keuangan perusahaan.
Dengan demikian analisis CVP adalah sebuah teknik akuntansi yang digunakan untuk
membantu mengidentifikasikan pengaruh volume penjualan dan biaya produk terhadap laba
operasi bisnis. Biaya produk disini dapat berupa biaya tetap dan juga biaya variabel yang
dikeluarkan perusahaan dan yang dimaksud dengan volume adalah jumlah produk yang dijual.
Sedangkan Profit atau laba adalah jumlah uang yang dihasilkan dari penjualan produk setelah
dikurangi biaya - biaya yang berhubungan dengan produk tersebut.
Analisis CVP berfokus kepada lima hal, yaitu:
 Harga produk ( prices of products),
 Volume produksi,
 Biaya variable per unit,
 Total biaya tetap (biaya yang sifatnya tetap tidak terpengaruh oleh fluktuasi
kuantitas produksi),
 Mix of product sold (bauran produk dalam penjualan).
Asumsi-asumsi dalam Analisis Cost-Volume-Profit .
Menurut Garrison (2008:350) ada sejumlah asumsi yang mendasari analisis ini, antara
lain :
1. Perubahan tingkat pendapatan dan biaya hanya disebabkan oleh perubahan
jumlah unit produk (atau jasa) yang diproduksi dan dijual;
2. Biaya tetap dapat dipilah ke dalam komponen tetap yang tidak berubah
mengikuti perubahan tingkat output dan komponen variabel yang berubah
mengikuti tingkat output;
3. Ketika disajikan grafik, perilaku pendapatan total dan biaya total adalah linier
(artinya digambarkan sebagai garis lurus) ketika dihubungkan dengan tingkat
output dalam suatu rentang (dan periode waktu) yang relevan;
4. Harga jual, biaya variabel per unit, serta biaya tetap (di dalam suatu rentang
dan periode waktu yang relevan) diketahui dan konstan;
5. Analisis mencakup satu produk atau mengasumsikan bahwa proporsi produk
yang berbeda–ketika suatu perusahaan menjual beragam produk–adalah tetap
konstan ketika tingkat unit terjual total berubah;
6. Seluruh pendapatan dan biaya dapat ditambahkan serta dibandingkan tanpa
memperhitungkan nilai waktu uang.
Karakteristik CVP
1. Digunakan untuk menentukan volume perjuangan dan bauran produk untuk mencapai
tingkat laba yang dikehendaki
2. Semua biaya harus dapat dipisahkan menjadi fixed cost dan variable cost
3. Rumus :
𝐿𝑎𝑏𝑎 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 − 𝐵. 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒 − 𝐵. 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
Atau

𝑇𝑅 = 𝐹𝐶 + 𝑉𝐶 + 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡

Dimana :

 TR = Total Revenue
 FC = Fixed Cost
 VC = Variable Cost

Contribution Margin

Contribution Margin atau Margin Kontribusi merupakan pendapatan atau keuntungan


yang diperhitungkan sebelum dikurangi biaya tetap. Dengan kata lain, margin kontribusi
adalah jumlah penjualan yang tersedia untuk menutupi biaya tetap. Setelah biaya tetap
tercover/tertutupi, maka sisa berikutnya dari hasil penjualan di perusahaan adalah sebagai
laba/profit. Langkah-langkah contribution margin income statement :

a. Menghitung total biaya variabel per unit


b. Menghitung total biaya tetap dalam satu tahun
c. Membuat contribution margin income statement seperti ini

Rumus :

𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 − 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒 𝐶𝑜𝑠𝑡


𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 = 𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 − 𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡𝑠

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 = ∑ 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 − ∑ 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒

𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡 = 𝑆𝑒𝑙𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 − 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡

𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡 × 𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑆𝑜𝑙𝑑

𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 =
𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒

𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 × 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 = 𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 × 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 − 𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡𝑠

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 = (𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 × ∑ 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑆𝑜𝑙𝑑 ) − (𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡 @𝑢𝑛𝑖𝑡 × ∑ 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑆𝑜𝑙𝑑) − ∑ 𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡

Break Even Point


Menurut Garrison, dkk (2006:325) ”Titik impas adalah tingkat penjualan dimana laba
adalah nol”. Jadi dapat dikatakan bahwa titik impas merupakan titik di mana biaya dan
pendapatan sama besarnnya sehingga tidak terjadi laba maupun rugi.. Hal tersebut dapat
terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan
hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Ada tiga poin penting yang perlu
diketahui terkait break even analysis:
 Memberikan informasi seberapa banyak investasi yang dibutuhkan agar dapat
mengimbangi pengeluaran awal yang telah dikeluarkan.
 Memberi margin atau jarak sebagai langkah pengaman agar tidak mengalami kerugian
 Digunakan secara luas, baik dalam analisa jual-beli saham hingga menganalisa budget
berbagai macam project yang dilakukan oleh perusahaan.
Konsep Break Even Point
Perhitungan atau penutupan BEP tergantung pada konsep-konsep yang mendasari atau
asumsi yang digunakan didalamnya. Asumsi dasar yang digunakan dalam BEP adalah sebagai
berikut :
1. Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan kedalam biaya tetap dan
biaya variabel.
2. Biaya vaiabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume, sedangkan
biaya tetap tidak mengalami perubahan secara total.
3. Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan, sedangkan biaya
tetap perunit akan berubah-ubah.
4. Harga jual per-unit konstan selama periode dianalisis.
5. Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.
Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, bila perusahaan membuat atau
menjual lebih dari satu jenis produk maka “perimbangan hasil penjualan” setiap produk tetap.
Pendekatan Menghitung BEP
 Break Event Point in Units
Break-even point in units membantu manajer mengetahui berapa banyak unit
yang harus terjual untuk menutup semua biaya. Unit yang terjual diatas break-even
akan menghasilkan laba.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵. 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝐵𝑟𝑒𝑎𝑘 𝐸𝑣𝑒𝑛𝑡 𝑈𝑛𝑖𝑡 =
𝑈𝑛𝑖𝑡 𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛
 Break Event Point in Sales Dollars
Break-even point in sales dollars memudahkan para manajer mengetahui
dengan cepat bagaimana terkaitnya penjualan menggunakan data pendapatan
penjualan. Ukuran unit terjual dapat dikonversi menjadi ukuran pendapatan penjualan
dengan mengalikan harga jual unit dengan unit yang terjual:
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 = 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 × 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑆𝑜𝑙𝑑
 Ada rasio biaya variabel adalah proporsi setiap dolar penjualan yang harus
digunakan untuk menutupi biaya variabel. Rasio biaya variabel dapat
dihitung menggunakan data total atau data unit.
 Rasio margin kontribusi adalah proporsi dari setiap dolar penjualan yang
tersedia untuk menutupi biaya tetap dan menyediakan keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai