Anda di halaman 1dari 12

Pertemuan Kesembilan Perkuliahan

Analisis Biaya-Volume-Laba

DOSEN
ERI TRIHARYATI.,SE.,M.SI
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen

UNIVERSITAS BINA INSAN


Analisa Break Event Point (BEP)
adalah titik dimana perusahaan belum memperoleh
keuntungan tetapi juga tidak dalam kondisi rugi. Atau
BEP merupakan suatu teknik analisa untuk mempelajari
hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan
dan volume aktivitas. atau
Break Even point / BEP adalah suatu analisis untuk
menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang
harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk
menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan
keuntungan / profit.
Contribution Margin adalah selisih antara penghasilan
penjualan dan biaya variabel, yang merupakan jumlah
untuk menutup biaya tetap dan keuntungan. Perusahaan
akan memperoleh keuntungan dari hasil penjualannya
apabila kontribusi marginnya lebih besar dari biaya tetap,
yang berarti total penghasilan penjualan lebih besar dari
total biaya.
Tujuan Perhitungan Titik Impas

Tujuan dihitungnya titik impas dari perusahaan baik


perusahaani itu memiliki satu jenis produk atau beberapa
jenis produk, bukanlah untuk mengetahui nilai penjualan
pasti atau volume penjualan pasti dan tidak berubah
sepanjang operasi perusahaan. Tetapi hanya memberikan
batas bagi manajemen perusahaan untuk mencapai
penjualan minimal agar perusahaan tidak mengalami
kerugian.
Hal itu terjadi karena perhitungan titik impas didasarkan pada
beberapa asumsi yang mendasari dibuatnya perhitungan
tersebut. Asumsi-asumsi tersebut antara lain adalah besarnya
biaya total yang tidak berubah, biaya variabel per unit yang
tidak berubah dan harga jual produk yang tidak berubah dari
rencana semula. Perubahan salah satu komponen tersebut,
akan mengakibatkan perubahan titik impas dari yang
dianggarkan.
Manfaat Analisis Break Even Point
(Titik Impas)
1. Jumlah penjualan minimal harus dipertahankan agar
perusahaan tidak mengalami kerugian;
2.Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh
keuntungan tertentu;
3.Seberapa jauhkah yang harus dicapai untuk memperoleh
keuntungan tertentu;
4.Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan
tidak menderita rugi
5.Untuk mengetahu bagaimana efek perubahan harga jual
biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang
diperoleh.
Asumsi dasar dalam analisa BEP antara lain :
1. Biaya dapat diklasifikasikan kedalam biaya variabel dan biaya tetap;
2.Total biaya variabel berubah secara proporsional dengan volume
produksi atau penjualan, sedangkan total biaya variabel per unit tetap
konstan.
3.Total biaya tetap tidak mengalami perubahan, meskipun ada perubahan
volume produksi atau penjualan, sedangkan biaya tetap / unit akan
berubah karena adanya perubahan volume kegiatan.
4.Harga jual per unit tidak akan berubah selama periode melakukan
analisa
5. Perusahaan hanya membuat dan menjual satu jenis produk. Jika
membuat dan menjual lebih dari satu jenis produk, maka
perbandingan penghasilan penjualan antara masing-masing produk
(disebut sebagai Sales Mix) akan tetap konstan.
6.Kapasitas produksi pabrik relatif konstan
7.Harga faktor produksi relatif konstan
8.Efisiensi produksi tidak berubah
9.Perubahan padapersediaan awal dan akhir jumlhanya tidak berarti
10.Volume merupakan faktor satu-satunya yang mempengaruhi biaya.
Dalam melakukan analisis Break Even Point dapat
menggunakan dua metode yakni:
1. Pendekatan Matematika.
2. Pendekatan Grafik.
Pendekatan Matematika
Analisis Break Even Point dengan pendekatan matematis
dilakukan berdasarkan pendapatan penjualan sama
dengan jumlah biaya ditambah laba bersih sama dengan
pendapatan penjualan dikurangi dengan jumlah biaya.
Untuk lebih jelasnya maka dapat dinyatakan dalam
persamaan sebagai berikut:
Pendapatan Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba
Bersih
Atau
Laba Bersih = Pendapatan Penjualan – biaya Variabel – Biaya
tetap
DLm menghitung Break Even Point pendekatan matematis dapat dilakukan dgn dua cara
yaitu;
1. Atas Dasar Unit
Perhitungan Break Even Point atas dasar unit dpat dilakukan dengan menggunakan
rumus menurut Mulyadi ( 2001:234 ) sebagai berikut:
Impas Unit = Biaya Tetap / ( Harga Jual per unit − Biaya Variabel per unit )
“ Dalam keadaan Break Even Point labanya adalah nol, maka dengan membagi jumlah
biaya tetap dengan margin per satuan barang akan diperoleh jumlah satuan barang yang
harus dijual sehingga perusahaan tidak menderita rugi maupun laba “.
2.Atas Dasar Rupiah
Perhitungan Break Even Point atas dasar rupiah dapat dilakukan menggunakan rumus
Mulyadi ( 2001:235 ) sebagai berikut:
Impas Rp ; Biaya Tetap
1- Biaya Variabel
Penjualan
Pendekatan Grafik
 Analisis Break Even Point dengan pendekatan grafis digambarkan dengan suatu grafik
yang disebut bagian impas (Break Even Point). Perhitungan Break Even Point dapat
dilakukan dengan menentukan titik pertemuan atau titik potong antara garis
pendapatan penjualan dengan biaya. Titik pertemuan tersebut merupakan titik impas.
Munawir (2004) menjelaskan mengenai Break Even Point pendekatan grafis:
“Dalam penentuan titik Break Even Point dapat pula dilakukan dengan grafik atau bagan ,
dengan grafik Break Even Point, manajemen akan dapat mengetahui hubungan antara
biaya, penjualan ( volume penjualan ), dan laba”.
Break Even Point Multi Produk
Tidak semua perusahaan dalam kegiatan produksinya
hanya memproduksi satu jenis produk saja. Bagi
perusahaan yang memiliki lebih dari satu jenis produk
maka dalam menghitung titik impasnya harus terlebih
dahulu dihitung bauran penjualannya.
Garrison (2005) menyatakan bahwa: “ Bauran penjualan
(Sales Mix) mengacu pada proporsi relatif dimana
produk perusahaan dijual. Laba akan bergantung pada
bauran penjualan, laba akan lebih besar jika barang
dengan margin tinggi bukan yang bermargin rendah
memiliki proporsi yang relatif besar dalam total
penjualan“.
Rumusnya adalah :
a. BEP (unit) = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit –
Biaya Variabel/unit).
b. BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / (1- (Total biaya
avriabel / total hasil penjualan)
Margin of safety adalah batas keamanan yang
menyatakan sampai seberapa jauh volume penjualan
yang dianggarkan boleh turun agar perusahaan tidk
menderita rugi atau dengan kata lain, batas
maksimum penurunan volume penjualan yang
dianggarkan, yang tidak mengakibatkan kerugian.
MS = (Budget Sales – BEP) / Budget Sales
Budget Sales adalah jumlah penjualan yang telah
ditargetkan
KETERBATASAN ANALISIS BREAK EVEN POINT

 BEP dapat dirasakan manfaatnya apabila titik BEP dapat


dipertahankan selama periode tertentu. Keadaan ini
dipertahankan apabila biaya-biaya dan harga jual adalah
konstan, karena naik turunnya harga jual dan biaya akan
mempengaruhi titik break even.
 Dalam kenyataannya analisis ini agak sukar untuk
diterapkan. Oleh sebab itu bagi analis perlu diketahui
bahwa analisi BEP mempunyai limitasi-limitasi tertentu,
yaitu :
a. Fixed Cost haruslah konstan selama periode atau range of
out put tertentu;
b. Variabel Cost dalam hubungannya dengan sales haruslah
konstan;
c. Sales Price per unit tidak berubah dalam periode tertentu;
d. Sales Mix adalah konstan.
Silakan ANDA cari jurnalnya
dibaca dan di pelajari
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
SALAM SEHAT DAN SUKSES
SELALU UNTUK KITA SEMUA

AMIN

Anda mungkin juga menyukai