DosenPengampu:
Disusun oleh:
px = a + bx
Keterangan:
Dari persamaan diatas, dapat diuraikan menjadi rumus Break Even Point
(BEP) sebagai berikut :
• Metode Grafis
Manajer dapat menggambarkan titik impas melalui grafis. Grafis titik impas akan
menunjukkan volume penjualan pada sumbu x atau garis horizontal dan biaya akan
terletak pada sumbu y atau garis vertikal. Sedangkan titik impas akan terletak pada
perpotongan antara garis pendapatan dan garis biaya. Garis sebelah kiri garis impas
menunjukkan sisi kerugian, sebaliknya sisi kanan menunjukkan sisi laba usaha.
Dengan menggunakan metode grafis manajer dapat menghindari metode matematis
pada waktu tingkat penjualan yang berbeda tengah dipertimbangkan. Metode grafis
akan membantu manajer dalam mengevaluasi akibat perubahan volume tahun lalu
dan dapat memproyeksikan volume penjualan pada tahun yang akan datang. Menurut
Simamora grafis titik impas mempunyai beberapa hal penting yaitu selama harga jual
melebihi biaya variabel ( margin kontribusinnya positif), maka penjualan yang lebih
banyak akan menguntungkan perusahaan, baik dengan meningkatkan laba ataupun
mengurangi kerugian. Oleh karena itu, perusahaan lebih baik tetap beroperasi karena
kerugian mereka akan lebih besar lagi jika perusahaan menghentikan atau menutup
kegiatan usahanya, hal ini pada umumnya sering terjadi pada bisnis musiman.
2. UNTUNG (LABA)
Laba atau keuntungan dalam ilmu ekonomi adalah selisih antara pendapatan dengan
total biaya. Keuntungan juga dapat digunakan sebagai sumber modal untuk
mengembangkan usaha atau meningkatkan kesejahteraan individu.Ada dua jenis
keuntungan yang umumnya dihitung oleh usaha atau individu, yaitu keuntungan kotor
dan keuntungan bersih. Keuntungan kotor adalah selisih antara pendapatan dan biaya
variabel, yaitu biaya yang berubah-ubah sesuai dengan jumlah produksi atau
penjualan.Keuntungan bersih adalah selisih antara pendapatan dan biaya total, yaitu
biaya variabel ditambah biaya tetap, yaitu biaya yang tidak berubah-ubah terlepas dari
jumlah produksi atau penjualan.
Adapun rumus mencari laba(untung) adalah : 𝐿𝑎𝑏𝑎 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙 − 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑖
Adapun rumus mencari persentase keuntungan adalah :
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔
% 𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = × 100%
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑖
Contoh soal :
1. Pak Hendra mempunyai toko buku yang cukup besar dikota bandung . di toko buku
tersebut pak hendra menjual kembali buku-buku yang dibelinya dari penerbit.pak
hendra membeli buku matematika dari penerbit seharga Rp 45.000,00 per buku.lalu,
buku tersebut dijual lagi di toko bukunya dengan harga Rp 60.000,00 per
buku.berapakan untung (laba) yang diperoleh pak hendra setiap menjual bukunya?
Pembahasan
Harga beli = Rp 45.000,00
Harga jual = Rp 60.000,00
Untung (laba) = Harga jual – Harga beli
= Rp 60.000,00 - Rp 45.000,00
= Rp 15.000,00
Jadi , laba yang diperoleh pak hendra adalah Rp 15.000,00 per buku
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔
% 𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = × 100%
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑖
15.000,00
% 𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = × 100%
45.000,00
1
% 𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = × 100%
3
1
% 𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = × 100%
3
% 𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 33,33%
2. Perusahaan milik agus memproduksi kain batik sebanyak 500 unit.dalam proses
produksi,perusahaan batik tersebut mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp
20.000.000,00 dan biaya varian sebesar Rp 26.000,00 untuk setiap unit kain
batik.perusahaan tersebut mampu menjual kain batik sebanyak 475 unit dengan
harga Rp 75.000,00 per unit.berdasarkan keterangan tersebut berapa laba/rugi yang
diperoleh perusahaan agus ?
Pembahasan:
Diket :
Q produksi = 500
TPC = 20.000.000
VC = 26.000/kain
Q penjualan = 475
P(harga) = Rp 75.000,00/kain
Ditanya: 𝐿 ?
𝑅
TC = TPC + TVC
TC = TFC + VC . Q
= 20.000.000 + (26.000 × 500)
= 20.000.000 + 13.000.000
= 33.000.000
TR = Q × P
= 475× 75.000
= 35.625.000
𝐿
= 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
𝑅
= 35.625.000 - 33.000.000
= 2.625.000 (Laba karena TR > TC )
3. RUGI
A. Pengertian Rugi
Apabila harga jual lebih besar dari harga beli maka kondisi ini disebut untung, dan
apabila harga jual lebih kecil dari harga beli maka disebutnya rugi.
B. Hubungan nya dengan matematika
Konsep Keuntungan dan Kerugian merupakan bagian penting yang tidak bisa kita
pisahkan dalam mempelajari Aritmetika sosial. Untuk itu agar lebih mudah dalam
menemukan dan menerapkan konsep keuntungan dan kerugian.
Aritmatika Sosial adalah bidang atau cabang ilmu matematika yang mempelajari
tentang matematika pada kehidupan sosial, misalnya di bidang ekonomi, bidang
geografi, dan bidang sosiologi. Materi aritmetika sosial ini merupakan materi yang
dapat membantu kamu dalam memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari hari
seperti perdagangan, perbankan, dan lain lain.
Nah Materi aritmetika sosial ini merupakan materi yang dapat membantu kita dalam
memecahkan permasalahan di sekitar kita.
Jual beli adalah kegiatan menjual atau membeli berupa barang maupun jasa. Pada
kehidupan sehari hari sering kali kamu melakukan kegiatan jual beli atau perdagangan.
Adapun contoh kegiatan jual beli yang terjadi di pasar, toko maupun di sekolah. Apabila
kamu ingin memperoleh barang yang kamu inginkan maka kamu harus melakukan
pertukaran untuk mendapatkannya. Misalnya penjual memberi barang kepada pembeli.
C. Contoh Masalah dalam kehidupan sehari-hari
Contoh :
Fauzan membeli sebuah komputer bekas dengan harga Rp1.200.000,00. Kemudian
komputer itu diperbaiki dan menghabiskan biaya Rp400.000,00. Selanjutnya Fauzan
menjualnya dengan harga Rp1.500.000,000.
Penyelesaian:
Modal (harga pembelian) = Rp1.200.000,00 + Rp400.000,00 = Rp1.600.000,00
Harga penjualan = Rp1.500.000,00
Setelah dihitung harga jual lebih rendah dari pada harga harga pembelian, jadi Fauzan
mengalami kerugian.
Besarnya kerugian yang dialami Fauzan adalah
Rp1.600.000,00 - Rp 1.500.000,00 = Rp100.000,00
4. HUBUNGAN MC DAN MR
A. PENGERTIAN MC DAN MR
1. Pengertian Biaya Marginal (MC)
Biaya Marginal merujuk pada perubahan biaya total ketika jumlah produksi
atau output suatu barang atau layanan ditingkatkan satu unit. Dalam konteks ini,
biaya tambahan yang dikeluarkan untuk memproduksi unit tambahan disebut
sebagai Biaya Marginal. Pemahaman tentang biaya marginal membantu
produsen untuk menentukan jumlah optimal produksi yang dapat menghasilkan
keuntungan maksimal.
Rumus Biaya Marginal:
Rumus umum untuk menghitung Biaya Marginal adalah
∆𝑇𝐶
MC =
∆𝑄
Ket:
MC=Marginal Cost (Biaya Marginal)
∆𝑇𝐶= Perubahan Total Biaya
∆𝑄= Perubahan Kuantitas (Perubahan jumlah barang yang terjual)
∆𝑇𝑅
MR =
∆𝑄
Ket:
MR= Marginal Revenue (Pendapatan Marginal)
∆𝑇𝑅= Perubahan Total Revenue
∆𝑄= Perubahan Kuantitas (Perubahan jumlah barang yang terjual)
B. HUBUNGAN MATEMATIS
Secara Matematis, hubungan antara MR, MC dalam pencapaian keuntungan
maksimum adalah sebagai berikut:
(1) TR = X . 𝑃𝑋
(2) TC = g(x)
∆𝑇𝐶 10.000.000
MC = = = 5.000
∆𝑄 2.000
2. CONTOH SOAL MR
Agus mampu menjual sebanyak 600 kain batik dengan penerimaan total Rp.
42.000.000, sebelumnya agus mampu menjual sebanyak 475 kain batik.Dengan
penerimaan total sebesar Rp.35.625.000.Berapa penerimaan marginal yang
diterima agus atas perubahan penjualan kain batik dari 475 menjadi 600.
JAWAB:
𝑄1= 475
𝑄2= 600
𝑇𝑅1= 35.625.000
𝑇𝑅2= 42.000.000
∆𝑄= 𝑄2 − 𝑄1 = 600 – 475 = 125
∆𝑇𝐶= 𝑇𝑅2 - 𝑇𝑅1 = 42.000.000 – 35.625.000 = 6.375.000
6.375.000
MR = ∆𝑇𝑅 = = 51.000,-
∆𝑄 125