Anda di halaman 1dari 15

BREAK EVEN POINT

ANALYSIS
DOSEN PENGAMPU :
BAPAK NUR ROHMAD NUZIL, S.SOS, M.AB

DI SUSUN OLEH;

KHOFIFAH HARDIANA MASRUROH 201969100078 ADMINISTRASI BISNIS IV B


SILVI NUR KHOVIYAH 201969100055 ADMINISTRASI BISNIS IV B
WINDI EKA WULANDARI 201969100037 ADMINISTRASI BISNIS IV B
MUHAMMAD YUSRIL 201969100109 ADMINISTRASI BISNIS IV B
PENGERTIAN BREAK EVEN.

B R E A K E V E N A D A L A H S U A T U A N A L I S I S YA N G
B E RT U J U A N U N T U K M E N E M U K A N S AT U T I T I K , D A L A M
U N I T A T A U R U P I A H , YA N G M E N U N J U K K A N B I AYA S A M A
D E N G A N P E N D A PATA N . D E N G A N M E N G E TA H U I B R E A K
E V E N I N I D I H A R A P K A N PA D A V O L U M E P E N J U A L A N
B E R A P A P E R U S A H A A N M E N C A P A I T I T I K I M P A S N YA ,
YA I T U T I D A K R U G I A T A U P U N T I D A K U N T U N G .
PENGERTIAN BREAK EVEN POINT

Break Even Point (BEP) ialah titik impas di


mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau
seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan
ataupun kerugian dalam suatu perusahaan.
Break Even Point ini digunakan untuk
menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya
jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang
yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas
atau kembali modal.
FUNGSI MENGHITUNG BREAK EVEN POIN DALAM
BISNIS

jumlah dari penjualan yang minimum harus di pertahankan agar


perusahaan tidak mengalami kerugian. Dan jumlah penjualan minimum
ini berarti juga jumlah produksi minimum yang harus segera di buat.
Jumlah penjualan yang harus di capai untuk memperoleh keuntungan
yang telah di rencanakan atau bisa di artikan bahwa tingkat dari produksi
nya harus di tetapkan untuk memperoleh keuntungan tersebut.
Mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat dari produksi nya tidak
lebih kecil dari BEP.
Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besar nya hasil
penjualan atau tingkat produksi nya. Sehingga analisis terhadap BEP
merupakan sebuah alat perencanaan penjualan dan sekaligus alat
perencanaan tingkat produksi, agar sebuah perusahaan secara minimal
tidak mengalami kerugian. Kemudian karena harus memperoleh
keuntungan berarti sebuah perusahaan harus berproduksi di atas BEP nya.
MANFAAT BREAK EVEN POINT.

 Alat perencanaan untuk hasilkan laba


 Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan
kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
 Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
 Mengetahui Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian.
 Mengetahui Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu
 Mengetahui Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
 Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap
keuntungan yang diperoleh.
 Perusahaan dapat mengetahui jumlah minimum penjualan yang harus dipertahankan agar tidak
kehilangan uang.
 Perusahaan dapat mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mendapatkan keuntungan.
 Perusahaan dapat mengetahui berapa banyak penjualan yang dikurangi sehingga perusahaan tidak
mengalami kerugian.
JENIS BIAYA BERDASARKAN BREAK EVEN (TITIK
IMPAS).

Variabel Cost (biaya Variabel)


 Variabel cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan,
dimana perubahannya tercermin dalam biaya variabel total.
Fixed Cost (biaya tetap)
 Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh volume penjualan
melainkan dihubungkan dengan waktu(function of time) sehingga jenis biaya ini akan konstan selama
periode tertentu. Contoh biaya sewa, depresiasi, bunga. Berproduksi atau tidaknya perusahaan biaya
ini tetap dikeluarkan.
Semi Varibel Cost
 Semi variabel cost merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang kadang-
kadang disebut dengan semi fixed cost. Biaya yang tergolong jenis ini misalnya: Sales expense atau
komisi bagi salesman dimana komisi bagi salesman ini tetap unutk range atau volume tertentu, dan
naik pada level yang lebih tinggi.
CARA MENENTUKAN BREAK EVEN POINT (BEP) / TITIK
IMPAS

Mathematical Approach
BEP-Rupiah = Total FixedCost x Harga jual / unit
Harga jual per unit - variable cost

BEP-Unit = Fixed Cost


Harga Jual – Variabel Cost

BEP untuk produk ganda = FC/ [(1-vc)xWi]


Keterangan :
 Biaya Tetap(FC) adalah biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang berproduksi
seperti biaya gaji karyawan, biaya penyusutan peratalan usaha, biaya asuransi. Dll.
 Biaya Variable (VC) adalah biaya yang jumlahnya akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah
produksi. Misalnya bahan baku, bahan bakar, biaya listrik dll.
 Harga per unit adalah harga jual barang atau jasa yang dihasilkan.
 Biaya Variable per unit adalah total biaya variable dibagi dengan jumlah unit yang di produksi atau
dengan kata lain biaya rata-rata per unit.
 Margin Kontribusi per unit adalah selisih harga jual per unit dengan biaya variable per unit.
 Wi: presentasi dari total penjualan (Rp) tiap produk, disebut bobot kontribusi margin
ASUMSI DALAM BREAK EVEN POINT.

 Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan kedalam biaya tetap dan
biaya variabel.
 Biaya vaiabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume, sedangkan
biaya tetap tidak mengalami perubahan secara total.
 Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan, sedangkan biaya
tetap perunit akan berubah-ubah.
 Harga jual perunit konstan selama periode dianalisis.
 Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.
 Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, bila perusahaan membuat atau
menjual lebih dari satu jenis produk maka “perimbangan hasil penjualan” setiap produk
tetap.
KELEMAHAN ANALISIS BREAK EVEN
POINT.

 Asumsi yang menyebutkan harga jual konstan padahal kenyataan harga ini kadang-kadang harus
berubah sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran di pasar.
 Asumsi terhadap cost, penggolongan biaya tetap dan biaya variabel juga mengandung kelemahan.
Dalam keadaan tertentu untuk memenuhi volume penjualan biaya tetap tidak bisa tidak harus
berubah karena pembelian mesin-mesin atau peralatan lainnya
 Jenis barang yang dijual tidak selalu satu jenis.
 Biaya tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas.
 Biaya variabel juga tidak selalu berubah sejajar dengan perubahan volume.
 Satu-satunya faktor yang memengaruhi biaya adalah perubahan volume.
 Manajemen menggolongkan setiap biaya “atau komponen biaya gabungan” baik sebagai biaya
variabel maupun biaya tetap.
 Beban dan pendapatan adalah linier diseluruh cakupan volume relevannya.
 Tingkat persediaan tidak akan berubah.
 Penjualan atas gabungan produk tidak akan berubah penjualan gabungan merupakan kombinasi
produk yang membetuk total penjualan.
METODE PENGHITUNGAN BREAK EVEN
POINT

 a. Metode Persamaan
Metode Persamaan (equation method) adalah metode yang berdasarkan pada pendekatan laporan
laba rugi.
Laba dihitung dengan rumus berikut:
Keterangan:
 y = laba
 c = harga jual persatuan
 x = jumlah produk yang dijual
 b = biaya variabel persatuan
 a = biaya tetap
 Adapun rumus Break Even Point (BEP) dengan metode persamaan adalah sebagai berikut:
 Metode Kontribusi Unit
Metode Kontribusi Unit merupakan variasi metode persamaan. Setiap unit atau satuan produk yang terjual akan
menghasilkan jumlah margin kontribusi tertentu yang akan menutup biaya tetap.
Untuk mencari titik Impas atau Break Even Point (BEP) rumusnya adalah sebagai berikut:
 Metode Grafis
Menurut Simamora (2012:173) Grafis titik impas (BEP) mempunyai beberapa hal penting yaitu selama harga jual
melebihi biaya variabel (margin kontribusinnya positif), maka penjualan yang lebih banyak akan menguntungkan
perusahaan, baik dengan meningkatkan laba ataupun mengurangi kerugian.
Pembuatan garis dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

Analisis titik impas atau break even point (BEP) dengan metode grafis digambarkan dalam kurva seperti gambar di bawah
ini:
Keterangan

 Sumbu datar (sumbu x) menyatakan volume penjualan yang dapat dinyatakan dalam satuan
kuantitas atau rupiah pendapatan penjualan. 
 Sumbu tegak (sumbu y) menyatakan pendapatan penjualan dan biaya dalam rupiah.
 Impas (BEP) adalah terletak pada perpotongan garis pendapatan penjualan dengan garis biaya.
Bila dari titik perpotongan tersebut ditarik garis tegak ke sumbu x, akan diketahui pencapaian
impas berdasarkan volume penjualan. Jika dari titik impas ditarik garis tegak lurus ke sumbu y,
akan diketahui pencapaian impas berdasarkan pendapatan penjualan. 
 Daerah sebelah kiri titik impas, yaitu bidang diantara garis total biaya dengan garis pendapatan
penjualan merupakan daerah rugi, karena pendapatan penjualan lebih rendah dari total biaya.
Sedangkan daerah di sebelah kanan titik impas yaitu, bidang diantara garis pendapatan
penjualan dengan garis total biaya merupakan daerah laba, karena pendapatan penjualan lebih
tinggi dari total biaya.
FORMULA DAN RUMUS DALAM MENGHITUNG BREAK
EVEN POINT.

 Cara menghitung break even point berdasarkan unit:

Break-Even Point (Unit) = Biaya Tetap ÷ (Pendapatan per Unit – Biaya Variabel
per Unit)
 Cara menghitung break even point berdasarkan nilai uang dalam penjualan

Break-Even Point (nilai penjualan) = Biaya Tetap ÷ Margin Kontribusi


(Margin Kontribusi = Harga Produk – Biaya Variabel ÷ Harga Jual Perunit)
Untuk lebih memahami apa artinya semua ini, mari kita lihat lebih detail pada komponen rumus.
 Biaya tetap
Seperti disebutkan di atas, biaya tetap tidak dipengaruhi oleh jumlah item yang dijual, seperti sewa yang dibayarkan untuk
etalase atau fasilitas produksi, komputer, dan perangkat lunak.
 Margin kontribusi
Margin kontribusi dihitung dengan mengurangi biaya variabel item dari harga jual. Jadi, jika Anda menjual produk seharga
100.000 dan biaya bahan serta tenaga kerja adalah 40.000, margin kontribusinya adalah 60.000. 60.000 ini
kemudian digunakan untuk menutupi biaya tetap, dan jika ada sisa uang setelah itu, itu adalah laba bersih Anda.
 Rasio margin kontribusi
Angka ini, biasanya dinyatakan sebagai persentase, dihitung dengan mengurangkan biaya tetap dari margin kontribusi
Anda. Dari sana, Anda dapat menentukan apa yang perlu Anda lakukan untuk mencapai titik impas, seperti memotong
biaya produksi atau menaikkan harga. 
 Keuntungan yang diperoleh setelah titik impas.
Setelah penjualan Anda sama dengan biaya tetap dan variabel, Anda telah mencapai titik impas, dan perusahaan akan
melaporkan laba atau rugi bersih sebesar 0. Setiap penjualan di luar titik itu berkontribusi pada laba bersih Anda.
KESIMPULAN

 Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di
dalam operasinyan tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Tujuan dari analisis
break event point yaitu untuk mengetahui pada volume penjualan atau produksi berapakah suatu
perusahaan akan mencapai laba tertentu.
 Analisis Break Even Point secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan, bagaimana
pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya, dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh
pada level penjulalan tertentu.
 Analisis break even dapat dirasakan manfaatnya apabila titik break even dapat dipertahankan selama
periode tertentu. Keadaan ini dapat dipertahankan apabila biaya-biaya dan harga jual adalah konstan,
karena naik turunnya harga jual dan biaya akan mempengaruhi titik break even.

Anda mungkin juga menyukai