ANALYSIS
DOSEN PENGAMPU :
BAPAK NUR ROHMAD NUZIL, S.SOS, M.AB
DI SUSUN OLEH;
B R E A K E V E N A D A L A H S U A T U A N A L I S I S YA N G
B E RT U J U A N U N T U K M E N E M U K A N S AT U T I T I K , D A L A M
U N I T A T A U R U P I A H , YA N G M E N U N J U K K A N B I AYA S A M A
D E N G A N P E N D A PATA N . D E N G A N M E N G E TA H U I B R E A K
E V E N I N I D I H A R A P K A N PA D A V O L U M E P E N J U A L A N
B E R A P A P E R U S A H A A N M E N C A P A I T I T I K I M P A S N YA ,
YA I T U T I D A K R U G I A T A U P U N T I D A K U N T U N G .
PENGERTIAN BREAK EVEN POINT
Mathematical Approach
BEP-Rupiah = Total FixedCost x Harga jual / unit
Harga jual per unit - variable cost
Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan kedalam biaya tetap dan
biaya variabel.
Biaya vaiabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume, sedangkan
biaya tetap tidak mengalami perubahan secara total.
Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan, sedangkan biaya
tetap perunit akan berubah-ubah.
Harga jual perunit konstan selama periode dianalisis.
Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.
Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, bila perusahaan membuat atau
menjual lebih dari satu jenis produk maka “perimbangan hasil penjualan” setiap produk
tetap.
KELEMAHAN ANALISIS BREAK EVEN
POINT.
Asumsi yang menyebutkan harga jual konstan padahal kenyataan harga ini kadang-kadang harus
berubah sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran di pasar.
Asumsi terhadap cost, penggolongan biaya tetap dan biaya variabel juga mengandung kelemahan.
Dalam keadaan tertentu untuk memenuhi volume penjualan biaya tetap tidak bisa tidak harus
berubah karena pembelian mesin-mesin atau peralatan lainnya
Jenis barang yang dijual tidak selalu satu jenis.
Biaya tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas.
Biaya variabel juga tidak selalu berubah sejajar dengan perubahan volume.
Satu-satunya faktor yang memengaruhi biaya adalah perubahan volume.
Manajemen menggolongkan setiap biaya “atau komponen biaya gabungan” baik sebagai biaya
variabel maupun biaya tetap.
Beban dan pendapatan adalah linier diseluruh cakupan volume relevannya.
Tingkat persediaan tidak akan berubah.
Penjualan atas gabungan produk tidak akan berubah penjualan gabungan merupakan kombinasi
produk yang membetuk total penjualan.
METODE PENGHITUNGAN BREAK EVEN
POINT
a. Metode Persamaan
Metode Persamaan (equation method) adalah metode yang berdasarkan pada pendekatan laporan
laba rugi.
Laba dihitung dengan rumus berikut:
Keterangan:
y = laba
c = harga jual persatuan
x = jumlah produk yang dijual
b = biaya variabel persatuan
a = biaya tetap
Adapun rumus Break Even Point (BEP) dengan metode persamaan adalah sebagai berikut:
Metode Kontribusi Unit
Metode Kontribusi Unit merupakan variasi metode persamaan. Setiap unit atau satuan produk yang terjual akan
menghasilkan jumlah margin kontribusi tertentu yang akan menutup biaya tetap.
Untuk mencari titik Impas atau Break Even Point (BEP) rumusnya adalah sebagai berikut:
Metode Grafis
Menurut Simamora (2012:173) Grafis titik impas (BEP) mempunyai beberapa hal penting yaitu selama harga jual
melebihi biaya variabel (margin kontribusinnya positif), maka penjualan yang lebih banyak akan menguntungkan
perusahaan, baik dengan meningkatkan laba ataupun mengurangi kerugian.
Pembuatan garis dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Analisis titik impas atau break even point (BEP) dengan metode grafis digambarkan dalam kurva seperti gambar di bawah
ini:
Keterangan
Sumbu datar (sumbu x) menyatakan volume penjualan yang dapat dinyatakan dalam satuan
kuantitas atau rupiah pendapatan penjualan.
Sumbu tegak (sumbu y) menyatakan pendapatan penjualan dan biaya dalam rupiah.
Impas (BEP) adalah terletak pada perpotongan garis pendapatan penjualan dengan garis biaya.
Bila dari titik perpotongan tersebut ditarik garis tegak ke sumbu x, akan diketahui pencapaian
impas berdasarkan volume penjualan. Jika dari titik impas ditarik garis tegak lurus ke sumbu y,
akan diketahui pencapaian impas berdasarkan pendapatan penjualan.
Daerah sebelah kiri titik impas, yaitu bidang diantara garis total biaya dengan garis pendapatan
penjualan merupakan daerah rugi, karena pendapatan penjualan lebih rendah dari total biaya.
Sedangkan daerah di sebelah kanan titik impas yaitu, bidang diantara garis pendapatan
penjualan dengan garis total biaya merupakan daerah laba, karena pendapatan penjualan lebih
tinggi dari total biaya.
FORMULA DAN RUMUS DALAM MENGHITUNG BREAK
EVEN POINT.
Break-Even Point (Unit) = Biaya Tetap ÷ (Pendapatan per Unit – Biaya Variabel
per Unit)
Cara menghitung break even point berdasarkan nilai uang dalam penjualan
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di
dalam operasinyan tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Tujuan dari analisis
break event point yaitu untuk mengetahui pada volume penjualan atau produksi berapakah suatu
perusahaan akan mencapai laba tertentu.
Analisis Break Even Point secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan, bagaimana
pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya, dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh
pada level penjulalan tertentu.
Analisis break even dapat dirasakan manfaatnya apabila titik break even dapat dipertahankan selama
periode tertentu. Keadaan ini dapat dipertahankan apabila biaya-biaya dan harga jual adalah konstan,
karena naik turunnya harga jual dan biaya akan mempengaruhi titik break even.