Anda di halaman 1dari 7

Cara Menghitung BEP (Break Even Point) Rupiah dan Unit untuk Bisnis

Dikutip dari buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran untuk SMK/MAK
Kelas XII oleh Wakhid Bashori dan Windu Mahmud, berikut ini pengertian BEP menurut para ahli:

 Pengertian BEP menurut Mulyadi (1997): impas adalah suatu kedaan di mana suatu usaha tidak
memperoleh laba dan tidak menderita rugi. Dengan kata lain, suatu usaha dikatakan impas jika jumlah
pendapatan (revenu) sama dengan jumlah biaya atau apabila laba kontribusi hanya dapat digunakan untuk
menutup biaya tetap saja.
 Pengertian BEP menurut Yamit (1998): BEP dapat diartikan sebagai suatu keadaan di mana total
pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR=TC).
 Pengertian BEP menurut Garrison (2006): BEP adalah tingkat penjualan di mana laba sama dengan nol
atau total penjualan sama dengan total beban atau titik di mana total margin kontribusi sama dengan total
beban tetap.
 Pengertian BEP menurut Simamora (2012): BEP adalah volume penjualan di mana jumlah pendapatan
dan jumlah bebannya sama, tidak ada laba maupun rugi bersih.

Sederhananya, pengertian BEP atau break even point adalah saat total keuntungan dan kerugian berada pada titik
nol yang artinya perusahaan tersebut tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian.
Rumus BEP Unit dan Rupiah

Merujuk buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran untuk SMK/MAK
Kelas XII oleh Wakhid Bashori dan Windu Mahmud, terdapat dua perhitungan BEP yang umum digunakan.

Dua jenis BEP tersebut adalah BEP unit dan BEP rupiah.

1. Rumus BEP Unit

Rumus BEP unit dapat dihitung dengan cara membagi total biaya tetap produksi dengan harga jual per unit
dikurangi biaya variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk.

Berikut ini adalah rumus BEP unit.

BEP (dalam unit) = Biaya tetap produksi / (Harga jual per unit – Biaya variabel per unit)

Atau

BEP (dalam unit) = Biaya tetap produksi / Margin kontribusi per unit
2. Rumus BEP Rupiah

Rumus BEP rupiah dapat dihitung dengan cara membagi total biaya tetap produksi dengan harga jual per unit
dikurangi biaya variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk, kemudian dikalikan dengan harga per unit
lagi.

Berikut ini rumus BEP rupiah.

BEP (dalam rupiah) = Biaya tetap produksi / (Harga per unit – Biaya variabel per unit) x Harga per unit

Atau

BEP (dalam rupiah) = Biaya tetap produksi / Margin kontribusi per unit x Harga per unit

Contoh Soal Cara Menghitung BEP dan Jawabanya

Agar rumus BEP di atas lebih mudah dipahami, simak contoh soal berikut ini, ya.

Sebuah perusahaan smartphone ingin mengetahi jumlah unit yang harus diproduksi agar dapat mencapai break
even point (BEP) atau titik impasnya. Biaya tetap produksinya sebesar Rp500 juta, sedangkan biaya variabelnya
sebesar Rp1 juta. Harga jual per unitnya sebesar Rp1,5 juta. Berapakah unit yang harus diproduksi agar dapat
mencapai BEP?

Dari contoh soal di atas, berikut ini hal-hal yang dapat kita ketahui untuk melakukan perhitungan BEP.

 Biaya tetap produksi: RP500.000.000


 Biaya variabel per unit: Rp1.000.000
 Harga jual per unit: Rp1.500.000

Jadi, berikut ini penyelesaian dari contoh soal cara menghitung BEP di atas.

1. Cara Menghitung BEP Unit

BEP (dalam unit) = Biaya tetap produksi / (Harga jual per unit – Biaya variabel per unit)

BEP (dalam unit) = 500.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000)

BEP (dalam unit) = 500.000.000 / 500.000

BEP (dalam unit) = 1.000 unit

adi, perusahaan tersebut harus memproduksi 1.000 unit smartphone untuk mencapai BEP.

2. Cara Menghitung BEP Rupiah

BEP (dalam rupiah) = Biaya tetap produksi / (Harga per unit – Biaya variabel per unit) x Harga per unit

BEP (dalam rupiah) = 500.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000) x 1.500.000

BEP (dalam rupiah) = 5.00.000.000 / 500.000 x 1.500.000

BEP (dalam rupiah) = 1.500.000.000


Jadi, perusahaan tersebut harus mencapai penjualan sebanyak Rp1,5 miliar untuk mencapai BEP.

Konsep Titik Impas

Merujuk pada buku Manajemen Keuangan karya Susan Irawati, ada beberapa asumsi dasar yang digunakan dalam
perhitungan BEP:

1. Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
2. Biaya variabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume, sedangkan biaya tetap tidak mengalami
perubahan secara total.
3. Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan, sedangkan biaya tetap per unit akan berubah-
ubah.
4. Harga jual per unit konstan selama periode analisis.
5. Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.
6. Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk. Jika perusahaan membuat atau menjual lebih dari satu jenis
produk, maka perimbangan hasil penjualan setiap produk tetap.

Fungsi Break Even Point

Break even point memainkan fungsi penting dalam kegiatan bisnis, khususnya bagi perusahaan dalam
mengevaluasi kondisi perusahaan dan menentukan keputusan untuk ke depannya.

Berikut fungsi break even point:

 Penentu jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan dan segera dibuat agar perusahaan tidak merugi
 Penentu jumlah penjualan yang harus dicapai untuk meraih keuntungan sesuai dengan rencana yang telah dibuat,
termasuk menetapkan tingkat produksi
 Untuk mengukur dan menjaga tingkat penjualan dan produksi tidak lebih kecil dari BEP
 Perencanaan penjualan dan tingkat produksi
Manfaat Break Even Point

Manfaat BEP

Dengan melakukan penghitungan BEP, sebagai pelaku bisnis, kamu akan mendapatkan manfaat yang sangat luas
guna mendukung aktivitas bisnismu.

Berikut manfaat break even point:

 Mengetahui jumlah minimum penjualan yang harus dipertahankan agar tidak kehilangan uang
 Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan
 Mengetahui berapa banyak penjualan yang dikurangi untuk menghindari kerugian
 Mengetahui perubahan harga jual, biaya, dan volume penjualan
 Menentukan bauran produk yang dibutuhkan untuk meraih tingkat laba yang ditargetkan
 Mendapatkan informasi dan petunjuk dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, misalnya penambahan
atau penggantian fasilitas produksi
 Mendapatkan informasi sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan terkait menutup bisnis atau
tidak dan kapan perusahaan harus berhenti beroperasi

Komponen BEP

Dalam mempraktikkan cara menghitung BEP, ada empat komponen break even analysis yang harus kamu ketahui
terlebih dahulu:

1. Fixed cost merupakan biaya tetap meski volume produksi berubah.


2. Variable cost merupakan biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi.
3. Revenue merupakan keuntungan atau pendapatan yang diterima penjual barang.
4. Profit merupakan laba sisa penghasilan setelah dikurangi dengan biaya tetap dan biaya variabel.
Faktor yang Meningkatkan Break Even Point Suatu Perusahaan
1. Meningkatnya Penjualan Pelanggan

Meningkatnya penjualan menunjukan bahwa ada peningkatan permintaan.

Dengan demikian, perusahaan harus memperbanyak produksi agar mampu memenuhi semua permintaan.

Ketika penjualan mengalami peningkatan, BEP pun akan ikut bertambah untuk memenuhi biaya tambahan.

2. Kenaikan Biaya Produksi

Saat menjalankan perusahaan, tantangan yang kerap dihadapi adalah meningkatnya biaya variabel seperti bahan
baku, sedangkan jumlah permintaan tetap sama.

Ketika berada di posisi tersebut, nilai BEP akan naik karena adanya biaya tambahan.

Di samping itu, gaji karyawan dan sewa gedung juga akan ikut naik.

3. Perbaikan Peralatan Produksi

Kegiatan produksi dapat tertunda atau bahkan terhenti saat ada yang bermasalah, misalnya mesin produksi
mengalami kerusakan.

Jika hal ini terjadi, BEP akan terkena imbas dan mengalami peningkatan karena target produksi tidak tercapati
dalam periode waktu tertentu.

FAQ Break Even Point


Biaya Apa Saja yang Termasuk dalam BEP?

Komponen utama dalam BEP terdiri dari biaya tetap, biaya variabel, harga jual, pendapatan, dan laba.

Bagaimana Rumus BEP untuk Menghitung Berapa Unit yang Harus Dijual agar Terjadi BEP?

BEP Unit = Biaya tetap / (harga jual per unit – harga variabel)

***

Demikian penjelasan mengenai rumus dan cara menghitung BEP.

Referensi

 Bashori, Wakhid dan Windu Mahmud. 2019. Produk Kreatif dan Kewirausahaan Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
 Supriyani. Tanpa Tahun. Strategi Penetapan Harga dan BEP

Anda mungkin juga menyukai