KOMODITAS
TEH DAN KOPI
Disusun oleh:
Diyahwati
Andi Sukainah
Eka Putri
Tabel 2.1. Kandungan Kimia pada Biji Kopi Arabika dan Robusta............................................. 8
B. Relevansi
Untuk memperlajari materi komoditas perkebunan the dan kopi tidak ada
persyaratan khusus yang harus dimiliki oleh peserta, namun untuk mempelajari
perencanaan usaha serta merencankan pemasaran produk olahan hasil perkebunan
diharapkan pererta telah memahami prinsip dasar pemasaran. Materi ini sangat relevan
bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan, karena diharapkan luaran SMK
agribisnis pengolahan hasil pertanian, sebagai lulusan siap pakai khususnya pada
produksi pengolahan the dan kopi.
C. Petunjuk Belajar
1. Modul bahan ajar calon guru ini terdiri dari kompetensi dasar pengolahan
hasil rempah dan bahan penyegar, hasil perkebunan tanaman tahunan,
perencanaan usaha serta menganalisa teknik pemasaran produk
2. Mulailah belajar dengan kompetensi dasar yang pertama dan seterusnya
3. Apabila telah selesai mempelajari uraian atau lembar informasi, lanjutkan
dengan lembar kerja/tugas
4. Setelah selesai belajar semua kompetensi dasar dalam satu semester kerjakan
lembar penilaian akhir semester.
5. Apabila anda merasa belum berhasil dan atau hasil penilaian akhir semester
masih kurang dari 70, pelajari kembali materi yang merasa masih kurang.
C. Pokok-Pokok Materi
1. Karakteristik Kopi
2. Pengolahan Kopi dan Pengemasan
3. Pembuatan Kopi Bubuk, Perencanaan Dan Teknik Pemasaran Usaha Kopi Rumahan
4. Jenis dan Karakteristik Teh
5. Pengolahan Teh dan Pengemasan
D. Uraian Materi
1. Kopi
1.1. Karakteristik Kopi
Buah kopi atau Coffea sp. Terdiri atas 3 bagian yaitu lapisan kulit luar
(exocarp), daging buah (mesocarp) kulit tanduk (parchment) dan biji (endosperm).
Daging buah terdiri dari 2 bagian luar yang lebih tebal dan keras dan bagian dalam yang
sifatnya seperti gel atau lendir. Bagian buah yang terletak antara daging buah dan biji
disebut kulit tanduk. Bagian ini sangat keras dan dapat berfungsi sebagai pelindung biji kopi
dari kerusakan mekanis yang mungkin terjadi pada saat pengolahan.
Biji kopi mengandung protein, minyak atsiri dan asam-asam organik.
Komposisi bahan tergantung dari jenis, daerah, macam, dan tinggi tanah serta cara
7 Kegiatan Belajar 2: TEH DAN KOPI | KOMODITAS PERKEBUNAN DAN HERBAL
penanaman. Buah kopi yang telah dibuang kulit, daging buah, serta kulit tanduknya disebut
kopi beras. Secara umum kopi beras ini mengandung air, gula, lemak, selulosa, kafein, dan
abu.
Sumber: https://www.google.co.id/penampang+biji+kopi
Gambar 2. 1. Penampang Biji Kopi
Tabel 1.1. Kandungan Kimia pada Biji Kopi Arabika dan Robusta
Sumber: http://kopitop.com/article/detail/mengisi-waktu-luang-belajar-tentang-kopi-yuk
Gambar 2. 2. Biji Kopi Arabica, Kopi Robusta dan Kopi Liberica
Kopi Robusta
a. Biji kopi robusta atau biasa disebut jenis biji kopi kelas 2.
b. Karakteristik rasa biji kopi robusta adalah rasa asam kurang atau mungkin tidak ada
rasa asam sama sekali dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih
banyak.
c. Memiliki aroma yang manis. Rasanya mild / lembut.
d. Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898.
e. Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena cakupan daerah tumbuh
kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada
ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di
atas permuakaan laut.
f. Kopi jenis ini lebih kuat terhadap serangan hama dan penyakit, Hal ini menjadikan
harga kopi robusta jauh lebih murah dari pada kopi arabika.
Kopi Liberika
a. Kopi liberika adalah jenis kopi yang berasal dari Negara Liberia di Afrika bagian
barat. Kopi ini dapat tumbuh sampai tingginya 9 meter.
b. Abad ke 19 jenis kopi ini didatangkan ke Negara Indonesia untuk menggantikan kopi
arabika yang mudah terserang oleh hama penyakit.
c. Dulu, kopi jenis liberika pernah dibudidayakan di Indonesia, tapi sekarang sudah
ditinggalkan oleh para petani kopi. Karena alasannya bobot biji kopi keringnya
hanya 10% dari bobot kopi basah.
d. Karakteristik biji kopi jenis liberika hampir sama dengan jenis kopi arabika.
e. Kelebihan kopi jenis liberika lebih tahan terhadap serangan hama hemelia vastatrixi
dibandingkan dengan kopi jenis arabika.
f. Beberapa varietas jenis kopi Liberika yang pernah didatangkan ke Indonesia antara
lain adalah Jenis Ardoniana dan Jenis durvei.
g. Karakteristik kopi liberika adalah ukuran daun,cabangnya, bunga kopi, buah kopi
dan pohon kopi lebih besar dibandingkan kopi Arabika dan kopi robusta.
Gambar 2. 4. Alur Proses Pengolahan Kopi Cara Basah dan Cara Kering
1.3. Pembuatan Kopi Bubuk, Perencanaan Dan Teknik Pemasaran Usaha Kopi
Rumahan
Kopi merupakan hasil olahan biji kopi yang dijadikan bubuk. Biji kopi salah satu
komiditi perkebunan andalan Indonesia. Sebagai produsen kopi, Indonesia termasuk
sebagai negara ke-4 penghasil kopi dunia pada tahun 2015. Menurut Gabungan Eksportir
Kopi Indonesia (GAEKI), sekitar 83% produksi kopi Indonesia dari jenis robusta dan 17%
arabika dengan tingkat produksi mencapai 625.000 ton dengan angka ekspor mencapai
350.000 ton. Dengan begitu banyak produksi kopi kita bisa memanfaatkannya menjadi
variasi kopi dengan berbagai kombinasi rasa tanpa harus kekurangan persediaan biji kopi.
Konsumsi nasional kopi pada tahun 2016 mencapai 4.2 juta (dalam bungkus 60 kg).
Konsumsi diduga akan terus meningkat seiring dengan variasi produk minuman dari kopi
yang semakin memanjakan konsumen, sedangkan kopi sendiri merupakan minuman
legendaris yang disukai banyak kalangan. Kopi bubuk bisa dipasarkan ke berbagai
konsumen baik dalam kemasan praktis siap seduh maupun kemasan per kg untuk
menyuplai kedai dan warung kopi. Selain pasar lokal, kopi Indonesia juga diminati diluar
negeri, salah satunya kopi luwak yang merupakan kopi berkualitas yang dihasilkan dari
fermentasi alamiah dari luwak. Sehingga ada potensi usaha kopi bubuk ke luar negeri.
2) Pendinginan
Setelah disangrai dengan suhu yang tinggi, selanjutnya adalah proses pendinginan.
Selama pendinginan, biji kopi diaduk secara manual agar proses sangrai menjadi rata dan
gelap.
3) Pembubukan
Biji kopi yang telah dingin sudah dibubukkan menggunakan mesin giling kopi. Mesin
giling yang digunakan sebisa mungkin tipe artisi agar mutu mutu bubuk kopi memiliki
warna, kehalusan dan cita-rasa yang khas. Hasil gilingan kopi kemudian diayak
menggunakan ayakan lembut, karena mesin giling belum menghasilkan kelembutan
sempurna.
Keuntungan
Keuntungan = Pendapatan - Biaya operasiona
Rp 5.600.000 – Rp 2.600.000
Rp 3.000.000
1.3.3. Pemasaran
Ada beberapa cara untuk memasarkan Usaha kopi bubuk rumahan, antara lain:
1) Memenuhi target warung kopi, warung oleh oleh
2) Bekerja sama dengan menjadi mitra Toko retail agar pemasaran luas dan
menjangkau seluruh Indonesia.
3) Pemasaran online dengan menerapkan reseller dan dropship sehingga ada yang
membntu dalam pemasaran.
4) Menerima grosir dan eceran
5) Desan kemasan kopi yang variatif menarik dan praktis
6) Selain tips pemasaran yang perlu diperhatikan adalah tahap hulunya dimana kita
bekerjasama dengan petani kopi secara langsung agar ada yang menyuplai biji
kopi. Perlu diketahui juga bahwa panen kopi itu musiman jadi agar tidak terhambat
masalah persediaan biji kopi dalam menjalani usaha kopi bubuk rumahan, sebelum
musim panen tiba harus memiliki stok kopi. Disini perlu penyimpnana kopi yang
baik atau diproduksi masal tapi pemasaran bertahap.
2. TEH
2.1. Jenis dan Karakteristik Teh
Teh merupakan bahan minuman penyegar yang paling populer dan paling banyak
dikonsumsi di dunia, setelah air putih. Teh diproduksi dari pucuk daun muda tanaman teh
Sumber: http://smartdetoxid.com/tips-diet-cepat-dengan-teh-hijau/
Sumber: https://agusdewi10.blogspot.co.id/2016/06/manfaat-teh-hitam-black-tea-terbaik.html
Sumber:http://bumn.go.id/ptpn8/berita/7734
Sumber: http://tehdandang.com/index.php?p=white-tea
Teh hijau merupakan pucuk daun muda tanaman teh yang diolah tanpa melalui
proses fermentasi. Tahapan pengolahan teh hijau yang baik dan benar terdiri dari pelayuan,
penggulungan, pengeringan, dan sortasi kering (Setyawidjaja, 2000).
Pemetikan
Pemetikan adalah pekerjaan memungut sebagian dari tunas-tunas teh beserta daunnya
yang masih muda. Pemetikan berfungsi juga sebagai usaha membentuk kondisi tanaman
agar mampu berproduksi tinggi secara berkesinambungan (Setyawidjaja, 2000).
Sumber: http://surabaya.tribunnews.com/2014/12/06/ini-dia-teh-hijau-obat-aids-produksi-unair
Untuk mendapatkan teh hijau dengan kualitas yang baik sesuai dengan standar mutu
permintaan pasar, diperlukan suatu program pengolahan yang benar, terarah, dan sesuai
dengan prinsip-prinsip pengolahan yang efisien dan berkesinambungan. Disamping itu,
diperlukan bahan baku (pucuk) yang bermutu tinggi minimal 60% halus (muda) dan
kerusakan pucuk serendah mungkin (5%). Tahapan pengolahan teh hijau terdiri dari
pelayuan, penggulungan, pengeringan, sortasi kering, serta pengemasan.
Pelayuan
Pelayuan pada teh hijau bertujuan untuk menginaktifkan enzim polifenol oksidase dan
menurunkan kandungan air dalam pucuk, agar pucuk menjadi lentur dan mudah digulung.
Proses pelayuan dilakukan sampai pada tahap layu tertentu, yang sifat pelayuannya
berbeda dibanding dengan cara pelayuan teh lokal. Pelayuan dilakukan dengan
menggunakan alat pelayuan Rotary Panner dengan suhu pelayuan 80-100oC.
Sumber: https://zzknown.en.alibaba.com
Gambar 2. 11. Penggulungan Teh
Pengeringan
Pengeringan pada teh hijau bertujuan untuk menurunkan kadar air dari pucuk yang
digulung hingga 3-4%, memekatkan cairan sel yang menempel di permukaan daun sampai
berbentuk seperti perekat, dan memperbaiki bentuk gulungan teh jadi. Proses pengeringan
pertama dilakukan menggunakan ECP dryer kemudian dilanjutkan dengan pengeringan
akhir menggunakan Rotary drier disebut juga Repeat Roll dan mesin pengering Ball Tea.
Proses pengeringan pertama menurunkan kadar air menjadi 30 – 35 % dan akan
memperpekat cairan sel, pengeringan dilakukan pada suhu sekitar 110 oC-135oC selama
30 menit. Proses pengeringan kedua akan memperbaiki bentuk gulungan daun, suhu yang
digunakan 70 – 900C selama 60 – 90 menit. Produk yang dihasilakan dengan kadar air 4 –
6 % (Setyamidjaja, 2000).
Sortasi Kering
Sortasi kering bertujuan untuk memisahkan, memurnikan dan membentuk atau
mengelompokkan jenis mutu teh hijau dengan bentuk ukuran yang spesifik sesuai dengan
standar teh hijau (Nazaridin dan Paimin, 1993).
Sumber:http://amazingfarm.com/news-and-article/sehat-dan-cantik-bersama-teh-oolong-organik/
Pelayuan
Pelayuan merupakan langkah pertama dalam pengolahan teh hitam yang meliputi
proses biokimia dan fisiologis pada jaringan yang masih dilanjutkan setelah daun dipetik.
Pada proses pelayuan, pucuk teh akan mengalami dua perubahan yaitu: (1) Perubahan
fisik, menurunnya kandungan air dalam daun, yang menyebabkan daun menjadi lemas dan
tangkai menjadi lentur. (2) Perubahan kimia, terjadi perubahan senyawa-senyawa kimia
yang terkandung dalam pucuk teh. Tujuan dari pelayuan untuk memekatkan cairan sel
sampai kondisi optimum untuk berlangsungnya proses oksidasi enzimatis polifenol teh pada
tahap pengolhan selanjutnya (Setyaamidjaja, 2000).
Sumber: https://ghaleebmumtaz.wordpress.com/2016/05/05/tea-time-proses-pengolahan-teh/
Gambar 2. 14. Pelayuan
Proses pelayuan, berlangsung selama 12-18 jam dengan suhu udara ruangan 20-
26oC dan kelembapan udara 60-75%. Setelah + 6 jam dihamparkan maka dilakukan
pembalikan, dan harus benar-benar memenuhi syarat bahwa sebagian pucuk bawah yang
akan dibalik sudah mendekati kondisi layu, hal ini dapat diketahui dari tanda-tanda: pucuk
layu tetap bewarna hijau dan bila diremas menggumpal serta saat kepalan dibuka daun
mekar kembali, pucuk tidak mudah dipatahkan dengan kondisi lemas dan lentur, pucuk
mempunyai aroma segar dan tidak berbau asap. Kadar airnya 68-72%. Jika kelembapan
terlalu tinggi maka proses pelayuan akan berjalan lambat sehingga mutu yang dinginkan
tidak tercapai begitu juga sebaliknya (Heny, 2008).
Sumber: http://www.food-info.net/id/products/tea/production.htm
Pengeringan
Sumber: http://group4-ftbandung.blogspot.co.id/2011/02/mengintip-proses-pengolahan-teh.html
Gambar 2. 17.Pengeringan
Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air secara simultan, yang
dipindahkan dari permukaan bahan yang dikeringkan oleh media pengering yang biasanya
udara panas. Tujuan pengeringan adalah untuk menghentikan oksidasi enzimatis senyawa
polifenol dalam teh pada saat komposisi zat-zat pendukung mutu mancapai keadaan
29 Kegiatan Belajar 2: TEH DAN KOPI | KOMODITAS PERKEBUNAN DAN HERBAL
optimal (Setyaamidjaja, 2000). Proses pengeringan berlangsung ± 18-20 menit. Bila
pengeringan terlalu lama dapat menyebabkan teh gosong sehingga rasanya tidak enak,
tetapi bila terlalu cepat dapat menghasilkan teh yang mentah.
Sortasi
Sortasi merupakan suatu proses pengelompokan teh berdasarkan ukuran mesh/
grade tertentu sehingga diperoleh partikel teh yang seragam. Tujuan dari sortasi adalah
mengelompokkan bubuk teh kering berdasarkan ukurannya, serta memisahkan bubuk teh
dari tangkai kering dan serat merah. Bubuk teh dari pengeringan dengan suhu yang masih
tinggi tidak langsung disortasi sebab pada suhu tinggi lapisan vernis yang malapisi teh dan
memberi kesan lebih mengkilat akan segera pecah apabila bergesekan dengan mesin
sortasi sehingga kenampakan teh menjadi kusam (Setyaamidjaja, 2000).
E. Rangkuman
1. Kopi
Buah kopi atau Coffea sp. Terdiri atas 3 bagian yaitu lapisan kulit luar
(exocarp), daging buah (mesocarp) kulit tanduk (parchment) dan biji (endosperm).
Daging buah terdiri dari 2 bagian luar yang lebih tebal dan keras dan bagian dalam yang
sifatnya seperti gel atau lendir. Bagian buah yang terletak antara daging buah dan biji
disebut kulit tanduk. Biji kopi mengandung protein, minyak atsiri dan asam-asam
organik. Komposisi bahan tergantung dari jenis, daerah, macam, dan tinggi tanah serta
cara penanaman. Buah kopi yang telah dibuang kulit, daging buah, serta kulit tanduknya
disebut kopi beras. Secara umum kopi beras ini mengandung air, gula, lemak, selulosa,
kafein, dan abu.
Spesies kopi yang banyak dibudidayakan hanya ada tiga yaitu arabica dan robusta
dan liberika. Karakteristik rasa biji kopi arabika adalah mempunyai rasanya pahit dengan
rasa keasaman yang tinggi. Kadar kafeinnya 50% lebih sedikit daripada kopi robusta. Kopi
arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Karakteristik rasa biji
kopi robusta adalah rasa asam kurang atau mungkin tidak ada rasa asam sama sekali dan
mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Karakteristik biji kopi jenis
liberika hampir sama dengan jenis kopi arabika.
Pengolahan Kopi dengan proses basah (Wet Process), setelah buah kopi dipanen
dilakukan sortasi; pengupasan kulit buah (pulping) dengan mesin pengupas; fermentasi biji
kopi HS selama 12-36 jam, (dua cara, pertama dengan merendam biji dalam air bersih dan
2. Teh
Teh merupakan bahan minuman penyegar yang paling populer dan paling banyak
dikonsumsi di dunia, setelah air putih. Teh diproduksi dari pucuk daun muda tanaman teh
(Camelia sinensis). Produk daun teh dapat berbeda satu sama lain karena melalui cara
pengolahan yang berbeda, sehingga ketika daun teh kering tersebut diseduh dengan air
panas, akan menimbulkan aroma serta rasa yang khas yang berbeda pula. Oleh karena itu,
berdasarkan penanganan pasca panennya produk teh menurut Balittri (2012)
diklasifikasikan menjadi 4 (empat) jenis.
Teh Hijau (Green Tea). Diperoleh tanpa proses fermentasi (oksidasi enzimatis),
yaitu dibuat dengan cara menginaktifkan enzim fenolase yang ada dalam pucuk daun teh
segar, dengan cara pemanasan sehingga oksidasi terhadap katekin (zat antioksidan) dapat
dicegah. Pemanasan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan udara kering
(pemanggangan/sangrai) dan pemanasan basah dengan uap panas/steam (metode kuno
Cina).
31 Kegiatan Belajar 2: TEH DAN KOPI | KOMODITAS PERKEBUNAN DAN HERBAL
Teh hitam (Black Tea) atau teh merah. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling
banyak di produksi di Indonesia, diperoleh melalui proses fermentasi, dalam hal ini
fermentasi tidak menggunakan mikrobia sebagai sumber enzim, melainkan dilakukan oleh
enzim fenolase yang terdapat di dalam daun teh itu sendiri.
Teh Oolong (Oolong Tea).Teh oolong diproses secara semi fermentasi dan dibuat
dengan bahan baku khusus, yaitu varietas tertentu seperti Camellia sinensis varietas
Sinensis yang memberikan aroma khusus. Proses pembuatan dan pengolahan teh oolong
berada diantara teh hijau dan teh hitam, dimana teh oolong dihasilkan melalui proses
pemanasan yang dilakukan segera setelah proses penggulungan daun, dengan tujuan
untuk menghentikan proses fermentasi, oleh karena itu tehoolong disebut sebagai teh semi
fermentasi.
Teh Putih (White Tea). Merupakan jenis teh yang tidak mengalami proses
fermentasi sama sekali, dimana proses pengeringan dan penguapan dilakukan dengan
sangat singkat. Teh Putih diambil hanya dari daun teh pilihan yang dipetik dan dipanen
sebelum benar-benar mekar diambil dari kuncup daun terbaik dari setiap pohonnya, dan
disebut teh putih karena ketika dipetik kuncup daunnya masih ditutupi seperti rambut putih
yang halus. Daun teh yang dipetik adalah pucuk daun yang muda, kemudian dikeringkan
dengan metode penguapan (steam dried) atau dibiarkan kering oleh udara (air dried).
F. Tugas
1. Buatlah kopi bubuk dengan metode sederhana, kemudian buatkan analisa usah
dan kopi bubuk yang anda peroleh!
2. Hasil dari produk kopi bubuk rumahan tersebut, coba buatkan strategi
pemasarannya!
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang benar!
1. Bagian pada buah kopi yang terletak antara daging buah dan biji yang sifatnya sangat
keras dan berfungsi sebagai pelindung biji kopi dari kerusakan mekanis adalah....
a. Exocarp,
b. Mesocarp
c. Parchment
d. Endosperm
e. Pericarp
2. Mana pernyataan yang benar mengenai kopi?
a. Kafein 1,21%., rasanya pahit, dapat dijadikan obat-obatan.
b. Kafein 12,1%., rasanya pahit, tidak untuk obat-obatan.
c. Kafein 1,21%., rasanya pahit, tidak untuk obat-obatan.
d. Kafein 12,1%., rasanya pahit, dapat dijadikan obat-obatan.
e. Kafein 1,21%., rasanya pahit, dapat dijadikan obat-obatan.
3. Senyawa yang terkandung dalam kopi yang mempengaruhi mutu kopi adalah....
a. Karbohidrat, vitamin dan gula
b. Enzim, lemak dan asam
c. Gula, garam dan asam
d. Gula, lemak, dan protein.
e. Enzim, karbohidrat dan asam
4. Gambar di bawah ini merupakan 3 jenis vareitas biji kopi, urutkan sesuai abjad!
a. Pemilinan
b. Penghalusan
c. penggulungan
d. pengecilan
e. Pelayuan
10. Apa yang membedakan pengolahan pada teh putih dengan jenis teh yang lain?
a. Pelayuan
b. Fermentasi
c. Sortasi
d. Pengeringan
e. Penggulungan
Balittri, 2012. Mengenal 4 macam jenis teh. Balai Penelitian Tanaman Industri dan
Penyegar. Kementrian Pertanian.
Bambang, K. 1994. Petunjuk Teknis Pengolahan Teh. Balai Penelitian Teh dan Kina.
Gambung. Bandung.
Dadan R., 2015. Teh: Proses, Karakteristik dan Komponen Fungsionalnya. Foodreview
Indonesia Vol.x, No.8. Pusat Penelitian Teh dan kina.
Farah, Adriana, 2012. Coffee: Emerging Health Effects and Disease Prevention, First
Edition. John Willey & Sons, Inc and Institute of Food Technologists (USA): Wiley
Blackwell Publising Ltd.
Hestianingsih, 2013. Teh Oolong, Teh Kaya Antioksidan dengan Proses Pembuatan
Unik.http://bumn.go.id/ptpn8/berita/7734. [16/05/2013].
KBBI, 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. cetakan ke-2. hlm.
304
Luchman Hakim, 2015. Rempah Dan Herba Kebun Pekarangan Rumah Masyarakat:
Keragaman, Sumber Fitofarmaka dan Wisata Kesehatan Kebugaran, Diandra,
Yogyakarta.
Nazaruddin dan Paimin. 1993. Teh, Pembudidayaan dan Pengolahan. Penebar Swadaya.
Jakarta.
PT. Samindo Lestari, 2017. Inilah Proses Setelah Daun Teh Dipanen https:// tehoolong.
com/2017/08/04/teh-dipanen/ [04/08/2017].
Williams, C. N., 1975. Teh Agronomy of teh Major Tropical Crops. Oxford University Press.
New York