Oleh:
ADHITYA RIZQI
i
ii
RINGKASAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat-Nya yang diberikan kepada kami berupa kesehatan rohani dan jasmani
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan
judul ”Menghitung Curahan Waktu Kerja Tenaga Kerja Komoditas Pertanian
Organik Kursus Pertanian Taman Tani (KPTT) di Kota Salatiga”. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Titik
Ekowati, M.Sc. selaku Ketua Program Studi; Ibu Siwi Gayatri, S.Pt. M. Sc. Ph.D.
selaku Ketua Laboratorium Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat; Ibu Dyah
Mardiningsih, Ir., M.S. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan hingga penyelesaian laporan ini. Romo Sugiarto selaku
direktur KPTT; dan seluruh responden petani organik di KPTT yang telah
memberi data dan informasi yang diperlukan serta seluruh pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih belum sempurna,
oleh karena itu untuk memperbaiki laporan ini penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penulis
dan para pembaca pada umumnya. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima
kasih.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ ii
RINGKASAN ............................................................................................ iii
KATA PENGANTAR................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... vii
DAFTAR TABEL....................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 4
2.1. Tenaga Kerja........................................................................................ 3
2.2. Manajemen SDM................................................................................. 4
2.3. Curahan Waktu Tenaga Kerja.............................................................. 5
2.4. Pertanian Organik................................................................................ 6
2.5. Tanaman Sawi...................................................................................... 7
2.6. Tanaman Kangkung............................................................................. 8
2.7. Tanaman Cabai .................................................................................... 9
v
4.3.7. Distribusi ................................................................................... 28
4.4. Curahan Waktu Kerja .......................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 33
DAFTAR LAMPIRAN
vi
Nomor Halaman
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
organik adalah sistem budi daya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami
akan kebutuhan konsumsi makanan sehat atau makanan organik selalu meningkat
perhatian baik di tingkat produsen maupun konsumen. Sayuran dari hasil produksi
organik, yang tidak menggunakan pestisida sintetis, pupuk kimia sintetis, zat
mengandung antioksidan lebih dan banyak mengandung zat nutrisi seperti vitamin
c, zat besi, magnesium, fosfor, dan mineral serta phytonutrients yaitu zat gizi
organik lebih aman dan ramah khususnya terhadap ekosistem lahan pertanian
seperti tanah, udara dan air. Produksi pertanian sangat tergantung pada
pengolahan sumberdaya alam berupa tanah, air dan iklim dengan faktor biologis
tanaman serta faktor produksi lain berupa sumberdaya manusia dan modal.
1
memiliki latar belakang sebagai negara agraris. Hasil pertanian Indonesia
Sawi,
training center yang bergerak di berbagai macam komoditas yang berbasis pada
curahan waktu di tenaga kerja yang diselingi oleh siswa merupakan salah satu hal
dibudidayakan oleh KPTT, serta perbedaan curahan kerja pada usahatani organik
dibanding dengan usahatani non organik. Curahan waktu kerja tani dalam
kegiatan yang produktif banyak tergantung pada faktor sosial ekonomi dan
waktu kerja adalah tingkat umur, jumlah tanggungan keluarga, tingkat upah, luas
2012).
Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk menghitung curahan
hari tenaga kerja karyawan di Kursus Pertanian Taman Tani. Manfaat dari Praktek
Taman Tani.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tenaga kerja, yaitu individu yang sedang mencari atau sudah melakukan
pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa yang sudah memenuhi persyaratan
ataupun batasan usia yang telah ditetapkan oleh UU yang bertujuan untuk
memperoleh hasil atau upah untuk kebutuhan hidup sehari-hari (Wibowo, 2007).
Menurut (UU No.13 tahun 2003 Bab I pasal I ayat 2) tenaga kerja merupakan
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan
dan pengawasan.
anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan (Hani, 2010).
3
(leadership). Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh
secara berdaya guna atau lebih efisien dan berhasil guna sesuai dengan rencana
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu ilmu atau cara
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal
sistematis memprediksi jumlah dan kualitas pekerja yang dibutuhkan oleh suatu
lingkungan kerja, alat, bahan, dan perlengkapan yang berkaitan dengan kinerja
4
Curahan waktu tenaga kerja diartikan sebagai jumlah jam kerja yang
dicurahkan oleh petani pemilik lahan baik dalam usahatani maupun luar usahatani.
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor yang ada meliputi usia, jumlah
lainnya, serta jenis kelamin. Pola curahan kerja pada usahatani akan semakin
kerja merupakan curahan waktu kerja oleh petani dan keluarga dalam kegiatan
produktif baik untuk usahatani padi sawah maupun kegiatan lain, yaitu usahatani
selain padi sawah, usahatani tanaman hortikultura, beternak, buruh tani, dan
kegiatan lain di luar sektor pertanian (Baruwadi, 2006). Pada umumnya, tenaga
kerja pria melakukan pekerjaan yang rata-rata memerlukan tenaga banyak seperti
usahatani yaitu sebagai berikut, jumlah jam dan hari kerja total. Untuk
(Rahim dan Diah, 2008). Ukuran ini menghitung seluruh pencurahan kerja sejak
jam kerja) lalu dijadikan hari kerja total. Jumlah setara pria yaitu jumlah kerja
yang dicurahkan untuk seluruh proses produksi, diukur dengan hari kerja pria. Ini
berarti harus menggunakan ketentuan berdasarkan upah yaitu untuk pria 1 HKP,
5
wanita 0,8 HKP, anak-anak 0,7 HKP, dan ternak 2 HKP. Curahan kerja
dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam maupun luar keluarganya (Shinta,
2011). Satuan yang sering dipakai dalam perhitungan kebutuhan tenaga keraja
adalah HKO (hari kerja orang) dan JKO (jam kerja orang). Pemakaian HKO ada
tentu sama dengan 1 HKO di daerah A) bila dihitung jam kerjanya. Sering kali
dijumpai upah borongan yang sulit dihitung, baik HKO maupun JKO-nya.
(Suratiyah, 2009).
keragaman hayati, siklus biologi dan aktifitas biologi tanah secara alami, sehingga
menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. Oleh
karena itu, pertanian organik merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan
menyesuaikan agar ekosistem tetap berjalan seperti apa adanya dan tidak
bahan secara alami atau menghindari penggunaan pestisida, pupuk kimia, atau
secepatnya dari sisa tanaman, kompos, dan pupuk kandang menjadi biomassa
tanah yang selanjutnya setelah mengalami proses mineralisai akan menjadi hara
dalam larutan tanah. Hal ini tentu berbeda dengan pertanian yang menggunakan
pupuk sintetis yang memberikan unsur hara secara cepat dan langsung dalam
6
bentuk larutan sehingga cepat diserap oleh tanaman dan waktu pemberian yang
sesuai dengan kebutuhan tanaman (Sutanto, 2006). Kompos merupakan hasil dari
kota. Proses dipercepat melalui bantuan manusia. Secara garis besar membuat
terurai menjadi senyawa lain. Kompos mengandung unsur hara dalam jenis dan
jumlah yang bervariasi tergantung bahan asal, juga menyediakan unsur secara
lambat (slow release) dan dalam jumlah terbatas dan mempunyai fungsi utama
sehingga jika kadar bahan organik tanah menurun, kemampuan tanah dalam
dari tanah yang merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis yang bersumber
dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar
mirip satu sama lain. Di Indonesia, penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi
hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso,
caisim, atau caisin). Caisim mempunyai nilai ekonomi tinggi setelah kubis crop,
7
kubis bunga dan brokoli (Rukmana, 1994). Daerah penanaman sawi yang cocok
adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas
ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl. Tanaman sawi tahan terhadap air
hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu
diperhatikan adalah penyiraman secara teratur, namun tanaman ini juga tidak
senang pada air yang menggenang. Tanaman ini cocok bila ditanam pada akhir
musim penghujan. Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur,
dan komersial adalah Taiwan, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Kangkung darat
umumnya dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan dapat menjadi salah satu
Kangkung air (Ipomea aquatic forsk), yang mempunyai daun panjang dengan
8
ujung yang agak tumpul berwarna hijau kelam dan bunganya berwarna
kangkung darat, berbatang hijau dan berbiji sedikit. Buah kangkung memiliki
2009).
tunggang yang kuat dan membentuk percabangan ke samping yang disebut akar
utama cabai keriting yaitu tegak lurus dan kokoh mencapai tinggi sekitar 30 ‐ 37,5
cm dengan diameter batang antara 1,5 ‐ 3 cm. Batang utama tanaman cabai rawit
berkayu dan berwarna coklat kehijauan serta pembentukan kayu pada batang
utama mulai terjadi mulai umur 30 hari setelah tanam (HST). Panjang buah cabai
rawit dari tangkai hingga ujung buah mencapai 3,7 – 5,3 cm, dan buahnya
berukuran kecil. Biji cabai rawit yang masih muda berwarna kuning, namun
setelah tua berubah warna menjadi coklat. Biji cabai rawit berbentuk pipih
dengan diameter ± 4 mm serta memiliki rasa buah yang pedas dan dapat
mengeluarkan air mata bagi orang yang menciumnya. Cabai rawit memiliki rasa
9
yang pedas karena mengandung capsicol. Tanaman cabai membutuhkan tanah
yang gembur dan banyak mengandung unsur hara serta dapat tumbuh optimal
pada tanah regosol dan andosol dengan pH tanah antara 6 - 7. Untuk menghindari
genangan air pada lahan, Untuk penanaman cabai keriting lebih baik pada lahan
yang agak miring dengan tingkat kemiringan tidak lebih dari 250. Lahan yang
terlalu miring dapat menyebabkan erosi dan hilangnya pupuk, karena tercuci oleh
10
BAB III
METODOLOGI
bidang komoditas pertanian organik seperti sawi, cabai, kangkung dan juga
bergerak di bidang pelatihan seperti kursus dan live in. KPTT memiliki karyawan
yang mengerjakan berbagai macam pekerjaan yang juga memiliki waktu serta
curahan kerja yang berbeda-beda. Curahan Kerja yang tepat dapat meningkatkan
efisiensi pada usahatani yang ditinjau dari tenaga kerja. Curahan waktu tenaga
Praktek Kerja Lapangan (PKL) akan dilaksanakan selama satu bulan pada
dengan ikut secara langsung kegiatan yang ada dan melakukan pengamatan
terhadap jam kerja dan curahan waktu kerja pada KPTT yang terletak di
dua cara, yaitu dengan wawancara terhadap direktur KPTT dan pengamatan
11
3.4. Pengolahan Data
dengan dua cara yaitu pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer
curahan waktu kerja tenaga kerja, produksi serta data pendukung dari KPTT.
deskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan sifat suatu keadaan
atau gejala-gejala yang sedang terjadi pada saat penelitian dilakukan dan
memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu, metode ini dilakukan dengan
survey terhadap jam kerja serta jumlah karyawan yang ada di KPTT, metode ini
Keterangan :
JK = Jam Kerja (Jam)
12
JO = Jumlah Orang (JO)
HK = Hari Kerja (hari)
JKS = Jam Kerja Standar (7 jam)
HOK = Hari Orang Kerja
HKSP = HOK x Satuan HKSP
Laki-laki = 1 HKP
Wanita = 0,8 HKP
Anak-anak = 0,7 HKP
dalam usahatani padi sawah dengan satuan hari orang kerja (HOK) yang
barang langsung atau tidak lagsung yang diterima tenaga kerja sebagai
13
BAB IV
1965 oleh tiga badan sosial pendidikan serta keagamaan: 1. Ikatan Petani
Pancasila (sosial), 2. IKIP Sanata Dharma (pendidikan) dan 3. Panitia Wali Gereja
dan mencari jalan memperbaikinya. KPTT memiliki visi yaitu sebagai lembaga
Salatiga. KPTT memiliki lahan seluas 9,5 Ha terdiri dari 6,9 Ha di Wates dan 2,6
lada, dan perkebunan kopi. Lahan di Desa Karangduwet terdiri dari lahan untuk
pembibitan dan budidaya tanaman sayur dan buah organik, dan pengolahan pasca
14
panen. Selain untuk tanaman, lahan karangduwet digunakan untuk kelas kursus
praktik siswa dan usaha pertanian serta peternakan. Kursus Pertanian Taman Tani
karyawan tetap, 5 karyawan tidak tetap dan 11 karyawan harian. Kursus Pertanian
Taman Tani bergerak di dua bidang, yaitu pendidikan dan pertanian terpadu. Pada
sayur dan buah organik dengan komoditas sawi bakso (choysum), cabai,
seperti lada dan kopi, sedangkan di bidang peternakan Kursus Pertanian Taman
Tani menjalankan peternakan sapi perah, kambing, ayam, dan kelinci. Pengolahan
pasca panen kopi, lada, dan pala, kursus pertanian, dan pemasaran hasil produksi
juga merupakan kegiatan usaha di Kursus Pertanian Taman Tani Kursus Pertanian
Taman Tani sejak tahun 2003 sudah menghasilkan 1.201 peserta kursus yang
terbagi dalam kursus satu tahun, kursus kilat (1 hingga 3 bulan), dan kursus super
kilat (5 hari hingga 3 minggu). Namun, kursus satu tahun sudah tidak berjalan lagi
sejak 2009 karena peminat yang sedikit. Peserta kursus pada bulan Januari 2017
adalah 41 orang.
15
4.2. Manajemen SDM
4.2.1. Perencanaan
yang ada pada jangka pendek, menengah dan panjang. Pada perencanaan jangka
pendalaman dalam bidang yang belum dikuasai atau hanya sekedar ingin
lahan pada daerah kebun atas, dengan menggusur daerah dengan lahan kosong.
Rencana jangka panjang adalah peningkatan gaji karyawan, mengingat gaji yang
diberikan relatif lebih rendah pada umumnya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
dan menggaji karyawan secara optimal. Rencana jangka panjang lainnya adalah
4.2.2. Pengorganisasian
16
Ilustrasi 1. Struktur Organisasi KPTT
DIREKTUR
staf searah. Staf tertinggi dipegang oleh seorang direktur KPTT yaitu Romo FA.
Sugiarta SJ.
1. Direktur
Bertugas dan bertanggung jawab untuk memimpin dan membina
17
TATA USAHA
Christina Ira P.
1. Christina Ira P.
Cr
2. .Cr
Sapta AP.AP.
. Sapta
3. Koordinator bidang
Koordinator bidang dipegang oleh Romo Herman Tjahja SJ dan Ir. P. Budi
Koordinator unit produksi dipegang oleh Bapak Dasim dan Bapak Tikno,
Bidang supervisi dipegang oleh Romo Herman Tjahja SJ. Bidang supervisi
pelamar yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia di
dalam perusahaan (Simamora, 2009). Sistem Perekrutan dan Seleksi Tenaga Kerja
yang berlangsung di KPTT tidak menyebar lowongan kerja pada publik, sehingga
pelamar kerja mencari dan mendaftarkan diri sendiri secara langsung di KPTT
dengan menyerahkan ijazah dan pas foto. Persyaratan yang paling penting dalam
perekrutan tenaga kerja adalah kecintaan dan niat dalam bidang pertanian,
memiliki pengalaman di sekolah pertanian, selain itu juga diutamakan jika orang
tersebut merupakan alumni KPTT karena unsur kepercayaan yang ada tinggi.
18
Setelah diterima, pegawai yang tidak merupakan alumni KPTT akan menjalankan
program kursus selama 3 bulan agar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di
KPTT. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sedarmayanti (2010) bahwa perusahaan
tenaga kerja yang ada, hal ini sesuai dengan pernyataan Griffin (2004) bahwa
pelatihan tenaga kerja dapat menjadikan pekerjaan karyawan lebih efektif dan
lebih siap untuk pekerjaan pada masa yang akan datang. Pengembangan yang
dilakukan oleh KPTT berupa pelatihan oleh salah satu professor Teknik Kimia di
log yang tepat. KPTT juga memberi pengembangan yang dilakukan pada
karyawan sejak awal, jika karyawan tersebut merupakan karyawan yang baru di
KPTT, maka akan diberikan program kursus selama 3 bulan agar dapat
dilakukan oleh direktur KPTT secara lisan, yaitu dengan rapat koordinasi yang
diadakan pada tanggal 20 setiap bulan, rapat koordinasi ini meliputi kegiatan
telah dilakukan, dan mengatasi kendala yang dihadapi selama ini. KPTT juga
19
telah mendatangkan penyuluh dari kementrian pertanian, salah satunya untuk
lebih efektif dengan melibatkan partisipasi aktif dari karyawan KPTT, hal ini
4.2.3. Pengarahan
atau motivasi secara langsung oleh pengawas yaitu Romo Herman serta Pak
dengan kecintaan terhadap pertanian, agar lebih semangat dalam bekerja. Motivasi
peran romo yang juga harus dapat mengembangkan karakter dari karyawan yang
pemberian tugas) atau pada waktu rapat/koordinasi bulanan setiap tanggal 20.
KPTT juga memberikan motivasi dalam bentuk promosi, yaitu dengan melihat
dari segi kinerja karyawan. Kompensasi yang diberikan pada karyawan KPTT
adalah kompensasi cuti hari besar seperti pada idul fitri, tahun baru dan natal.
20
4.2.4. Pengawasan
masing bagian yang ada, yaitu bagian produksi, toko, dan edukasi. Dalam hal ini,
pelaksanaan penilaian dilakukan oleh Pak Dasim dan Pak Tikno, Pak Dasim
memberi pengawasan dan penilaian terhadap bagian produksi yang ada di kebun
atas dan kebun bawah, sedangkan Pak Tikno memberikan pengawasan dan
penilaian terhadap karyawan yang ada di kebun wates. Kedua koordinator tersebut
masing-masing bagian agar dapat menjadikan karyawan lebih disiplin dan lebih
giat serta lebih aktif, hal ini sesuai dengan pernyataan Budihardjo (2015) yang
lingkungan kerja. Selain itu, pengawasan juga dilakukan secara langsung oleh
atau ketua bagian memberi bimbingan atau arahan sebelum mengerjakan suatu
21
4.3. Budidaya Sayuran Organik
4.3.1. Pembibitan
digunakan adalah varietas Sawi Bakso yang menggunakan Known You Seed,
sedangkan bibit cabai yang digunakan adalah varietas cabai rawit yang
menggunakan Chia Tai Seed, dan benih kangkung yang digunakan adalah varietas
kangkung darat yang menggunakan Garuda Seed. Bibit yang digunakan didapat
dari toko-toko bibit tanaman yang ada di Salatiga. Penyemaian dilakukan pada
media plastik yang sudah diberi campuran antara tanah dan pupuk kandang
perbandingan 2:1, lalu memasukkan benih yang sudah direndam air hangat
terlebih dahulu. Lalu, benih disemai dengan menggunakan campuran tanah dan
pupuk kandang yang dimasukan kedalam plastik kecil dengan 1 benih tiap plastik.
Campuran tanah dan pupuk kandang yang digunakan berasal dari KPTT sendiri,
dengan pupuk kandang dari ternak sapi perah pada Karangduwet. Bibit tanaman
sawi dapat ditanam setelah berumur 3 minggu, bibit tanaman cabe dapat ditanam
setelah berumur 2 minggu, dan bibit tanaman kangkung dapat ditanam setelah
berumur 1 minggu.
22
penggemburan dengan pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan
sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia
tanah yang dapat menambah kesuburan lahan yang digunakan. Tanah yang
tumbuh, dan bebas naungan karena tanaman sawi membutuhkan cahaya matahari.
bertujuan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang digunakan.
dahulu, bedengan dibuat setelah tanah dicangkul dan diberi pupuk dasar yaitu
tergantung pada lahan. Jarak tanam pada tanaman cabai keriting adalah 40×60 cm.
tanah. Tanah diolah dengan dicangkul agar gembur kemudian buat bedengan
dengan lebar 1 meter dan panjang menyesuaikan dengan petak lahan. Jarak antar
bedengan 30-40 cm, fungsinya sebagai saluran drainase dan jalan untuk
23
4.3.3. Pindah Tanam
sayuran organik dilakukan pada pagi hari. Tanaman sawi sendok dipindahkan ke
lahan setelah berumur 3 minggu. Lalu pada lahan dibuat lubang tanam dengan
bedengan sawi yang dimiliki KPTT sejumlah 30 bedeng. Jarak tanam yang
sepanjang tahun, kecuali pada bulan Juni, Juli, dan Oktober. Proses pindah tanam
pada tanaman cabe dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari terik
Kebutuhan sawi adalah 200 benih/bedengan, dimana bedengan cabe yang dimiliki
KPTT sejumlah 3 bedeng. Jarak tanam yang digunakan untuk cabe adalah 50 – 60
cm jarak antar lubang dan 60 – 70 cm untuk jarak antar barisan, dengan lubang
sedalam 8 cm. Tanaman cabe di KPTT di tanam sepanjang tahun, kecuali pada
bulan Februari, Maret, November, dan Desember. Sedangkan proses pindah tanam
pada tanaman kangkung dilakukan pada pagi atau sore hari, tanaman kangkung
24
4.3.4. Pemeliharaan Tanaman
pagi hari, karena KPTT terletak pada daerah yang curah hujannya relatif tinggi.
Penyiraman tanaman cabe dilakukan 1 kali sehari pada sore hari, dan penyiraman
tanaman kangkung dilakukan 1 kali sehari pada pagi atau sore hari. Pada
serangan hama, namun KPTT tidak melakukan hal tersebut karena KPTT sendiri
yang menyerang pada umumnya hanyalah anjing di sekitar yang kerap menginjak
setelah tanaman berumur 2 minggu, pupuk yang digunakan adalah pupuk organik
cair biogas dengan dosis 2 tutup botol per 10 liter air. Penyiangan pada tanaman
sawi dilakukan dengan cara mencabut gulma yang ada di sekitar tanaman,
penyiangan pada sawi dilakukan 3 minggu setelah penanaman, atau jika gulma
yang tumbuh sudah terlalu banyak. Penyiangan pada tanaman cabe dilakukan
dilakukan 25-30 hari setelah penanaman atau jika gulma yang tumbuh sudah
terlalu banyak. Penyiangan dilakukan agar tidak ada gulma yang mengganggu di
sumber hara.
25
4.3.5. Panen
Panen pada tanaman sawi dan kangkung dilakukan dengan cara mencabut
seluruh tanaman beserta akarnya dengan menggunakan sabit atau pisau yang
tajam, sawi dapat dipanen sekali setelah 45 hari ditanam, sedangkan kangkung
dapat dipanen sekali setelah berumur 27-30 hari. Rata-rata hasil produksi tanaman
sawi untuk luas lahan 400 m2 sebesar 70 kg, sedangkan sawi di KPTT dihargai Rp
6.000 per kg. Rata-rata hasil produksi kangkung untuk luas lahan sebesar 300 m2
pada tanaman cabe dilakukan dengan mencabut cabe yang sudah siap tanam
ditanam, dengan melihat fisik cabe yang berwarna merah dan siap untuk dipanen.
Rata-rata hasil produksi tanaman cabe untuk 3 bedeng sebesar 5 kg, sedangkan
Sayuran organik yang ada di KPTT melewati beberapa proses pasca panen
agar dapat menjaga kualitas produk. Pada umumya, sayuran seperti kangkung dan
sawi dibersihkan terlebih dahulu dan dipotong beberapa bagian yang sudah busuk
atau rusak jika ada, dan terakhir sayuran tersebut ditimbang. Proses pembersihan
adalah proses dimana sayuran dibersihkan dari kotoran yang ada setelah dipanen,
seperti ulat dan kotoran dari tanah, selanjutnya adalah pemotongan atau
pemangkasan pada bagian yang sudah rusak atau tidak digunakan. Proses yang
terakhir adalah penimbangan jumlah hasil panen, panen yang didapat dicatat
26
hasil panen yang ada di KPTT disimpan di toko kecuali beberapa tanaman yang
membutuhkan proses lebih lanjut seperti kopi dan lada untuk penggilingan.
4.3.7. Distribusi
harga yang dijual di toko. KPTT tidak mendistribusikan hasil sayuran tersebut ke
pasar karena produksi yang relatif rendah, melainkan menjual hasil sawi dan cabe
pada toko umumnya dan dibeli oleh warga sekitar, atau bahkan digunakan untuk
seperti kopi, lada, dan tanaman jamur yang sering didistribusikan ke pasar-pasar
yang ada di semarang dan dijual secara langsung, atau didistribusikan ke beberapa
dilakukan oleh wakul direktur KPTT yaitu Romo Herman, dengan menggunakan
mobil pribadi. KPTT juga menjual pupuk biogas olahan sendiri yang juga sering
diminati oleh warga sekitar untuk menanam di lahan sendiri. Bibit dan benih
beberapa jenis sayuran dan buah (seperti jeruk dan cabe) juga dijual di pembibitan
KPTT dan sering kali dibeli oleh warga-warga, terutama bibit cabe yang
27
Kegiatan usahatani tanaman organik di KPTT dilakukan selama satu kali
curahan waktu kerja buruh tani sayuran organik dilakukan pada satu kali periode
musim tanam. Curahan waktu kerja tanaman organik, dapat dilihat lebih rinci
pada Tabel 1.
HKSP. Satu kali musim tanam sayuran, pada kegiatan pengolahan lahan
menggunakan tenaga kerja sebanyak 2 tenaga kerja pria. Waktu yang dibutuhkan
untuk mengolah tanah dari jam 07.00 WIB – 09.00 WIB. Curahan waktu tenaga
kerjanya yaitu 0,57 HKSP. Pada kegiatan pindah tanam ini menggunakan tenaga
kerja sebanyak 3 tenaga kerja pria. Waktu yang dibutuhkan untuk pindah tanam
dari jam 07.00 WIB – 12.00 WIB. Curahan waktu kerja diperoleh sebesar 2,14
28
HKSP. Pada kegiatan penyiangan menggunakan tenaga kerja sebanyak 2 orang
tenaga kerja pria. Waktu yang dibutuhkan untuk penyiraman dari jam 10.00 WIB
– 12.00 WIB. Curahan waktu kerja pada kegiatan penyiraman yaitu sebesar 0,57
HKSP.
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penyiangan dari jam 15.00 WIB – 16.00
WIB. Curahan waktu kerja untuk kegiatan penyiangan yaitu 0,28 HKSP. Pada
waktu yang dibutuhkan mulai dari jam 08.00 WIB – 10.00 WIB. Total curahan
waktu kerja yang dilakukan untuk pengendalian hama dan penyakit yaitu 0,57
pria, waktu yang dibutuhkan mulai dari jam 08.00 WIB – 10.00 WIB. Curahan
waktu kerja pada kegiatan panen yaitu sebesar 0,57 HKSP. Dan kegiatan pasca
panen menggunakan tenaga kerja sebanyak 1 orang pria dan 2 orang wanita
dengan waktu yang dibtuhkan dari jam 13.00 WIB – 15.00 WIB. Curahan waktu
Kegiatan yang paling banyak memakan waktu adalah pindah tanam, yaitu
sebesar 2,14 HKSP. Luas lahan yang dipakai petani berdasarkan perhitungan
yaitu seluas 700 meter. Kegiatan pindah tanam memakan waktu paling banyak,
hal ini disebabkan oleh lahan yang luas dan sedikitnya tenaga kerja yang dapat
melakukan kegiatan tanam, yaitu memindahkan tanaman dari kebun atas hingga
kebun bawah, dan banyaknya tanaman yang harus dipindah tanamkan. Kegiatan
29
usahatani yang paling sedikit memakan waktu adalah penyiraman, yaitu sebesar
0,28 HKSP. Hal ini kegiatan tidak memakan waktu yang lama.
yang sama yang mengerjakan ketiga kegiatan tersebut secara berturut-turut. Total
keseluruhan curahan waktu kerja sebesar 7,86 HKSP berdasarkan luas lahan 700
meter dikatakan baik karena jam kerja yang dicurahkan tersebut cukup banyak
namun tenaga kerja yang sedikit untuk 1 kali masa tanam. Curahan waktu kerja
tenaga kerja pria dalam 1 kali musim tanam yaitu 7,41 HKSP. Total curahan
waktu kerja tenaga kerja wanita selama usahatani brokoli 1 kali musim tanam
yaitu 0,45 HKSP. Hal ini menunjukan bahwa partisipasi wanita dalam kegiatan
usahatani kurang sebanding dengan laki-laki, hal ini disebabkan karena kurangnya
tenaga kerja wanita yang bekerja di lahan, melainkan kebanyakn tenaga kerja
wanita yang ada di KPTT bekerja pada bagian administrasi dan bagian dapur.
30
BAB V
5.1. Kesimpulan
bahwa Total curahan waktu kerja seluruhnya yaitu 7,86 HKSP. Penggunaan tenaga
kerja pria sebesar 7,41 HKSP dan penggunaan tenaga kerja wanita sebesar 0,45
HKSP (Dengan 2 orang yang melakukan pekerjaan yang sama pada penyiangan,
penyiraman dan pemupukan). Curahan kerja sebanyak 7,86 HKSP pada luas
tanam 700 meter merupakan curahan kerja yang ideal, namun kurang dapat
5.2. Saran
Curahan tenaga kerja di KPTT masih kurang baik, hal ini disebabkan oleh
sedikitnya tenaga kerja pada lahan yang sangat luas, dan kurangnya tenaga kerja
wanita yang seharusnya dapat membantu, alangkah baiknya jika KPTT dapat
menambah tenaga kerja agar dapat meningkatkan total HKSP yang lebih sesuai
dengan luas lahan. Namun, pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan KPTT telah
DAFTAR PUSTAKA
31
Budiharjo, M. 2015. Panduan Praktis Penilaian Kinerja Karyawan. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Fayol, Henry, Industri dan Manajemen Umum, Terj. Winardi, London: Sir
Issac and Son, 1985.
Hariadi, Doni. 2012. Pengaruh produk, promosi dan distribusi terhadap keputusan
pembelian konsumen pada produk projector microvision. J. Ilmu dan
Riset Manajemen. 1 (8): 1-21.
Mahdalia, Ayu. 2008. Kontribusi Curahan Waktu Kerja Perempuan Terhadap Total
Curahan Waktu Kerja pada Usaha Peternakan Sapi Potong di Perdesaan.
Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Nurbaity, Anne dan Oviyanti, Mulyani. 2011. Efektivitas Arang Sekam Sebagai
Bahan Pembawa Pupuk Hayati Mikoriza Arbuskula Pada Produksi
Sorgum. Jurnal Agrinimal. Vol. 6 (1):1-6.
Rahman, S. 2010. Meraup Untung Bertanam Cabai Rawit dengan Polybag. Lily
Publisher. Yogyakarta.
Setiadi, 2006. Jenis dan Budidaya Cabai Keriting. Penebar Swadaya : Jakarta.
32
Wibowo, S. 2007. Pedoman Mengelola Peusahaan Kecil. Penebar Swadaya.
Bogor.
33
LAMPIRAN
- JK Total = JO x JK x HK
- HOK = JK Total : JKS
Keterangan =
Laki-laki = 1 HKP
a. Mengolah Tanah
JK Total Pria = JO x JK x HK
=2x2x1
= 4 jam
HOK = JK Total : JKS
= 4 jam : 7 jam
= 0,57
Lampiran 1 (Lanjutan).
34
HKSP = HOK x Satuan HKSP
= 0,57 x 1
= 0,57 HKSP.
b. Pindah Tanam
JK Total Pria = JO x JK x HK
=3x5x1
= 15 jam
HOK = JK Total : JKS
= 15 jam : 7 jam
= 2,14
HKSP = HOK x Satuan HKSP
= 2,14 x 1
= 2,14 HKSP.
c. Penyiangan
JK Total Pria = JO x JK x HK
=2x2x1
= 4 jam
= 2 jam : 7 jam
= 0,57
= 0,57 x 1 HKP
= 0,57 HKSP.
Lampiran 1 (Lanjutan).
35
d. Penyiraman
JK Total Pria = JO x JK x HK
=2x1x1
= 2 jam
= 2 jam : 7 jam
= 0,28
= 0,28 x 1 HKP
= 0,28 HKSP
e. Pemupukan
JK Total Pria = JO x JK x HK
=2x2x1
= 4 jam
= 2 jam : 7 jam
= 0,57
= 0,57 x 1 HKP
= 0,57 HKSP.
Lampiran 1 (Lanjutan).
36
f. Panen
JK Total Pria = JO x JK x HK
=2x2x1
= 4 jam
= 4 jam : 7 jam
= 0,57
= 0,57 x 1 HKP
= 0,57 HKSP.
g. Pasca Panen
JK Total Wanita = JO x JK x HK
=2x2x1
= 4 jam
= 4 jam : 7 jam
= 0,57
= 0, 45 HKSP.
Lampiran 1 (Lanjutan).
37
JK Total Pria = JO x JK x HK
=1x2x1
= 2 jam
= 2 jam : 7 jam
= 0,28
= 0,28 x 1 HKP
= 0,28 HKSP.
h. Distribusi
JK Total Pria = JO x JK x HK
=1x3x1
= 3 jam
= 3 jam : 7 jam
= 0,42
= 0,43 x 1 HKP
= 0,43 HKSP
i. Pembibitan
JK Total Pria = JO x JK x HK
=2x7x1
= 14 jam
38
HOK = JK Total : JKS
= 14 jam : 7 jam
=2
= 2 x 1 HKP
= 2 HKSP
39
Lampiran 2. Bagian Sistem Pekerjaan KPTT
No Jadwal Kegiatan Jam Kerja Tenaga kerja
1. Pembibitan 07.00 WIB – 14.00 WIB 2 Pria
2. Mengolah Tanah 07.00 WIB – 09.00 WIB, 2 Pria
3. Pindah Tanam 07.00 WIB – 12.00 WIB 3 Pria
4. Penyiangan 10.00 WIB – 12.00 WIB 2 Pria
5. Penyiraman 13.00 WIB – 14.00 WIB 2 Pria
6. Pemupukan 08.00 WIB – 10.00 WIB 2 Pria
7. Panen 08.00 WIB – 12.00 WIB 2 Pria
8. Pasca Panen 13.00 WIB – 15.00 WIB 1 Pria, 2 Wanita
9. Distribusi 11.00 WIB – 14.00 WIB 2 Pria
.
40
Lampiran 3. Kuisioner
3. Kegiatan Perusahaan
a. Hasil utama : ..........................................................
b. Hasil sampingan : ..........................................................
c. Tata laksana produksi
Jumlah : ..........................................................
Produksi /hari : .........................................................
Bahan yang digunakan : ..........................................................
Pemasaran Produk : ..........................................................
a. Produk : ..........................................................
b. Price : .........................................................
c. Place : .........................................................
d. Promotion : .........................................................
41
o Bagian ................ : .... orang
o Bagian ................ : .... orang
o Bagian ................ : .... orang
Jabatan : ..........................................................
Umur : ..........................................................
o 20 – 30 Tahun : ..........................................................
o 31 – 40 Tahun : ..........................................................
o 41 – 50 Tahun : ..........................................................
o > 50 Tahun : ..........................................................
Lama Bekerja
( Masa Pensiun ) : ..........................................................
Jam kerja / hari : .... jam/hari
Tenaga kerja tetap : .... orang
Tenaga kerja kontrak : .... orang
Berdasarkan jenis kelamin
o L : .... orang
o P : .... orang
b. Curahan Kerja
Tanaman Sayuran : .......................................
Lama masa panen : ..... Hari
Luas Lahan : ..... Hektar
Pembibitan : ..... Orang
Jam kerja / hari : ..... Jam/hari
Pengolahan Lahan : ..... Orang
Jam kerja / hari : ..... Jam/hari
Pemeliharaan Tanaman : ..... Orang
Jam kerja / hari : ..... Jam/hari
Panen : ..... Orang
Jam kerja / hari : ..... Jam/hari
Pasca Panen : ..... Orang
Jam kerja / hari : ..... Jam/hari
Distribusi : ..... Orang
Jam kerja / hari : ..... Jam/hari
42
43
Lampiran 4. Peta Lokasi
44
Lampiran 5. Surat Keterangan PKL
45
Lampiran 6. Dokumentasi
Pindah Tanam
Pengolahan Tanah
Penyiangan
Pemupukan
46
Foto Bersama Direktur KPTT
47