0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan3 halaman
Lembar kerja ini membahas diskusi tentang masalah dalam pengolahan hasil nabati dan hewani seperti kerusakan produk kaleng dan perbedaan mentega dan margarin. Diskusi juga membahas tentang sortasi dan grading buah serta hambatan belajar seperti kurangnya sarana prasarana dan cara mengatasinya dengan terus mengupdate sumber belajar.
Lembar kerja ini membahas diskusi tentang masalah dalam pengolahan hasil nabati dan hewani seperti kerusakan produk kaleng dan perbedaan mentega dan margarin. Diskusi juga membahas tentang sortasi dan grading buah serta hambatan belajar seperti kurangnya sarana prasarana dan cara mengatasinya dengan terus mengupdate sumber belajar.
Lembar kerja ini membahas diskusi tentang masalah dalam pengolahan hasil nabati dan hewani seperti kerusakan produk kaleng dan perbedaan mentega dan margarin. Diskusi juga membahas tentang sortasi dan grading buah serta hambatan belajar seperti kurangnya sarana prasarana dan cara mengatasinya dengan terus mengupdate sumber belajar.
LK 2: Lembar Kerja Refleksi Modul Bidang Studi/Jurnal Harian
Judul Modul Pengolahan Hasil Nabati dan Hewani
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pengalengan 2. Pengolahan Tepung Pati, Mentega, Margarin, Sohun dan Bihun 3. Sortasi Kematangan Buah dengan Sensor Warna 4. Pengolahan Pangan dari Hasil Nabati dan Hewani Berbahan Baku Lokal No Uraian Respon/Jawaban 1 Uraikan hasil diskusi bersama 1. Kerusakan Produk kaleng dapat digolongkan teman dan dosen mengenai sebagai berikut : pemecahan masalah dalam a. Flat sour, kaleng tidak cembung, tetapi memahami materi yang isinya sangat asam mengalami kesulitan b. Flipper, yaitu kaleng terlihat normal, tetapi bila salah satu tutupnya ditekan dengan jari, tutup lainnya akan menggembung. c. Kembung sebelah atau springer, yaitu salah satu tutup kaleng terlihat normal, sedangkan tutup lainnya kembung. Tetapi jika bagian yang kembung ditekan akan masuk ke dalam, sedangkan tutup lainnya yang tadinya normal akan menjadi kembung. d. Kembung lunak atau soft swell, yaitu kedua tutup kaleng kembung tetapi tidak keras dan masih dapat ditekan dengan ibu jari. e. Kembung keras atau hard swell, yaitu kedua tutup kaleng kembung dan keras sehingga tidak dapat ditekan dengan ibu jari. Pada kerusakan yang sudah lanjut dimana gas yang terbentuk sudah sangat banyak, kaleng dapat meledak karena sambungan kaleng tidak dapat menahan tekanan gas dari dalam. Soft swell dan hard swell terjadi karena aktivitas mikroorganisme pembentuk gas. f. Hydrogen swell yaitu kerusakan karena adanya tekanan gas hidrogen yang dihasilkan dari reaksi antara asam pada makanan dengan logam pada kaleng kemasan. 2. Mentega dan Margarin Mentega adalah merupakan produk hewani yaitu hasil olahan dari susu. Bagian susu yang diambil untuk membuat mentega adalah bagian krim (lemak) susu. Mentega merupakan produk emulsi tipe water in oil (fase air dalam fase minyak), kebalikan dari bahan asalnya yaitu krim susu yang merupakan emulsi oil in water (fase minyak dalam fase air). Mentega mengandung lemak 83 %, tidak mengandung protein , dan tidak mengandung lemak trans. Margarin adalah merupakan produk turunan dari minyak nabati yang telah ter- hidrogenasi. Penambahan gugus hidrogen pada ikatan kimia asam lemak menyebabkan bentuk minyak menjadi lebih padat. biasanya margarin dibuat dari turunan minyak kelapa sawit, khususnya fraksi stearin yang berbentuk padatan jika berada dalam suhu ruang (25 0C). Karena dibuat dari bahan nabati, margarin tidak memiliki kandungan kolesterol. Dan dari sisi ekonomis, margarin lebih murah ketimbang mentega.
2 Uraikan hasil diskusi bersama Sortasi dan Grading
teman dan dosen mengenai 1. Sortasi merupakan kegiatan memisahkan miskonsepsi di modul ini produk yang sudah bersih menjadi beberapa fraksi mutu dapat berdasarkan bentuk, berat jenis, tekstur, dan warna. Kegiatan sortasi meliputi kegiatan pemilahan bahan hasil pertanian terutama berdasarkan karakteristik fisik berupa bentuk, ukuran, berat, jenis, tekstur, warna, dan benda asing/kotoran, dan kondisi biologisnya (jenis dan kerusakan oleh serangga, jumlah mikroba, dan daya tumbuh khusus untuk benih) 2. Grading merupakan kegiatan mengklasifikasikan bahan berdasarkan nilai komersial dan kegunaan dengan faktor penentu yang lebih banyak daripada sortasi. Grading juga disebut dengan pengkelasan mutu. Berbagai sifat atau alasan yang sering digunakan untuk keperluan pengkelasan mutu biasanya berdasarkan pada: (1) kecocokan atau kesesuaian proses, (2) kesukaan konsumen, (3) kesesuaian dengan persyaratan standar dan (4) penerimaan konsumen. Beberapa Kriteria Mutu yang Digunakan untuk Pengkelasan Mutu: Ukuran dan bentuk Tingkat kematangan, Tekstur Flavour dan aroma Sifat fungsional Tampilan (tingkat penampilan dan kerusakan), Warna Kebersihan (bebas dari kontaminan), Kemurnian (bebas dari bahan lain), Kesesuaian dengan standar atau tujuan pengolahan
3 Hambatan yang dialami pada 1. Kurangnya media/sumber belajar yang
pembelajaran analisis materi dapat mendukung pembelajaran di pembelajaran berbasis masalah di sekolah modul ini 2. Kurangnya sarana dan prasarana praktik pengolahan di sekolah
4 Hal yang akan dilakukan untuk 1. Terus mengeksplor kekurangan dan
sukses di pembelajaran modul mencari cara menutup kekurangan berikutnya tersebut dengan sebaik mungkin 2. Terus mengupdate sumber belajar yang up to date 3. Guru harus terus berlatih membuat desain label kemasan dengan berbagai aplikasi