KELOMPOK 3 :
3fa3
04 Uji-Uji
Pendahuluan
Wadah Kaca
Pengertian
• Menurut keputusan kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.
00.05.4.1745, wadah adalah kemasan yang bersentuhan langsung dengan isi
• Menurut USP, wadah adalah alat untuk menampung suatu obat, atau mungkin dalam hubungan
langsung dengan obat tersebut.
• Wadah kaca untuk penggunaan farmasi adalah wadah yang kontak langsung dengan sediaan farmasi.
Kaca yang digunakan untuk wadah sediaan farmasi terbuat dari kaca borosilikat (netral) atau kaca
soda kapur. (Kemenkes,2014)
JENIS-JENIS SISTEM KEMASAN
1. Wadah tertutup baik, yaitu wadah yang dapat melindungi isinya dari zat padat dari luar dan dari hilangnya obat pada ko
ndisi pengangkutan, pengapalan, penyimpanan dan distribusi yang lazim.
3. Wadah tertutup rapat, yaitu wadah yang dapat melindungi isinya dari kontaminasi cairan-cairan, zat padat atau uap dari
luar, dari hilangnya obat tersebut, dan dari pengembangan, pencairan, atau penguapan pada kondisi pengangkutan, pengapa
lan, penyimpanan, dan distribusi yang lazim. Suatu wadah tertutup rapat ditutup kembali sehingga kemampuan yang sama se
perti sebelum dibuka.
Gelas pada dasarnya bersifat inert secara kimiawi, tidak permeable, kuat, keras dan disetujui F
DA. Gelas tidak menurun mutunya pada penyimpanan, dan dengan sistem penutupan seperlunya dapat me
njadi penghalang yang sangat baik terhadap hampir setiap unsur, kecuali sinar. Kekurangan utama dari gel
as sebagai kemasan adalah karena mudah pecah dan berat.
Komposisi gelas
Gelas terutama tersusun dari pasir (silica yang hampir murni), soda abu (natrium karbonat), bat
u kapur (kalsium karbonat), dan cullet (pecahan gelas yang dicampur dengan batch pembuatan dan berfun
gsi sebagai bahan penyatu untuk seluruh campuran). Kation yang paling umum didapatkan dalam bahan g
elas farmasi adalah silicon, alumunium, boron, natrium, kalium, kalsium, magnesium, zink, dan barium. Sat
u-satunya anion yang penting adalah oksigen. Boron oksida ditambahkan untuk membantu proses pencaira
n. Timah dalam jumlah kecil membuat gelas jernih dan berkilau. Alumina (Alumunium oksida) sering diguna
kan menambah kekerasan dan keawetan serta menambah ketahanan terhadap reaksi kimia
Penggunaan Gelas
Tipe Aplikasi
1 Sediaan parenteral asidik dan netral, bisa juga untuk sediaan alkali yang sa
ma.
2 Sediaan parenteral asidik dan netral, bisa juga untuk sediaan alkali yang
sesuai.
NP Hanya digunakan untuk sediaan non parenteral seperti oral, tipikal, dsb.
Macam – macam bentuk wadah kaca
Botol ( leher tinggi, mulut sempit ) Tumbler ( tanpa leher dan finish )
Lakukan titrasi dalam waktu 1 jam setelah wadah dikeluarkan dari otoklaf. Gabungkan
cairan yang diperoleh dari wadah dan campur. Masukkan volume seperti tertera pada
Tabel 3 ke dalam labu tentukur. Masukkan volume sama Air bebas karbondioksida ke
dalam labu ke dua sebagai blangko. Tambahkan 0,05 ml Larutan merah metil ke dalam
masing-masing labu untuk tiap 25 ml caftan. Titrasi blangko dengan asam kiorida 0,01 M.
Titrasi cairan uji dengan asam yang sama sampai warna larutan sama dengan warna
blangko. Kurangi nilai yang diperoleh dari titrasi blangko dari nilai yang diperoleh untuk
cairan uji, dan nyatakan dalam ml asam kionida 0,01 M per 100 ml. Nyatakan nilai titrasi
kurang dan 1,0 ml dalam 2 desimal dan nilai titrasi lebih atau sama dengan 1,0 ml dalam
1 desimal.
Prosedur
Isi masing-masing wadah dengan Air kemurnian tinggi hingga 90% dari kapasitas penuh, dan
lakukan penetapan seperti tertera pada Prosedur dalam Uji serbuk kaca, mulai dan "Tutup
semua labu ", kecuali waktu pemanasan otoklaf menjadi 60 menit bukan 30 menit, dan akhiri
dengan "untuk mencegah terjadinya hampa udara". Kosongkan isi dari I atau lebih wadah ke
dalam gelas ukur 100 ml, dalam hal wadah yang lebih kecil, gabungkan isi dari beberapa wad
ah untuk memperoleh volume 100 ml. Masukkan gabungan contoh ke dalam labu tentukur
250-ml terbuat dari kaca tahan bahan kimia, tambah 5 tetes Larutan merah metil, dan titrasi
selagi hangat, dengan asam sulfat 0,020 N LV. Selesaikan titrasi dalam waktu 60 menit
sesudah otoklaf dibuka. Catat volume asam sulfat 0,020 N LV yang digunakan, lakukan titrasi
blangko menggunakan 100 ml Air kemurnian tinggi pada suhu sama dan dengan jumlah
Sebagai larutan uji gunakan 35ml air dari 1 wadah kaca tipe 1
atau untuk wadah lebih kecil 35ml isi gabungan beberapa wadah
kaca tipe 1, lakukan penatapan seperti tertera pada prosedur dal
am ketahanan terhadap air pada suhu 121
Uji Tranmisi cahaya
• Alat : Spektrofotometer
• Penyiapan contoh :
Potong wadah kaca dengan gergaji melingkar yang dipasang de
ngan roda abrasive basah, seperti suatu roda berlian
Wadah dari kaca tiup dipilih bagian yang mewakili ketebalan rata-rata din
ding dan potong secukupnya hingga dapat sesuai untuk dipasang dalam
spektrofotometer