Anda di halaman 1dari 32

DEBY SRIANTO 

(1924801)
PUJI PRIANTA  (1924802)
DINDA BHESTARI  (1924803)
DINI LARASWATI  (1924804)
LINA AFIATUL JANNA  (1924805)
AYU FEBRINA TUNA  (1924808)
KHARISMA BUNGA R.  (1924810)
DIYAH LAPEYAN  (1924817)
LIA MARLIANI   (1924822)
RIRIS LIESTIYANINGSIH  (1924826)

KELOMPOK 1
IV ADMIXTURE
IV ADMIXTURE

WADAH SEDIAAN STERIL


FUNGSI WADAH FARMASI (PHARMACEUTICAL PACKAGING)

MELINDUNGI SEDIAAN DAN


MEMBERIKAN KEMUDAHAN
SELAMA PENYIMPANAN,
MENJAGA STABILITAS SEDIAAN DISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN
FARMASI

MENJAMIN EFIKASI DAN


KEAMANAN SEDIAAN FARMASI
MEMBERIKAN IDENTIFIKASI DAN
INFORMASI TERKAIT SEDIAAN
FARMASI
SYARAT WADAH DAN PENUTUP UNTUK
SEDIAAN STERIL

Tidak mempengaruhi efek terapi dari


sediaan

Tidak boleh melepaskan partikel padat


yang kecil

Harus tertutup kedap untuk mencegah


masuknya mikroorganisme

Terbuat dari bahan yang memungkinkan


dilakukannya inspeksi pada sediaan
KATEGORI KEMASAN
UNTUK SEDIAAN STERIL
SEDIAAN PARENTERAL (INJEKSI)
VOLUME KECIL TAKARAN
TUNGGAL

MASING-MASING DOSIS DIMASUKKAN


DALAM WADAH YANG TERPISAH

VOLUME UMUMNYA: 0,5-10 mL

DAPAT DIMASUKKAN WADAH :


- AMPUL
- PREFILLED SYRINGE
- CARTRIDGE
AMPUL

 Ampul yang terbuat dari bahan gelas merupakan kemasan yang


paling populer digunakan untuk sediaan injeksi volume kecil
(small volume parenteral).
 Ampul terbuat dari bahan gelas netral dan gelas lime soda.
Type I tubing glass (USP) paling umum digunakan untuk
pembuatan ampul
 Setelah diisi ditutup dengan melebur gelas
 Pada waktu dibuka, tidak menimbulkan serpihan ke dalam
sediaan
 Untuk zat yang tidak tahan cahaya, dimasukkan dalam dose
yang rapat, bebas cahaya atau dalam ampul berwarna coklat
atau hijau
AMPUL

Kelemahan ampul yang terbuat dari bahan gelas:


a. Jaminan intregritas saat penutupan menggunakan api (proses
sealing)
b. Permasalahan partikel yang masuk ke dalam sediaan saat ampul
dipecahkan untuk mengmabil sediaan

 Ampul yang terbuat dari plastik mempunyai keuntungan bebas dari


serpihan (saat penggunaan) dan tidak mudah pecah
 Kerugian ampul yang terbuat dari plastik adalah kurang jernih dan
kemungkinan pelepasan bahan plastik
 Ampul plastik umumnya digunakan untuk wadah aqua pro injeksi

Modifikasi terhadap ampul juga dilakukan melalui pembentukan ampul


dengan mulut yang lebar dan dasar ampul yang bulat datar untuk
memfasilitasi pengisian material kering atau suspensi
Prefilled Syringes

• Mengurangi sediaan yang terbuang


terutama untuk produk biomolekul
• Tersedia dengan kemasan dan kuantitas
yang beraneka ragam
• Mengeliminasi kesalahan pengambilan
obat dari vial. Prefilled syringe diisi sesuai
dosis yang dibutuhkan
• Mudah digunakan oleh tenaga kesehatan
• Akurasi dosis lebih baik
• Menurunkan resiko kontaminasi
• Meningkatkan kepatuhan pasien
Prefilled Syringes
CARTRIDG
E

Cartridges mirip dengan syringe, tabung gelas diisi dengan produk


kemudian kedua sisi ditutup dengan karet pendorong dan piringan
karet seal. Perangkat ini dimasukkan dalam suatu pen.

Catridges banyak digunakan sebagai kemasan sediaan insulin

Catridges yang dimasukkan dalam suatu pen memberikan


keterulangan pemberian dosis yang akurat dibandingkan syringe
CARTRIDGE
SEDIAAN PARENTERAL DOSIS
GANDA

• Wadah: vial dari gelas + tutup karet


• Lebih mudah diisi dibanding ampul
• Volume: 2ml sampai 25ml
• Bentuk sediaan: larutan, suspensi, padat
VIAL

 Vial yang terbuat dari gelas merupakan kemasan yang umum


digunakan untuk mengemas sediaan cair dan serbuk hasil freeze
dried
 Vial yang terbuat dari plastik mulai dikembangkan untuk sediaan
obat kanker.
 Vial plastik terbuat dari siklik olefin polimer atau siklik olefin
kopolimer
 Vial yang terbuat dari gelas disterilkan dan dibebaskan pirogen
dengan metode pemanasan kering
 Vial plastik umumnya disterilkan dengan iradiasi
 Vial plastik memiliki kelemahan yaitu potensial interaksi dengan
produk obat (absorpsi, adsorpsi, migrasi, dan potensi partikel
terlepas) selama masa edar.
SEDIAAN PARENTERAL VOLUME BESAR TAKARAN
TUNGGAL = INFUS

 Wadah harus kuat karena wadahnya besar (500ml)


 Bahan:
- gelas
- plastik
 Umumnya dikemas dalam kemasan botol atau bag
BOTOL

Botol umumnya merujuk pada kemasan dengan volume lebih dari 100 ml

Sediaan parenteral volume besar atau emulsi umumnya


dikemas dalam kemasan botol

Botol untuk kemasan sediaan steril dapat terbuat dari gelas atau
plastik

Botol umumnya dibuat dengan proses blow- molded


BAGS

Kantong atau bags dengan ukuran 1 liter atau lebih digunakan


untuk kemasan sediaan infus atau nutrisi parenteral

Permasalahan pemberian identitas pada kemasan bags

Kemasan bags lebih disukai karena kemudahan pemindahan dan


transportasi

Material yang saat ini digunakan untuk pembuatan bags adalah


polialkena (polietilen dan polipropilen)

PVC selama ini menjadi pilihan material untuk pembuatan bags,


namun menimbulkan masalah karena melepaskan plasticizer
(DEHP) yang bersifat karsinogen pada produk
Gelas

Plastik
MATERIAL
PENYUSUN
Karet
KEMASAN
SEDIAAN
STERIL
GELAS

 Gelas/kaca merupakan produk leburan senyawa anorganik yang didinginkan tanpa


terjadinya kristalisasi, atau dapat disebut cairan kaku.
 Bahan utama : silikon dioksida (SiO2) 70-80 %
 Tipe gelas yang umum digunakan dalam kemasan sediaan parenteral adalah kombinasi
kristalin oksida dan senyawa karbonat ( kalsium karbonat (limestone) dan atau sodium
karbonat )
GELAS
• Gelas tersusun dari –SiO2 sebagai pembentuk jaringan
(network former) tetrahedron.
• Modifier (disodium oksida, boron oksida, timbal oksida)
juga
ditambahkan untuk menurunkan titik lebur
• Stabilizer (kalsium oksida, aluminium oksida, dan disodium oksida)
ditambahkan ke dalam campuran pembentuk gelas
• Beberapa gelas ditambahkan pewarna seperti Fe atau
titanium
• oksida
Proses Pembuatan Gelas Secara Umum :
Proses pembuatan gelas merupakan proses kimia, dimulai
dengan peleburan oksida inorganik, yaitu Silicon dioxide (SiO2)
bersama dengan oksida alkali (Na2O) atau alkali tanah (CaO atau
MgO). Melalui proses peleburan tersebut akan terjadi reaksi
dan penggabungan dengan silikon, membentuk substansi padat
yang jernih dan bersifat inert.
POWDERED GLASS TEST Water Attack Test

• Kaca diserbuk dimasukkan • Wadah diisi air sebanyak 90%


dalam 50 ml air kemudian dari volume wadah,
diautoklaf pada suhu 121ºC kemudian diautoklaf pada
selama 30 menit. Larutan suhu 121ºC, selama 60
dititrasi dengan H2SO4, menit. Larutan dititrasi
indikator metil red dengan H2SO4, dengan
• Untuk wadah gelas tipe I, III, indikator metil red
dan NP • Untuk wadah gelas tipe II
PLASTIK

 Bahan utamanya berupa polimer gabungan dari


monomer-monomer
 Monomer terdiri dari atom C, H, O, N, dan
halogen
 Sensitif terhadap panas
 Resisten terhadap bahan kimia organik tetapi
tidak resisten terhadap solven organik
 Secara mekanik cukup kuat
 Mengandung antioksidan, lubrikan, dan
plasticizer
 Beberapa jenis plastik resisten terhadap uap air,
oksigen, dan CO2
POLIME
R

• Tidak bersifat inert seperti kaca


• Mengalami degradasi dan oksidasi selama
penyimpanan

Ditambahkan beberapa bahan tambahan pada


pembuatan polimer, antara lain : Antioksidan,
Heat stabilizer, Lubrikan, Plasticizers, Filler and
Colorants
PEMERIKSAAN TERHADAP WADAH PLASTIK

Uji Sterilitas dan


Pirogen Fisika Kimiawi Tes penyerapan

• Resin testing
Untuk plastik yang • Package testing Tes penyerapan
• IR Spectra
dapat disterilkan • Visual inspection terhadap larutan
• Heavy metal testing
(polipropilen, HD • Container cracking HCL 0,01 N; NaOH
• Additive fillers
Polietilen, kopolimer) • Body leakage 0,01 N; NaCl 0,9%;
• Plasticizers
• Closure leakage Plasma darah;
• Antioksidan
• Dimensional testing glukosa
• Labeling
KARET
(RUBBER)
KARET (RUBBER)
& ELASTOMER

Karet (rubber) digunakan untuk penutup vial dan botol, seals untuk spuit
injeksi dan catridges, port pada plastik bag produk nutrisi parenteral,
dan perangkat untuk rute penghantaran intra vena.

Karakteristik fisika dan kimia yang diperhatikan → transmisi oksigen,


transmisi uap air, kekerasan, tekanan untuk menusuk, resealability,
retensi vakum, kemampuan partikel terlepas atau terekstraksi

Elastomer merupakan polimer yang dapat membentang dan kembali ke ukuran


semula setelah tekanan dihilangkan

Elastomer dapat berasal dari alam (polimer isoprene yang diesktraksi dari getah
pohon karet) atau sintetik (berasal dari petrokimia)
KARAKTERISTIK KARET ALAM DAN
SINTETIK
KARET KARET
ALAM SINTETIK

a) Sangat tidak a) Lebih tahan terhadap


elastis suhu tinggi

b) Tidak kuat b) Lebih tahan terhadap


bahan yang
c) Dingin, keras, berpengaruh terhadap
panas , lunak ketahanan

d) Larut dalam c) Lebih sulit diproses


kebanyakan
pelarut organik d) Lebih mahal
KARAKTERISTIK KARET UNTUK
KEMASAN FARMASI

Tahan lama

Kekerasan dan elastisitas yang baik

Tahan terhadap suhu sterilisasi

Tidak permeable terhadap lembab dan air

Tidak melepaskan bahan yang tidak


diinginkan

Tidak menyerap zat berkhasiat dalam


sediaan
UJI KUALITAS KARET

Karet tidak boleh melekat setelah dicuci dengan detergent, dibilas


Kualitas dengan air, diautoklaf ½ jam 120⁰C, divakum 65⁰C selama 1 hari

Debu dan Karet terbebas dari debu, partikel karet, zat asing
Partikel

Kemampuan
Kekuatan untuk menembuskan jarum suntik
penetrasi
Uji reaktivitas biologi in-
vitro

Uji difusi agar, direct contact test, elution test

Uji reaktivitas biologi in-


vivo

Uji injeksi sistemik, uji intrakutan, dan uji


implantasi
Daya menutup sendiri (Resealability) → vial berisi ½
volume, tutupnya ditusuk (dalam keadaan terbalik),
setelah jarum dicabut tidak boleh ada tetesan

Residu setelah diekstraksi dengan air selama 4 jam


(refluks)

Pemeriksaan terhadap asam/alkali

Kompatibilitas dengan isi wadah

Permeabilitas terhadap uap air

Anda mungkin juga menyukai