Anda di halaman 1dari 50

K E M A S A N S E D I A A N STERIL

FUNGSI KEMASAN FARMASI (PHARMACEUTICAL PACKAGING)

Melindungi sediaan dan


Menjaga stabilitas memberikan kemudahan
sediaan farmasi selama penyimpanan,
distribusi, dan
penggunaan

Memberikan identifikasi
Menjamin efikasi dan
dan informasi terkait
keamanan sediaan
sediaan farmasi
farmasi
SYARAT WADAH DAN PENUTUP UNTUK SEDIAAN STERIL

Tidak mempengaruhi efek terapi dari sediaan

Tidak boleh melepaskan partikel padat yang kecil

Harus tertutup kedap untuk mencegah masuknya


mikroorganisme

Terbuat dari bahan yang memungkinkan dilakukannya


inspeksi pada sediaan
KATEGORI KEMASAN UNTUK SEDIAAN STERIL

Vials (Gelas Prefilled Catridges


Ampul Syringes
dan (Gelas)
(Gelas) Plastik) (Gelas dan
Plastik)

Botol (Gelas
Bags
dan
Plastik) (Plastik)
S E D I A A N PARENT ERAL (INJEKSI) VO L U ME
KECIL TA K A R A N T U N G G A L
◾ Masing-masing dosis dimasukkan dalam wadah yang
terpisah
◾ Volume umumnya :0,5 – 10 ml
◾ Dapat dimasukkan wadah: - ampul
- prefilled syringe
- cartridge
AMPUL

 Ampul yang terbuat dari bahan gelas merupakan kemasan


yang paling populer digunakan untuk sediaan injeksi volume
kecil (small volume parenteral)
 Ampul terbuat dari bahan gelas netral dan gelas lime soda.
Type I tubing glass (USP) paling umum digunakan untuk
pembuatan ampul
 Setelah diisi ditutup dengan melebur gelas
 Pada waktu dibuka, tidak menimbulkan serpihan ke dalam
sediaan
 Untuk zat yang tak tahan cahaya, dimasukkan dalam dos
yang rapat, bebas cahaya atau dalam ampul berwarna
coklat atau hijau
AMPUL
Kelemahan ampul yang terbuat dari bahan gelas:
a. Jaminan integritas saat penutupan menggunakan api (proses sealing)
b. Permasalahan partikel yang masuk ke dalam sediaan saat ampul dipecahkan untuk
mengambil
sediaan

 Ampul yang terbuat dari plastik mempunyai keuntungan bebas dari


serpihan (saat penggunaan) dan tidak mudah pecah
 Kerugian ampul yang terbuat dari plastik adalah kurang jernih dan
kemungkinan terjadi pelepasan bahan plastik
 Ampul plastik umumnya digunakan untuk wadah aqua pro injeksi

Modifikasi terhadap ampul juga dilakukan yaitu melalui pembentukan ampul dengan mulut yang
lebar dan dasar ampul yang bulat datar untuk memfasilitasi pengisian material kering atau
suspensi
PREFILLED SYRINGES
Mengurangi sediaan yang terbuang terutama untuk
produk biomolekul

Tersedia dengan kemasan dan kuantitas yang beraneka ragam

Mengeliminasi kesalahan pengambilan obat dari vial. Prefilled

syringe
diisi sesuai dosis yang dibutuhkan

Mudah digunakan oleh tenaga kesehatan

Akurasi dosis lebih baik

Menurunkan resiko

kontaminasi Meningkatkan
PREFILLED SYRINGES
CARTRIDGE

Cartridges mirip dengan syringe, tabung gelas diisi dengan produk kemudian
kedua sisi ditutup dengan karet pendorong dan piringan karet seal. Perangkat
ini dimasukkan dalam suatu pen.

Catridges banyak digunakan sebagai kemasan sediaan insulin

Catridges yang dimasukkan dalam suatu pen memberikan keterulangan


pemberian dosis yang akurat dibandingkan syringe
CARTRIDGE
SEDIAAN PARENTERAL DOSIS GANDA

◾ W adah: vial dari gelas + tutup karet


◾ Lebih mudah diisi dibanding ampul
◾ Volume: 2ml sampai 25ml
◾ Bentuk sediaan: larutan, suspensi, padat
VIAL

 Vial yang terbuat dari gelas merupakan kemasan yang umum


digunakan untuk mengemas sediaan cair dan serbuk hasil freeze dried
 Vial yang terbuat dari plastik mulai dikembangkan untuk sediaan obat kanker.
 Vial plastik terbuat dari siklik olefin polimer atau siklik olefin kopolimer
 Vial yang terbuat dari gelas disterilkan dan dibebaskan pirogen dengan metode
pemanasan kering
 Vial plastik umumnya disterilkan dengan iradiasi
 Vial plastik memiliki kelemahan yaitu potensial interaksi dengan produk obat
(absorpsi, adsorpsi, migrasi, dan potensi partikel terlepas) selama masa edar.
SEDIAAN PARENTERAL VOLUME BESAR
TAKARA N TUNGGAL = INFUS

◾ Wadah harus kuat karena wadahnya besar (500ml)


◾ Bahan: - gelas
- plastik
◾ Umumnya dikemas dalam kemasan botol atau bag
BOTO
L
Botol umumnya merujuk pada kemasan dengan
volume lebih dari 100 ml

Sediaan parenteral volume besar atau emulsi


umumnya dikemas dalam kemasan botol

Botol untuk kemasan sediaan steril dapat terbuat


dari gelas atau plastik

Botol umumnya dibuat dengan proses blow-


molded
BAG
S
Kantong atau bags dengan ukuran 1 liter atau lebih
digunakan untuk kemasan sediaan infus atau nutrisi
parenteral

Kemasan bags lebih disukai karena kemudahan


pemindahan dan
transportasi

Permasalahan  pemberian identitas pada kemasan bags

PVC selama ini menjadi pilihan material untuk pembuatan


bags, namun menimbulkan masalah karena melepaskan
plasticizer (DEHP) yang bersifat karsinogen pada produk

Material yang saat ini digunakan untuk pembuatan bags


adalah polialkena (polietilen dan polipropilen)
LABEL:
◾ SEDIAAN PARENTERAL VOLUME KECIL DOSIS
TUNGGAL:
Pada ampul: 1. Nama injeksi
2. Kekuatan
3. Nomor bets
Pada dos ampul: 1; 2; 3;
4.Nama dan jumlah bakterisida
(sterilisasi dengan bakterisida
5. Nama stabilisator
6. Cara penyimpanan
7. Kadaluarsa
8.Instruksi khusus: cara melarutkan, cara
suntik, pelarut non aqua
◾ SEDIAAN PARENTERAL VOLUME
BESAR
1. Nama
2. Kekuatan w/v; g/L; milimol
3. Stabilisator
4. Cara penyimpanan
5. Nomor bets
6. Kadaluarsa
◾ SEDIAAN PARENTERAL DOSIS GANDA
1.Nama injeksi
2.Kekuatan
3.Bakterisida: jumlah dan jenis
4.Stabilisator
5.Cara penyimpanan
6.Kadaluarsa
7.Nomor bets
8.Instruksi khusus
MATERIAL PENYUSUN KEMASAN SEDIAAN STERIL
Gelas

MATERIAL
PENYUSUN
KEMASAN
SEDIAAN STERIL

Karet Plastik
GELAS

• Gelas/kaca merupakan produk leburan senyawa anorganik yang didinginkan tanpa terjadinya
kristalisasi, atau dapat disebut cairan kaku.
• Bahan utama : silikon dioksida (SiO2) 70-80 %
• Tipe gelas yang umum digunakan dalam kemasan sediaan parenteral adalah kombinasi kristalin
oksida dan
senyawa karbonat (kalsium karbonat (limestone) dan atau sodium karbonat (soda ash))
GELAS

• Gelas tersusun dari –SiO2 sebagaipembentuk jaringan


(network former) tetrahedron.
• Modifier (disodium oksida, boron oksida, timbal oksida) juga
ditambahkan untuk menurunkan titik lebur
• Stabilizer (kalsium oksida, aluminium oksida, dan disodium
oksida) ditambahkan ke dalam campuran pembentuk gelas
• Beberapa gelas ditambahkan pewarna seperti Fe atau titanium
oksida

Proses Pembuatan Gelas Secara Umum :


Proses pembuatan gelas merupakan proses kimia, dimulai dengan
peleburan oksida inorganik, yaitu Silicon dioxide (SiO2) bersama dengan
oksida alkali (Na2O) atau alkali tanah (CaO atau MgO). Melalui proses
peleburan tersebut akan terjadi reaksi dan penggabungan dengan silikon,
membentuk substansi padat yang jernih dan bersifat inert.
Glass Pigment Colors

- Cahaya UV dengan λ15-400 nm → berbahaya untuk bahan yang sensitif terhadap


cahaya
- Wadah kaca tak berwarna atau biru → transmisi UV tinggi
- Wadah kaca hijau-kuning → tidak ada transmisi UV, wadah amber sedikit
- Transmisi menurun dengan meningkatnya ketebalan
KLASIFIKASI WADAH GELAS MENURUT USP

Tipe I, a
borosilicate
glass

N P, a soda lime
glass not Tipe Tipe II, a soda-
suitable for wada lime treated
glass
containers for
parenterals h
gelas
Tipe III, a
soda lime glass
TIPE
I
• Gelas tipe ini sering disebut gelas borosilikat
• Terbuat dari bahan borosilikat dengan komposisi 80% SiO2 dan 10% B2O3
• Mengandung Al2O3 dan Na2O dengan konsentrasi rendah
• Tipe wadah gelas dengan kualitas tinggi dan paling inert
• Sifatnya inert terhadap bahan kimia, tipe gelas yang memiliki kemungkinan melepaskan
komponen paling
rendah, resisten terhadap perubahan temperatur (misalnya selama sterilisasi), impermeabel
• Tipe gelas/kaca ini digunakan untuk vial, ampul, syringe body, dan LVP administration set

TIPE

II
Gelas tipe ini terbuat dari kaca soda kapur (soda lime glass) yang dimodifikasi/ditreatment
permukaan dalamnya dengan sulphur dioksida atau dealkalizer yang lain untuk menetralkan
permukaan internal
• Modifikasi pada permukaan dalam  jumlah ion yang dapat terlepas dari permukaan gelas
menurun
• Dikenal sebagai treated soda lime glass atau dealkalized soda lime glass
TIPE
III
• Kaca soda kapur yang tidak mendapat perlakuan, kualitas lebih rendah, analog dengan
kemasan gelas yang digunakan untuk kemasan makanan
• Umumnya digunakan untuk kemasan sediaan volume besar (> 100 ml)  membatasi jumlah
komponen gelas yang terlepas
• Dapat digunakan untuk sediaan parenteral  harus dilakukan pengujian terlebih dahulu

TIPE
NP
• Gelas dengan kualitas paling rendah
• Digunakan untuk sediaan non parenteral, tidak digunakan untuk sediaan
parenteral
• Batas oksida dan material yang bisa terlepas dari gelas tipe ini sangat tinggi
• Digunakan sebagai kemasan sediaan topikal (lotion atau cream) serta
sediaan oral
• Sesuai untuk sediaan dengan volume besar (> 100 ml)
APLIKASI WADAH GELAS

◾ Tipe I, II, III untuk preparat parenteral


◾ Tipe N.P. (non parenteral) untuk preparat oraldan topikal
◾ Tipe I : kebanyakan dipakai untuk larutan dan air untuk
injeksi
◾ Tipe I dan II: bisa dipakai untuk cairan infus, darah dan
plasma
◾ Tipe I dan III: bisa dipakai untuk injeksi minyak
◾ Pembuatan wadah gelas/kaca bisa dilakukan dengan dua
metode:
a. Blowing, contoh: botol
PENGUJIAN W ADAH GELAS ATAU KAC A
Powdered Glass Water Attack Test
Test
• Kaca diserbuk • Wadah diisi air sebanyak
dimasukkan dalam 50 90% dari volume wadah,
ml air kemudian kemudian diautoklaf pada
diautoklaf pada suhu suhu 121ºC, selama 60
121ºC selama 30 menit. menit. Larutan dititrasi
Larutan dititrasi dengan dengan H2SO4,
H2SO4, indikator metil dengan indikator metil red
red • Untuk wadah gelas tipe II
• Untuk wadah gelas tipe I,
III, dan NP
KEMASAN PLASTIK

• Bahan utamanya berupa polimer  gabungan dari monomer-monomer


• Monomer terdiri dari atom C, H, O, N, dan halogen

• Sensitif terhadap panas


• Resisten terhadap bahan kimia organik tetapi tidak resisten terhadap solven organik

• Secara mekanik cukup kuat


• Mengandung antioksidan, lubrikan, dan plasticizer

• Beberapa jenis plastik resisten terhadap uap air, oksigen, dan CO 2


POLIMER

- Tidakbersifat inert seperti kaca


- Mengalami degradasi dan
oksidasi selama penyimpanan

Ditambahkan beberapa bahan


tambahan pada pembuatan polimer,
antara lain : Antioksidan, Heat
stabilizer, Lubrikan, Plasticizers,
Filler and Colorants
POLIOLEFIN POLIVINILKLORIDA
POLYMETHYL METHACRYLATE
POLYSTYRENE
TERMOPLASTIK POLYTETRAFLUOROETHYLENE
POLYAMIDES
POLYCARBONATE

PLASTIK

PHENOL FORMALDEHYDE
TERMOSETTING UREA FORMALDEHYDE
MELAMINE FORMALDEHYDE
Polipropile
n
• Plastik teringan, ketahanan tinggi
• Resistensi yang baik terhadap zat kimia,
gas dan kelembaban
• Tahan pemanasan suhu tinggi  dapat
A. POLIOLEFIN disterilkan berulang kali
• Monomer hidrokarbon tak • Kemasan steril  disposable syringe ,
jenuh  menghasilkan cairan dialisis, dan irigasi
polimer dengan struktur
terdiri dari atom C dan H Polietile
• Poliolefin meliputi etilen dan
propilen n
• Lentur, ringan, dan tidak toksik
• Barier yang baik terhadap kelembaban, tetapi
kurang baik terhadap oksigen dan gas lain
• Sterilisasi  gas etilen oksida dan gamma
radiasi
• Struktur rantai bercabang  LDPE
• Struktur rantai tidak bercabang  HDPE
High-Density Low-Density
Polyethylene (HDPE) Polyethylene (LDPE)

 Derajat kristalinitas tinggi   Lebih jernih, lebih fleksibel,


perlindungan baik dan lebih mudah dibentuk
terhadapresiste dibandingkan HDPE
terhadap zat dan
kelembaban n  LDPE terdiri dari
kimia kaku,
 Lebih jerni banyak cabang dan rantai
kurang dibandingkan h samping
LDPE  Bahan plastik yang
 Mempunyai TL tinggi banyak
 Dapat disterilkan digunakan untuk kemasan
 Untuk wadah cairan
infus
B. POLIVINILKLORIDA (PVC)

 Kurang lentur, lebih berat, jernih, kaku dan lebih


permeabel terhadap gas
 Low water vapour transmission dibandingkan LDPE
 Beberapa dapat disterilkan  autoklaf
 DEHP sebagai plasticizer kemasan dapat terlepas
pada
produk  beberapa negara membatasi
penggunaan PVC sebagai kemasan
sediaan steril
PEMERIKSAAN TERHADAP WADAH PLASTIK

Uji Sterilitas
Fisika Kimiawi Tes penyerapan
dan
Pirogen
• Untuk • Resin testing • IR Spectra • Tes
plastik yang • Package testing • Heavy metal penyerapan
dapat • Visual testing terhadap
disterilkan inspectio • Additive fillers larutan HCL
(polipropilen, n 0,01 N; NaOH
• Plasticizers
HD • Container 0,01 N; NaCl
Polietilen, • Antioksidan 0,9%; Plasma
cracking
kopolimer) darah;
• Body leakage glukosa
• Closure leakage
• Dimensional
testing
• Labeling
KARET (RUBBER)
KARET (RUBBER) A N D ELASTOMER

Karet (rubber) digunakan untuk penutup vial dan botol, seals untuk spuit
injeksi dan catridges, port pada plastik bag produk nutrisi parenteral, dan
perangkat untuk rute penghantaran intra vena.

Karakteristik fisika dan kimia yang diperhatikan  transmisi oksigen,


transmisi uap air, kekerasan, tekanan untuk menusuk, resealability, retensi
vakum, kemampuan partikel terlepas atau terekstraksi

Elastomer merupakan polimer yang dapat membentang dan kembali ke


ukuran
semula setelah tekanan dihilangkan

Elastomer dapat berasal dari alam (polimer isoprene yang diesktraksi dari
getah
KARAKTERISTIK KARET ALAM DA N SINTETIK

Karet Karet
Alam sintetik Lebih tahan
Sangat tidak
terhadap
elastis
suhu tinggi
Lebih tahan
terhadap
Tidak kuat bahan yang
berprngaruh
thd ketahanan
Dingin 
keras; panas Lebih sulit
 lunak diproses

Larut dalam
kebanyakan Lebih mahal
pelarut
organik
KOMPONEN PENUTUP KARET (RUBBER CLOSURE)
KOMPONEN FUNGSI CONTOH BAHAN
Elastomer Material dasar -- alami Butil atau halobutil, silikon
Bahan vulkanisasi (vulcanizing Membentuk ikatan sambung Sulfur, zinc oksida, dan peroksida
agent) silang pada karet (Plastisitas
menurun, elastisitas meningkat)
Aselerator Mempercepat proses vulkanisasi  Thiazole, thiurans, dithiocarbamat
hasilnya karet kuat dan tahan
oksidasi
Aktivator Meningkatkan efisiensi aselator Zinc oksida, zinc stearat, asam
stearat
Antioksidan Mencegah atau Kresol, fenol, aromatik amin
menghambat degradasi
oksidatif dari plastik
Plasticizer Membantu proses pembentukan Minyak mineral, adipat, ftalat
karet
Pengisi (filler) Memperbaiki sifat fisik (kekerasan) Karbon dalam bentuk serbuk halus,
dan menurunkan harga/biaya ZnO, MgCO3, CaCO3 talk, asbes,
barit
KARAKTERISTIK KARET UNTUK KEMASAN FARMASI

Tahan lama

Kekerasan dan elastisitas yang baik

Tahan terhadap suhu sterilisasi

Tidak permeabel terhadap lembab dan air

Tidak melepaskan bahan yg tidak diinginkan

Tidak menyerap zat berkhasiat dalam sediaan


A. BUTYL RUBBER

- Kopolimer dari isobutilena dengan 1-3 % isopren atau butadien


- Permeabilitas terhadap uap air dan udara rendah, terurai pada suhu > 130⁰C
- Lebih tahan terhadap uap panas dibanding jenis karet lainnya
- Ketahanan terhadap minyak dan pelarut rendah

B. NITRILE RUBBER

- Kopolimer butadiena dan acrylonitrile


-Tahan terhadap minyak, tahan panas

C. CHLOROPHRENE
RUBBER (NEOPRENE)

- Polimer dari 1:4 chlorophrene


- Mempunyai ketahanan yang baik, tahan terhadap minyak, tahan terhadap
panas (150°C)
D. SILICONE RUBBER

- Tahan panas sampai 250°C


- Absorpsi dan permeabilitas terhadap air sangat rendah
- Mempunyai ketahanan yang sangat baik
- Tensile strength rendah
- Mahal
UJI KUALITAS KARET

Kualitas
• Karet tidak boleh melekat setelah dicuci dengan detergent, dibilas
dengan air,
diautoklaf ½ jam 120⁰C, divakum 65⁰C selama 1 hari
Debu dan Partikel
• Karet terbebas dari debu, partikel karet, zat
asing

Kemampuan penetrasi (Needle Penetration)


• Kekuatan untuk menembuskan jarum suntik
UJI KUALITAS KARET

Uji reaktivitas biologi in-vitro


• Uji difusi agar, direct contact test, elution
test

Uji reaktivitas biologi in-vivo


• Uji injeksi sistemik, uji intrakutan, dan uji
implantasi
UJI KUALITAS KARET

Daya menutup sendiri (Resealability)  vial berisi ½ volume, tutupnya


ditusuk (dalam keadaan terbalik), setelah jarum dicabut tidak boleh
ada tetesan

Residu setelah diekstraksi dengan air selama 4 jam

(refluks) Pemeriksaan terhadap asam/alkali

Kompatibilitas dengan isi wadah

Permeabilitas terhadap uap air


Pencegahan penyerapan zat
bakteriostatik/antioksidans
◾ (F.I.):
Karet direfluks selama 30’ dengan zat antioksidans/bakteriostatika
yang dipakai dalam larutan parenteral tersebut dengan konsentrasi
sama/2x lebih
◾ Karet direndam 2x24 jam dalam larutan yang sama

Sterilisasi karet sebagai kemasan steril:


• Karet penutup wadah (rubber closure) dilakukan dengan metode sterilisasi
uap (steam sterilization) menggunakan autoklaf
• Karet yang digunakan dalam spuit injeksi disterilkan dengan menggunakan
radiasi gamma

Anda mungkin juga menyukai