Anda di halaman 1dari 4

Fungsi kemasan adalah:

1. Melindungi produk terhadap pengaruh cuaca, sinar matahari, benturan, kotoran dan lain-
lain
2.Menarik perhatian konsumen
3. Memudahkan distribusi, penyimpanan dan pemajangan (display)
4.Tempat penempelan label yang berisi informasi tentang nama produk, komposisi bahan
(ingridient), isi bersih, nama dan alamat produsen/importir, nomor pendaftaran, kode
produksi, tanggal kadaluwarsa, petunjuk penggunaan, informasi nilai gizi (nutrition fact),
tanda halal, serta klaim/pernyataan khusus.
Kemasan juga harus dirancang agar memenuhi beberapa persyaratan penting, yaitu:
1.Faktor ergonomi, meliputi kemudahan untuk dibawa, dibuka, dan dipegang
2.Faktor estetika, meliputi paduan warna, logo, ilustrasi, huruf dan tata letak tulisan
3.Faktor identitas agar tampil beda dengan produk lain dan mudah dikenali.

A. Bahan baku Pembuatan Gelas


Gelas terdiri dari oksida-oksida logam dan non logam. Bahan baku pembuatan gelas adalah :
1. Pasir silika (SiO2)
2. Soda abu (Na2CO3) yang dengan pembakaran pada suhu tinggi akan terbentuk Na2O
sehingga gelas tampak jernih .
3. Batu kapur (CaO) yang berfungsi untuk memperkuat gelas.
4. Pecahan gelas (kaca) disebut cullet (calcin), untuk memudahkan proses peleburan.
Cullet kadang-kadang ditambahkan dengan persentase 15-20%. Al2O3 dan boraksida
(B2O3), titanium dan zirconium untuk meningkatkan ketahanan dan kekerasan gelas.
5. Borax oksida pada gelas boroksilikat seperti pyrex berfungsi agar gelas lebih tahan
pada suhu tinggi.
6. Na2SO4 atau As2O3 untuk menghaluskan dan menjernihkan.

Senyawa-senyawa kimia ini dapat dibagi menjadi 3 bagian besar, yaitu:


1. Bahan pembentuk gelas (glass former) yang mempunyai sifat membentuk gelas.
2. Bahan antara (Intermediate) yang mempunyai sifat pembentuk gelas, tetapi tidak
mutlak.
3. Bahan pelengkap (modifier) yang tidak mempunyai sifat membentuk gelas.
Definisi
Vial adalah wadah dosis ganda yang kedap udara, disegel dengan tutup karet atau plastik
penutup yang kecil dengan diafragma pada bagian tengahnya, yang dirancang untuk
penarikan dosis berturut-turut tanpa terjadi perubahan kekuatan, kualitas, atau kemurnian
bagian yang tertinggal.
Vial merupakan kemasan obat yang terbuat dari kaca atau plastik dengan tutup karet.
Terdapat logam pada bagian atas untuk melindungi tutup karet. Vial berisi obat yang
berbentuk cair atau obat kering. Jika obat tidak stabil dalam kondisi cair maka akan dikemas
dalam bentuk kering seperti dalam bentuk serbuk kering. Label pada vial biasanya
menunjukkan jumlah pelarut yang digunakan untuk melarutkan serbuk tersebut sehingga
memudahkan dalam hitungan dosis pemberian obat. Berbeda dengan ampul, vial merupakan
sistem tertutup sehingga diperlukan menyuntikkan udara ke dalam vial untuk memudahkan
dalam mengaspirasi jumlah obat yang dibutuhkan.
Keuntungan Vial
Memberikan variasi dalam dosis
Dilengkapi dengan wadah penutup karet dan plastik untuk memungkinkan pemasukan
jarum suntik tanpa membuka dan menutup tutup
Mengurangi unit biaya perdosis

Kerugian Vial
Memerlukan pengawet
Meningkatkan kontaminasi dari wadah karena digunakan berulang
Penyegel karet dapat mengakibatkan masalah seperti incomp dengan pengawet

Penyegelan Vial
Tutup karet harus cocok dengan mulut wadah, cukup rapat untuk menghasilkan penyegel,
tetapi tidak begitu rapat sehingga sulit untuk menempatkannya dalam wadah. Tutup bisa
disisipkan dengan tangan dengan menggunakan pinset steril. Cara tangan yang lebih cepat
meliputi pengambilan tutup dan menyisipkan ke dalam vial dengan suatu alat yang
dihubungkan pada sebuah pipa vakum
Bila tutup disisipkan dengan mesin, permukaan tutup biasanya disalut dengan silikon untuk
mengurangi penggesekan. Hal ini memungkinkan penutup tersebut meluncur dari suatu drum
berputar atau drum bervibrasi berdasarkan tempat mengalir yang diletakkan di atas wadah,
siap untuk pemasukan oleh suatu alat penekan.
Gelas atau kaca
Kaca merupakan bahan yang terbuat dari pasir silika dan soda abu, kemasan berbahan kaca
memiliki beberapa keunggulan antara lain:
a. Bersifat lambat terhadap reaksi kimia dan tidak mengakibatkan makana dan minuman yang
ada di dalamnya terkontaminasi.
b. Mencegah penguapan sehingga sangat cocok untuk bahan makanan cair.
c. Melindungi makanan darikontaminasi dari bau atau rasa dari luar.
d. Gelas yang bersifat transparan akan mempermudah serta menarik pembeli untuk melihat
langsung produk yang di kemas.
e. Bahan kaca atau gelas bersifat kokoh atau keras, tahan tekaan dan tahan panas. Sehingga
sangat tahan terhadappengaruh dari luar.
f. Mulut botol atau gelas yang terbuka akan mempermudah melakukan pengisian
g. Kemasan kaca bersifat tahan terhadap pada tekanan suhu tinggi, sehingga cocok untuk
mengemas minuman atau makanan berkarbon, dan beralkohol.
h. Karena sifatnya yang tahan terahadapsuhu yang tinggi maka akan sangat cocok untuk
pengawetan makanan.
i. Kemasan botol kaca dapat dingunakan kembali, sehingga dapat menguntungkan pembeli
sehingga otomatis biayanya akan lebih murah.
Namun kemasan gelas atau kaca juga memiliki kelemahan seperti:
? Berat dan kurang praktis untuk di bawa bawa.
? Mudah pecah sehingga perlu kemasan luar untuk melindungi.
? Tidak di sarankan untuk menempatkan makanan beku dalam, karena bahan kemasan gelas
akan pecah jika di masukkan ke dalam lemari pendingin.
Kemasan botol kaca biasanya di gunakan untuk kemasan minuman berkarbonasi, teh botol,
jamu, susu kedelai, minuman beralkohol, saus dan kecap. Kemasan jar juga biasa digunakan
untuk mengemas selai ,madu, asinana, acar, jagung, mayones, sambal, atau dressing salad
sementara itu toples kaca banyak diguanakan untuk mengemas makanan atau minuamn
dalam skala besar, misalnya manisan buah, kripik, kerupuk, snack, kacang dan asinan.

Anda mungkin juga menyukai