B. Vitamin C (Oronamin C)
Vitamin C atau L-asam askorbat merupakan antioksidan yang larut dalam
air ( aqueous antioxidant). Vitamin C merupakan bagian dari sistem pertahanan
tubuh terhadap senyawa oksigen reaktif dalam plasma dan sel.
Oronamin C merupakan minuman vitamin C dan B mengandung madu
yang mampu membantu memelihara kesehatan tubuh dan memenuhi kebutuhan
vitamin C dan B harian. Vitamin C yang terkandung di dalamnya setara dengan
lima buah lemon dan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bermanfaat
sebagai antioksidan untuk melindungi tubuh dari radikal bebas, menjaga daya
tahan tubuh.
Oronamin C juga memiliki kemasan yang berbeda dari minuman
sejenisnya, dengan desain tutup botol yang unik dan baru pertama kali di
Indonesia, selain itu, kemasan yang berwarna coklat ternyata juga berfungsi
untuk membantu melindungi kandungan vitamin yang ada didalamnya.
Vitamin C perlu di kemas dalam botol gelas dan berwarna gelap
dikarenakan sifat vitamin C, dimana dalam keadaan kering stabil tetapi mudah
rusak atau terdegradasi jika vitamin C berada dalam bentuk larutan, terutama jika
terdapat di uadar, logam-logam Cu, Fe, dan cahaya. Vitamin C jika terkena
cahaya berubah menjadi coklat. Sifat yang paling utama dari vitamin C adalah
kemampuan mereduksi yang kuat dan mudah tereduksi yang dikatalis oleh
beberapa logam terutama Cu dan Ag ( Sediaoetama, 2007).
C. Komposisi gelas
Gelas terdiri dari oksida-oksida logam dan non logam. Bahan baku
pembuatan gelas yaitu, Pasir silika (SiO2), Soda abu (Na2CO3) yang dengan
pembakaran pada suhu tinggi akan terbentuk Na2O sehingga gelas tampak jernih,
Batu kapur (CaO) yang berfungsi untuk memperkuat gelas, Pecahan gelas (kaca)
disebut cullet (calcin) untuk memudahkan proses peleburan Cullet kadang-
kadang ditambahkan dengan persentase 15-20%, Al2O3 dan boraksida (B2O3),
titanium dan zirconium untuk meningkatkan ketahanan dan kekerasan gelas,
Borax oksida pada gelas boroksilikat seperti pyrex berfungsi agar gelas lebih
tahan pada suhu tinggi, Na2SO4 atau As2O3 untuk menghaluskan dan
menjernihkan.
Senyawa-senyawa kimia ini dapat dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu, Bahan
pembentuk gelas (glass former) yang mempunyai sifat membentuk Gelas, Bahan
antara (Intermediate) yang mempunyai sifat pembentuk gelas, tetapi tidak
mutlak. Bahan pelengkap (modifier) yang tidak mempunyai sifat membentuk
gelas.
Berdasarkan jumlahnya, maka bahan dasar pembentuk gelas dapat dibedakan
Menjadi, Major material (berjumlah besar), yaitu pasir silika, soda abu, batu
kapur, feldspar dan pecahan gelas (cullet). Minor material (berjumlah kecil),
yaitu natrium sulfat, natrium bikroma, selenium dan arang. Pasir silika tanpa
bahan lain dapat dibuat menjadi wadah gelas tapi tidak praktis karena untuk
peleburannya diperlukan suhu 1760-1870oC. Penambahan soda abu akan
menurunkan suhu peleburan pada keadaan yang mudah dipraktekkan yaitu 1426-
1538oC, sehingga soda abu disebut juga FLUXING AGENT. Untuk membuat
agar kemasan gelas bersifat inert dan netral maka gelas dicelupkan dalam larutan
asam. Untuk melindungi permukaan kemasan gelas maka diberi laminasi silikon
polietilen glikol atau polietilen stearat.
G. Tutup Wadah
Penutup wadah merupakan bagian penting dalam proses
pengemasan.Bagian penutup sering merupakan bagian terlemah dari sistem
perlindungan terhadap gangguan dari luar. Cara penutupan dapat menyebabkan
tutup ( sumbat) sebagai pembawa jasad renik. Bahan yang umum digunakan
sebagai penutup yaitu, besi (kaleng), Alumunium, Gabus, Plastik.
Bahan-bahan penutup ini dapat bersifat kaku flexible. penutup dari kaleng
atau besi dilapisi dengan sejenis vernis untuk menghindari kontak langsung
dengan bahan pangan . penutup seperti ini digunakan untuk menahan tekanan
dalam minuman bergas, bir, dan makanan yang dipanaskan dalam wadah
tertutup. Sumbat alumunium digunakan untuk air mineral, minuman tanpa gas,
susu, yoghurt dan sebagainya. Penutup dari plastik digunakan untuk minuman
yang tidak bergas dan makanan dalam brntuk krim atau tepung (powder).
Pada produk Oronamin C jenis penutup yang digunakan adalah besi
(kaleng). Walaupun jenis penutup yang digunakan besi (kaleng) konsumen tidak
khawatir akan kesusahan saat membuka penutupnya, dikarenakan pada
penutupnya telah dimodivikasi sedemikian rupa agar memudahkan saat
membuka, dimana telah dilengkapi sejenis plastic yang melekat, saat akan
membuka cukup ditarik keatas dan pada penutup juga dilengkapi garis yang
melingkar yang akan robek saat plastic yang melekat tadi di tarik keatas sehingga
penutup wadah akan terbuka dengan mudah tanpa memerlukan alat bantu.