OLEH :
3. Tujuan
a. Dapat mengetahui pengertian dari jenis-jenis pengemasan bahan makanan tersebut!
b. Dapat mengetahui sifat-sifat dari pengemasan bahan makanan tersebut !
c. Dapat mengetahui contoh bahan makanan yang dikemas menggunakan pengemasan tersebut !
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
a. Polietilen adalah Jenis Plastik yang hanya bisa sekali pakai, seperti Botol air Mineral dan hampir semua
Botol minuman lainnya. Jika pemakaiannya dilakukan secara berulang, terutama menampung air panas,
lapisan polimer botol meleleh mengeluarkan zat karsinogenik dan dapat menyebabkan Kanker.
b. Polipropilen juga baik digunakan untuk tempat minuman maupun makanan. Jenis Plastiksemacam ini
lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah dan biasanya digunakan untuk botol minum
bayi.
c. Polivinil chorida merupakan Jenis Plastikyang sulit didaur ulang, seperti botol-botol Plastik dan Plastik
Pembungkus. Jangan gunakan Plastik jenis ini untuk membungkus makanan karena jenis plastik ini
memiliki kandungan PVC atau DEHA yang berbahaya untuk Ginjal dan Hati.
d. Saran atau Poliviniliden merupakan kopolimer dari vinil klorida dan viniliden klorida yang dibuat
dengan cara menarik dari dua arah secara simulate, sehingga molekul PVDC berorientasi pararel dengan
permukaannya.
e. Polistiren merupakan Jenis Plastik yang digunakan untuk tempat minum atau makanan sekali pakai.
Mengandung bahan bahan Styrine yang berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen
pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi dan sistem saraf.
f. Selulosa asetat bahan Kristal termoplastik yang keras dan mudah diproses. Memiliki sifat sangat kernih
dan kaku. Meskipun terbuat dari selulosa, tetapi sifatnya sangat berbeda dengan selopan.
g. Polyester banyak digunakan dalam laminasi (pelapisan), terutama untuk bagian luar suatu kemasan
sehingga kemasan memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap kikisan dan sobekan. PET banyak
digunakan sebagai kantong makanan yang memerlukan perlindungan,
h. Cellophane merupakan produk lama yang digunakan sebagai bahan pengemasan, dan banyak
digunakan dengan dikombinasikan dengan bahan plastic lainnya. Sebagai akibat perkembangan
ekonomis, pemakaian cellophane, makin berkurang dan digantikan bahan plastic lainnya antara lain
adalah ariented polypropylene film.
a. Polietilen
Roti tawar, sangat membutuhkan perlindungan terhadap kelembaban, karena itu kemasan yang
memiliki barier terhadap uap seperti LDPE sudah cukup baik.
Susu membutuhkan persyaratan yang lebih ketat sehingga perlu PE dengan densitas tinggi.
b. Polipropilen
Cake (bolu) agar tidak kering dan bau apek dikemas dengan selulosa berlapis atau OPP.
c. Polivinil chorida
Daging segar, jus daging harus dilindungi oleh jenis kemasan yang tepat yaitu yang tinggi daya
transmisi okesigen dan tinggi tingkat pencegahan hilangnya kadar air, dengan pembalut
plasticizea PVC.
Kemasan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang menggunakan bahan baku polivinil
khlorida dan kopolimer akrilonitril perlu disimpan di tempat yang bebas dari panas matahari,
untuk mencegah lepasnya monomer-monomer plastik.
d. Saran
Sering digunakan untuk mengemas (wrapping) produk ternak, ham atau produk yang sejenis
termasuk keju. Dapat diseal (direkatkan) dengan panas akan tetapi tidak stabil bila dipanaskan
pada suhu >600C.
e. Polistiren
Digunakan untuk mengemas buah-buahan dan sayuran karena memiliki permiabilitas yang tinggi
terhadap air dan gas.
f. Selulosa asetat
g. Polyester
Buah kering
Makanan beku dan permen.
h. Cellophane
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1.Alat dan Bahan
Alat :
kertas
pensil
penggaris
kamera
Bahan :
Yakult
Botol coca – cola
Kaleng khong guan
Kinder joy
Permen sugus
Cara Kerja
Disiapkan alat dan bahan.
Dilakukan alat pengamatan menggunakan pengindraan terhadap berbagai
macam kemasan produk pangan.
Dicatat hasil pengamatan pada kolom pengamatan.
Dicari referensi untuk melengkapi laporan.
BAB IV
HASIL DAN PRMBAHASAN
Pembahasan :
Dalam praktikum ini juga diidentifikasi mengenai kelebihan dan kekurangan dari kemasan
produk pangan. Rata-rata kelebihan kemasan tergolong praktis, tahan lama, Adapun kekurangan
kemasan yaitu tidak ramah lingkungan, ini dikarenakan proses penguraian kemasan oleh
mikroba membutuhkan waktu yang sangat lama, tidak ekonomis karena hanya sekali pakai, jika
menumpuk dapat menyebabkan kebanjiran dan menimbulkan wabah penyakit seperti diare,
namun untuk kemasan dari daun pisang memiliki kekurangan yakni , kemasan mudah rusak. Jika
menumpuk dapat menyebabkan kebanjiran dan menimbulkan wabah penyakit seperti diare.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Kemasan plastik memiliki beberapa keunggulan karena sifatnya yang kuat, tetapi ringan, tidak karatan
dan bersifat termoplastik (heat seal) serta dapat diberi warna. Kemasan plastik juga mempunyai
kelemahan yaitu adanya zat-zat monomer dan molekul kecil lain dari plastik yang melakukan migrasi ke
dalam bahan makanan yang dikemas.